Dosen Pembimbing:
Disusun Oleh:
5A KEPERAWATAN
PROGRAM STUDI SI KEPERAWATAN
FAKULTAS ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH LAMONGAN
2019
TERAPI AKTIFITAS KELOMPOK (TAK)
STIMULASI SENSORI
A. Latar Belakang
Stimulasi sensori adalah terapi aktivitas kelompok yang diadakan
dengan memberikan stimulus tertentu kepada klien sehingga terjadi
perubahan perilaku adaptif kepada klien. Terapi aktivitas kelompok stimulasi
sensori adalah upaya menstimulasi semua panca indra (sensori) agar memberi
respon yang adekuat. Terapi ini diberikan karna klien tidak mampu merespon
dengan lingkungan sosialnya.
Kelompok adalah kumpulan individu yang yang memiliki hubungan
satu dengan yang lain, saling bergantung dan mempunyai norma yang sama
(Stuart & Laraian, 2001 dikutip dari Cyber Nurse, 2009).
Terapi kelompok merupakan suatu psikoterapi yang dilakukan
sekelompok pasien bersama-sama dengan jalan berdiskusi satu sama lain
yang dipimpin atau diarahkan oleh seorang therapist atau petugas kesehatan
jiwa yang telah terlatih (Pedoman Rehabilitasi Pasien Mental Rumah Sakit
Jiwa di Indonesia dalam Yosep, 2007).
Terapi kelompok adalah terapi psikologi yang dilakukan secara
kelompok untuk memberikan stimulasi bagi pasien dengan gangguan
interpersonal (Yosep, 2008).
Berdasarkan uraian diatas penggunaan terapi aktivitas kelompok dapat
memberikan dampak positif dan dapat membantu klien meningkatkan
perilaku adaptif serta mengurangi prilaku maladaptive terutama pada pasien
dengan kerusakan interaksi social yang salah satu disebabkan oleh
ketidakmampuan berespon dengan lingkungan sosialnya yang mempunyai
tujuan agar klien mampu memberikan respon dan dapat mengekspresikan
perasaan adalah terapi aktivitas kelompok stimulasi sensori (Klleat B. A. &
Akemat, 2004).
B. Tujuan
1. Tujuan Umum:
Tujuan umum klien dapat berespon terhadap stimulus panca indera yang
diberikan
2. Tujuan Khusus:
a. Meningkatkan kemampuan sensoris
b. Meningkatkan upaya meningkatkan pusat perhatian
c. Meningkatkan kesegaran jasmani
d. Mengekspresikan perasaan
3. Tujuan khusus berdasarkan jenis Terapi Stimulasi Sensori:
a. Klien mampu berespon terhadap suara yang didengar
b. Klien mampu berespon terhadap gambar yang dilihat
c. Klien mampu mengekspresikan perasaan melalui gambar.
C. Waktu dan Tempat
a. Hari, Tanggal : Senin, 27 Desember 2019
b. Jam : 08.00 - selesai
c. Tempat : di ruang Lab KMB
D. Metode
a. Diskusi
b. Sharing persepsi
O P
P F
P P
F P
Keterangan Gambar:
L : Leader
CL : Co-Leader
F : Fasilitator
O : Observer
P : Pasien
OP : Operator
(Eko Prabowo, 2014 : 241).
G. Pembagian Tugas
a. Leader
Tugas :
1. Menyiapkan proposal kegiatan TAK
2. Menyampaikan tujuan dan peraturan kegiatan terapi aktivitas
kelompok sebelum kegiatan dimulai.
3. Menjelaskan aturan permainan.
4. Mampu memotivasi anggota untuk aktif dalam kelompok dan
mampu memperkenalkan dirinya.
5. Mampu memimpin aktivitas kelompok dengan baik dan bersih.
6. Menetralisir bila ada masalah yang timbul dalam kelompok
b. Co-leader
Tugas :
1. Mendampingi leader
2. Menyampaikan informasi dari fasilitator ke leader tentang aktivitas
pasien.
3. Mengingatkan leader jika kegiatan menyimpang dariu perencanaan
yang telah dibuat.
4. Mengambil alih posisi leader jika leader mengalami bloking dalam
proses terapi.
c. Fasilitator
Tugas :
1. Menyediakan fasilitas selama kegiatan berlangsung
2. Ikut serta dalam kegiatan kelompok
3. Memfasilitasi dan memberikan stimulus dan motivator pada anggota
kelompok untuk aktif mengikuti jalannya terapi.
d. Observer
Tugas :
1. Mengobservasi jalannya proses kegiatan
2. Mengamati serta mencatat perilaku verbal dan non-verbal pasien
selama kegiatan berlangsung (dicatat pada format yang tersedia)
3. Mengawasi jalannya aktivitas kelompok dari mulai persiapan, proses,
hingga penutupan.
e. Operator
Tugas :
1. Mengatur alih permainan (menghidupakn dan mematikan music)
2. Timer ( mengatur waktu)
H. Pasien
1. Kriteria pasien
a. Pasien dengan indikasi menarik diri dan harga diri rendah dan mulai
menunjukkan kemamuan untuk interaksi social.
b. Pasien dengan kerusakan komunikasi verbal yang telah berespon
sesuai dengan stimulus yang diberikan
2. Proses seleksi
a. Mengidentifikasi pasien yang masuk kriteria
b. Mengumpulkan pasien yang masuk kriteria
c. Membuat kontak dengan pasien yang setuju mengikuti TAK,
meliputi menjelaskan tujuan TAK pada pasien, rencana kegiatan
kelompok dan aturan main dalam kelompok
I. Susunan Pelaksanaan
1. Susunan perawat pelaksana TAK sebagai berikut :
a. Leader :
b. Co-leader :
c. Fasilitator :
d. Observer :
e. Operator :
2. Pasien peserta TAK sebagai berikut :
NO NAMA MASALAH KEPERAWATAN
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
A. PENGORGANISASIAN
Terapis
Fasilitator :
Pasien :
PENUTUP
A. SIMPULAN
B. SARAN
Arifin, Yasir. 2009. Terapi Kelompok. 23 Mei 2009. Arifin Yasir: Blog
(Diakses 28 April 2012).
http://httpyasirblogspotcom.blogspot.com/2009/05/terapi-
kelompok.html
Candra et al. n.d. Eksistensi Terapi Aktivitas Kelompok dalam Tindakan
Keperawatan Jiwa. (Diakses 28 April 2012).
http://kumpulanmaterikeperawatan.blogspot.com/2011/05/lapor
an-terapi-aktivitas kelompok.html