DISUSUN OLEH
UNIVERSITAS INDONESIA
MEI 2018
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha esa, hanya dengan karunia-
Nya yang melimpah tanpa batas, kami dapat menyelesaikan makalah yang berjudul “Analisa
Culture Shock yang dialami Mahasiswa Rantau Universitas Indonesia”. Makalah ini disusun
dalam rangka memenuhi tugas Manusia dan Masyarakat Indonesia sebagai salah satu mata
kuliah Fakultas Ilmu Administrasi di Universitas Indonesia.
Kami menyadari bahwa tanpa bantuan dan bimbingan dari berbagai pihak sangatlah
sulit bagi kami untuk menyelesaikan makalah ini dengan baik dan sesuai dengan arahan tugas
yang diberikan. Dengan hormat kami ucapkan rasa terima kasih yang dalam tentunya untuk
kedua orang tua Ayah dan Ibu, Mas Lucas Filberto Sardjono M.I.P dan Mba Neni Susilawati
S.Sos, M.A selaku dosen mata kuliah Sistem Administrasi Indonesia, dan teman-teman yang
turut membantu dalam pengerjaannya.
Depok, 2018
Tim penulis,
BAB I
PENDAHULUAN
1.3 Tujuan
Sejalan dengan rumusan masalah di atas, makalah ini disusun dengan dengan tujuan
untuk:
1.3.1 Membantu mahasiswa rantau yang mengalami culture shock dalam mencari
solusi.
1.3.2 Memberikan pengetahuan untuk yang mengalami culture shock dalam
mengontrol culture shock yang dialami.
1.4 Manfaat
1.4.1 Meminimalisir dampak negatif yang dialami oleh yang mengalami culture shock.
1.4.2 Sebagai referensi bagi yang membutuhkan dan membacanya.
1.4.3 Sebagai bahan penelitian lanjutan untuk menemukan solusi bagi yang mengalami
culture shock.
1.5 Metode
Penulisan ini menggunakan metode kualitatif atau qualitative research dan metode
kuantitatif atau quantitative research. Pembahasan akan dilakukan dengan metode
deskritif dan cenderung menggunakan analisis dalam pembahasannya. Peneliti
cenderung memanfaatkan teori yang ada sebagai bahan penjelas dan berakhir dengan
suatu analisis terhadap penelitian terkait. Sedangkan, dalam pengumpulan data, peneliti
menggunakan metode kuesioner dan wawancara. Metode kuisioner diharapkan dapat
mempresentasikan banyaknya mahasiswa rantau yang mengalami culture shock yang
disebarkan ke masing-masing paguyuban daerah dan metode wawancara diharapkan
dapat menjelaskan lebih detail perubahan yang dialami oleh mahasiswa rantau yang
dilakukan pada beberapa mahasiswa rantau.