Anda di halaman 1dari 8

MAKALAH PROSES SOSIAL DAN INTERAKSI SOSIOLOGI

PROSES SOSIAL DAN INTERAKSI SOSIA

DISUSUN OLEH
KELOMPOK II

1. LIYAWATI 112019030458
2. ARININGTYAS 112019030468
3. ANIK YUNIARTI 112019030469
4. RATNA WIDYASTUTI 112019030471
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Proses sosial adalah setiap interaksi sosial yang berlangsung dalam suatu jangka waktu yang
sedemikian rupa hingga menunjukkan pola-pola pengulangan hubungan perilaku dalam kehidupan
masyarakat.Interaksi sosial merupakan kunci dari semua kehidupan sosial, karena tanpa interaksi sosial
tidak akan mungkin ada kehidupan bersama.
Interaksi sosial merupakan proses komunikasi diantara orang-orang untuk saling mempengaruhi
perasaan, pikiran dan tindakan. Interaksi sosial merupakan suatu fondasi dari hubungan yang berupa
tindakan yang berdasarkan norma dan nilai sosial yang berlaku dan diterapkan di dalam masyarakat.
Dengan adanya nilai dan norma yang berlaku,interaksi sosial itu sendiri dapat berlangsung dengan baik
jika aturan - aturan dan nilai – nilai yang ada dapat dilakukan dengan baik. Jika tidak adanya kesadaran
atas pribadi masing – masing,maka proses sosial itu sendiri tidak dapat berjalan sesuai dengan yang kita
harapkan. Di dalam kehidupan sehari – hari tentunya manusia tidak dapat lepas dari hubungan antara
satu dengan yang lainnya,ia akan selalu perlu untuk mencari individu ataupun kelompok lain untuk
dapat berinteraksi ataupun bertukar pikiran.

B. Rumusan Masalah
1. Apa pengertian proses sosial dan interaksi sosial ?
2. Apa tujuan proses sosial dan interaksi sosial ?
3. Apa faktor-faktor yang mendasari interaksi sosial ?
4. Siapa yang menjadi agen sosialisasi?
5. Apa syarat terjadinya interaksi sosial ?
6. Apa bentuk-bentuk interaksi sosial ?

C. Tujuan Penulisan
1. Untuk mengetahui pengertian proses sosial dan interaksi sosial.
2. Untuk mengetahui proses sosial dan interaksi sosial.
3. Untuk mengetahui faktor-faktor yang mendasari interaksi sosial.
4. Untuk mengetahui siapa yang menjadi agen sosialisasi.
5. Untuk mengetahui syarat terjadinya interaksi sosial.
6. Untuk mengetahui bentuk-bentuk interaksi sosial.
BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian Proses Sosial dan Interaksi Sosial


Proses sosial penting kita pelajari karena sesungguhnya perawat sangat terkait dengan tugas dan
kompetensinya yaitu, memberikan pendidikan, kesehatan kepada kliennya, artinya pendidikan
kesehatan disini adalah mensosialisasikan program kesehatan yang berkaitan langsung maupun tidak
langsung kepada kliennya dalam rangka meningkatkan status kesehatan kliennya maupun
memandirikan kliennya untuk dapat menolong dirinya sendiri sehingga mengurangi ketergantungan
pada orang lain.
Berikut ini adalah beberapa pendapat para ahli mengenai pengertian proses sosial dan interaksi sosial
(Gunawan, 2010) :
1. Adham Nasution
Proses sosial adalah proses kelompok-kelompok dan individu-individu saling berhubungan, yang
merupakan bentuk antara aksi sosial, ialah bentuk-bentuk yang nampak kalau kelompok-kelompok
manusia atau orang perorangan mengadakan hubungan satu sama lain. Kemudian ditegaskan lagi,
bahwa proses sosial adalah rangkaian sikap/tindakan manusia (human actions) yang merupakan aksi dan
reaksi atau challenge dan respons di dalam hubungannya satu sama lain.
2. Abu Ahmadi
Proses sosial dimaksudkan cara-cara interaksi (aksi dan reaksi) yang dapat diamati apabila perubahan-
perubahan mengganggu cara hidup yang telah ada. Dengan konsep interaksi sosial, ia memberikan
batasan proses sosial sebagai pengaruh timbal balik antara individu dan golongan di dalam usaha
mereka untuk memecahkan persoalan yang dihadapi dan di dalam usaha mereka untuk mencapai
tujuannya.
3. Soerdjono Dirdjosisworo
Proses sosial sebagai pengaruh timbal balik antara berbagai segi kehidupan bersama. Ia kemudian
memperinci pengertian rumusan ini sebagai berikut :
a. Pengaruh timbal balik sebagai akibat hubungan timbal balik antara individu dengan kelompok dan
kelompok dengan kelompok mengenai berbagai aspek kehidupan manusia seperti politik, ekonomi,
sosial budaya dan keamanan.
b. Berbagai segi kehidupan tersebut adalah penerapan aspek-aspek utama dalam kehidupan sosial
yang mewarnai bahkan menentukan perkembangan dalam kehidupan bersama.
Interaksi sosial sendiri diartikan sebagai hubungan-hubungan sosial timbal balik yang dinamis, yang
menyangkut hubungan antara orang-orang secara perorangan, antara kelompok-kelompok manusia,
maupun antara orang dengan kelompok-kelompok manusia.
4. Roucek dan Warren
Interaksi adalah suatu proses melalui tindak balas tiap-tiap kelompok berturut-turut menjadi unsur
penggerak bagi tindak balas dari kelompok yang lain. Ia adalah suatu proses timbal balik, yang mana
satu kelompok dipengaruhi tingkah laku reaktif pihak lain dan dengan berbuat demikian ia
mempengaruhi tingkah laku orang lain.
5. Gillin dan Gillin
Proses-proses sosial adalah cara berhubungan yang dapat dilihat apabila orang perorangan dan
kelompok-kelompok manusia saling bertemu dan menentukan sistem serta bentuk-bentuk hubungan
tersebut atau apa yang akan terjadi apabila ada perubahan-perubahan yang menyebabkan goyahnya
cara-cara hidup yang telah ada.
6. Robert M.Z.
Mengemukakan Definisi perubahan sosial yaitu proses dimana dalam suatu sistem sosial terdapat
perbedaan yang dapat diukur yang terjadi dalam suatu kurun waktu tertentu.

B. Tujuan Proses Sosial dan Interaksi Sosial


1. Terciptanya hubungan yang harmonis
2. Tercapainya tujuan hubungan dan kepentingan
3. Sebagai sarana dalam mewujudkan keteraturan hidup (kehidupan sosial masyarakat)

C. Faktor-Faktor yang mempengaruhi Proses Sosial dan Interaksi Sosial


1. Faktor Internal
Adapun yang menjadi dorongan dari dalam diri seseorang untuk berinteraksi sosial meliputi hal-hal
berikut :
a. Dorongan untuk meneruskan keturunan
b. Dorongan untuk memenuhi kebutuhan
c. Dorongan untuk mempertahankan kehidupan
d. Dorongan untuk berkomunikasi
2. Faktor Eksternal
Terdiri dari :

a. Faktor Imitasi
Yaitu proses sosial atau tindakan seseorang untuk meniru orang lain, baik sikap penampilan, gaya
hidupnya, bahkan apa-apa yang dimilikinya. Imitasi pertama kali muncul di lingkungan tetangga dan
lingkungan masyarakat.
b. Faktor Sugesti
Adalah rangsangan, pengaruh, stimulus yang diberikan seorang individu kepada individu lain sehingga
orang yang diberi sugesti menuruti atau melaksanakan tanpa berpikir kritis dan rasional.
c. Faktor Identifikasi
Adalah upaya yang dilakukan oleh seseorang individu untuk menjadi sama (identik) dengan individu lain
yang ditirunya. Proses identifikasi tidak hanya terjadi melalui serangkaian proses peniruan pola perilaku
saja, tetapi juga melalui proses kejiawaan yang sangat mendalam.
d. Faktor Simpati
Yaitu proses kejiwaan dimana seorang individu merasa tertarik kepada seseorang atau kelompok orang
dikarenakan sikapnya, penampilannya, wibawanya atau perbuatannya yang sedemikian rupa.
e. Faktor Motivasi
Yaitu rangsangan, pengaruh, stimulus yang diberikan seorang individu kepada individu lain, sehingga
orang yang diberi motivasi menuruti atau melaksanakan apa yang dimotivasikan secara kritis, rasional
dan penuh rasa tanggung jawab. Motivasi biasanya diberikan oleh orang yang memiliki status yang lebih
tinggi dan berwibawa.Contohnya : motivasi dari seorang ayah kepada anaknya dan dari seorang guru
kepada siswa.
f. Faktor Empati
Faktor empati mirip dengan simpati, akan tetapi tidak semata-mata perasaan kejiwaan saja. Empati
dibarengi dengan perasaan organisme tubuh yang sangat dalam (intens).

D. Agen Sosialisasi
Menurut Fuller dan Yacobs (1973), ada 4 agen sosialisasi yaitu :
1. Keluarga
Bisa keluarga inti (nuclear family) maupun keluarga besar (extended family) misalnya selain kedua orang
tuanya dimungkinkan kakak, nenek, paman, bibi, atau pengasuhnya (pembantu Rumah Tangga,
babysister, penitipan anak/TPA).
2. Teman Bermain
Disini anak mendapatkan pengalaman bermain atau berinteraksi dengan kelompok yang berusia
sederajat dengannya. Pada tahap ini anak mempelajari nilai-nilai keadilan, mempelajari aturan yang
mengatur peran orang yang kedudukannya sederajat (game stage), dari teman bermainnya, atau
bagaimana seorang anak berupaya untuk dapat masuk kedalam kelompoknya.
3. Sekolah
Pendidikan formal mengajarkan peran-peran baru untuk persiapan dikemudian hari, yaitu kemandirian,
prestasi, universalisme (perlakuan yang sama), dan spesifisitas (pada anak dapat terjadi kekurangan
pada suatu pelajaran, tetapi untuk pelajaran yang lain, anak tetap dihargai keberhasilannya). Sekolah
harus dapat mengembangkan peran-peran baru yang dapat membuat anak menjadi lebih percaya diri.

4. Media massa
Berbagai tayangan di media massa elektronik telah mengubah perilaku seseorang dalam beberapa
dekade terakhir, terutama setelah televisi, internet telah menjadi alat komunikasi dan informasi yang
menguasai setiap kehidupan umat manusia, sejak masa kanak-kanank hingga masa dewasa. Sehingga
media akan menjadi media yang efektif untuk merubah suatu pikiran maupun perilaku masyarakat
dalam waktu yang relatif singkat, terutama bila dilingkungan keluarga maupun sekolah tidak ada model
yang kuat sebagai benteng pertahanan.

E. Syarat-syarat Interaksi Sosial


1. Kontak Sosial
Kontak sosial dapat terjadi secara langsung maupun tidak langsung antara satu pihak dengan pihak yang
lain. Kontak sosial secara tidak langsung dapat terjadi karena adanya bantuan peralatan komunikasi
sebagai perantara misalnya : radio, telepon, e-mail, surat dan lain sebagainya.
2. Komunikasi Sosial
Merupakan syarat pokok lain dalam proses sosial, yang mengandung pengertian bila suatu hubungan
sosial tidak terjadi komunikasi, maka dalam keadaan demikian tidak terjadi kontak sosial. Dengan
komunikasi, maka sikap dan pikiran disatu pihak dapat diketahui oleh pihak lain.
Pada dasarnya interaksi sosial/komunikasi sosial dapat berjalan secara verbal dan non verbal. Untuk
interaksi sosial yang non verbal dapat disebutkan bahwa : gerakan tubuh, merupakan bentuk
komunikasi yang dilakukan sejak zaman manusia purba.

F. Bentuk-bentuk Interaksi Sosial


Interaksi sosial merupakan hubungan timbal balik antara individu dengan individu lain, atau antara
individu dengan kelompok, atau kelompok dengan kelompok. Bentuk-bentuk interaksi dapat dibagi
menjadi 4, yaitu :
1. Kerjasama
Kerjasama akan terjadi apabila orang-orang yang akan terlibat menyadari bahwa mereka mepunyai
kepentingan yang sama, pada saat yang sama, sehingga mereka dapat mengembalikan kepentingan-
kepentingan pribadi menjadi kepentingan bersama. Pada dasarnya kerjasama akan terjadi apabila ada
keuntungan-keuntungan yang diperoleh sebagai akibat kerjasama tadi, dibanding bekerja sendiri-
sendiri.
2. Persaingan
Persaingan merupakan suatu usaha untuk mencapai sesuatu yang lebih dari yang lainnya. Persaingan
antar kelompok berarti telah terjadi kerjasama dalam kelompok untuk bersaing mendapatkan sesuatu
yang lebih. Persaingan merupakan suatu kegiatan yang berbentuk perjuangan sosial untuk mencapai
tujuan. (Soedjono Dirdjosisworo). Persaingan dapat karena untuk mendapatkan status sosial, jodoh,
kedudukan atau kekuasaan, kekayaan dll.
3. Pertikaian
Pertikaian atau pertentangan adalah bentuk persingan yang berkembang secara negatif, karena salah
satu pihak akan menggunakan cara-cara untuk menjatuhkan lawannya.

4. Akomodasi
Akomodasi terjadi bila hubungan kedua belah pihak seimbang, masing-masing menerima nilai-nilai dan
norma-norma sosial yang berlaku atau menyelesaikan pertikaian.
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan
Berdasarkan makalah di atas dapat disimpulkan :
1. Proses sosial adalah setiap interaksi sosial yang berlangsung dalam suatu jangka waktu yang
sedemikian rupa hingga menunjukkan pola-pola pengulangan hubungan perilaku dalam kehidupan
masyarakat.Interaksi sosial merupakan kunci dari semua kehidupan sosial, karena tanpa interaksi sosial
tidak akan mungkin ada kehidupan bersama.
2. Tujuan dari proses sosial dan interaksi sosial :
a. Terciptanya hubungan yang harmonis
b. Tercapainya tujuan hubungan dan kepentingan
c. Sebagai sarana dalam mewujudkan keteraturan hidup (kehidupan sosial masyarakat)
3. Faktor yang mempengaruhi interaksi sosial :
a. Faktor internal
• Dorongan untuk meneruskan keturunan
• Dorongan untuk memenuhi kebutuhan
• Dorongan untuk mempertahankan kehidupan
• Dorongan untuk berkomunikasi
b. Faktor eksternal
• Faktor Imitasi
• Faktor Sugesti
• Faktor Identifikasi
• Faktor Simpati
• Faktor Motivasi
• Faktor Empati
4. Agen sosialisasi :
a. Keluarga
b. Teman Bermain
c. Sekolah
d. Media massa
5. Syarat terjadinya interaksi sosial :
a. Kontak Sosial
b. Komunikasi Sosial
6. Bentuk interaksi sosial :
a. Kerjasama
b. Persaingan
c. Pertikaian
d. Akomodasi

B. Saran

DAFTAR PUSTAKA

Gunawan, Hery. 2010. “Makalah Proses Sosial dan Interaksi sosial”. http://herry-
gunawan.blogspot.com/2010/12/makalah-proses-sosial-dan-interaksi.html, diakses pada 08 Maret
2013.

Ratna, Wahyu. 2010. Sosiologi dan Antropologi Kesehatani. Yogyakarta : Pustaka Rihama.

Anda mungkin juga menyukai