PENDAHULUAN
Farmakon = obat dlm makna sempit dan dlm makna luas adalah semua substansi selain
makanan yg dpt mengakibatkan perubahan susunan dan fungsi normal tbh pada tingkat sel dan
logos = ilmu
Farmakologi adalah ilmu yg mempelajari pengaruh bahan kimia pd sel hidup dan
sebaliknya reaksi sel hidup thdp bahan kimia tsb
Menurut UU yang dimaksud dengan obat adalah suatu bahan atau campuran
bahan untuk dipergunakan dalam menentukan diagnosis, mencegah, mengurangi,
menghilangkan, menyembuhkan penyakit, luka atau kelainan badaniah atau
rohaniah pada manusia atau hewan termasuk untuk memperelok tubuh atau
bagian tubuh manusia
Obat jadi adalah obat dalam keadaan murni atau campuran dalam bentuk serbuk, tablet,
pil, kapsul, suppositoria, cairan, salep yang secara teknis sesuai dengan FI
Obat Paten : obat jadi dengan nama dagang yg terdaftar atas nama pembuat yg diberi
kuasa dan dijual dalam bungkus asli dari pabrik yg memproduksinya
Obat baru : obat-obat yg berisi zat baik yg berkhasiat maupun yg tidak seperti lapisan,
pengisi, pelarut, pembantu atau komponen lain yg belum dikenal sehingga tidak
diketahui khasiatnya dan kegunaannya
Sejarah
Orang Mesir kuno memakai hati sapi yg dipanggang dan digerus utk mengobati rabun
senja
Orang Yunani memakai ekstrak kulit pohon tertentu untuk menurunkan demam
Obat yg beredar berasal dari beberapa sumber antara lain tumbuh-tumbuhan, hewan,
mineral, bakteri dan substansi sintetis
Sebelum dapat dipasarkan obat harus diuji secara laboratorium maupun secara klinis
(sukarelawan)
Penyediaan Obat
Obat resmi : obat atau bahan baku yg dimuat dalam farmakope (buku yg memuat
pembakuan bahan kimia dan disahkan berdasarkan UU)
Obat tidak resmi : obat yg tidak dimuat dalam farmakope tetapi boleh dipasarkan
dengan ijin Depkes (jamu)
Penggolongan Obat
1. Kegunaan obat
4. Undang-undang
5. Sumber obat
Medicamentum ad usum internum (pemakaian dalam) melalui oral – diberi etiket putih
Lokal : obat yang bekerja pada jaringan setempat, seperti pemakaian topikal
Menurut Undang-Undang
Obat Bebas
Obat Keras
Obat Psikotropika
Obat Narkotik
Obat Bebas
Obat Bebas, merupakan obat yang ditandai dengan lingkaran berwarna hijau dengan
tepi lingkaran berwarna hitam.
Obat bebas umumnya berupa suplemen vitamin dan mineral, obat gosok, beberapa
analgetik-antipiretik, dan beberapa antasida.
Obat golongan ini dapat dibeli bebas di Apotek, toko obat, toko kelontong, warung. Tidak
membahayakan si pemakai dalam batas dosis yang dianjurkan
Obat Bebas Terbatas, merupakan obat yang ditandai dengan lingkaran berwarna biru
dengan tepi lingkaran berwarna hitam serta diberi tanda peringatan (awas obat keras,
baca aturan pakai)
Obat-obat yang umunya masuk ke dalam golongan ini antara lain obat batuk, obat
influenza, obat penghilang rasa sakit dan penurun panas pada saat demam (analgetik-
antipiretik), beberapa suplemen vitamin dan mineral, dan obat-obat antiseptika, obat
tetes mata untuk iritasi ringan.
Obat golongan ini hanya dapat dibeli di Apotek dan toko obat berizin.
Obat Keras, merupakan obat yang pada kemasannya ditandai dengan lingkaran yang
didalamnya terdapat huruf K berwarna merah yang menyentuh tepi lingkaran yang
berwarna hitam.
Obat keras merupakan obat yang hanya bisa didapatkan dengan resep dokter.
Obat-obat yang umumnya masuk ke dalam golongan ini antara lain obat jantung, obat
darah tinggi/hipertensi, obat darah rendah/antihipotensi, obat diabetes, hormon,
antibiotika, dan beberapa obat ulkus lambung.
Obat golongan ini hanya dapat diperoleh di Apotek dengan resep dokter.
Obat Narkotika, merupakan zat atau obat yang berasal dari tanaman atau bukan
tanaman baik sintesis maupun semi sintesis yang dapat menyebabkan penurunan atau
perubahan kesadaran, hilangnya rasa, mengurangi sampai menghilangkan rasa nyeri,
dan dapat menimbulkan ketergantungan (UU RI No. 22 Th 1997 tentang Narkotika).
Obat Narkotika
Obat ini pada kemasannya ditandai dengan lingkaran yang didalamnya terdapat palang
(+) berwarna merah.
Obat golongan narkotika hanya diperoleh di Apotek dengan resep dokter asli (tidak
dapat menggunakan kopi resep).
Contoh dari obat narkotika antara lain: opium, coca, ganja/marijuana, morfin, heroin,
dan lain sebagainya.
Peran apoteker : bertanggungjawab atas pasokan dan distribusi obat, informasi obat
dan semua aspek penggunaan obat
Ada enam prinsip yang perlu diperhatikan dalam penggunaan obat yaitu :
1. Benar obat
2. Benar Pasien
3. Benar Dosis
5. Benar Waktu
6. Benar Dokumentasi
”Give the right medicine to the right patien with the right dose in the right way at the
right time and the right documentation”
1. Setiap obat dengan nama dagang yang asing harus diperiksa nama generiknya
Sebelum obat diberikan, periksa identitas pasien (gelang identitas, papan identitas) atau
ditanyakan
Jika pasien tidak sanggup berespon secara verbal, gunakan respon non-verbal
Jika pasien mengalami gangguan mental dan kesadaran, tanyakan kepada keluarga yang
menjaga
Sebelum memberi obat, perawat harus memeriksa dosisnya sesuai dengan permintaan
dokter
Faktor yang menentukan rute pemberian terbaik ditentukan oleh keadaan umum
pasien, kecepatan respon yang diinginkan, sifat kimiawi dan fisik obat dan tempat kerja
yang diinginkan
Obat dapat diberi per oral, parenteral, topikal, rektal, inhalasi, membran mukosa,
vaginal, saluran kencing.
6. Benar Dokumentasi
“Tulislah apa yang kamu lakukan, Lakukanlah apa yang kamu tulis”
A. Farmakokinetik
B. Farmakodinamik
C. Dosis obat
A. Farmakokinetik
Obat yg masuk ke dalam tubuh melalui berbagai cara pemberian umumnya mengalami
absorpsi, distribusi dan pengikatan untuk sampai ke tempat kerja dan menimbulkan
efek. Kemudian dengan atau tanpa biotransformasi , obat diekskresi dari dalam tubuh