1. Menurut Istilah
a. Dalam bahasa Inggris, kata Sejarah berasal dari kata Historia yang berarti masa lampau;
masa lampau umat Manusia.
b. Dalam bahasa Arab sejarah disebut dengan sajaratun (syajaroh) yang berarti pohon
dan keturunan, maksudnya disaat kita membaca silsilah raja-raja akan tampak pohon
dari yang terkecil sampai berkembang menjadi besar, maka hal tersebut sejarah
diartikan sebagai silsilah keturunan raja-raja yang berarti peristiwa pemerintahan
keluarga raja di masa lampau.
c. Dalam bahasa Yunani, kata sejarah disebut dengan istoria yang berarti belajar.
Sehingga arti sejarah adalah ilmu pengetahuan yang mempelajari segala peristiwa,
kejadian yang terjadi di masa lampau dalam kehidupan umat manusia.
d. Dalam bahasa Jerman, kata sejarha disebut dengan geschichte yang berarti sesuatu
yang telah terjadi, sesuatu yang telah terjadi di masa lampau kehidupan umat
Manusia.
Aspek-Aspek Sejarah
Ada tiga aspek dalam sejarah yakni masa lampau, masa kini, dan masa yang akan datang
antara lain sebagai berikut...
Masa lampau, menjadi awal balik dalam masa yang akan datang sehingga dalam sejarah
terdapat pelajaran mengenai nilai dan moral.
Masa kini, adalah sejarah yang menjadi sumber pemahaman bagi generasi-generasi penurus
dari masyarakat terdahulu sebagai cermin untuk menuju kehidupan bermasyarakat, berbangsa
dan bernegara.
Masa lampau, adalah suatu gambaran tentang kehidupan manusia dan kebudayaannya di masa
lampau sehingga dapat merumuskan hubungan sebab akibat mengapa suatu peristiwa dapat
terjadi dalam kehidupan tersebut, walaupun belum tentu setiap peristiwa atau kejadian tercatat
dalam sejarah.
Sumber Sejarah
Pengertian Sumber Sejarah - Sumber sejarah adalah semua yang menjadi pokok
sejarha. Menurut Moh. Ali bahwa yang dikatakan dengan sumber sejarah adalah segala sesuatu
yang berwujud dan tidak berwujud serta berguna bagi penelitian sejarah sejak zaman purba
sampai dengan sekarang. Sedangkan pendapat Muh. Yamin bahwa sumber sejarah adalah
kumpulan benda kebudayaan untuk membuktikan sejarah.
Sumber Primer, adalah peninggalan asli sejarah. Misalnya piagam, prasasti, candi, kronik, yang
berasal di zamannya.
Sumber Sekunder adalah benda-benda tiruan dari benda aslinya atau sumber pustaka hasil para
para ahli sejarah, laporan penelitian, dan terjemahan kitab-kitab kuno
Sumber Tersier, adalah buku-buku sejarah yang disusun atas laporan-laporan penelitian ahli
tanpa dengan melakukan penelitian langsung
Ruang lingkup sejarah merupakan pemahaman yang menjadi sejarah sebagai ilmu
pengetahuan. Ruang lingkup sejarah meliputi konsep sejarah, unsur sejarah, dan hubungan
sejarah dengan ilmu. Berikut penjelasan ruang lingkup sejarah
a. Konsep Sejarah - Konsep adalah suatu wujud kemampuan akal dalam membentuk gambaran
baru yang sifatnya abstrak (tidak nyata) menurut data atau suatu kajian.
Sejarah sebagai peristiwa, adalah kejadian, kenyataan (realita), aktualitas sejarah yang telah
terjadi atau berlangsung di masa lalu. Sejarah mengandung kejadian yang terladi atau
berlangsung di masa lalu.
Sejarah sebagai kisah, adalah suatu rangkaian cerita yang berupa narasi yang disusun menurut
ingatan, tafsiran, manusia atau kesan.
Sejarah sebagai ilmu, mempelajari kenyataan dengan mengadakan penelitian dan pengkajian
mengenai peristiwa cerita sejarah. Sejarah sebagai ilmu pengetahuan terdapat beberapa syarat
ilmiah misalnya empiris, objektif, teori, dan kesimpulan umum (menggeneralisasikan).
Sejarah sebagai seni, dikatakan sebagai seni karena sejarah memerlukan inutisi, imajinasi, emosi
dan gaya bahasa dalam penulisan sejarah.
b. Unsur Sejarah - Sejarah terdiri dari 3 unsur antara lain sebagai berikut.
Ruang, adalah tempat terjadinya suatu peristiwa yang menjadi bukti peristiwa sejarah menjadi
real.
Waktu, adalah unsur sejarah yang memegang peranan penting sebagai sifat krologis dalam
kajiansejarah sehingga dikenal dengan konsep periodisasi.
Manusia, adalah unsur sejarah yang menjadi sentral atau pemegang peran karena peristiwa
sejarha dapat berlansung secara kompleks tergantung dari akal manusia dengan lingkungan
yang ada.
1). Persamaan Sejarah dengan Ilmu - Persamaan sejarah sebagai ilmu pengetahuan adalah
berdasarkan dari pengalaman, pengamatan dan penyerapan. Sama-sama memiliki dasar teori dan
metode.
2). Perbedaan sejarah dengan ilmu - Perbedaan sejarah sebagai ilmu pengetahuan adalah dapat
dipahami jika sejarah terikat oleh...
Sejarah terikat oleh waktu, karena waktu memegang peranan penting yang harus terdapat
dalam sejarah. tetapi ilmu pengetahuan tidak terikat oleh waktu karena bukan hal yang penting
dari ilmu pengetahuan
Sejarah terikat oleh tempat, karena memiliki sifat yang unik dan einmalig atau terjadi hanya
sekali. Sifat unik terikat oleh tempat atau spasial.
Sejarah terikat oleh kekhususan, karena tempat dan waktu mmbuat sejarah menjadi uni dan
khusus.
Dapat kita ketahui bahwa tradisi masyarakat Indonesia sebelum mengenal tulisan
adalah sebagai berikut:
a. Organisasi kemasyarakatannya sudah ada,Nenek moyang kita hidup berkelompok. Mereka
bersepakat untuk hidup secara bersama, hidup gotong royong, dan demokratis. Mereka memilih
seorang pemimpin yang dianggap dapat melindungi masyarakat dari berbagai gangguan
termasuk gangguan roh sehingga seorang pemimpin dianggap memiliki kesaktian lebih. Cara
pemilihan pemimpin yang demikian disebut primus inter pares, yaitu yang terutama di antara
yang banyak.Jadi, seorang pemimpin adalah yang terbaik bagi mereka bersama.
b. Kemasyarakatan atau pranata sosialnya adalah masyarakat yang hidup berkelompok
sebagai makhluk sosial, dan bergotong royong.
c. Memiliki pengetahuan alam, yakni memanfaatkan alam di sekitarnya sebagai wujud peduli dan
memelihara alam lingkungannya dan memiliki pengetahuan tentang perbintangan
(astronomi), Selain digunakan untuk mengenali musim, ilmu astronomi juga sudah dimanfaatkan
sebagai petunjuk arah dalam pelayaran, yaitu Bintang Biduk Selatan dan Bintang Pari (orang
Jawa menyebut Lintang Gubug Penceng) untuk menunjuk arah selatan serta Bintang Biduk Utara
untuk menunjukkan arah utara. Kemampuan astronomi dan angin musim ini telah
mengantarkan mereka berlayar ke barat sampai di Pulau Madagaskar, ke timur sampai di Pulau
Paskah, dan ke selatan sampai di Selandia Baru serta ke arah utara sampai di Kepulauan Jepang.
Pengetahuan astronomi juga digunakan dalam pertanian dengan memanfaatkan Bintang
Waluku sebagai pertanda awal musim hujan.
d. Sudah mengenal sistem persawahan. Sistem persawahan mulai dikenal bangsa Indonesia sejak
zaman Neolitikum, yaitu manusia hidup menetap. Mereka terdorong untuk mengusahakan
sesuatu yang menghasilkan (food producing). Sistem persawahan diawali dari sistem ladang
sederhana yang belum banyak menggunakan teknologi, kemudian meningkat dengan adanya
teknologi pengairan hingga lahirlah sistem persawahan. Sistem irigasi dalam bercocok tanam
digunakan untuk memenuhi kebutuhan air dengan cara membuat pematang dan saluran air.
Cara ini kemudian meningkat menjadi pembuatan terasering di lereng pegunungan, serta
pembuatan bendungan atau dam air yang sederhana. Sementara itu, untuk mengerjakan sawah
dibuatlah alat-alat dari logam dan mengembangkan tanaman biji-bijian, padi, juwawut, serta
tanaman kering lainnya.
e. Kemampuan berlayar dan berdagang dengan memanfaatkan angin musim, bahkan
mereka sudah berani mengarungi laut luas,mengingat kondisi geografis Indonesia yang memiliki
banyak pulau,mengharuskan untuk menggunakan perahu untuk mencapai pulau
lainya.Kemampuan berlayar bagi masyarakat ini digunakan sebagai dasar kemampuan
berdagang.Oleh karena itu, pada awal Masehi, Bangsa Indonesia sudah berlayar sampai Pulau
madagaskar, Pulau Paskah,dll.
f. Sudah memiliki teknologi perundagian, yakni pengecoran logam dengan sistem bivalve dan a
cire perdue.
g. .Sistem kepercayaan pada mulanya menyembah roh nenek moyang kemudian menyembah
dewa.
h. Sudah memiliki sistem ekonomi barter.
2. Teori Yunan
Dalam teori yunan disebutkan bahwa manusia-manusia purba di Indonesia yang menjadi
nenek moyang bangsa Indonesia berasal dari Yunan, Cina bagian selatan. Menurut pendukung
teori Yunan, pendapat mereka didasari oleh dua hal berikut:
Ditemukan kapak tua di wilayah Nusantara yang memiliki kemiripan dengan kapak tua
yang ada di kawasan Asia Tengah.
Bahasa melayu yang berkembang di Nusantara memiliki kemiripan dengan bahasa
Champa yang ada di Kamboja. Hal tersebut membuka kemungkinan bahwa penduduk
di Kamboja berasal dari daratan Yunan dengan menyusuri Sungai Mekong. Arus
perpindahan tersebut selanjutnya diteruskan ketika sebagian dari mereka melanjutkan
perpindahan dan sampai ke Nusantara.
BIDANG
MASA PRAAKSARA MASA HINDU-BUDHA MASA ISLAM
KEHIDUPAN
Sosial Hidup berkelompok – masyarakat Indonesia mengenal Aturan kasta mulai pudar di
kelompok dimana aturan kasta, yaitu: Kasta masyarakat
proses sosialisasi Brahmana (kaum pendeta dan
hanya terjadi intern para sarjana), Kasta Ksatria (para
dalam kelompok prajurit, pejabat dan
masing – masing bangsawan), Kasta Waisya
(pedagang petani, pemilik tanah
dan prajurit). Kasta Sudra (rakyat
jelata dan pekerja kasar).
Namun, unsur budaya Indonesia
lama masih tampak dominan
dalam semua lapisan Masyarakat
Sastra dan Belum ada karya Pengaruh Hindu-Buddha pada Kosakata bahasa Arab baik lisan
Bahasa sastra yang bahasa adalah dikenal dan maupn tulisan mulai banyak
dihasilkan digunakannya bahasa Sanskerta digunakan. Hasil karya sastra
dan huruf Pallawa oleh berupa hikayat, babad, suluk dan
masyarakat Indonesia. Hasil syair.
sastra berupa kitab – kitab yang
ditulis oleh Mpu Tantular, Mpu
prapanca dan lainnya.
Proses masuknya Islam ke Indonesia dilakukan secara damai dan dilakukan dengan cara- cara
sebagai berikut.
1. Melalui Cara Perdagangan
Indonesia dilalui oleh jalur perdagangan laut yang menghubungkan antara China dan daerah lain di Asia.
Letak Indonesia yang sangat strategis ini membuat lalu lintas perdagangan di Indonesia sangat padat
karena dilalui oleh para pedagang dari seluruh dunia termasuk para pedagang muslim. Pada
perkembangan selanjutnya, para pedagang muslim ini banyak yang tinggal dan mendirikan
perkampungan islam di Nusantara. Para pedagang ini juga tak jarang mengundang para ulama dan
mubaligh dari negeri asal mereka ke nusantara. Para ulama dan mubaligh yang datang atas undangan
para pedagang inilah yang diduga memiliki salah satu peran penting dalam upaya penyebaran Islam di
Indonesia.
2. Melalui Perkawinan
Bagi masyarakat pribumi, para pedagang muslim dianggap sebagai kelangan yang terpandang. Hal ini
menyebabkan banyak penguasa pribumi tertarik untuk menikahkan anak gadis mereka dengan para
pedagang ini. Sebelum menikah, sang gadis akan menjadi muslim terlebih dahulu. Pernikahan secara
muslim antara para saudagar muslim dengan penguasa lokal ini semakin memperlancar penyebaran
Islam di Nusantara.
3. Melalui Pendidikan
Pengajaran dan pendidikan Islam mulai dilakukan setelah masyarakat islam terbentuk. Pendidikan
dilakukan di pesantren ataupun di pondok yang dibimbing oleh guru agama, ulama, ataupun kyai. Para
santri yang telah lulus akan pulang ke kampung halamannya dan akan mendakwahkan Islam di kampung
masing-masing.
4. Melalui Kesenian
Wayang adalah salah satu sarana kesenian untuk menyebarkan islam kepada penduduk lokal. Sunan
Kalijaga adalah salah satu tokoh terpandang yang mementaskan wayang untuk mengenalkan agama
Islam. Cerita wayang yang dipentaskan biasanya dipetik dari kisah Mahabrata atau Ramayana yang
kemudian disisipi dengan nilai-nilai Islam.
b. Portugis
Berita Columbus berhasil menemukan daerah baru membuat Raja Portugis penasaran dan
mengutus Vasco da Gama untuk melakukan ekspedisi meenjelajahi samudra mencari Tanah Hindia.
Vasco da Gama mencari jalan lain agar lebih cepat menuju Tanah Hindia. Sebelum Vasco da Gama
diperintahkan oleh Raja Portugis, sudah ada pelaut lain yang melakukan pelayaran yaitu
Bartholomeus Diaz. Ia melakukan pelayaran mencari daerah timur dengan menelusuri pantai barat
Afrika, hingga pada tahun 1488 karena serangan ombak yang besar terpaksa Bartholomeus Diaz dan
rombongan mendarat di ujung Selatan Benua Afrika, yang kemudian tempat tersebut diberi nama
Tanjung Harapan. Bartholomeus Diaz tidak melanjutkan pelayaran melainkan bertolak kembali ke
negaranya.
Pada tahun 1497 Vasco da Gama berangkat dari pelabuhan Lisabon dan memulai penjelajahan
mengikuti rute yang telah dilalui oleh Bartholomeus Diaz. Atas petunjuk dari pelaut bangsa Moor
yang telah ia sewa, setelah singgah di Tanjung Harapan ia dan rombongan melanjutkan perjalanan
dengan melalui pantai timur Afrika kemudian berbelok ke kanan untuk mengarungi Samudra Hindia.
Pada tahun 1498 rombongan Vasco da Gama berhasil mendarat di Kalikut di pantai barat India.
Setelah beberapa tahun tinggal di India mereka menyadari bahwa Ini bukan daerah penghasil
rempah-rempah. Karena hal tersebut, tahun 1512, Alfonso de Albuquerque bersama beberapa buah
kapal ke Maluku. Awalnya masyarakat Maluku menyambut baik .Pada saat itu, kesultanan Ternate di
Maluku diperintah oleh Kaicil Darus. Sultan ternate itu meminta bantuan Portugis untuk mendirikan
benteng di Ternate dengan tujuan agar ternate terhindar dari kemungkinan serangan dari daerah
lain. Tahun 1522 Portugis mengabulkan pemintaan Sultan Ternate dengan mendirikan benteng Saint
jhon. Pendirian benteng tersebut ternyata harus dibayar mahal oleh Ternate karena Portugis
menuntut imbalan berupa hak monopoli perdagangan rempah-rempah di Ternate. Sultan ternate
terpaksa harus menandatangani perjanjian monopoli pendagangan dengan Portugis.
c. Belanda
Sebelum datang ke Indonesia, para pedagang Belanda membeli rempah-rempah di Lisabon
(ibu kota Portugis). Pada waktu itu Belanda masih berada di bawah penjajahan Spanyol. Mulai tahun
1585, Belanda tidak lagi mengambil rempah-rempah dari Lisabon karena Portugis dikuasai oleh
Spanyol. Dengan putusnya hubungan perdagangan rempah-rempah antara Belanda dan Spanyol
mendorong bangsa Belanda untuk mengadakan penjelajahan samudra.
Pada bulan April 1595, Belanda memulai pelayaran menuju Nusantara dengan empat buah
kapal di bawah pimpinan Cornelis de Houtman. Dalam pelayarannya menuju ke timur, Belanda
menempuh rute Pantai Barat Afrika –Tanjung Harapan–Samudra Hindia–Selat Sunda–Banten..
Kedatangan rombongan Cornelis de Houtman, pada mulanya diterima baik oleh masyarakat Banten
dan juga diizinkan untuk berdagang di Banten. Namun, karenanya sikap yang kurang baik sehingga
orang Belanda kemudian diusir dari Banten. Rombongan kedua dari Negeri Belanda di bawah
pimpinan Jacob van Neck dengan delapan buah kapalnya tiba di Banten pada bulan November 1598.
Pada saat itu hubungan Banten dengan Portugis sedang memburuk sehingga kedatangan bangsa
Belanda diterima dengan baik. Sikap Belanda sendiri juga sangat hati-hati dan pandai mengambil hati
para penguasa Banten. Keberhasilan rombongan Van Neck dalam perdagangan rempah-rempah,
mendorong orang-orang Belanda yang lain untuk datang ke Indonesia. Akibatnya terjadi persaingan
di antara pedagang-pedagang Belanda sendiri.
Setiap kongsi bersaing secara ketat. Di samping itu, mereka juga harus menghadapi persaingan
dengan Portugis, Spanyol, dan Inggris. Melihat gelagat yang demikian, Olden Barneveld menyarankan
untuk membentuk perserikatan dagang yang mengurusi perdagangan di Hindia Timur. Pada tahun
1602 secara resmi terbentuklah Vereenigde Oost Indiesche Compagnie (VOC) atau Perserikatan
Dagang Hindia Timur. VOC membuka kantor dagangnya yang pertama di di Banten (1602) di kepalai
oleh Francois Wittert.
Tujuan dibentuknya VOC adalah sebagai berikut.
1. Untuk menghindari persaingan yang tidak sehat antara sesama pedagang Belanda.
2. Untuk memperkuat posisi Belanda dalam menghadapi persaingan, baik dengan sesama
bangsa Eropa, maupun dengan bangsa-bangsa Asia.
3. Untuk mendapatkan monopoli perdagangan, baik impor maupun ekspor.
d. Inggris
Pada tahun 1586 Inggris mendatangi Indonesia yang dipimpin oleh Thomas Cavendish dengan
melewati jalur yang sama. Ratu Elisabeth memberikan sebuah hak istimewa kepada EIC (East Indian
Company) untuk mengurus segala hubungan perdagangan dengan Asia. EIC mengirim armada untuk
menuju Indonesia. EIC dapat melewati jalan Portugis tetapi gagal untuk masuk Indonesia. Sejak
pertama kali tiba di Indonesia tahun 1604, EIC mendirikan kantor-kantor dagangnya. Di antaranya di
Ambon, Aceh, Jayakarta, Banjar, Japara, dan Makassar. Pada tahun 1811, Inggris kembali melakukan
penyerangan Terhadap Belanda untuk dapat menguasai Indonesia. Ketika melakukan penyerangan
itu Gubernur Jendral Deandels tengah dipanggil untuk kembali ke Belanda dan digantikan oleh
Gubernur Jendral Jan Jansen. Penyerangan yang dilakukan Ingris dapat melupuhkan kekuasaan
Belanda. sehingga belanda menyerahkan kekuasaannya di Indonesia kepada Inggris.
Penyerahan kekuasaan ditandai dengan di buatnya sebuah perjanjian, yang disebut dengan
"Perjanjian Tuntang" pada tanggal 18 sepember 1811, yang berisikan:
a. Seluruh Jawa dan sekitarnya diserahkan kepada Inggris.
b. Semua tentara Belanda menjadi tawanan Inggris
c. Semua pegawai Belanda yang mau bekerja sama dengan Inggris dapat memegang
jabatannya terus
d. Semua hutang pemerintah Belanda yang dahulu, bukan menjadi tanggung jawab
Inggris.
Satu minggu sebelum perjanjian itu dilakukan, Raja Lord Minto yang berkedudukan di India,
mengangkat Thomas Stamford Raffles sebagai Wakil Gubernur . Sehingga Raffles memiliki kekusaan
penuh di Indonesia. Kedatangan Raffles di Indonesia mendapat sebuah penyambutan yang hangat
dari pada Raja-Raja Melayu saat itu. Raffles datang pertama kali ke Indonesia dengan keadaan
dimana rakyat menderita dengan semua perjanjian yang telah dibuat oleh Belanda. sehingga Raffles
membuat sebuah kebijakan baru meliputi:
1. Bidang Birokrasi Pemerintahan
a. Pulau Jawa dibagi menjadi 16 karesidenan
b. Mengubah sistem pemerintahan yang semula dilakukan oleh penguasa pribumi menjadi
sistem pemerintahan kolonial yang bercorak barat.
c. Bupati-bupati atau penguasa-penguasa pribumi dilepaskan kedudukannya sebagai kepala
pribumi secara turun-temurun. Mereka dijadikan pegawai pemerintah kolonial yang
langsung di bawah kekuasaan pemerintah pusat.
2. Bidang Perekonomian dan Keuangan
a. Petani diberikan kebebasan untuk menanam tanaman ekspor
b. Penghapusan pajak hasil bumi (contingenten) dan sistem penyerahan wajib (Verplichte
Leverantie)
c. Menetapkan sistem sewa tanah (landrent).
d. Pemungutan pajak pada mulanya secara perorangan menjadi dibayarkan kepada
kolektor yang dibantu kepala desa tanpa melalui bupati.
3. Bidang Sosial
a. Penghapusan kerja rodi (kerja paksa)
b. Penghapusan perbudakan
4. Bidang Pendidikan
a. Ditulisnya buku berjudul History of Java
b. Memberikan bantuan kepada John Crawfurd untuk mengadakan penelitian yang
menghasilkan buku berjudul History of the East Indian Archipelago
c. Raffles juga aktif dalam mendukung Bataviaach Genootschap, sebuah perkumpulan
kebudayaan dan ilmu pengetahuan.
d. Ditemukannya bunga bangkai yang akhirnya diberi nama Rafflesia Arnoldi
e. Dirintisnya Kebun Raya Bogor
Kekuasaan Inggris di Indonesia diakhiri dengan dibuatnya Convention Of London pada tahun 1814
yang berisikan:
1. Indonesia dikembalikan kepada Belanda.
2. Jajahan Belanda seperti Sailan, Kaap Koloni, Guyana, tetap ditangan Inggris.
3. Cochin (di Pantai Malabar) diambil alih oleh Inggris, sedangkan Bangka diserahkan kepada
Belanda sebagai gantinya.
Kekusaan Inggris di Indonesia hanya berlangsung hanya sebentar, sekitah tahun 1811 -1816.
e. Jepang
Pada 7 Desember 1941 terjadi pengeboman Jepang ke pangkalan militer Amerika Serikat di
Asia Timur Raya, tanggal 11 Januari 1942 Jepang menduduki daerah minyak dengan mendarat di
Tarakan Kalimantan Timur,di lanjutkan ke Balikpapan,Pontianak,Samarinda dan Banjarmasin. Pada
tanggal 16 Februari 1942 Jepang menduduki Palembang ,setelah daerah-daerah di luar di kuasai
,Jepang memusatkan perhatiannya untuk menguasai tanah jawa sebagai pusat pemerintahan
Hindia Belanda dan pada tanggal 1 Maret 1942 Jepang mendarat di Pulau Jawa (Teluk
Banten,Indramayu dan Banjarnegara) di bawah pimpinan Letjen Hitoshi Immamura . Untuk
menghadapi tentara Jepang ,Belanda pernah membentuk Komando Gabungan Tentara Serikat yang
di sebut ABDACOM (American British Dutch Australian Command) yang bermarkas di Lembang .
Pasukan Jepang dengan cepat menyerbu pusat-pusat kekuatan tentara Belanda di Jawa .
Tanggal 5 Maret 1942 Batavia jatuh ke tangan Jepang . Tentara jepang terus bergerak ke Selatan
dan menguasai kota Bogor ,dengan mudah kota-kota lain juga jatuh ke tangan Jepang. Akhirnya
pada tanggal 8 Maret 1942 Jenderal Ter Poorten atas nama komandan pasukan Belanda/Sekutu
menandatangani penyerahan tidak bersyarat kepada Jepang yang di wakili Letjen Hitoshi
Immamura. Penandatanganan ini di laksanakan di Kalijati,Subang. Keinginan Jepang menguasai
Indonesia karena Indonesia kaya akan sumber daya alam yang dapat di manfaatkan untuk
pengembangan industri Jepang,di samping itu ,juga terdorong oleh ajaran yang berkaitan dengan
Shintoisme ,khususnya tentang Hakko Ichiu ,yakni ajaran tentang kesatuan kelurga umat manusia.
Ajaran tersebut menyatakan bahwa bangsa Jepang dan Indonesia serumpun.
Kedatangan Jepang di Indonesia di sambut dengan senang hati oleh rakyat Indonesia . Jepang
di elu-elukan sebagai “Saudara Tua” yang di pandang dapat membebaskan dari kekuasaan Belanda .
Tentara Jepang mempropagandakan bahwa kedatangannya ke Indonesia untuk membebaskan
rakyat dari cengkraman penjajahan bangsa barat ,Jepang juga akan membantu memajukan rakyat
Indonesia.
1. Jabatan Gubernur Jenderal pada masa Hindia Belanda di hapuskan di ambil alih oleh panglima
tentara Jepang di Jawa
2. Para penjabat pemerintah sipil beserta pegawainya di masa Hindia belanda tetap di akui
kedudukannya
3. Badan-badan pemerintah dan undang-undang di masa Belanda tetap di akui secara sah untuk
sementara waktu
3. Koordinator Pemerintah dengan tugas memulihkan ketertiban dan keamanan atau semacam
gubernur(GUNSEIBU) ,meliputi :
Untuk mendukung kelancaran pemerintahan pendudukan Jepang yang bersifat militer ,Jepang
juga mengembangkan pemerintahan sipil .Pada bulan Agustus 1942 ,pemerintahan militer berusaha
meningkatkan sistem pemerintahan antara lain :
Menurut UU No 28 ,pemerintah daerah tertinggi adalah shu (keresidenan) .Seluruh pulau Jawa
dan Madura kecuali Kochi Jogyakarta dan Kochi Surakarta di bagi menjadi daerah-daerah shu
(keresidenan) ,Shi (kotapraja),Ken (kabupaten),Gun (kawedanan),Son (kecamatan) dan ku
(desa/kelurahan) . Seluruh pulau Jawa dan Madura di bagi menjadi 17 shu .
PM. Koiso mengemukakan janji pemberian kemerdekaan kepada India Timur (Indonesia) “kelak
di kemudian hari” pada 7 September 1945. Hal ini disebabkan kebijakan tersebut dikeluarkan pada
saat Jepang diambang pintu kekalahan.
Pada tanggal 19-20 Juni 1812, Inggris menyerbu Keraton Yogyakarta. Dalam
pertempuran 2 hari, Inggris berkekuatan 1000 serdadu berseragam merah. Jumlah itu
masih ditambah 500 prajurit Leguin Pangeran Prangwedono dari Mangkunegaran,
Surakarta. Sultan HB II yang menghadapi Inggris tidak mendapat bantuan dari Surakarta
seperti yang tertulis dalam surat rahasia bahwa Surakarta akan membantu Yogyakarta
dalam melakukan perlawanan terhadap Inggris. Perang ini diakhiri dengan menyerahnya
Sultan HB II dan dimulainya penjarahan besar-besaran harta, pusaka, dan pustaka
Keraton Yogyakarta. Setelah itu, Raffles memerintahkan penangkapan Sultan HB II.
Sultan HB II dibawa ke Batavia dan menunggu pengadilan disana. Sultan HB II dijatuhi
hukuman pembuangan ke Pulau Penang pada awal Juli 1812. PB IV pun dirampas
sebagian wilayahnya.
Pada tangal 19 Juni 1813, Robinson datang sendiri untuk menemui Sultan
Mahmud Badaruddin II di Muara Rawas. Misi yang dilaksanakan Robinson pun berhasil.
Sultan Mahmud Badaruddin II mau kembali ke Palembang untuk menggantikan adiknya.
Akhirnya, tanggal 13 Juli 1813, Sultan Mahmud Badaruddin II kembali ke istananya
(keraton besar) di Palembang, sementara adiknya bertempat tinggal di keraton lama.
Strategi Perjuangan Bangsa Indonesia Melawan Penjajahan Barat sebelum dan sesudah abad
ke-20
Pada abad ke-16 bangsa Eropa berlayar ke wilayah Timur, diantaranya Portugis, Spanyol, Inggris,
dan Belanda. Tujuan mereka adalah mencari rempah-rempah dan juga menyebarkan agama kristen.
Setelah sampai Nusantara keserakahan mereka timbul, yang awalnya hanya ingin berdagang tiba-tiba
mereka ingin menguasai Nusantara. Keinginan mereka itulah yang melatarbelakangi bangsa Indonesia
melakukan perjuangan.
1. Strategi Perjuangan Bangsa Indonesia Melawan Penjajahan Barat sebelum abad ke-20
Sebelum tahun 1908, banyak bangsa lain yang ingin menjajah dan menguasai Indonesia. Banyak
yang memeras, menyiksa dan merebut hak-hak rakyat Nusantara. Perjuangan bangsa Indonesia
terhadap penjajah hampir dilakukan diseluruh wilayah, terutama di daerah yang menjadi pusat
kekuasaan penjajah.
Perjuangan bangsa Indonesia menentang penjajah VOC menggunakan senjata dimulai pada
abad ke-17, dimana perlawanan tersebut dilakukan oleh Sultan Agung dari Mataram, Sultan Hasanuddin
dari Kerajaan Gowa Sulawesi Selatan, Sultan Ageng Tirtayasa, Sultan Iskandar Muda dari Aceh, Untung
Surapati, Trunajaya, dan Ibnu Iskandar dari Minangkabau.
b. Pangeran Diponegoro, Sentot Prawirodirjo, Kyai Mojo, dan Pangeran Mangkubumi di Jawa
(1825-1830)
h. Teuku Umar, Panglima Polim, Teuku Cik Di Tiro, dan Cut Nyak Dien dari Aceh (1873-1904)
Kegagalan perjuangan dengan kekerasan senjata oleh para pahlawan baik ketika melawan
Portugis, Belanda, maupun Inggris karena bangsa Indonesia mempunyai beberapa kelemahan, sebagai
berikut:
b. Perlawanan terhadap penjajah dilakukan secara sporadis dan tidak dalam waktu yang
bersamaan
d. Perjuangan menentang penjajah sebelum masa 1908 dilakukan dengan kekerasan senjata
e. Para pejuang mudah diadu domba sehingga sering terjadi perselisihan antar pemimpin di
Indonesia
Bangsa Indonesia sadar bahwa penjajah yang terorganisasi dengan baik tidak mungkin dapat
dikalahkan oleh perjuangan yang bersifat lokal dan tidak terorganisasi, oleh karena itu strategi
perjuangan baru lebih diorganisasi dengan baik agar setelah abad ke-20 menggunakan strategi yang
baru dan bisa mengalahkan penjajah.
2. Strategi Perjuangan Bangsa Indonesia Melawan Penjajahan Barat sesudah abad ke-20
Perjuangan bangsa Indonesia setelah abad ke-20 merupakan perjuangan yang sudah
menunjukkan karakter yang bersifat nasional. Perjuangan nasional juga dikenal dengan istilah
Pergerakan Nasional.
Tak hanya bersifat nasional, tapi bersifat perjuangan diplomasi dan organisasi. Corak
perlawanan berubah dari pola perjuangan fisik (memakai senjata) menjadi non fisik (diplomasi dan
organisasi). Berubahnya corak perlawanan terhadap penjajah pada masa pergerakan nasional terwujud
berkat meningkatnya pendidikan di masa itu yang kemudian melahirkan kelompok baru, yaitu kaum
intelektual atau golongan terpelajar.
Berdasarkan hasil kebudayaannya, secara garis besar kebudayaan Zaman Praaksara dibagi menjadi Zaman Batu dan Zaman Logam.
1. Zaman Batu
Pada Zaman Batu, peralatan yang digunakan manusia purba terbuat dari batu. Zaman Batu
dibedakan menjadi empat zaman, yaitu Zaman Palaeolithikum, Mesolithikum, Neolithikum, dan
Megalithikum.
1) Kebudayaan Pacitan
Pacitan adalah nama salah satu kabupaten di Jawa Timur yang berbatasan dengan Jawa
Tengah. Pada zaman purba, diperkirakan aliran Bengawan Solo mengalir ke selatan dan
bermuara di pantai Pacitan. Pada 1935, Von Koenigswald menemukan beberapa alat dari batu di
Pacitan. Alat-alat tersebut bentuknya menyerupai kapak, tetapi tidak bertangkai sehingga
menggunakan kapak tersebut dengan cara digenggam. Alat-alat batu dari Pacitan ini disebut
dengan kapak genggam (chopper) dan kapak perimbas. Di Pacitan juga ditemukan alat-alat
berbentuk kecil yang disebut serpih. Berbagai benda peninggalan tersebut diperkirakan
digunakan oleh manusia purba jenis Meganthropus.
2) Kebudayaan Ngandong
Ngandong adalah salah satu daerah dekat Ngawi, Madiun, Jawa Timur. Di daerah
Ngandong dan Sidorejo banyak ditemukan alat dari tulang dan alat-alat kapak genggam dari
batu. Alat-alat dari tulang itu di antaranya dibuat dari tulang binatang dan tanduk rusa. Selain
itu, ada juga alat-alat seperti ujung tombak yang bergerigi pada sisi-sisinya. Berdasarkan
penelitian, alat-alat itu merupakan hasil kebudayaan Homo Soloensis dan Homo Wajakensis.
Karena ditemukan di daerah Ngandong, dikenal secara umum dengan Kebudayaan Ngandong.
Di dekat Sangiran, dekat dengan Surakarta ditemukan juga alat-alat berbentuk kecil
yang biasa disebut flake. Manusia purba sudah memiliki nilai seni yang tinggi. Pada beberapa
flake ada yang dibuat dari batu indah, seperti chalcedon.
Dua hal yang menjadi ciri Zaman Mesolithikum adalah kebudayaan Kjokkenmoddinger
dan abris sous roche.
1) Kjokkenmoddinger
Kjokkenmoddinger berasal dari bahasa Denmark. Kjokken berarti dapur dan modding
berarti sampah. Jadi, kjokkenmoddinger adalah sampah-sampah dapur. Kjokkenmoddinger
merupakan timbunan kulit siput dan kerang yang menggunung. Di dalam Kjokkenmoddinger
ditemukan banyak kapak genggam. Kapak tersebut berbeda dengan chopper (kapak genggam
dari Zaman Palaeolithikum).
Kapak genggam tersebut dinamakan pebble atau Kapak Sumatra berdasarkan tempat
penemuannya. Di samping pebble, ditemukan pula kapak pendek (hache courte) dan pipisan
(batu bata penggiling beserta landasannya).
Manusia purba menjadikan gua sebagai rumah. Kehidupan di dalam gua yang cukup
lama meninggalkan sisa-sisa kebudayaan dari mereka. Abris sous roche adalah kebudayaan yang
ditemukan di dalam gua-gua. Di daerah mana alat-alat tersebut ditemukan? Alat-alat apa saja
yang ditemukan di dalam gua tersebut?
Di Gua Lawa, Sampung, Ponorogo, Jawa Timur banyak ditemukan alat-alat, seperti flake,
kapak, batu penggilingan, dan beberapa alat dari tulang. Karena di gua tersebut banyak
ditemukan peralatan dari tulang, disebut Sampung Bone Culture. Selain di Sampung, gua-gua
sebagai abris sous roche terdapat juga di Besuki, Bojonegoro, dan Sulawesi Selatan.
1) Kapak Persegi
Kapak persegi berbentuk persegi panjang atau trapesium. Kapak persegi yang besar
sering disebut beliung atau pacul (cangkul). Sementara yang berukuran kecil disebut trah (tatah)
yang digunakan untuk mengerjakan kayu. Alat-alat itu, terutama beliung, sudah diberi tangkai.
Daerah persebaran kapak persegi adalah daerah Indonesia bagian barat, misalnya di daerah
Sumatra, Jawa, dan Bali.
2) Kapak Lonjong
Kapak lonjong dibuat dari batu berbentuk lonjong yang sudah diasah halus dan diberi
tangkai. Fungsi alat ini diperkirakan untuk kegiatan menebang pohon. Daerah persebaran kapak
lonjong umumnya di daerah Indonesia Bagian Timur, misalnya di daerah Irian, Seram, Tanimbar,
dan Minahasa.
Pada Zaman Neolithikum, di samping ada berbagai kapak, juga ditemukan berbagai alat
perhiasan. Misalnya, di Jawa ditemukan gelang-gelang dari batu indah dan alat-alat tembikar
atau gerabah. Pada zaman itu sudah dikenal adanya pakaian. Hal ini terbukti dengan
ditemukannya alat pemukul kulit kayu yang dijadikan sebagai bahan pakaian.
1) Menhir
Menhir adalah tiang atau tugu batu yang didirikan sebagai sarana untuk memuja arwah
nenek moyang. Menhir banyak ditemukan di Sumatra Selatan, Kalimantan, dan Sulawesi
Tengah.
2) Dolmen
Dolmen merupakan bangunan berbentuk seperti meja batu, berkaki menhir (menhir
yang agak pendek). Bangunan ini digunakan sebagai tempat sesaji dan pemujaan terhadap
nenek moyang. Ada juga dolmen yang di bawahnya berfungsi sebagai kuburan. Bangunan
semacam ini dinamakan pandusha.
3) Sarkofagus
Sarkofagus adalah peti kubur batu yang bentuknya seperti lesung dan mempunyai
tutup. Sarkofagus banyak ditemukan di daerah Bali. Bersama Sarkofagus juga ditemukan tulang-
tulang manusia beserta bekal kubur, seperti perhiasan, periuk, dan beliung.
4) Kubur Batu
Kubur batu hampir sama dengan sarkofagus, begitu juga dengan fungsinya. Bedanya,
kubur batu ini terbuat dari lempengan atau lembaran batu yang lepas-lepas dan dipasang pada
keempat sisinya, bagian alas dan bagian atasnya. Kubur peti batu ini banyak ditemukan di
daerah Kuningan, Jawa Barat.
5) Punden Berundak
Punden berundak adalah bangunan dari batu yang disusun secara bertingkat. Fungsi
bangunan ini adalah untuk pemujaan. Punden berundak ditemukan di daerah Lebak Sibedug,
Banten Selatan.
6) Arca
Arca adalah patung yang dibuat menyerupai bentuk manusia dan binatang. Binatang
yang digambarkan, di antaranya gajah, kerbau, kera, dan harimau. Arca ini banyak ditemukan,
antara lain di Sumatra Selatan, Lampung, Jawa Tengah, dan Jawa Timur.
Apa yang dapat kalian simpulkan dari berbagai peninggalan pada Zaman Batu Besar?
Bagaimana dengan pemenuhan kebutuhan manusia pada masa tersebut? Apakah mereka hanya
membutuhkan keperluan untuk memenuhi perutnya? Berbagai peninggalan pada Zaman
Megalithikum menunjukkan kepada kita bahwa manusia pada Zaman Praaksara telah sadar akan
adanya kekuatan di luar manusia. Walaupun mereka tidak meninggalkan bentuk agama yang
jelas, mereka telah menunjukkan ketaatan kepada Sang Pencipta.
2. Zaman Logam
Pada Zaman Logam, manusia telah mengembangkan teknologi yang cukup tinggi. Mengapa
dikatakan teknologi tinggi? Sebab batu tinggal membentuk sesuai kehendak pemahat. Logam sementara
itu tidak dapat dipahat dengan mudah sebagaimana halnya batu.
Manusia purba membuat peralatan dari logam seperti perunggu dan besi. Mereka telah
mengolah bahan tersebut menjadi beraneka macam bentuk. Hal ini membuktikan bahwa manusia purba
telah mengenal peleburan logam. Kebudayaan Zaman Logam sering juga disebut Zaman Perundagian.
Manusia purba membuat peralatan dari logam, baik sebagai alat berburu, mengerjakan ladang,
maupun untuk keperluan upacara keagamaan. Alat-alat dari perunggu, misalnya kapak corong atau
kapak sepatu. Kapak corong ditemukan di Sumatra Selatan, Jawa, Bali, serta Sulawesi Tengah dan
Selatan.
Di beberapa daerah di Indonesia juga ditemukan nekara. Nekara digunakan untuk upacara
keagamaan (kepercayaan pada masa purba). Misalnya, dalam upacara memanggil hujan dan
persembahan lainnya. Nekara ini berbentuk seperti berumbung yang berpinggang bagian tengahnya dan
sisi atasnya tertutup. Jadi, seperti dandang telungkup. Daerah penemuannya di Sumatra, Jawa, Bali,
Sumbawa, Pulau Roti, Selayar, dan Kepulauan Kei. Di Alor ditemukan nekara yang berukuran kecil yang
disebut moko. Selain nekara, juga ditemukan alat atau benda-benda perhiasan, seperti kalung, cincin,
anting-anting, dan manik-manik.
1. Bidang Ekonomi
2. Bidang Politik
Kondisi dunia politik bangsa Indonesia pasca proklamasi kemerdekaan, banyak sekali mengalami
perubahan dan pembaharuan di segala aspek. Sebagian besar melakukan pembenahan di dalam tubuh
pemerintahan yang mana sebelumnya dipimpin oleh bangsa jepang yang menduduki bangsa Indonesia
setelah Belanda. Pertama-tama melakukan rapat PPKI yang dilaksanakan pada tanggal 18 agustus 1945.
Agenda pertama adalah menunjuk presiden dan wakil presiden serta mengesahkan dasar negara yaitu
UUD Negara. Kemudian rapat terus berlanjut dengan agenda –agenda yang lebih luas yaitu
pembentukan alat-alat perlengkapan negara seperti Komite Nasional, Kabinet Pertama RI, pembagian
wilayah RI atas 8 Propinsi beserta pada gubernurnya, penetapan PNI sebagai satu-satunya partai politik
di Indonesia, pembentukan BKR/TKR, dan lain-lain. Tetapi banyaknya hambatan dan kurangnya
pengalaman dalam perjalanan pembangunan yang akan dihadapi, maka jalannya pemerintahan menjadi
tersendat dan tidak seluruhnya sesuai rencana dan cita-cita yang telah di rencanangkan.
Pasca proklamasi kemerdekaan banyak terjadi perubahan sosial yang ada di dalam kehidupan
masyarakat Indonesia pada khususnya. Dikarenakan sebelum kemerdekaan di proklamirkan, didalam
kehidupan bangsa Indonesia ini telah terjadi diskriminasi rasial dengan membagi kelas-kelas masyarakat.
Yang mana masyarakat di Indonesia sebelum kemerdekaan di dominasi oleh warga eropa dan jepang,
sehingga warga pribumi hanyalah masyarakat rendahan yang kebanyakan hanya menjadi budak dari
bangsawan atau penguasa.
Tetapi setelah 17 agustus 1945 segala bentuk diskriminasi rasial dihapuskan dari bumi bangsa Indonesia
dan semua warga negara Indonesia dinyatakan memiliki hak dan kewajiban yang sama dalam segala
bidang.
Salah satu tujuan bangsa Indonesia yang telah dicanangkan sejak awal adalah mencerdaskan kehidupan
bangsa. Dengan adanya landasan itulah yang menjadikan misi utama yaitu menitik beratkan
pembangunan awal dibidang pendidikan yang mana telah di pelopori oleh Ki Hajar Dewantara yang
mana di cetuskan menjadi Bapak pendidikan yang juga menjabat sebagai menteri pendidikan pada masa
pasca kemerdekaan 1945.
1. Kehidupan Politik
Menganut sistem multipartai yang memicu persaingan antarfraksi politik di parlemen untuk
saling menjatuhkan.
a. Sistem Pemerintahan
Presiden hanya bertugas sebagai kepala negara, bukan sebagai kepala
pemeritahan.
Kegiatan pemerintahan dijalankan oleh Menteri.
Perdana menteri dan kabinet bertanggung jawab kepada Parlemen (DPR)
Sistem pemerintahan yang berlaku adalah Parlementer.
b. Kabinet
1) Kabinet Natsir (6 September 1950-21 Maret 1951)
Merupakan koalisi antara Masyumi dengan Partai Indonesia Raya (PIR),
Parindra, Partai Katolik, Parkindo, dan PSII.
Moh. Natsir Perdana Menteri pertama Indonesia, berasal dari Partai
Masyumi.
Didukung oleh Sri Sultan Hamengkubuwono IX, Moh. Roem, Assaat,
Djuanda, Soemitro Djojohadikusumo.
Perekonomian Indonesia mengalami masa paling menguntungkan..
Karena berlangsungnya Perang Korea pada tahun 1950-an yang mendorong
naiknya harga komoditas hingga berdampak pada peningkatan pendapatan
ekspor.
Kabinet Natsir mulai goyah ketika Hadikusumo dari PNI mengeluarkan mosi
tuntutan agar pemerintah mencabut PP No. 39 Tahun 1950 tentang
pemilihan anggota lembaga perwakilan daerah.
2) Kabinet Sukiman (26 April 1951-23 Februari 1952)
Merupakan koalisi antara PNI dan Masyumi.
Soekarno menunjuk Sukiman (Masyumi) dan Suwirjo (PNI)
Program Kabinet Sukiman:
a) Menyempurnakan alat-alat kekuasaan negara.
b) Membuat dan melaksanakan rencana kemakmuran nasional dalam
jangka pendek dan jangka panjang.
c) Menyelesaikan persiapan pemilu dan mempercepat pelaksanaan
otonomi daerah.
d) Menyiapkan UU tentang pengakuan serikat buruh.
e) Menjalankan politik luar negeri bebas aktif.
f) Memasukkan Irian Barat dalam wilayah RI secepatnya.
Keputusan kontroversial Keputusan Menteri Luar Negeri Ahmad
Soebardjo menandatangani perjanjian Mutual Security Act (MSA) dengan
Duta Besar Amerika Serikat, Merle Cochran.
Sunario (PNI) menganggap Ahmad Soebardjo melanggar politik luar negeri
bebas aktif. Akibat mosi tersebut, Ahmad Soebadjo akhirnya mengundurkan
diri.
3) Kabinet Wilopo (30 Maret 1952-2 Juni 1953)
Merupakan koalisi antara PNI dan Masyumi.
Adanya penerapan sistem zaken kabinet, yaitu kabinet yang terdiri atas
menteri-menteri yang ahli di bidangnya.
Berbagai permasalahan yang muncul:
a) Krisis ekonomi karena merosotnya ekspor impor yang semakin tidak
terkendali.
b) Muncul gerakan separatisme dan sikap provinsialisme yang mengancam
keutuhan bangsa.
c) Terjadi Peristiwa 17 Oktober 1952, yaitu peristiwa perselisihan internal
dalam lingkungan TNI. Sumber utama ketidakkompakan TNI.
Kedudukan Kabinet Wilopo semakin tidak stabil saat terjadi peristiwa
Tanjung Morawa. Pemerintah melalui Menteri Dalam Negeri, Isqak
Tjokrodisurjo menyetujui perusahaan Deli Planters Vereeniging mengelola
tanahnya kembali di Tanjung Morawa. Tetapi atas hasutan PKI, banyak
petani lokal menduduki tanah-tanah tersebut.
c. Sistem Kepartaian
Diawali dengan Presiden Soekarno mendirikan PNI pada tanggal 23 Agustus
1945.
Wapres Moh. Hatta mengeluarkan Maklumat Pemerintah tanggal 3 November
1945 dan terbentuklah 10 parpol, yaitu Masyumi, PNI, PSI, PKI, PBI, PRJ,
Parkindo, PRS, Permai, PKRI.
Sistem kepartaian yang dianut adalah sistem multipartai.
d. Pemilu 1955
Dilaksanakan dalam 2 tahap:
a) Tahap pertama (29 September 1955) Memilih anggota DPR (parlemen)
b) Tahap kedua (15 Desember 1955) Memilih anggota konstituante
5 partai besar pada Pemilu 1955 PNI, Masyumi, NU, PKI, PSII.
Nilai positif yang dapat diambil:
a) Tingkat partisipasi masyarakat tinggi.
b) Jumlah orang yang tidak memilih (golput) sedikit.
c) Kesadaran berdemokrasi
2. Kehidupan Ekonomi
1) Gerakan Benteng
Dicetuskan oleh Soemitro Djojohadikusumo.
Kebijakan dimulai pada April 1950, yaitu:
a) Memberikan bantuan kepada pengusaha Pribumi agar mereka ikut
berpartisipasi dalam pembangunan ekonomi nasional. Bantuan tersebut
berupa bimbingan konkret atau bantuan kredit.
b) Membangun kewirausahaan Pribumi agar mampu membentengi
perekonomian Indonesia yang baru merdeka.
2) Gunting Syafruddin
Dicetuskan oleh Syafruddin Prawiranegara.
Kebijakan dimulai pada 15 Maret 1950, yaitu:
a) Pemotongan nilai uang (senering) yang bernilai Rp2,5 ke atas hingga
nilai setengahnya.
4) Konfrontasi Militer
Pada 19 Desember 1961, Presiden Soekarno mengumumkan Tri
Komando Rakyat (Trikora) di Yogyakarta pada acara peringatan Agresi
Militer II Belanda.
Isi Trikora:
a) Gagalkan pembentukan negara boneka Papua buatan Belanda.
b) Kibarkan Sang Merah Putih di Irian Barat Tanah Air Indonesia
c) Melaksanakan mobilisasi umum.
Pada 15 januari 1962, terjadi pertempuran di Laut Aru antara kapal jenis
motor torpedo boat (MTB) ALRI dengan dua kapal perusak Belanda.
Persetujuan New York
Ellsworth Bunker (penengah konfrontasi Indonesia-Belanda, dari Amerika
Serikat) mengusulkan:
a) Agar Belanda menyerahkan Irian Barat kepada Indonesia dengan
perantara PBB yaitu United Nation Temporary Executive Authority
(UNTEA) dalam jangka waktu 2 tahun.
b) Agar rakyat Irian Barat diberi kesempatan menentukan pendapatnya
agar tetap berada dalam wilayah RI atau memisahkan diri.
Ellsworth Bunker mengajak Indonesia-Belanda bertemu dalam meja
perundingan. Delegasi Indonesia (Adam Malik) dan Delegasi Belanda (Dr. Van
Royen).
Isi Persetujuan New York Selambat-lambatnya tanggal 1 Oktober 1962
Belanda menyerahkan Irian Barat kepada United Nation Temporary Executive
Authority (UNTEA).
Pada 31 Desember 1962 bendera Indonesia mulai berkibar di samping
bendera PBB dan selambat-lambatnya tanggal 1 Mei 1963 UNTEA atas nama
PBB menyerahkan Irian Barat kepada Indonesia.
Setelah penyerahan Irian Barat, pemerintah Indonesia diwajibkan
melaksanakan Penentuan Pendapat Rakyat (Pepera).
2. Kehidupan Ekonomi
5. PRRI/Permesta
a. Merupakan pemberontakan terbesar dan terorganisasi dengan baik karena pendukung utamanya
adalah Tentara Nasional Indonesia.
b. Tujuannya :
Otonomi daerah yang lebih besar cenderung ke federasi terlebih saat dikeluarkannya Perda No.50
tahun 1950
Menenatng system liberalism pemerintahan, hal ini tampak dari telah tersusunnya Kabinet PRRI
c. Membentuk dewan :
Dewan Banteng à di Padang, pimpinan Ahmad Husein, 20-24 Nov 1956
Dewan Gajah à di Sumatera Utara, pimpinan Letkol Simbolon, 22 Des 1964
Dewan Masyumi à di Sulawesi Utara, pimpinan Ventje Sumual, 18 Februari 1957.
Sejak runtuhnya Orde Baru yang bersamaan waktunya dengan lengsernya Presiden Soeharto, maka
Indonesia memasuki suasana kehidupan kenegaraan yang baru, sebagai hasil dari kebijakan reformasi
yang dijalankan terhadap hampir semua aspek kehidupan masyarakat dan negara yang berlaku
sebelumnya. Kebijakan reformasi ini berpuncak dengan di amandemennya UUD 1945 (bagian
Batangtubuhnya) karena dianggap sebagai sumber utama kegagalan tataan kehidupan kenegaraan di
era Orde Baru.
Berakhirnya masa orde baru ditandai dengan penyerahan kekuasaan dari Presiden Soeharto ke Wakil
Presiden BJ Habibie pada tanggal 21 Mei 1998.
Masa reformasi berusaha membangun kembali kehidupan yang demokratis antara lain:
Demokrasi yang diterapkan Negara kita pada era reformasi ini adalah demokresi Pancasila, namun
berbeda dengan orde baru dan sedikit mirip dengan demokrasi perlementer tahun 1950 1959.
Perbedaan demkrasi reformasi dengan demokrasi sebelumnya adalah:
Pemilu yang dilaksanakan (1999-2004) jauh lebih demokratis dari yang sebelumnya.
Ritasi kekuasaan dilaksanakan dari mulai pemerintahan pusat sampi pada tingkat desa.
Pola rekruitmen politik untuk pengisian jabatan politik dilakukan secara terbuka.
Sebagian besar hak dasar bisa terjamin seperti adanya kebebasan menyatakan pendapat
Peran Pelajar, Mahasiswa, dan Tokoh Masyarakat dalam Perubahan Politik dan
Ketatanegaraan Indonesia
Berikut beberapa peran pelajar/mahasiswa dan tokoh masyarakat dalam perubahan politik dan
ketatanegaraan Indonesia :
Saat Proklamasi Kemerdekaan Indonesia, pemuda memiliki semangat juang tinggi untuk segera
memerdekakan Indonesia, mereka berselisih pendapat dengan golongan tua. Akan tetapi,
keberanian pemuda inilah yang menyebabkan Indonesia segera merdeka.
Pemuda memiliki peran dalam penggulingan Presiden Soekarno dan rezimnya, sekaligus ideologi
komunis yang kontroversional pada masa itu.
Runtuhnya Demokrasi Terpimpin juga berkat kerja keras pemuda Indonesia, yang saat itu
mereka mendirikan KAMI (Kesatuan Aksi Mahasiswa Indonesia), yang terdiri dari kelompok
pemuda Islam, Katholik, dan mantan PSI.
Tahun 1998, mahasiswa seluruh Indonesia melakukan demonstrasi secara besar-besaran dalam
rangka menolak diangkatnya kembali Presiden Soeharto menjadi Presiden RI.
Setelah reformasi, walaupun belum ada peristiwa politik radikal yang memerlukan peran
penting mahasiswa. Namun peran mahasiswa masih dibutuhkan sebagai media kontrol politik
Indonesia, sebagai distributor pikiran-pikiran masyarakat. Sifat mahasiswa yang kritis
merupakan faktor pemicu yang kuat dalam pentingnya peranan mahasiswa dalam peristiwa
politik tanah air saat ini.
Sebagai generasi penerus yang melanjutkan dan menyampaikan nilai-nilai kebaikan pada suatu
kaum yang sudah rusak moral dan perilakunya.
Sebagai generasi pengganti yang menggantikan kaum yang sudah rusak moral dan perilakunya.
Pelajar dan tokoh masyarakat dapat menyuarakan aspirasi mereka yang nantinya akan
dipertimbangkan oleh pemerintah, dan dapat merubah politik dan ketatanegaraan Indonesia
melalui demonstrasi yang memenuhi syarat dan tidak menimbulkan kerusuhan.
Tokoh masyarakat dapat menyampaikan aspirasinya melalui jabatan yang diemban dan
disampaikan oleh atasannya.
Berikut beberapa tokoh masyarakat yang berperan dalam perubahan politik dan ketatanegaraan
Indonesia, pada masa reformasi, sebagai berikut :
Penelitian Sejarah
Penelitian sejarah adalah suatu proses investigasi yang di lakukan dengan aktif, tekun, dan
sistematis, yang bertujuan menemukan, menafsirkan dan merevisi fakta-fakta sehingga tercapai
pengetahuan lebih mendalam mengenai suatu peristiwa, tingkah laku, teori atau hukum. Penelitian
sejarah yang baik biasanya berupaya membandingkan hasil penelitian tentang masa lalu dengan
keadaan masa kini dan bahkan dapat pula digunakan untuk meramalkan keadaan masa yang akan
datang.
Tujuan penelitian sejarah adalah untuk memahami masa lalu, dan mencoba memahami masa
kini atas dasar persitiwa atau perkembangan di masa lampau.
Ciri-ciri dari metode sejarah adalah sebagai berikut:
1) Metode sejarah lebih banyak menggantungkan diri pada data yang diamati orang lain di masa-masa
lampau;
2) Data yang digunakan lebih banyak bergantung pada data primer dibandingkan dengan data sekunder.
Bobot data harus dikritik, baik secara internal maupun secara eksternal;
3) Metode sejarah mencari data secara lebih tuntas serta menggali informasi yang lebih tua yang tidak
diterbitkan ataupun yang tidak dikutip dalam bahan acuan yang standar;
4) Sumber data harus dinyatakan secara definitif, baik nama pengarang, tempat dan waktu. Sumber
tersebut harus diuji kebenaran. Fakta harus dibenarkan oleh sekurang-kurangnya dua saksi yang tidak
pernah berhubungan.
Sumber Data pada Penelitian Sejarah
Sumber dari sejarah yang merupakan data yang digunakan dalam penelitian dengan metode sejarah
dapat diklasifikasikan secara bermacam-macam. Antara lain: remain, dokumen, sumber primer, sumber
sekunder, materi fisik, materi tulisan dan sebagainya.
Jenis-jenis Penelitian Sejarah
a. Penelitian Sejarah Komparatif
penelitian sejarah komparatif adalah penelitian untuk membandingkan faktor-faktor dari fenomena-
fenomena sejenis pada suatu periode masa lampau. Misalnya, ingin diperbandingkan sistem pengajaran
di Cina dan Jawa, dan pada masa kerajaan Majapahit.
b. Penelitian Yuridis atau Legal
penelitian yuridis adalah penelitian untuk menyelidiki hal-hal yang menyangkut dengan hukum, baik
hukum formal ataupun hukum nonformal dalam masa yang lalu. Misalnya peneliti ingin mengetahui dan
menganalisa tentang keputusan-keputusan pengadilan akibat-akibat hukum adat serta pengaruhnyha
terhadap suatu masyarakat pada masa lampau.
c. Penelitian Biografis
penelitian biografis adalah penelitian untuk meneliti kehidupan seseorang dan hubungannya dengan
masyarakat. Dalam penelitian ini, diteliti sifat-sifat, watak, pengaruh, baik pengaruh lingkungan maupun
pengaruh pemikiran dan ide dari subjek penelitian dalam masa hidupnya, serta pembentukan watak
figur yang diterima selama hayatnya.
d. Penelitian Bibliografis
Penelitian Bibliografis untuk mencari, menganalisa, membuat interpretasi serta generalisasi dari fakta-
fakta yang merupakan pendapat para ahli dalam suatu masalah atau suatu organisasi. Penelitian ini
mencakup hasil pemikiran dan ide yang telah ditulis oleh pemikir-pemikir dan ahli-ahli.