Anda di halaman 1dari 12

BAB I.

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Menurut pengertian luas, pemupukan adalah pemberian bahan kepada

tanah dengan tujuan dan tujuan memperbaiki atau meningkatkan kesuburan

tanah. Bahan itu ridak mencakup air, yang pemberiannya disebut irigasi.

Memamngt irigasi dapat juga berperan pemupukan tertentu, karena air

mengan dung zat hara terlarut atau tersuspensi. Pemupukan menurut

pengertian khusus adalah pemberian bahan yang dimaksudakan untuk

menambah hara tanaman pada tanah. Pemberian bahan yang dimaksudkan

untuk memperbaiki suasana tanah dalam artian untu memperbaiki ataupun

menambah unsure hara yang ada didalam tanah. Pemberian bahan kepada

tanah tersebut juga betujuan untuk memperbaiki kandungan didalam tanah

baik fisika, kimia ataupun biologi tanah.

Pemupukan untuk tanaman sendiri bertujuan untuk mengoptimalkan

pertumbuhan tanaman. Banyak pemupukan yang dilakukan dapat

mengoptimalkan pertumbuhan tanaman. Akan tetapi seringkali pemupukan

yang dilakukan dengan tujuan mengoptimalkan petumbuhan dan

memaksimalkan produksi suatu tanaman membuat pertumbuhan tanaman

tersebut menjadi terhambat dan produksi tanaman tersebut menjadi menurun.

Ada beberapa hal yang menjadi penyebab hal tersebut. Salah satunya

adalah dosis pupuk yang diberikan terlalu banyak. Selain itu dapat juga

1
pemupukan yang dilakukan juga tidak memenuhi 5 tepat pemupukan. Takaran

pupuk yang digunakan untuk memupuk satu jenis tanaman akan berbeda

untuk masing-masing jenis tanah, hal ini dapat dipahami karena setiap jenis

tanah memiliki karakteristik dan susunan kimia tanah yang berbeda. Ada

beberapa hal penting yang perlu dicermati untuk mendapatkan efisiensi dalam

pemupukan, antara lain : jenis pupuk yang digunakan, sifat dari pupuk itu

sendiri, waktu pemupukan dan syarat pemberian pupuk serta cara atau metode

pemupukan.

Oleh karena itu pemupukan berimbang menjadi hal yang sangat penting

dalam proses produksi suatu komoditas dalam bidang pertanian karena

pemupukan berimbang akan menjadi salah satu faktor yang menentukan

apakah tanaman tersebut dapat tumbuh dengan optimal dan menghasilkan

produksi yang maksimal atau tidak.

B. Rumusan Masalah

1. Apa pengertian pemupukan ?

2. Apa yang dimaksud pemupukan berimbang?

2
BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian Pemupukan

Pemupukan adalah merupakan suatu cara pemberian unsur hara atau

pupuk kepada tanah yang tujuannya agar dapat diserap olah tanaman (unsur

hara adalah makanannya tanaman), apabila tanaman digambarkan sebagai

manusia, maka apabila kita menghendaki pertumbuhan tanaman agar dapat

optimal kebutuhan makan suatu tumbuhan harus mencukupi 4 sehat 5

sempurna, yaitu semua kebutuhan tanaman tercukupi, manusia tidak akan

dapat tumbuh sehat jika hanya mengkonsumsi karbohidrat saja walaupun itu

dalam jumlah sangat banyak. Selain itu waktu makan juga dapat

mempengaruhi pertumbuhan. sebagai halnya manusia, waktu makan yang

tepat adalah 3 hari sekali, yaitu pagi, siang dan sore. manusia juga tidak akan

tumbuh sehat jika hanya mengkonsumsi pada pagi hari saja, walaupun itu juga

dalam jumlah yang banyak.

B. Pemupukan Berimbang

Pemupukan berimbang adalah pemberian pupuk ke dalam tanah untuk

mencapai status semua hara esensial seimbang sesuai kebutuhan tanaman dan

optimum untuk meningkatkan produksi dan mutu hasil, meningkatkan

efisiensi pemupukan, kesuburan tanah serta menghindari pencemaran

lingkungan. Jadi pemupukan berimbang merupakan pemenuhan hara yang

berimbang dalam tanah, bukan berimbang dalam bentuk dan jenis pupuk.

3
Pemupukan diberikan bagi hara yang kurang dalam tanah, yang sudah cukup

diberikan hanya untuk memelihara hara tanah supaya tidak berkurang.

Takaran pupuk yang digunakan untuk memupuk satu jenis tanaman

akan berbeda untuk masing-masing jenis tanah, hal ini dapat dipahami karena

setiap jenis tanah memiliki karakteristik dan susunan kimia tanah yang

berbeda. Ada beberapa hal penting yang perlu dicermati untuk mendapatkan

efisiensi dalam pemupukan, antara lain : jenis pupuk yang digunakan, sifat

dari pupuk itu sendiri, waktu pemupukan dan syarat pemberian pupuk serta

cara atau metode pemupukan.

Peningkatan produksi pertanian dapat dicapai melalui pendekatan

teknologi yang tepat antara lain dengan menerapkan teknologi pemupukan

berimbang spesifik lokasi.

Saat ini teknologi pemupukan sesuai anjuran hampir tidak dilakukan

oleh sebagian petani Indonesia, sehingga menyebabkan pemupukan menjadi

tidak berimbang.

Konsep Pemupukan Berimbang adalah :

1. Selama ini di masyarakat berkembang pengertian bahwa pemupukan

berimbang adalah pemupukan yang menggunakan pupuk majemuk

/compound (NPK Compound). Pengertian tersebut perlu segera

diluruskan, karena konsep pemupukan berimbang adalah penambahan

pupuk ke dalam tanah dengan jumlah dan jenis hara yang sesuai dengan

tingkat kesuburan tanah dan kebutuhan hara oleh tanaman untuk

meningkatkan produksi dan kualitas hasil komoditas pertanian.

4
2. Pemupukan berimbang dapat dilakukan dengan menggunakan beberapa

jenis pupuk tunggal yang dicampur secara sederhana (simple blending),

atau dicampur secara mekanis (mechanical blending) atau melalui

teknologi pencampuran secara kimia (chemical blending) yang disebit

pupuk majemuk/compound dengan formula tertentu

Ada lima faktor yang mempengaruhi keberhasilan pemupukan agar

tanaman dapat tumbuh dengan optimal. Dalam istilah pemupukan hal tersebut

dinamakan 5 tepat pemupukan.

5 tepat pemupukan adalah:

1. Tepat jenis

Tepat jenis dimaksudkan pada saat pemupukan harus tepat jenis.

Misalnya pada saat pemupukan tanaman padi. Apabila tanaman padi

tersebut membutuhkan pupuk N maka kita harus memupuk Urea. Apabila

jenis pupuk yang kita gunakan salah, maka akan membuat tanaman yang

kita pupuk tidak akan bertambah bagus.

2. Tepat dosis

Tepat dosis disini dimaksudkan agar pada saat pemupukan dosis

yang kita berikan ke tanaman jangan sampai terlalu sedikit ataupun terlalu

banyak. Apabila dosis yang kita berikan terlalu sedikit, maka tanaman

masih kekurangan unsure hara. Dan apabila dosis terlalu banyak maka

pupuk tersebut bisa saja menjadi tocsic bagi tanaman itu sendiri.

3. Tepat Waktu

5
Tepat waktu ini dimasudkan agar pada saat pemupukan waktu harus

tepat. Misalnya pada tanaman kailan. Pemupukan susulan pertama

dilakukan pada saat 15 HST. Hal tersebut dimaksudkan agar tanaman

kailan bisa tumbuh dengan optimal.

4. Tepat cara.

Tepat cara ini dimaksudkan pada saat pemupukan cara kita harus

benar, hal tersebut dikarenakan apabila cara pemupukan yang kita lakukan

salah maka pupuk tersebut bisa saja tidak dapat diserap oleh tanaman

melainkan tercuci oleh air dan terdenitrifikasi.

5. Tepat lokasi

Tepat lokasi dimaksudkan lokasi pemupukan yang kita lakukan

harus tepat. Misalnya pada saat pemupukan lokasi pemupukan berada pada

ketinggian dan kecepatan angin besar. Maka jangan menggunakan pupuk

yang berbentuk cair dan disemprotkan.

6
BAB III

KESIMPULAN

Dari pembahasan maka dapat disimpulkan bahwa pemupukan berimbang

sangat berpengaruh terhadap pertumbuhan dan produksi tanaman. Hal tersebut

dikarenakan pemupukan berimbang berhubungan dengan dosis pemberian pupuk

kepada tanaman. Apabila dalam pemberian pupuk dosis yang diberikan terlalu

banyak ataupun terlau sedikit maka akan membuat pertumbuhan tanaman kurang

optimal.

7
DAFTAR PUSTAKA

Setyati, S.H. 2007. Petunjuk Pemupukan. Simplex. Jakarta.

Saraswati, R. 2007. Peran Pupuk Hayati Dalam Meningkatkan Efisiensi


Pemupukan Menunjang Keberlanjutan Produktivitas Tanah. Jurnal Sumber
Daya Lahan Vol 1 No 4.

www.pustaka-deptan.go.id/agritek/lip50073.pdf, 2010. Pemupukan berimbang.

8
KATA PENGANTAR

Segala puji bagi Allah SWT yang telah memberikan kami kemudahan

sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini dengan tepat waktu. Tanpa

pertolongan-Nya tentunya kami tidak akan sanggup untuk menyelesaikan makalah

ini dengan baik. Shalawat serta salam semoga terlimpah curahkan kepada baginda

tercinta kita yaitu Nabi Muhammad SAW yang kita nanti-nantikan syafa’atnya di

akhirat nanti.

Penyusun mengucapkan syukur kepada Allah SWT atas limpahan nikmat

sehat-Nya, baik itu berupa sehar fisik maupun akal pikiran, sehingga penulis

mampu untuk menyelesaikan pembuatan makalah sebagai tugas dari mata kuliah

dengan judul “Ekologi Pemumpukan”.

Penyusun tentu menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kata

sempurna dan masih banyak terdapat kesalahan serta kekurangan di dalamnya.

Untuk itu, penulis mengharapkan kritik serta saran dari pembaca untuk makalah

ini, supaya makalah ini nantinya dapat menjadi makalah yang lebih baik lagi.

Demikian, dan apabila terdapat banyak kesalahan pada makalah ini penulis

mohon maaf yang sebesar-besarnya.

Penyusun juga mengucapkan terima kasih kepada semua pihak

khususnya kepada Dosen Pembimbing yang telah membimbing kami dalam

menulis makalah ini.

Sinjai, Maret 2019

Penyusun

9i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ................................................................................. i

DAFTAR ISI ................................................................................................ ii

BAB I PENDAHULUAN ......................................................................... 1

A. Latar Belakang ......................................................................... 1

B. Rumusan Masalah .................................................................... 2

BAB II PEMBAHASAN ........................................................................... 3

A. Pengertian Pemupukan ............................................................ 3

B. Pemupukan Berimbang ............................................................ 3

BAB III PENUTUP ..................................................................................... 7

DAFTAR PUSTAKA .................................................................................. 8

10
ii
MAKALAH
“EKOLOGI PEMUPUKAN”

OLEH :
KELOMPOK V

 VIRA YUNIAR
 KURNIA KHAERUNNISA
 VANILA IHDINATA
 KHAERUL IKHWANDI

SEKOLAH TINGGI ILMU PERTANIAN (STIP)


MUHAMMADIYAH SINJAI
2019

11
12

Anda mungkin juga menyukai