Anda di halaman 1dari 12

AUDIT SIKLUS INVESTASI

Disusun Oleh:

1. Gina Yuditya Andini (11160643)


2. Rahajeng Saraswati (11160697)
3. Rizka Rahmah A. (11160732)
4. Tetra Heridita (11160725)

SEKOLAH TINGGI ILMU EKONOMI


BANK BPD JATENG
SEMARANG
2018
BAB I

PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang

Istilah investasi sangat luas karena mecakup akuisisi perusahaan lain, memperluas dan
meningkatkan kapasitas pabrik, membeli surat berharga, mendirikan anak perusahaan, dan
sejenisnya. Adapun salah satunya adalah siklus investasi sebagai investasi dalam bentuk surat
berharga. Investasi adalah suatu aktiva yang digunakan perusahaan untuk pertumbuhan kekayaan
melalui distribusi hasil investasi (seperti bunga, royalty, devident, dan uang sewa) untuk
apresiasi nilai investasi atau untuk manfaat lain bagi perusahaan yang berinvestasi seperti
manfaat yang diperoleh melalui hubungan perdagangan.

Investasi terbagi atas investasi lancar, yaitu investasi yang dapat segera dicairkan dan
dimaksudkan untuk dijual selama setahun atau kurang.Adapun investasi jangka panjang adalah
investasi selain investasi lancar.Investasi lancar termasuk aktiva lancar. Biaya perolehan suatu
investasi mencakup biaya perolehan lain disamping harga beli, seperti komisi broker, jasa bank,
dan pungutan oleh bursa efek. Investasi dalam surat berharga dapat berupa penamaan dalam
surat-surat berharga yang di klasifikasikan sebagai aktiva lancar maupun bukan sebagai aktiva
lancar. Investasi surat berharga sebagai aktiva lancar merupakan investasi temporer surat
berharga yang marketable investasi temporer ini bertujuan untuk memanfaatkan dana
menganggur dalam jangka pendek untuk memperoleh laba seperti kapital gain. Jangka waktu
investasi temporer ini tidak lebih dari satu periode akuntansi.

Disamping investasi temporer, investasi dapat dilakukan dalam bentuk penanaman modal
dalam surat berharga jangka panjang. Investasi ini pada umumnya merupakan bagian strategi
jangka panjang perusahaan. Sebagai contoh, perusahaan klien membeli surat berharga
perusahaan saingan atau perusahaan pemasok bahan baku perusahaan klien yang dijual di bursa
efek. Aktivitas investasi (investing activieties) itu sendiri adalah pembelian dan penjualan tanah,
bangunan, peralatan, serta aktiva lain yang umumnya tidak ditahan untuk dijual kembali. Aktiva
investasi juga mencangkup pembelian dan penjualan instrumen keuangan yang tidak
dimaksudkan untuk tujuan perdagangan.
Langkah pertama dalam mengaudit aktivitas investasi meliputi pemahaman atas aktiva
yang diperlukan untuk mendukung operasi entitas bersangkutan (misalnya: mesin, peralatan,
fasilitas, tanah, atau sumber daya alam) dan tingkat pengembalian yang diharapkan perusahaan
akan dicapai dari aktiva yang mendasarinya. Langkah kedua meliputi penentuan aktiva apa yang
diakuisisi selama periode berjalan. Aktiva jangka panjang biasanya cukup stabil bagi kebanyakan
entitas. Dengan kata lain, sebagian aktiva tetap yang ada pada akhir tahun juga ada pada awal
tahun. Karenanya, auditor sering memusatkan strategi audit pada audit perubahan aktiva jangka
panjang, bukan pada keseluruhan populasi aktiva jangka panjang. Logika yang diterapkan pada
audit atas aktiva tetap ini pada dasarnya sama dengan logika yang akan diterapkan atas aktiva
jangka panjang seperti sumber daya alam atau good will yang mungkin dihasilkan dalam suatu
merger atau akuisisi.

Jadi dapat disimpulkan bahwa aktivitas investasi yaitu kegiatan yang berusaha mencari
keuntungan dengan cara membeli dan menjual suatu barang kembali tanpa ditahan terlebih
dahulu, atau juga bisa dengan menanamkan modal (berupa barang/surat berharga) kepada
perusahaan untuk digunakan dalam kegiatan, dimana investor akan menerima bayaran (deviden)
sebagai apresiasi berinvestasi sesuai kesepakatan.

1.2 Rumusan Masalah

1. Apa pengertian dari investasi dan jenisnya ?


2. Apa tujuan dari adanya audit siklus investasi?
3. Apa tujuan program pengujian substantif terhadap investasi?
4. Bagaimana program pengujian subtantif terhadap investasi?

1.3 Tujuan

1. Untuk mengetahui pengertian dari investasi


2. Untuk mengetahui tujuan dengan adanya audit siklus investasi
3. Untuk mengetahui tujuan program pengujian substantif terhadap investasi
4. Untuk mengetahui program pengujian subtantif terhadap investasi
BAB II

PEMBAHASAN
2.1 Pengertian Investasi
Investasi adalah penanaman modal atau pembentukan modal suatu komponen yang
menentukan tingkat pengeluaran agregat. Tabungan dari sektor rumah tangga yang melalui
institusi keuangan akan mengalir ke suatu sektor perusahan, ketika para pengusaha
memfungsikan uang tersebut dengan tujuan membeli barang-barang modal, pengeluaran
demikian disebut sebagai investasi. Sedangkan arti bagi investor adalah si penanam modal.
Selain itu definisi investasi adalah pengeluaran penanam modal atau perusahaan untuk
membeli barang-barang modal dan perlengkapan produksi yang dapat menambah kemampuan
suatu produksi barang maupun jasa dalam perekonomian.
Secara umum, pengertian investasi adalah suatu kegiatan yang dilakukan oleh pribadi
maupun badan hukum sebagai tujuan meningkatkan dan mempertahankan nilai modalnya, baik
yang berbentuk uang (cash money), peralatan (equipment), aset tidak bergerak, hak atas
kekayaan intelektual (HAKI), maupun juga dengan keahlian (skills).
Investasi dapat dibagi menjadi dua kelompok :
1. Investasi Jangka Pendek
Investasi jangka pendek adalah investasi yang dapat segera dicairkan dan dimaksudkan
untuk dimiliki selama setahun atau kurang. Umumnya investasi ini berupa surat berharga
(seperti saham, obligasi, atau surat berharga lain) yang harga pasarnya relatif stabil.
Tujuan pokok pembelian surat berharga ini adalah untuk menanamkan kas yang untuk
sementara waktu tidak terpakai dalam kegiatan bisnis perusahaan. Investasi ini disajikan
dalam kelompok aktiva lancar.
2. Investasi jangka panjang
Investasi jangka panjang adalah investasi selain investasi lancar. Tujuan pokok investasi
dalam surat berharga ini adalah untuk memperoleh pendapatan bunga atau dividen dalam
jangka panjang, untuk membentuk dana khusus, atau untuk mengendalikan perusahaan
lain melalui pemilikan saham. Investasi ini disajikan dalam kelompok aktiva tidak lancar.
Investai jangka panjang dapat berupa surat berharga (seperti saham, obligasi, piutang
hipotek, wesel panjang) atau berupa persekot kepada perusahaan afiliasi, dana khusus dan
aktiva tetap yang tidak digunakan secara langsungdalam kegiatan perusahaan (seperti
tanah untuk ekspansi pabrik).

Nilai wajar (fair value) adalah suatu jumlah yang dapat digunakan sebagai dasar
pertukaran asset atau penyelesaian kewajiban antara pihak yang paham dan berkeinginan untuk
melakukan transaksi wajar. Nilai pasar adalah jumlah yang dapat diperoleh dari penjualan suatu
investasi dalam pasar yang aktif. Dapat dipasarkan berarti terdapat suatu pasar yang aktif
darimana suatu nilai pasar (atau beberapa indicator yang memungkinkan nilai pasar dihitung)
tersedia. Untuk investasi yang memiliki pasar aktif, nilai pasar digunakan sebagai indicator
penetapan nilai wajar. Sedangkan untuk investasi yang tidak memiliki pasar aktif, cara lain
digunakan untuk menentukan nilai wajar.
Investasi lancar termasuk dalam asset lancar, kenyataan bahwa investasi yang dapat
dipasarkan telah dimiliki lebih dari satu tahun tidak membatasi penyajiannya sebagai asset
lancar. Biaya perolehan suatu investasi mencakup biaya perolehan lain disamping harga beli,
seperti komisi broker, jasa bank dan pungutan oleh bursa efek. Jika suatu atau sebagian investasi
diperoleh dengan penerbitan saham atau surat berharga lain, maka biaya perolehannya adalah
nilai wajar dari surat berharga yang diterbitkan dan bukan nilai nominal atau par value.

2.2 Tujuan Audit Siklus Investasi


Tujuan audit atas siklus investasi adalah memperoleh bukti mengenai masing-masing
pernyataan signifikan yang berkaitan dengan transaksi dan saldo siklus investasi. Tujuan audit
ditentukan berdasarkan kelima kategori pernyataan laporan keuangan:
a) Pernyataan Kebenaran dan Keterjadian
Rincian dari tujuan audit atas asersi keberadaan atau keterjadian:
 Saldo investasi yang tercatat merupakan investasi yang ada pada tanggal neraca
 Pendapatan dari investasi dihasilkan dari transaksi dan kejadian investasi yang
terjadi selama periode tersebut.
b) Pernyataan kelengkapan
Rincian dari tujuan audit atas asersi kelengkapan:
 Semua investasi sudah tercakup atau dinyatakan dalam saldo investasi
 Pengaruh dari seluruh transaksi investasi terhadap laporan arus kas daerah selama
periode yang bersangkutan sudah tercakup dalam pendapatan dari investasi.
c) Pernyataan hak dan kewajiban
Tujuan pernyataan hak dan kewajiban adalah bahwa semua investasi yang tercatat benar-
benar merupakan investasi yang dimiliki pemerintah daerah.
d) Pernyataan penilaian dan pengalokasian
Rincian dari tujuan audit atas pernyataan penilaian atau pengalokasian:
 Investasi dilaporkan dalam neraca pada harga pokok atau nilai pasar yang paling
tepat
 Pendapatan dari investasi dilaporkan dalam jumlah tepat.
e) Pernyataan pelaporan dan pengungkapan
Rincian dari tujuan audit atas pernyataan pelaporan dan pengungkapan:
 Saldo investasi telah dengan tepat diidentifikasi dan diklasifikasikan dalam
laporan keuangan
 Dasar penilaian dan investasi sebagai jaminan telah diungkapkan secara memadai

2.3 Tujuan Program Pengujian Substantif terhadap Investasi


Tujuan Program Pengujian Substantif terhadap Investasi adalah :
• Memperoleh keyakinan tentang keandalan catatan akuntansi yang bersangkutan dengan
investasi
• Membuktikan bahwa saldo investasi mencerminkan kepentingan klien dan
mencerminkan keterjadian transaksi investasi
• Membuktikan kelengkapan transaksi yang dicatat dan kelengkapan saldo investasi di
neraca
• Membuktikan bahwa saldo investasi yang dicantumkan di neraca merupakan milik klien
• Membuktikan kewajaran penilaian investasi yang dicantumkan di neraca
• Membuktikan kewajaran penyajian dan pengungkapan investasi di neraca
2.4 Program Pengujian Subtantif terhadap Investasi
Program pengujian substantif terhadap investasi berisi prosedur audit yang dirancang
untuk mencapai tujuan pemeriksaan. Oleh karena itu, berbagai prosedur audit dikalsifikasikan
sesuai dengan tujuan audit terhadap investasi tersebut.
1. Prosedur audit awal
Prosedur-prosedur awal sebagaimana berlaku untuk pengujian substantif atas saldo
rekening yang lain, juga berlaku untuk utang jangka panjang. Auditor harus memahami bisnis
dan bidang usaha klien, menentukan kebutuhan perusahaan akan pembelanjaan dari luar, dan
kemampuan untuk membayar utang-utangnya. Oleh karena aktivitas pembelanjan jelas sangat
berkaitan erat dengan aktivitas investasi, maka auditor bisa melakukan kegiatan tersebut untuk
kedua aktivitas ini secara bersamaan.
Dalam prosedur inisial, hal yang pertama dilakukan auditor ialah memriksa ketepatan
matematis skedul pendukung dengan cara merekonsiliasi saldo dalam skedul dengan saldo buku
besar dan buku pembantu utang jangka panjang. Skedul yang umum adalah daftar jumlah
obligasi yang dipegang pemilik dengan register yang disiapkan oleh bond trustee.
2. Prosedur Analitis
Bagian terpenting pengauditan utang jangka panjang panjang adalah penentuan bahwa
informasi keuangan yang akan diaudit konsisten dengan prakiraan auditor. Pemahaman auditor
atas bisnis dan bidang usaha klien serta risiko prosedur analitis bisa mengarahkan pada prosedur-
prosedur yang bisa dilakukan auditor untuk menetapkan kewajaran informasi keuangan yang
berkaitan dengan utang jangka panjang dan biaya bunga. Auditor juga harus menilai
pengungkapan tentang saat jatuh tempo dan hal-hal penting lainnya sesuai dengan isi perjanjian.
Sebagai bagian dari pertanggungjawaban auditor untuk menilai kelangsungan hidup perusahaan
klien, auditor harus mengevaluasi kemampuan perusahaan untuk menghasilkan aliran kas yang
cukup untuk membayar bunga, utang yang jatuh tempo, dan hal-hal lain sesuai dengan
perjanjian. Pada waktu melaksanakan prosedur analitis, auditor harus selalu bersikap skeptis
professional dan menyelidiki hal-hal yang tidak normal.

3. Pengujian Detail Transaksi


Dalam pengujian obligasi, auditor harus mendapatkan bukti mengenai nilai nominal
obligasi dan hasil bersih yang diperoleh dari penerbitan obligasi. Penerbitan surat-surat utang
harus ditelusur ke penerimaan kas yang dibuktikan dengan tanda terima pembayaran dari broker.
Pembayaran pokok pinjaman utang jangka panjang dapat diverifikasi dengan memeriksa voucher
atau bukti pengeluaran kas.
Pembayaran untuk pelunasan utang dapat diperiksa juga dengan menginspeksi sertifikat
wesel atau sertifikat obligasi untuk memastikan bahwa sertifikat-sertifikat tersebut telah diberi
tanda “LUNAS” atau telah dibatalkan. Apabila pembayaran pokok utang dilakukan secara
angsuran, maka ketepatan pengangsuran harus diperiksa juga ke daftar angsuran. maka ketepatan
pengangsuran harus diperiksa juga ke daftar angsuran. Obligasi mungkin juga dikonversi
menjadi saham. Apabila hal ini terjadi, maka auditor harus memeriksa transaksi konversi tersebut
dengan menginspeksi sertifikat obligasi yang dibatalkan dan sertifikat saham yang bersangkutan.
Apabila bunga obligasi dibayar melalui pajak luar yang independen, maka auditor harus
memeriksa laporan pembayaran bunga yang dibuat agen. Pencocokan ayat-ayat jurnal yang
diposting ke dalam rekening utang jangka panjang ke dokumen pendukungnya akan memberi
bukti mengenai 4 asersi yaitu :

- keberadaan atau keterjadian

- kelengkapan

- hak dan kewajiban

- penilaian atau pengalokasian

Dalam hal ini asersi kelengkapan yang dibuktikan melalui pencocokan ke dokumen,
hanya terbatas pada pembuktian bahwa ayat-ayat jurnal yang telah mengurangi utang jangka
panjang adalah pendebetan (pengurangan) yang sah dan benar. Namun pencocokan ke dokumen
atas ayat-ayat jurnal tidak bisa menemukan adanya utang jangka panjang yang tidak dicatat.

4. Pengujian Detail Saldo


a. Konfirmasi utang
Auditor dapat melakukan konfirmasi mengenai keberadaan dan termin utang jangka
panjang dengan pihak yang meminjamkan dana, seperti bank dan bond trustee. Disamping itu
auditor juga dapat meminta klien membuat surat permintaan kepada pihak-pihak tersebut untuk
menjawab konfirmasi kepada auditor.
Pengiriman surat dan penerimaan jawaban konfirmasi harus dilakukan oleh auditor.
Pengujian ini berkaitan dengan asersi keberadaan atau keterjadian, kelengkapan, hak dan
kewajiban, dan penilaian atau pengalokasian.
b. Review otorisasi dan kontrak

Bukti adanya otorisasi dapat dilihat dalam notulen rapat dewan komisaris. Otorisasi
pengeluaran utang jangka panjang meliputi referensi ke pasal aturan hukum yang berkaitan
dengan pembiayaan dengan pinjaman. Auditor juga harus menelaah mengenai aspek hukum
yang dapat terjadi apabila ada masalah dengan pinjaman. Prosedur pengujian ini berkaitan erat
dengan asersi keberadan atau keterjadiaan, hak dan kewajiban.

c. Vouching penjurnalan rekening utang jangka panjang

Auditor pertama kali melihat penjurnalan utang jangka panjang, dimana selanjutnya
auditor menelusuri keberadaan dokumen-dokumen pendukungnya, seperti: cancelled check,
voucher dan sertivikat penghentian obligasi. Pengujian ini berkaitan erat dengan asersi
keberadaan atau keterjadian, hak dan kewajiban, dan penilaian atau pengalokasian.

d. Menghitung kembali biaya bunga

Biaya bunga dapat diverifikasikan dengan bukti dokumen dan perhitungan kembali.
Biaya bunga yang dibebankan dapat diverifikasi dengan pengidentifikasian tanggal pembayaran
bunga terakhir, dan menghitung kembali jumlah yang dibukukan klien.
Apabila ada kupon pembayaran bunga obligasi, auditor dapat memeriksa kupon yang
telah ditukarkan dan merekonsiliasikan dengan jumlah bunga yang dibayarkan. Pengujian ini
berkaitan erat dengan asersi keberadaan atau keterjadian, kelengkapan, dan penilaian atau
pengalokasian serta asersi hak dan kewajiban utang bunga yang harus dibayar.
e. Menelaah penyajian utang jangka panjang dan biaya bunga dalam laporan keuangan
Penyajian saldo utang jangka panjang yang tepat meliputi identifikasi dan klasifikasi
berbagai jenis utang jangka panjang dalam neraca dan pengakuan biaya bunga dalam laporan
laba rugi. Pengujian ini berkaitan dengan asersi penyajian dan pengungkapan.

5. Verifikasi penyajian dan pengungkapan.


Agar laporan keuangan lebih informatif maka perubahan pada setiap rekening ekuitas
pemegang saham harus diungkapkan. Pengungkapan tersebut dapat dilakukan pada batang tubuh
laporan utama dengan memberikan catatan di dalamnya atau disajikan ke dalam laporan terpisah.
Pengungkapan yang berkaitan dengan bagian ekuitas ini meliputi ketentuan opsi saham, dividen
yang tertunggak, nilai pari saham atau nilai yang ditetapkan, preferensi dalam pembagian dividen
dan likuiditas. Auditor mendapatkan bukti tentang asersi penyajian dan pengungkapan melalui
pengujian-pengujian diatas dan dari review atas notulen rapat dan pencocokan ke rekening-
rekening ekuitas pemegang saham. Dalam mereview notulen rapat, auditor harus memperhatikan
apakah ada saham yang telah dicadangkan untuk opsi saham atau ketentuan serupa, komitmen
penerbitan saham yang akan datang dalam rangka pembelian atau merger dengan perusahaan
lain, pembatasan pembayaran dividen atau persyaratan minimum modal kerja. Bukti yang
relevan bisa juga diperoleh melalui diskusi dan komunikasi dengan penasehat hukum klien.
BAB III

PENUTUP
3.1 Kesimpulan

Aktivitas Investasi (Investing Activities) adalah pembelian dan penjualan tanah,


bangunan, peralatan, serta aktiva lain yang umumnya tidak ditahan untuk dijual kembali. Di
samping itu, aktivitas investasi juga mencakup pembelian dan penjualan instrumen keuangan
yang tidak dimaksudkan untuk tujuan perdagangan. Suatu entitas mengakuisisi aktiva-aktiva ini
karena aktiva ini diperlukan untuk mendukung operasi dan proses intinya.
Aktivitas pembiayaan (financing activities) mencakup transaksi dan peristiwa di mana
kas diperoleh dari atau dibayarkan kembali kpeada kreditor (pembiayaan dengan hutang) atau
pemilik (pembiayaan dengan ekuitas). Aktivitaspembiyaan dapat meliputi misalnya,
mendapatkan pinjaman, lease modal, menerbitkan obligasi, atau menerbitkan saham preferen
atau saham biasa. Aktivitas pembiyaan juga akan mencakup pembayaran untuk melunasi hutang,
mengakuisisi kembali saham (treasury stock), dan membayar dividen.
DAFTAR PUSTAKA
https://idiotsbrain.wordpress.com/2017/04/08/makalah-audit-siklus-investasi/

http://www.artikelsiana.com/2017/09/pengertian-investasi-fungsi-tujuan.html

http://bintimuchsini.blogspot.com/2009/05/prosedur-pemeriksaan-siklus-investasi.html

https://dokumen.tips/documents/makalah-audit-investasi.html

https://cacingkurcaci.blogspot.com/2017/02/audit-siklus-investasi.html

Anda mungkin juga menyukai