Anda di halaman 1dari 18

BAB IV

PEMBAHASAN

Praktik keperawatan komunitas di Desa Nglele Kec.Sumobito Kab. Jombang yang


dilaksanakan Mahasiswa program profesi Ners Fakultas Ilmu Kesehatan Unipdu Jombang
adalah salah satu program adalah salah satu program profesi untuk mengaplikasikan konsep
keperawatan komunitas dengan menggunakan proses keperawatan komunitas sebagai dasar
ilmiah.
Upaya pendidikan untuk mencetak seorang perawat yang profesional, mandiri dan
mempunyai kompetensi sesuai dengan yang diinginkan dapat dilakukan dengan menerapkan
konsep tersebut, dan secara resmi mahasiswa melakukan praktik keperawatan komunitas di
Desa Nglele Kec. Sumobito Kab. Jombang mulai 13 Maret 2017 sampai 14 April 2017
dengan melakukan berbagai kegiatan.
Berikut ini pembahasan yang akan diuraikan berkisar tentang praktik keperawatan
komunitas. Adapun tahap-tahap pengkajian komunitas meliputi tahap persiapan dan tahap
pengkajian. Tahap persiapan meliputi persiapan masyarakat dan persiapan teknis. Sedangkan
tahap pengkajian terdiri atas data inti komunitas, data subsistem komunitas, dan persepsi.

4.1 Praktik keprawatan komunitas di Desa Nglele Kec. Sumobito Kab. Jombang
Praktik keperawatan komunitas diawali dengan persiapan dari kampus sampai dengan
pelaksanaan di lapangan. Pada tahap persiapan dilakukan pembekalan dari pembimbng
profesi keperawatan komunitas tentang mekanisme perijinan praktik dan peraturan praktik,
dan untuk selanjutnya dilakukan proses persiapan yang lebih intensif oleh mahasiswa sendiri.
Kendala yang kami hadapi adalah ternyata pembekalan yang diterima masih belum optimal
dapat dimanfaatkan pada tataran lapangan, sehingga terdapat perubahan – perubahan dan
pemunculan strategi – strategi baru dari mahasiswa untuk dapat memanifestasikan konsep
keperawatan kesehatan masyarakat secara lebih nyata.

4.1.1 Tahap Persiapan


Persiapan ke masyarakat yaitu kelompok melakukan kegiatan Musyawarah
Masyarakat Desa (MMD) I yang dilaksanakan oleh kelompok I & kelompok II pada
tanggal 15 Maret 2017 di balai Desa Nglele. Pada tahap ini mahasiswa melakukan
pengenalan dengan Kepala Desa Nglele. Pengenalan ini dilakukan untuk meminta izin
Kepala Desa Nglele yaitu Bapak Khoirul Misbahi. ST, bahwa akan dilaksanakan

116
117

praktik keperawatan keluarga dan komunitas di Desa Nglele. Setelah itu setiap
kelompok melakukan Survei ke Desa Nglele sesuai dusun yang ditempati, survei ini
dilakukan untuk mengetahui daerah sekitar yang akan dijadikan lahan praktik.
Dilanjutkan dengan mengidentifikasi masyarakat, kegiatan ini pengidentifikasi tokoh
masyarakat di mulai pada saat mahasiswa diterima di Desa Nglele dengan Kepala Desa
Nglele. Selanjutnya dilakukan pendekan dengan tokoh masyarakat yaitu setelah
mengidentifikasi tokoh-tokoh masyarakat dilakukan pendekatan dengan tokoh
masyarakat setempat dengan cara membina hubungan saling percaya melalui
kunjungan rumah ke tokoh masyarakat. Kegiatan dalam tahap ini adalah
memperkenalkan diri, menjelaskan tujuan, dan kegiatan yang akan di laksanakan.
Membuat kontrak dengan masyarakat yaitu dalam rangka membina kerjasama dengan
masyarakat dalam bidang kesehatan terutama untuk peningkatan kesehatan (promotiv)
dan pencegahan kesehatan (preventif), kelompok melakukan kegiatan Musyawarah
Masyarakat Desa (MMD).
Hambatan yang di alami oleh mahasiswa pada saat perkenalan yaitu pendekatan
dilakukan oleh 3-4 mahaiswa sehingga beberapa toma dan toga belum mengenal
mahasiswa Profesi Ners FIK Unipdu kelompok I & II. Pelaksanaan MMD I telah
dilaksanakan bersama di Balai Desa dengan mengundang perwakilan RT dan RW,
tokoh masyarakat, kepala puskesmas.
Adapun faktor pedukungnya yaitu warga antusias dengan adanya mahasiswa
Profesi Ners FIK Unipdu Jombang dan perkenalan dilaksanakan pada malam hari
sehingga banyak toma dan toga yang berada di rumah. Adanya kerjasama yang baik
antara sumber data dengan mahasiswa sehingga informasi yang di butuhkan didapatkan
dengan mudah. Proses pelaksanaan Musyawarah Masyarakat Desa (MMD) I dapat
terlaksana dengan baik dan mendapat respon positif dari warga dan kegiatan ini juga
telah di setujui oleh warga.

4.1.1 Pengkajian
Pengkajian dilakukan untuk mendapatkan data kesehatan komunitas yang
diinginkan. Pada pengkajian ini dilakukan pengumpulan data kesehatan komunitas
dengan menggunakan kuesioner dengan materi pertanyaan berdasakan konsep Betty
Newman dan telah dikonsultasikan ke pembimbing praktik komunitas akademik serta
disesuaikan dengan lembar pengkajian PHN Puskesmas Jogoloyo dan KS dari PKM
Jogoloyo.
118

Setelah format pengkajian siap, maka penanggung jawab masing – masing RT


mempunyai hak otonomi dalam mekanisme pengumpulan datanya, yaitu dengan
melakukan kejasama dengan ketua RT, kader Kesehatan, dan Kader PKK.
Pada hal ini tahapan pengkajian kedua kelompok menggunakan metode total
sampling yaitu pengambilan data sesuai jumlah Kepala Keluarga yang terdapat disetiap
dusun.
Dari pengumpulan data didapatkan bahwa 100% warga merupakan warga asli
Desa Nglele, mayoritas dari warga bekerja pagi – sore hari dengan tingkat pengetahuan
tentang kesehatan minim. Hal tersebut merupakan kendala terutama untk
mengumpulkan warga saat dilakukan kegiatan, namun berkat bantuan dari aparat RT
dan RW, kader di desa dan model pendekatan secara persuasive dengan mengikuti
kebiasaan warga, maka pemasalahan tersebut dapat teratasi.
Respon yang diberikan warga desa Nglele sangat positif, di buktikan dengan
perhatian dari warga terhadap keberadaan mahasiswa beserta program – programnya,
sehingga keseluruhan proses pengumpulan data dapat dilaksanakan dengan baik.
Strategi yang digunakan saat pengumpulan data adalah kerjasama dengan aparat RT
dan melakukan program turun ke bawah (jemput bola) sehingga keberadaan mahasiswa
membaur dengan warga.
Dari pengkajian didapatkan beberapa masalah kesehatan yang dirasakan
masyarakat, meliputi:
Kelompok I: 1. Kesehatan Lingkungan (Pengolahan Sampah)
2. PHBS (Perilaku merokok)
3. Remaja (Posyandu Remaja)
4. Lansia (Pengetahuan tentang Penyakit)

Kelompok II :
1. POSBINDU (fokus pada Lansia)
2. Kesehatan Lingkungan
3. Penyalahgunaan rokok
4. Remaja

Kelompok Besar:
1. Posyandu remaja
2. Kesehatan Lingkungan (Pengolahan Sampah)
119

3. PHBS (Perilaku Merokok)

Dari beberapa masalah yang ditemukan mahasiswa, maka dikembalikan ke


masyarakat untuk dianalisa lebih lanjut. Perumusan masalah antara mahasiswa dan
warga hampir tidak mengalami kesulitan yang berarti, karena masyarakat telah
menyadari pentingnya kesehatan dalam hidup mereka. Namun terdapat sedikit masalah
dalam hal ketepatan waktu, sehingga waktu yang dapat digunakan untuk membahas
data yang menemukan rencana penyelesaiannya berkurang. Akhirnya dilakukan
perubahan strategi acara yaitu dengan cara door to door kerumah masing-masing kader
dan ke puskesmas Jogoloyo hingga terumuskannya rencana tindakan.
Setelah melakukan pengkajian kurang lebih 6-7 hari setelah MMD I, maka setiap
kelompok melakasanakan MMD II :

Kelompok I : Hari/Tanggal : Rabu, 29 Maret 2017

Kelompok II : Hari/Tanggal : Senin , 27 Maret 2017

Hambatan yang dialami oleh mahasiswa pada saat melaksanakan MMD II adalah
Sosialisasi MMD II dilaksanakan pada masing-masing dusun pada tanggal 27 dan 29
Maret 2017 pukul 19.00 wib karena sesuai dengan kesepakatan warga dan proses
pentabulasiaan baru selesai pada tanggal 24 Maret 2017 . Warga yang telah di undang
datang tidak tepat pada waktunya sehingga pelaksanaan MMD II terlambat 30 menit.
Pada acara MMD II kelompok I dihadiri oleh 30 orang dari 38 undangan dan kelompok
II dihadiri oleh
Adapun faktor pendukung yaitu Adanya kesepakatan dengan anggota pokjakes
tentang sosialisasi yang disajikan sehingga mempercepat pembuatan rencana tindakan
yang dibuat secara bersama-sama. Warga antusias untuk datang dalam acara MMD II.
Acara dihadiri oleh perwakilan kelompok 1 dan 2, kepala desa, kepala dusun,
perangkat dusun, TOMA, TOGA, remaja, perwakilan puskesmas, dan pembimbing
pendidikan.

4.1.3 Penentuan prioritas masalah


Melalui analisa masalah, maka setelah dirumuskan permasalahan kesehatan
warga dilakukan penentuan prioritas masalah atas dasar urgensitas dari masalah.
120

Berdasarkan door to door kerumah masing – masing kader dan kepuskesmas Jogoloyo
hingga terumuskannya rencana tindakan yang dilaksanakan pada Ahad, 10 April 2016,
maka ditentukan prioritas masalah kesehatan sebagai berikut:
Kelompok I: 1. Posyandu Remaja
2. Kesehatan lingkungan (Pengolahan Sampah)
3. PHBS (Perilaku Merokok)
4. Lansia (Pengetahuan tentang Penyakit)
Kelompok II :
1. POSBINDU (fous pada Lansia)
2. Kesehatan Lingkungan
3. Penyalahgunaan rokok
4. Remaja
Kelompok Besar:
1. Posyandu remaja
2. Kesehatan Lingkungan (Pengolahan Sampah)
3. PHBS (Perilaku Merokok)

Penentuan prioritas masalah ini tidak menemukan kesulitan berarti, hal ini
dikarenakan warga mulai memahami pentingnya kesehatan dan berkat partisipasi aktif
dari Desa sehat sebagai motor penggerak. Kegiatan dapat dikatakan berhasil 80%.

4.1.3 Intervensi
Rencana kegiatan yang berhubungan dengan permasalahan kesehatan dapat
disepakati saat Musyawarah Masyarakat Desa dan pertemuan dengan Desa Sehat secara
intensif.
Adapun kegiatan – kegiatan yang disepakati oleh mahasiswa dengan masyarakat
antara lain:
Kelompok I:
a. Posyandu Remaja
Mengadakan penyuluhan di balai Desa Nglele tentang pentingnya posyandu
remaja di MTsN Sumobito dan Saat Kegiatan Pembentukan Kader Posyandu
Remaja
121

b. Kesehatan Lingkungan (Pengolahan Sampah)


Mengadakan penyuluhan tentang cara pemilahan sampah di rumah yang
ditempati Yasinan Ibu-Ibu
c. PHBS (Perilaku Merokok)
Mengadakan penyuluhan tentang bahaya merokok di rumah yang ditempati
Tahlillan Bapak-Bapak
d. Lansia (Pengetahuan tentang Penyakit)
Mengadakan Penyuluhan tentang penyakit-penyakit lansia saat kegiatan
Posyandu Lansia

Kelompok II :
1. Posyandu lansia
Mengadakan pembentukan Kader untuk POSBINDU dan melaksanakan
sosialisasi dengan cara mengundang Lansia di dusun Ngrumek.
2. Kesehatan lingkungan
Mengadakan penyuluhan di rumah warga yang mengadakan yasinan tentang
pengelolaan sampah
3. Penyalahgunaan rokok
Mengadakan penyuluhan di rumah warga yang mengadakan diba’an tentang
penyalahgunaan rokok

Kelompok Besar:
1. Posyandu Remaja
Mengadakan pembentukan Kader Posyandu Remaja di Balai Desa dan
memberikan materi pada remaja tentang pentingnya posyandu remaja
2. Bank Sampah
Mengadakan seminar dibalai desa tentang manajemen Bank sampah dan
memberikan pelatiahan tentang pengelolaan Sampah
3. PHBS (Perilaku Merokok)
Mengadakan seminar dan demonstrasi tentang hipnocaring pada remaja,
dimulai dengan jalan-jalan sehat dimulai dari Balai desa lalu senam pagi dan
dilanjut dengan seminar dan demonstrasi.
122

Untuk pengaturan waktu, tidak menemukan kesulitan yang berarti. Hanya saja,
terdapat beberapa kegiatan yang masih dibutuhkan mencari waktu yang tetap sesuai
dengan kesempatan/ waktu luang warga.
123

4.1.5 IMPLEMENTASI ASUHAN KEPERAWATAN KOMUNITAS (PELAKSANAAN KEGIATAN) PRAKTIK KEPERAWATAN


KOMUNITAS

A. IMPLEMENTASI ASUHAN KEPERAWATAN KOMUNITAS (PELAKSANAAN KEGIATAN) DI DUSUN NGLELE DESA


NGLELE KECAMATAN SUMOBITO KABUPATEN JOMBANG

Dalam kegiatan praktik profesi keperawatan keluarga dan komunitas ini implementasi yang berhasil kami laksanakan sesuai dengan hasil
kesepakatan pada perencanaan antara warga dusun Nglele desa Nglele kecamatan Sumobito kabupaten Jombang dengan Mahasiswa
Program Studi Profesi Ners S1 Keperawatan Fakultas Ilmu Kesehatan UNIPDU Jombang adalah sebagai berikut :

Diagnosa Kep.
No. Kegiatan Waktu/Tempat Peserta Pelaksanaan Hambatan
Komunitas
1 Kurang efektifnya Penyuluhan tentang Rabu, 05 April Siswa dan siswi MTsN Penyuluhan tentang perilaku a. Kurang aktif di
posyandu remaja perilaku 2017. Jam 09.00 Sumobito kelas VII dan menyimpang Pentingnya dalam diskusi
terhadap menyimpang dan WIB. VIII sebanyak 300 POsyandu Remaja di mulai b. Masih banyak
ketidakikutsertaan Pentingnya Di MTsN orang pukul 10.00 WIB dan berakir remaja yang
remaja di posyandu Posyandu Remaja Sumobito. pada 12.00 WIB. ramai saat
remaja akibat di MTsN Sumobito. berjalannya
kurang kesadaran Hasil: diskusi.
remaja terhadap Semua remaja sudah mengerti
keikutsertaan dan memahami apasaja yang
posyandu remaja termasuk dari perilaku
menyimpang.

a. Posyandu Kamis, 6 April  Remaja Dsn. Nglele a. Penimbangan berat badan, c. Banyak remaja
Remaja 2017. Jam 18.30 yang diundang 60 pengukuran tinnggi badan yang
b. Peyuluhan remaja dan yang dan tekanan darah, dimulai kedatangannya
124

tentang WIB hadir ada 35 remaja pukul 19.00 WIB dan kurang tepat
Pentingnya  1 Bidan Desa Nglele berakhir pukul 19.30 WIB. waktu dalam
Di Balai Desa
Posyandu  Sebagian anggota b. Penyuluhan tentang mengahdiri
Nglele Kec.
Remaja Karang Taruna Desa pentinggnya posyandu acara
Sumobito
c. Pembentukkan Nglele. remaja, dimulai pukul d. Dalam
Kader Posyandu  Mahasiswa Profesi 19.30 WIB dan berakhir pembentukan
remaja Ners FIK UNIPDU pukul 20.00 WIB. kader, remaja
Jombang sejumlah c. Pembentukkan kader saling tunjuk
29 orang. remaja dimulai pukul untuk menjadi
20.00 WIB dan berakhir kader.
pada pukul 21.00 WIB.

Hasil:
a. Semua remaja sudah
ditimbang berat badannya,
diukur tinggi badan dan
tekanan darahnya.
b. Semua remaja sudah
memahami dan mengerti
tentang pentingnya
posyandu remaja.
c. Terbentuknya kader
posyandu remaja, yang
terdiri dari 9 orang dan
masing-masing perwakilan
RT dan telah berkomitmen
untuk mengkatifkan
posyandu remaja kembali.
125

2 Ketidakefektifan Seminar Jum’at, 7 April  Bapak Kepala Desa a. Seminar tentang a. Perserta / warga
pemeliharaan Manajemen 2017. Jam 19.00 Nglele, serta pengolahan sampah rumah datang tidak
kesehatan Pengolahan Bank WIB. sebagian perangkat tangga oleh Bapak Joni, tepat waktu
lingkungan akibat Sampah dengan Desa Perwakilan dari Dinas b. Listrik Balai
Di Balai Desa
kurangnya tema “Mewujudkan  Kader Bank Sampah, Kesehatan Kab. Jombang. Desa
Nglele Kec.
pengetahuan tentang Kawasan Ibu-Ibu Ketua RT, Dimulai pukul 19.00 WIB mengalami
Sumobito
pengolahan sampah Lingkungan Sehat dan sebagian warga dan berakhir pukul 19.45 konslet selama
dengan Dsn. Nglele yang WIB. kurang lebih 10
Meningkatkan diundang berjumlah b. Pelatihan daur ulang menit.
Kemandirian 96 orang. Dan yang sampah olah Ibu Ratna,
masyarakat dalam hadir berjumlah 49 Ketua pengurus bank
Pengolahan orang. sampah Perum. Kaliwungu
Sampah”  1 Bidan Desa Nglele Kab. Jombang. Dimulai
 Mahasiswa Profesi pukul 19.50 WIB sampai
Ners FIK UNIPDU jam 21.00 WIB.
Jombang sejumlah
Hasil:
29 orang
a. Seluruh peserta yang hadir
sudah mengetahui jenis
sampah, cara pemilahan
sampah, dan pengolahan
sampah rumah tangga.
b. Beberapa peserta yang
hadir sudah mampu
mendaur ulang sampah
seperti sampah plastik,
botol, Koran, dll. Untuk
dijadikan bahan bernilai
126

ekonomis seperti vas


bunga, nampan, tas,
tudung saji, dan tatakan.
3 Resiko terjadinya Seminar Terapi Minggu, 9 April a. Seluruh Warga di a. Pemaparan materi oleh a. Ruang yang
perilaku Kecanduan 2017. Jam 08.00 Dusun Nglele, Bapak Moh. Rajin S.Kep., kurang kondusif
menyimpang Merokok dengan WIB. khususnya remaja Ns. M.Kep tentang Terapi sehingga kurang
kebiasaan merokok Hipnocaring dan pria dan bapak- Kecanduan Merokok konsentrasi.
Di Balai Desa
baik dalam rumah Guide Imagery bapak yang dengan Hypnocaring dan b. Banyak remaja
Nglele Kec.
maupun diluar merokok. Yang Guide Imagery. Dimulai yang tidak hadir
Sumobito
rumah berjumlah 72 orang. pukul 08.30 WIB dan terutama remaja
b. Mahasiswa profesi berakhir pukul 09.30 WIB. cowok.
Ners FIK UNIPDU b. Demonstrasi Hypnocaring c. Yang mengikuti
Jombang yang dan Guide Imagery. kebanyakan
berjumlah 29 orang Dimulai pukul 09.30 dan anak kecil
berakhir pukul 11.00 sehingga gadu.
WIIB.

Hasil:
a. Sebagian peserta mengerti
tentang kecanduan
merokok dan teori
hypnocaring.
b. Sebagian peserta
mengikuti demonstrasi
Hypnocaring dan Guide
Imagery.
4 Innefektif a. Penimbangan, Sabtu, 8 April a. Seluruh Lansia di a. Setiap lansia datang, Tidak semua lansia
pemeliharaan Pengukuran 2017. Jam 09.00 Dusun Nglele. langsung ditimbang dan mempraktekkan
127

kesehatan pada Tekanan Darah – 11.00 WIB b. Mahasiswa profesi ditensi secara langsung
lansia b. Senam Lansia Di balai Desa Ners FIK UNIPDU b. Lansia diajak untuk senam pembuatan
c. Penyuluhan Nglele (untuk Jombang yang lansia kompres jahe,
tentang lansia di Dusun berjumlah 9 orang di c. Penyampaian materi karena
hipertensi, Nglele bagian masing-masing penyuluhan tentang keterbatasan alat
Reumatik, dan selatan) dan tempat posyandu. hipertensi, Reumatik, dan dan bahan.
Terapi Kompres Rumah Bapak Terapi Kompres Jahe.
Jahe Ihcwan (untuk d. Praktek pembuatan dan
lansia di Dusun demonstrasi kompres jahe.
Nglele bagian
utara). Hasil:
a. Semua lansia sudah
ditimbang dan ditensi
semua
b. Semua lansia antusias
mengikuti senam lansia
c. Semua lansia yang hadir
antusias mengikuti
penyuluhan, dan
pembuatan kompres jahe.
d. Semua lansia memahami
materi yang telah
dipaparkan
128

B. IMPLEMENTASI ASUHAN KEPERAWATAN KOMUNITAS (PELAKSANAAN KEGIATAN) DI DUSUN NGRUMEK DESA


NGLELE KECAMATAN SUMOBITO KABUPATEN JOMBANG

Dalam kegiatan praktik profesi keperawatan keluarga dan komunitas ini implementasi yang berhasil kami laksanakan sesuai dengan hasil
kesepakatan pada perencanaan antara warga dusun Ngrumek desa Nglele kecamatan Sumobito kabupaten Jombang dengan Mahasiswa
Program Studi Profesi Ners S1 Keperawatan Fakultas Ilmu Kesehatan UNIPDU Jombang adalah sebagai berikut :

No. Diagnosis Kegiatan Waktu/Tempat Peserta Pelaksana Hambatan RTL


1. Innefektif Sosialiasi tentang Pos Rabu, 29 Maret Seluruh Mahasiswa Tidak ada -
pemeliharaan Binaan Terpadu 2017 (17.00- peserta hambatan
kesehatan akibat (POSBINDU) kepada selesai) pengajian saat acara
beberapa penyakit masyarakat di acara Yasinan berlangsung
yang diderita di Ibu-Ibu
Dusun Ngrumek
berhubungan dengan
kurangnya informasi
tentang kesehatan
dan pola hidup yang
kurang sehat
Pembentukan Kader Kamis, 30 Maret Kader Mahasiswa Ada satu Memilih kader yang
POSBINDU 2017 (09.00- POSBINDU dan Bidan kader yang bisa bekerjasama
selesai) di Desa tidak bisa dalam tugas
Puskesmas hadir POSBINDU
Pembantu
Pelaksanaan Minggu, 2 April Seluruh Mahasiswa Tidak ada Kunjungan
POSBINDU 2017 (07.00- Lansia Bidan Desa hambatan POSBINDU akan
selesai) di Rumah sebanyak 100 Kader pada saat dilakukan setiap satu
129

Ibu Polo undangan POSBINDU acara bulan sekali


berlangsung
Penyuluhan Kesehtaan Minggu, 2 April Seluruh Mahasiswa Tidak ada Kunjungan
Hipertensi 2017 (07.00- Lansia Bidan Desa hambatan POSBINDU akan
selesai) di Rumah sebanyak 100 Kader pada saat dilakukan setiap satu
Ibu Polo undangan POSBINDU acara bulan sekali
berlangsung
2. Risiko terjadinya Penyuluhan tentang Minggu, 9 April Seluruh Mahasiswa Tidak ada -
penyimpangan bahaya kecanduan 2017 (05.30- remaja Desa hambatan
perilaku pola hidup merokok dengan terapi selesai) di Balai Nglele pada saat
bersih dan sehat Hypnocaring dan Desa Nglele acara
berhubungan dengan Imagery Guedie berlangsung
kurangnya
pengetahuan
masyarakat tentang
lingkungan sehat dan
pola hidup yang tidak
sehat
3. Ketidakefektifan Penyuluhan tentang Jum’at, 7 April Seluruh Mahasiswa Tidak ada -
pemeliharaan manajemen 2017 (18.30.00- Warga Desa hambatan
kesehatan lingkungan pengolahan Bank selesai) di Balai Nglele dan pada saat
akibat kuranganya Sampah Desa Nglele Kader serta acara
pengetahuan tentang Perangkat berlangsung
pengolahan sampah Desa
130

C. IMPLEMENTASI ASUHAN KEPERAWATAN KOMUNITAS (PELAKSANAAN KEGIATAN) DI DESA NGLELE


KECAMATAN SUMOBITO KABUPATEN JOMBANG

Dalam kegiatan praktik profesi keperawatan keluarga dan komunitas ini implementasi yang berhasil kami laksanakan sesuai dengan hasil
kesepakatan pada perencanaan antara warga desa Nglele kecamatan Sumobito kabupaten Jombang dengan Mahasiswa Program Studi
Profesi Ners S1 Keperawatan Fakultas Ilmu Kesehatan UNIPDU Jombang adalah sebagai berikut :

Diagnosa Kep.
No. Kegiatan Waktu/Tempat Peserta Pelaksanaan Hambatan
Komunitas
1 Kurang efektifnya d. Posyandu Kamis, 6 April  Remaja Dsn. Nglele d. Penimbangan berat badan, e. Banyak remaja
posyandu remaja Remaja 2017. Jam 18.30 yang diundang 60 pengukuran tinnggi badan yang
terhadap e. Peyuluhan WIB remaja dan yang dan tekanan darah, dimulai kedatangannya
ketidakikutsertaan tentang hadir ada 35 remaja pukul 19.00 WIB dan kurang tepat
Di Balai Desa
remaja di posyandu Pentingnya  1 Bidan Desa Nglele berakhir pukul 19.30 WIB. waktu dalam
Nglele Kec.
remaja akibat Posyandu
Sumobito  Sebagian anggota e. Penyuluhan tentang mengahdiri
kurang kesadaran Remaja Karang Taruna Desa pentinggnya posyandu acara
remaja terhadap f. Pembentukkan Nglele. remaja, dimulai pukul f. Dalam
keikutsertaan Kader Posyandu  Mahasiswa Profesi 19.30 WIB dan berakhir pembentukan
posyandu remaja remaja Ners FIK UNIPDU pukul 20.00 WIB. kader, remaja
Jombang sejumlah f. Pembentukkan kader saling tunjuk
29 orang. remaja dimulai pukul untuk menjadi
20.00 WIB dan berakhir kader.
pada pukul 21.00 WIB.

Hasil:
d. Semua remaja sudah
ditimbang berat badannya,
131

diukur tinggi badan dan


tekanan darahnya.
e. Semua remaja sudah
memahami dan mengerti
tentang pentingnya
posyandu remaja.
f. Terbentuknya kader
posyandu remaja, yang
terdiri dari masing-masing
perwakilan RT dan telah
berkomitmen untuk
mengkatifkan posyandu
remaja kembali.
2 Ketidakefektifan Seminar Jum’at, 7 April  Bapak Kepala Desa c. Seminar tentang c. Perserta / warga
pemeliharaan Manajemen 2017. Jam 19.00 Nglele, serta pengolahan sampah rumah datang tidak
kesehatan Pengolahan Bank WIB. sebagian perangkat tangga oleh Bapak Joni, tepat waktu
lingkungan akibat Sampah dengan Desa Perwakilan dari Dinas d. Listrik Balai
Di Balai Desa
kurangnya tema “Mewujudkan  Kader Bank Sampah, Kesehatan Kab. Jombang. Desa
Nglele Kec.
pengetahuan tentang Kawasan Ibu-Ibu Ketua RT, Dimulai pukul 19.00 WIB mengalami
Sumobito
pengolahan sampah Lingkungan Sehat dan sebagian warga dan berakhir pukul 19.45 konslet selama
dengan Dsn. Nglele yang WIB. kurang lebih 10
Meningkatkan diundang berjumlah d. Pelatihan daur ulang menit.
Kemandirian 96 orang. Dan yang sampah olah Ibu Ratna,
masyarakat dalam hadir berjumlah 49 Ketua pengurus bank
Pengolahan orang. sampah Perum. Kaliwungu
Sampah”  1 Bidan Desa Nglele Kab. Jombang. Dimulai
 Mahasiswa Profesi pukul 19.50 WIB sampai
Ners FIK UNIPDU
132

Jombang sejumlah jam 21.00 WIB.


29 orang
Hasil:
c. Seluruh peserta yang hadir
sudah mengetahui jenis
sampah, cara pemilahan
sampah, dan pengolahan
sampah rumah tangga.
d. Beberapa peserta yang
hadir sudah mampu
mendaur ulang sampah
seperti sampah plastik,
botol, Koran, dll. Untuk
dijadikan bahan bernilai
ekonomis seperti vas
bunga, nampan, tas,
tudung saji, dan tatakan.
3 Resiko terjadinya Seminar Terapi Minggu, 9 April c. Seluruh Warga di c. Pemaparan materi oleh a. Ruang yang
perilaku Kecanduan 2017. Jam 08.00 Desa Nglele, Bapak Moh. Rajin S.Kep., kurang kondusif
menyimpang Merokok dengan WIB. khususnya remaja Ns. M.Kep tentang Terapi
sehingga kurang
kebiasaan merokok Hipnocaring dan pria dan bapak- Kecanduan Merokok
Di Balai Desa
baik dalam rumah Guide Imagery bapak yang dengan Hypnocaring dan konsentrasi.
Nglele Kec.
maupun diluar merokok. Yang Guide Imagery. Dimulai b. Banyak remaja
Sumobito
rumah berjumlah 72 orang. pukul 08.30 WIB dan
yang tidak hadir
d. Mahasiswa profesi berakhir pukul 09.30 WIB.
Ners FIK UNIPDU d. Demonstrasi Hypnocaring terutama remaja
Jombang yang dan Guide Imagery. cowok.
berjumlah 29 orang Dimulai pukul 09.30 dan
133

berakhir pukul 11.00 c. Yang mengikuti


WIIB. kebanyakan anak
Hasil: kecil sehingga
c. Sebagian peserta mengerti gadu.
tentang kecanduan
merokok dan teori
hypnocaring.
d. Sebagian peserta
mengikuti demonstrasi
Hypnocaring dan Guide
Imagery.

Anda mungkin juga menyukai