Anda di halaman 1dari 16

TUGAS

PENDIDIKAN AGAMA KATOLIK

OLEH

Nama : Kornelius Roberto Naru


No. Regis : (33119003)
Kelas : 1A

PROGRAM STUDI AKUNTANSI


FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS KATOLIK WIDYA MENDIRA
KUPANG
2019
BAB III
PROSES IMAN UMAT KRISTEN KATOLIK

A. Tawaran Tuhan
Ada tiga hal pokok dalam tawaran Tuhan ini; yaitu :
a. Tuhan memperkenalkan diri sebagai Allah yang menciptakan segala-galanya.
Seluruh ciptaan ada pada Tuhan, jadi milik Tuhan, dan bergantung pada Tuhan. Karena
itu pula tak sekejab mata pun ia menarik kembali tangannya dari segala ciptaanNya.
BILA Tuhan memandangi segala ciptaanNya, bahkan dikatakan bahwa “segala apa
yang diciptaanNya amat baik adanya” (Gen. 1:31).
b. Allah mewartakan cinta kasihnya.
Tuhan menciptakan manusia berdasarkan cinta dan persamaanNya. Berarti manusia
diciptakan sangat mirip dengan rupa Allah sendiri.
c. Pengajaran pokok cerita Firdaus
Arti pokok cerita tersebut ditulis hamper 3000 tahun lalu menjadi lebih terang setelah
Tuhan memberi Wahyu lebih jelas mengenai keadaan manusia pada awal mula. Ada
tiga hal pokok yang diajarkan dalam cerita pertama dalam taman Firdaus ini :
 Manusia diciptakan dalam keadaan tidak bersalah
 Manusia hidup bahagia dalam hadirat Tuhan dan dalam keselarasan serta perdamaian
dalam Allah
 Kebahagiaan manusia terletak dalam persahabatannya dengan Tuhan dalam hadirat
Tuhan dan perhubungan kasih antara Tuhan dan manusia sebagai Bapa dan Putera

B. Jawaban Manusia atas Tawaran Tuhan


Ada 3 hal pokok yang dapat dijelaskan, yakni :
1. Perjanjian saling mencintai
Pada hakikatnya, pada awal mula manusia menerima tawaran Tuhan dan terjadilah
perjanjian dan saling mencinta antara Tuhan dan manusia. Dari pihak Tuhan karena
kasihnya kepada manusia selalu akan diusahakannya keselamatan dan kebahagiaan bagi
manusia. Dari pihak manusia menjanjikan membalas kasih Tuhan dengan menjalankan
seluruh kehendakNya.
2. Manusia tidak taat
Manusia tidak menaati dan tidak setia pada janjinya dengan berlaku dosa. Tetapi Tuhan
tetap setia dalam kasihnya itu. Dosa adalah pemutusan hubungan cinta antara manusia
dengan Tuhan ( disebut dosa trologis ), pemutusan hubungan antara manusia dengan
sesame manusia lain disebut dosa sosiologis, dan pemutusan hubungan cinta antara
manusia dengan dirinya sendiri disebut dosa individual.
3. Dosa asal
Pada prinsipnya seluruh umat manusia kena dosa yang disebut dosa asal. Dengan
menyalahgunakan kemerdekaannya, manusia memalsukan dosa kedalam dunia,
semenjak dosa yang pertama itulah dunia kita menjadi tempat dimana dosa merajalela.
Konsekuensi logis dari dosa asal ini, maka semua manusia harus menerima beberapa hal
antara lain :
a. Semua manusia harus mati walaupun melawan kehendak bebasnya
b. Semua manusia ditulari dosa, ketidakpuasaan terhadap seluruh karyanya
Dosa bagi setiap wanita yang dianuhgerahi anak mereka akan menderita bila melahirkan
anak.

C. Kesetiaan Tuhan
1. Manusia tidak mampu menyelamatkan diri
Manusia enggan menjawab cinta kasih Allah, namun Tuhan tetap menawarkan cintanya
kepada manusia dan ingin supaya manusia bersatu lagi dengan kehendaknya dalam
hubungan kasih.
2. Tuhan berjanji mengutus seorang penyelamat
Tuhan tetap setia pada manusia. Tuhan mengulurkan tangannya datang kepada yang
bersalah untuk menyelamatkannya. Dan seorang manusia akan memasuki sejarah umat
manusia dan mengajarkan suatu amal penyelamatan, sehingga Tuhan akan
mendamaikan kita dengan dirinya. Dia akan membalas cinta kasih Allah secara
sempurna dengan jalan kesetiaannya terhadap Tuhan, bahkan dia akan dibunuh manusia
karena justru setia kepada Tuhan.
D. Allah Mewartakan Rencana Penyelamatan
Tuhan mulai menyiapkan pelaksanaan rencana ilahi memanggil seluruh umat manusia
dan mengumpulkannya menjadi umatnya, serta membimbingnya kearah keselamatan
melalui Yesus Kristus penyelamat. Ada beberapa tahun dalam rencana penyelamatan dalam
sejarah bangsa Israel.
1. Tahun Hibrani 1800-1200 SM
Pada tahap ini Tuhan memanggil Ibrahim. Ada 3 hal pokok dalam janji Tuhan dan
Ibrahim
a. Ibrahim akan dijadikan Tuhan Bapa bangsa yang baru dan besar dalam suatu negeri
yang ditujukan Tuhan
b. Ibrahim dan keturunannya akan diberkati Tuhan
c. Berkat Tuhan itu ditunjukan kepada seluruh umat manusia
2. Keturunan Ibrahim ditindas Mesir
Orang-orang Mesir berusaha memusnahkan keturunan Ibrahim. Namun Tuhan
mengutus Musa untuk membawanya kembali kenegeri yang dahulu yang dijanjikan
Allah. Mulai waktu Musa, maka keturunan Ibrahim menyebut Allah dengan kata
“Yahwe”, begitulah Tuhan telah memperkenalkan diri kepada Musa.
3. Allah membuat perjanjian
Tuhan mengadakan perjanjian dengan manusia Hibrani yang berbunyi : “persahabatan
erat pertama-tama antara Allah dengan umatnya tetapi juga diantara warga-warga umat
itu”. Hanya Yahwelah yang dapat membawa keselamatan. Selain kepercayaan akan
Yahwe sebagai satu-satunya yang dapat menyelamatkan mereka, maka dituntut ketaatan
dan kesetiaan akan perjanjiannya dengan Tuhan. Kesetiaan itu harus dibuktikan dengan
menaati hukum-hukum Tuhan.

E. Tahap Israel 1200-600 SM


1. Umat Israel menduduki tanah Kanaan dan dipimpin hakim-hakim
Bangsa Israel tetap konsisten dengan janji Allah mereka tidak mengambil alih agama
asli orang kanaan. Mereka tetap mengakui bahwa yahwe sebagai Allah dan tetap setia
kepadanya. Mulai waktu itu keturunan Ibrahim tidak lagi disebut Ibrani melainkan
orang Israel.
2. Israel menjadi kerajaan
Terdorong keinginan akan persatuan lebih ketat, orang-orang Israel meminta yahwe
seorang raja yang bertugas mewakili yahwe pada umatnya. Israel menguasai negeri
kanaan, telah berkembang menjadi bangsa besar dan kuat dan telah mengalami
kemakmuran luar biasa besarnya.
3. Israel tidak setia kepada Tuhan
Setelah raja Daud meninggal, ia diganti Sulaiman. Pada masa pemerintahannya ini
kerajaan Israel mulai dipecah karena ketidaksetiaan Israel kepada yahwe. Karena itu
yahwe mengutus beberapa nabi besar untuk memperingatkan mereka akan janjinya dan
mempertobatkannya. Nabi-nabi yang terkenal itu antara lain :
a. Nabi Elias ‘seorang nabi laksana api yang perkataanya membakar bagaikan obor’ (
putera Sirakh 48:1), ia berusaha memberantas pemujaan berhala
b. Nabi Amos ‘seorang gembala dan pemelihara buah ara yang dipanggil Tuhan dari
belakang kawanan domba’ ( Amos 7 : 11 ) dan mengutuki kejahatan social
semangat berfoya-foya dan acuh terhadap kaum miskin, ketidakadilan,pemerasan
dan penindasan
c. Nabi Yesaya ‘nabi Agung dn terbesar ‘, mencelah kejahatan batin atas nama yahwe,
memperingatkan dan mengancam Israel, mendorongnya bertobat dan kembali
kepada yahwe
d. Nabi Yeremia ‘yang baginya Sabda Tuhan bagaikan api bernyala dalam hatinya dan
bagaikan kebakaran dalam tulangnya’ ( Yes. 20:9 ) 40 tahun Yeremia berusaha
mempertobatkan Israel

F. Tahap Yahwe ( 600 SM – Sampai Kristus )


Bangsa Israel sebagai negara dan masyarakat nasional telah runtuh. Dari warga-warga
kerajaan utara tak seorang pun ke tanah airnya. Begitu pula sebagian besar warga-warga
kerajaan selatan. Mulai waktu itu orang-orang Israel disebut swbagai orang Yahudi artinya
orang dari “YUDA”. Yudahlah yang bertobat pada masa pembuangan. Kepadanya Yahwe
mengutus seorang naby yang bernama EZEKIEL. Sisa Israel ini sungguh-sungguh menyeret
diri seutuhnya kepada Yahwe. Pada tahun 530 SM, kira-kira 30.000 orang Yahudi kembali
ke Yerusalem yang penduduknya setengah kafir. Pada saat itu mereka membangun Kenisah
Allah tetapi semulia dahulu. Segala kemufiaan telah lenyap. Tidak ada kemakmuran
melainkan kemiskinan dan nestapa. Satu-satunya yang masih ketinggalan bagi orang yahudi
adalah kepercayaannya kepada Yahwe. Justru karena kepercayaannya itu, mereka dianiaya
dan dikejar-kejar. Setelah berturut-turut digoyahkan, akhirnya pada tahun 60 SM mereka
dikuasai oleh bangsa Romawi. Kerajaan duniawi Israel telah lenyap sama sekali. Tetapi
Allah tidak memanggil umatNya untuk mendirikan kerajaan duniawi melainkan untuk
menyampaikan pesanNya kepada dunia dan mempersiapkan jalan bagi penyelamat, yang
akan mendirikan kerajaan rohani yang abadi. Di negeri yang dahulu dijanjikan Tuhan
kepada Ibrahin dan keturunanNya kini hanya tinggal suatu sisa bangsa Israel. Di tengah
mereka penyelamat akan hadir. Orang-orang Yahudi lain tinggal di Aspoir terbesar dibanyak
negeri. Tiap-tiap kota besar mereka mempunyai kemampuan sendiri untuk membangun
tempat ibadatnya (synagoga). Synagoga itu akan dipakai para rasul sebagai papan loncatan
untuk mewartakan agama Kristus. begitu pula orang-orang Yahudi di Aspoirpun ikut serta
mempersiapkan jalan bagi Kristus penyelamat. Demikianlah sejarah bangsa Israel. Yang
menjadi tokoh sejarah itu bukanlah bangsa Israel, melainkan Tuhan sendiri akan
berkehendak melaksanakan rencana penyelamatanNya memlalui bangsa itu.

G. Warta Tuhan Tentang Penyelamat


Warta Tuhan tentang penyelamat dapat disampaikan oleh Nabi Yesaya: “Aku telah
menempatkan dikau bagi bangsa-bangsa supaya engkau membawa selamatKu sampai ke
ujung bumi” (Yes. 49:6).
Beberapa cataan Kristus mengenai Kitab Suci Perjanjian Lama :
a. Bagian pertama Kitab Suci sampai kedatangan Kristus dinamakan Perjanjian Lama dan
di susun dalam waktu lebih kurang 10.000 tahun
b. Perlu dipahami meskipun Perjanjian Lama terdiri dari buku-buku sejarah, Pengajaran
dan nabiah, namun segala kitab mempunyai chiri khas yakni semua mewartakan pesan
Tuhan mengenai keselamatan yang disediakanNya bagi umat manusia.
c. Pesan itu telah disampaikan Tuhan sendiri dalam sejarah bangsa Israel dan dalam
pikiran dan pengajaran para nabi serta pengarang-pengarang lain.
d. Roh Tuhan telah membantu para penulis untuk menyampaikan pesan Tuhan itu dengan
benar. Dengan kata lain Kitab Suci itu diilhamkan Tuhan sendiri.
e. Dari sebab itu, waktu membaca Kitab Suci selalu harus bertanya pesan apa yang hendak
disampaikan Tuhan kepada kita dengan pengantaraan para penulis.
f. Yang paling hakiki adalah seluruh Kitab Suci mewartakan kebenaran ini : “Tuhan
penuh kasih dan belas kasihan menghendaki keselamatan dan kebahagiaan manusia
dabmenyampaikannya kepada kita”.
BAB IV
TUHAN MELAKSANAKAN JANJINYA

A. Riwayat Yesus Kristus


Tempat/tanggal lahir : di Betlehem , 25 Desember
Desa : Nazaret
Suku bangsa : Israel
Agama : Yahudi Tua/ Agama Katolik
Pendidikan : Non formal
Orang tua piara
Bapak : Yusuf
Ibu : Maria

Selama kurang lebih 33 tahun.sekelompok manusia yang dinamakn rasul-rasul


mewartakan suatu kabar yang sangat mengherankan. Tiga tahun lamanya orang-orang itu
mengikuti seorang pria yang bernama Yesus. Dia berasal dari Nazaret. Ia dilahirkan di kota
Betlehem dari seorang perawan yang bernama Maria. Sampai umur tiga puluh tiga tahun dia
hidup dari desa Nazaret dimana dia bekerja di bengkel bapakNya yakni menjadi seorang
tukang kayu. Pada umur 30 tahun ia meninggalkan rumah orang tuaNya dan mulai mengajar
segala penduduk negeri Palestina tentang Allah dan kerajaaNya.
Belum pernah ada orang yang berbicara seperti Dia. Dari murid-murid yang selalu
mengikutunya dipilihlah 12 orang yang diberi nama rasul, diantaranya adalah :
1. Simon yang disebut Petrus
2. Andreas saudaranya
3. Yakobus anak Zebedeuz
4. Yohanes saudaranya
5. Philipus
6. Bartolomeus
7. Thomas
8. Matheus pemungut cukai
9. Yakobus anak Alfeus
10. Tadeus
11. Simon orang Zelot
12. Yudas Iskariot yang mengkhianati Yesus (Mat. 10:1-4)
Beberapa pokok kabar yang sangat fundamental yang selalu diwartakan para rasul
yaitu :
a. Allah telah menepati janjiNya : “kami mewartakan kabar gembira bahwa janji yang
telah diberikan kepada nenek moyang kita telah dipenuhi Allah bagi kita, anak-anakNya
dengan membangkitkan Yesus”.
b. Al Masih telah datang : “Yesus yang telah kamu salibkan itu disahkan oleh ALLAH
sebagai Tuhan dan Kristus”.
c. Kekuasaan dosa telah dikalahkan : “manusia dapat memperakal kemampuan dosa dan
mendekati Tuhan lagi”.
d. Kuasa maut telah dikalahkan juga, karena Kristus telah bangkit dari kematian dan
dimuliakan. Karena Dia dan dengan Dia manusia akan bangkit pula dan akan
mengambil bagian dalam kemuliaanNya.
e. Karena Kristus manusia dapat mencapai keselamatan : “Yesua menjadi pokok
keselamatan abadi bagi semua orang yang patuh kepadaNya” (Ibr, 5:9).

B. Kristus dalam Allah dan Manusia


1. Kristus itu sungguh-sungguh manusia
Ketika para rasul pada hari pentekosta mewartakan “Yesus adalah Tuhan”maka orang-
orang merasa heran dan terharu. Mereka sangat heran karena Yesus yang bertahun-tahun
lamanya hidup dan bekerja sebagai manusia di tengah mereka sekarang disebut Tuhan.
Mereka mengenal ibuNya yang melahirkanNya. Cirri khas lain : ANak tukang kayu,
mengenai kegembiraan dan kesusahan. Dia lapar, dan haus, pernah lelah dan tidur
seperti kita, ia juga pernah tertawa dan menagis akhirnyaIia mengalami nasib yang
dialami setiap orang manusia yakni Ia telah meninggal.
2. Kristus sungguh Allah
Masalah pokok yang sangat sukar diterima oleh musuh Yesus adalah masalah ke-
Allahan Yesus. Mereka sulit percaya bahwa ia sungguh-sungguh Allah. Ajaran iman
yang benar adalah Yesus sungguh-sungguh anak Allah. Bukti ke-Allahan Yesus dapat
dilihat dalam Kitab Suci.
a. Menurut pendapat Massa Rakyat
Seperti biasa dan dimanapun juga rakyat banyak itu selalu punya itikad yang baik.
Ketika Yesus muncul dan mulai berbicara dan bertindak yang mengagumkan,
banyak dari mereka mulai berpikir tentang tokoh-tokoh, yang pernah memainkan
peranan yang sangat penting dalam sejarah bangsa Israel.
b. Pendapat keluarga dari murid-muridNya
Kiranya jelas bahwa mengenal Yesus memerlukan waktu. Dari saatke saat murid-
murid Yesus mulai mengenal Yesus. Mereka mulai member gelaran pada Yesus
sesuai ramalan para nabi :
1. Para murid memandang Yesus sebagai seorang yang luar biasa
2. Kemudian para murid memandang Yesus sebagai seorang Nabi.
3. Menurut kepercayaan orang Yahudi bahwa nabi berarti Yesus diserahi suatu
tugas oleh Allah sendiri, sesuatu yang tidak boleh dianggap remeh
4. Markus 8 : 29, dalam ayat ini Petrus menyebut Yesus “Mesias”bandingkan Mat.
16:16, Luk.9:29
Para nabi mencoba menggambarkan tokoh Mesias itu dalam berbagai lukisan sebagai
berikut :
1. Ia sering dilukiskan sebagai tokoh penyelamat yang diutus Allah pada akhir
zaman.
2. Sering pula ia dilikiskan sebagai seorang raja yang akan menegakkan hokum dan
keadilan di bumi ini
3. Ia dilulukiskan sebagai “Hamba Yahwe” Ia harus menderita untuk menebus
dosa-dosa bangsa Israel
4. Sebagai putra manusia Ia akan datang di atas awan-awan untuk mengadili umat
manusia
5. Ia dibayangkan sebagai seorang pahlawan kemerdekaan yang akan membebaskan
bangsa Israel dari belenggu penjajahan
6. Gelar lain yang diberikan kepada Yesus adalah Kristus yang sama arti dengan Al
Masih, Mesias atau Juru Selamat. Markus 8:29, Mat 16:16, Yohanes 14:25.
Kristus berarti “yang diurapi”. Urapan itu memandang makna bahwa raja atau
imam besar adalah orang yang terpilih oleh Allah. Mereka adalah wakil Allah,
bertindak dan mengurus atas nama Allah.
7. Gelar berikutnya yang diberikan kepada Yesus adalah Putera Allah (Mat. 16:16)
gelar ini tak boleh dihubungkan melahirkan atau memperanak, disini bukan
aspek biologis yang ditunjukan melainkan kedudukan Kristus sebagai yang
pertama dan terutama dalam hubunganNya dengan Bapa dibandingkan hubungan
dengan Allah. Hubungan yang paling nyata dalam hidup Yesus adalah hubungan
ketaatan kepada Bapa Allah
8. Gelat terakhir adalah gelar yang diberikan oleh Thomas yakni : Yesus sebagai
Allah dan Tuhan. Setelah kebangkitan Yesus, Thomas bangkit dari keraguannya
dengan penuh keyakinan berucap : “Ya Tuhanku dan Allahku”(Yoh, 20:28).

C. Cara Allah Hadir dalam Yesus Kristus


Dalam sejarah teologi berbagai paham telah diperkembangkan untuk memikirkan cara
Allah hadir dalam Yesus Kristus, Allah hadir dalam Yesus Kristus dengan cara sebagai
berikut:
a. Kehadiran Spiritual
Cara yang paling tepat untuk memikirkan kehadiran Allah ialah cara pewahyuan diri
Allah. Karena itu memikirkan kehadiran diri Allah dalam Yesus sebagai kehadiran
spiritual atau rohani, maka orang meyakini Yesus sebagai yang dipenuhi dengan Roh,
Allah dicurahkan atasNya. Latar belakang pikiran ini adalah alam pikiran Alkitabiah.
Pada zaman srael kuno, Roh Allah diberi kepada orang-orang tertentu yang dipilih
Allah untuk dijadikan pemimpin umatnya. Umat Kristus purba mengimani Yesus
sebagai Juru Selamat yang yang dinanti-nantikan dan yang dipenuhi Roh Kudus.DEMI
KEHADIRAN Allah di dalam Yesus melalui Roh itu. Dengan demikian jelaslah bahwa
Allah sungguh-sungguh hadir dalam Yesus.
b. Kehadiran Hakiki/Substansi/Essensial
Dengan memikirkan kehadiran Allah dalam Yesus sebagai kehadiran hakiki orang
meyakini Yesus sebagai sehakekat dengan Allah;tanpa Yesus kehilangan hakekat
insanNya. Justru karena itu manusia Yesus sungguh berpribadi ilahi. Para Bapa
gerejalah yang telah mengembangkan paham ini berdasarkan beberapa penuntun dari
Kitab Suci.
c. Kehadiran Perantara atau Mediatoris
Dengan demikian kehadiran Allah dalam Yesus sebagai kehadiran meditasi, orang
meyakini Yesus sebagai perantara anatara Allah dan manusia. Yesus mendamaikan
manusia dengan Allah (2 Kor. 5: 14-20). Berkat fungsinya sebagai pembawa kasih
karunia (Yoh 1:16-17) di surga, Ia menjadi pengantara orang-orang beriman (Ibr. 7:25)
jelas sekali dasar ini mempunyai dasar dalam Kitab Suci dan itulah yang menjadi
kelebihan.
d. Kehadiran Penampakan atau “Epifani”.
Dengan demikian kehadiran Allah dalam Yesus sebagai kehadiran Epifani, orang
meyakini Yesus sebagai penampakan Allah. Dalam Yesus yang telah wafat dan bangkit
itu Zat Ilahi menampakan diri. Paham ini benar sejauh identitas hakekat antara Yesus
dan Allah dipertahankan.
e. Kehadiran Pewahyuan/Revelatoris
Untuk membuktikan bahwa paham kehadiran pewahyuan mengandung identitas hakekat
antara Yesus dengan Allah Bapa, maka terdapat 3 langkah sebagai berikut ;
1. Dalam Yesus hadirlah kepenuhan Alah
2. Hanya dalam Yesus saja hadirlah kepenuhan Allah
3. Antara Yesus dana Allah terdapat identitas hakekat
f. Yesua sehakekat dengan Allah
Oleh karena diriNya sendiri diwahyukan Allah kepada manusia, maka sang pewahyu
(Allah) itu identik dengan yang diwahyukan Allah pula. Dengan kata lain Allah adalah
subyek pewahyuan dan sekaligus obyek pewahyuan. Justru itulah yang dinamakan
“Pewahyuan Diri”. Pewahyuan diri Allah itu terjadi dalam atau melalui peristiwa
Kristus. ,peristiwa Kristus adalah “Medium” yang dipergunakan Allah untuk
menyatakan diriNya sendiri. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa Yesus
sungguh-sungguh Allah sama denga BapaNya.
BAB V
GEREJA DAN PERANANNYA BAGI UMAT ALLAH

A. Pengertian Gereja
Ada beberapa rumusan mengenai gereja, antara lain :
1. Rumusan Sebelum Konsili vatikan II
Bahwa sebelum Konsili Vatikan II orang memahami atau mengartikan “gereja” sebagai
suatu gedung atau umat beragama Katolik untuk berkumpul dan berdoa bersama sambil
memuji dan mensyukuri kebaikan Allah.
2. Rumusan sesudah Konsili Vatikan II
Dalam k Konsili Dogmatis tentang Misteri Gereja dapat dikatakan :
Terang bangsa-bangsa adalah Kristus. Karena itu Konsili ini yang berhimpun dalam Roh
Kudus, ingin sekali mewartakan Injil kepada semua mahluk (bdk Mk. 16:15) dan
menerangi semua manusia dengan cahaya Kristus yang terpantul pada Gereja.
Setelah Konsili Fatikan II yng berlangsung selama 4 tahun lamanya, yakni sejak tahun
1962-1965 maka ada beberapa pemahaman tentang gereja yakni Geraja merupakan
Sakramen Keselamatan Bagi Seluruh Umat Manusia.
Pengertian yang kedua “gereja” adalah kandang domba pintu satu-satunya dan yang
mutlak perlu adalah Kristus (Yoh. 10:1-10)
Pengertian yang ketiga, gereja adalah kawanan: Allah sendiri telah mewartakan bahwa
Dia gembalanya (bdk Yes. 10:11, Yeses. 34:110), walaupun dipilih oleh gembala-
gembala manusia, domba-dombanya senantiasa dituntun dan dipelihara oleh Kristus
sendiri, gembala yang baik dan raja para gembala( Yoh 10:11-1, Petrus 5:4).
Pengertian yang ke empat, gereja adalah Pertanian atau Ladang Allah (1 Kor. 3:9).
Pengertian yang ke lima, gereja adalah bangunan Allah (1 Kor. 3:9).
Pengertian yang ke enam, gereja disebut Yerusalem Surgawi dan Bunda kita(Gal
2:26,bdk Wahyu 12:17) serta dilukiskan sebagai mempelai tak bernoda dari Anak
Domba yang tak bercelah(Wahyu 19:7,21:2 dan 9:22).
Pengertian ketujuh, gereja adalah sebuah misteri yang tak dapat dipahami secara
lengkap. Pengertian kedelapan, “gereja” dari kata bahasa Ibrani yaitu Eklesia kumpulan
umat Allah yang telah dipermandikan dan sedang berziarah bersama Roh Kudus menuju
Rumah Bapa Allah di surge, jadi gereja adalah “anda”dan “saya”, kita semua yang telah
menerima sakramen permandian.

B. Wajah-Wajah Gereja dan Model Gereja yang Dominan Dewasa Ini


1. Wajah-Wajah Gereja
a. Gereja Mobil
Gereja dinampakan dengan sebuah mobil yang tancap gas. Pemilik mobil adalah
Kristus. Sopir mobil disamakan dengan seorang Pastor. Para penumpang disamakan
dengan umat. Dalam pemikiran/gambaran gereja mobil, pada satu sisi diinginkan
gereja yang hendak maju, namun pada sisi lain gambaran gereja seperti saat ini
menciptakan, suatu ketergantungan umat pada Pastor.
b. Gereja Kios
Gereja digambarkan oleh para mahasiswa Katolik di Jakarta sebagai sebuah kios.
Dalam hal ini pemilik sebuah kios dimaksudkan dengan Tuhan Allah, penjaga kios
disamakan dengan seorang Pastor. Barang-barang yang dijual di dalam kios tersebut
dinamakan dengan nilai-nilai injil. Kita sebagai umat disamakan dengan pembeli.
Pemikiran yang berekembang dalam wajah seperti ini suatu kebebasan umat Allah
dalam upaya menghayati dan mengamalkan seluruh kehendak Allah baik secara
vertical maupun horizontal. Tanpa ada tekanan atau paksaan dari siapapun juga
kecuali kemauan dan kehendak bebas nuraninya untuk berbuat dan tidak berbuat.
Jadi yang diutamakan adalah aspek moralitas keagamaannya dengan semangat iman
yang kokoh dan dalam.
c. Gereja rumah
Kelompok yang menghayati gereja sebagai sebuah rumah adalah kelompok keluarga
muda. Maunya mereka adalah gereja bagaikan sebuah rumah bukan rumah dalam arti
geung melainkan “home”. Gambaran gereja yang diinginkan mereka itu sebenarnya
menyangkut hakekat dari gereja itu sendiri. Gereja pada dasarnya merupakan
persaudaraan cinta kasih berdasarkan iman kepada Kristus.
d. Gereja CV
Kelompok yang menginginkan gereja sebagai sebuah CV adalah para pegawai dan
pengusaha. Mereka katakana bahwa gereja itu harus seperti satu CV. Strukturnya
baik, organisasinya baik serta mekanisme pun baik. Garis komandonya jelas dan
personilnya mantap.
2. Mmodel-model Gereja yang Dominan Dewasa Ini
Ada sejumlah gereja yang dominan dewasa ini adalah :
a. Model gereja ini menekankan aspek kelihatan.penekanan aspek ini merupakan cirri
pokok eklesiologi sejak abad pertengahan sampai pertengahan abad ini. Menurut
model ini gereja secara hakiki merupakan suatu masyarakat konkrit yang mempunyai
suatu konstitusi, seperangkat peraturan, lembaga kepemimpinana dan sejumlah
anggota yang menerima peraturan-peraturan itu sebagai pengikat bagi mereka.
b. Gereja sebagai persekutuan (Tubuh Mistik Umat Allah)
c. Gereja Ibadah (Gereja Kultus)
d. Gereja Pewarta
e. Gereja pejuang nilai-nilai Injil
f. Gereja Pelayan

C. Ciri-Ciri Gereja Indonesia


Ada 4 ciri gereja di Indonesia yakni :
1. Gereja yang Bhineka Tunggal Ika dan berakar pada kebudayaan Indonesia. Cirri ini jelas
Nampak dalam pengertian/konsep bahwa negeri kita terdiri dari ribuan pulau, ribuan
suku bangsa dengan latar belakang alam, bahasa budaya dan adat istiadat, sejarah dan
agama yang cukup beda.
2. Gereja yang mengumat, merakyat, dan miskin
Suatu realitas yang menunjukan bahwa mayoritas umat dan rakyat Indonesia adalah para
petani, nelayan, dan buruh. Karena itu, pimpinan gereja harus bijaksana untuk member
tempat dan perhatian dan bantuannya pada kaum miskin dalam segala hal.
3. Gereja yang membebaskan
Dalam hal ini gereja sungguh-sungguh berusaha untuk membebaskan umat/rakyat
Indonesia dari segala bentuk KKN, segala bentuk penindasan, segala bentuk kemiskinan,
segala bentuk social, amoral, dan segala bentuk illegal, segala bentuk kebodohan dan
segala bentuk kejahatan yang membelenggu manusia Indonesia.
4. Gereja yang bersifat kenabian
Dalam Kitab Suci yang namanya nabi itu bukanlah dukun dan ahli nujum melainkan
orang yang menegaskan kepada umat atau masyarakat apakah sesungguhnya kehendak
Allah itu. Ia tidak menyerahkan atau bersikap kompronitis dengan kejahatan. Ia dengan
jelas dan tegas menunjukan kehendak Allah dengan menolak segala jenis kejahatan
tanpa takut bahkan sampai mati demi kepentingan umum dan kemuliaan Allah.

D. Peranan Gereja Di Indonesia


1. Dalam bidang Sosio Edukatif
Berusaha mendirikan sekolah-sekolah kejuruan, kursus-kursus keterampilan, serta
mendirikan lembaga-lembaga pendidikan tinggi mulai dari akademi, institute, sekolah
tinggi sampai dengan universitas
2. Bidang Sosial Ekonomi
Gereja berusaha untuk menyelamatkan rakyat Indonesia dengan berbagai cara yakni
pendekatan/ model belas kasihan, melalui model lembaganisasi, model imput atau
model proyek-proyek, model melawan struktur-struktur yang tidak adil, serta model
pembangunan partisipasi umat.
3. Bidang Sosio Politik
Pada bidang ini peran gereja aantara lain adalah berusaha meningkatkan kehidupan
demokrasi dan HAM serta memperjuangkan keadilan.

Anda mungkin juga menyukai