Anda di halaman 1dari 3

Zamharirah Risal / 22030116120034

TUGAS BAHASA INDONESIA

Analisis aspek-aspek :

1. Aspek isi
Khotbah Jum’at yang disampaikan oleh Dr. Muhammad Abdullah, MA diawali
dengan salam, do’a untuk kaum muslimin, mengingatkan pada jama’ah untuk takwa, dan
pembacaan sebagian ayat Al Qur’an. Khotbah pertama dan kedua diselingi dengan duduk
sebentar. Pada saat khotbah kedua, Dr. Muhammad Abdullah, MA juga melaksanakan
rukun khotbah seperti pada khotbah pertama, dan lebih menekankan pada ajakan untuk
takwa pada Allah. Selain itu, pada khotbah kedua juga diingatkan lagi mengenai seruan
yang berhubungan dengan topik khotbah tersebut. Khotbah ditutup dengan do’a yang
dipimpin langsung oleh Dr. Muhammad Abdullah, MA selaku khotib. Secara garis besar,
khotbah Dr. Muhammad Abdullah, MA sudah sesuai rukun khotbah Jum’at.
Adapun isi dari khotbah yang disampaikan yaitu :
Menguatkan etos keberagaman, ibadah, iman, dan ketakwaan kepada Allah SWT,
dengan sesungguh hati, serius tidak main-main maupun setengah hati. Memperingati
peristiwa Isra Mi’raj Nabi Muhammad SAW. Berfikir dan Menelaah peristiwa sejarah
dalam Al-Qur’an tsb (Isra Mi’raj). Nabi Muhammad SAW mampu menembus langit
ketujuh (Mustawa dan Sidratul Al-Muntaha). Sidhroh Al-Muntaha terletak disebelah
surga Allah. Allah berfirman dalam QS. An-Najm ayat 14-15 yang artinya :
“ di Sidratil Muntaha. Di dekatnya ada surga tempat tinggal, (Muhammad melihat Jibril)
ketika Sidratil Muntaha”
Allah berfirman dalam QS. An-Najm ayat 8-9 yang artinya :
“Kemudian dia mendekat, lalu bertambah dekat lagi, maka jadilah dia dekat (pada
Muhammad sejarak) dua ujung busur panah atau lebih dekat (lagi).”
Peristiwa Isra Mi’raj Nabi disebut juga sebagai tahun cahaya. Perjalan Nabi dalam
Isra Mi’raj apabila diibaratkan dalam teori-teori ilmiah rasa-rasanya mustahil.
Membayangkan jarak yang ditempuh begitu jauh dengan hitungan kilometer saja. Sebab,
1 detik cahaya berjarak 7 keliling bumi. Sungguh suatu hal yang mustahil untuk dipahami
oleh otak manusia maupun dalam analisis ilmiah.
Fenomena yang sangat dahsyat yang dicontohkan Allah SWT melalui peristiwa Isra
Mi’raj Nabi. Apabila diterangkan secara ilmiah tentu ada dua hal yang dapat kita ambil :
1) Teori Einstain

Setiap benda akan melalui proses secepat kilat (termasuk jasad Nabi) jika
berubah menjadi energi. Kalau toh tendensi/teori ilmiah ini benar, maka Nabi baru
akan sampai di langit pertama lebih kurang 11 milyar tahun. Padahal Nabi hanya
dalam 1 malam sudah dapat sampai ke ujung Isra Mi’raj yaitu di langit ketujuh
(Sidhroh Al-Muntaha).

2) Makna Sidhroh Muntaha

Dalam analisis tafsir kuno sekitar Yunani dan Mesir Kuno mereka menyebut
Sidhroh Al-Muntaha adalah ___ yaitu Pohon Lotus Pada Batas Terakhir. Dalam
bahasa Indonesia pohon lotus disebut juga pohon teratai atau pohon seroja. Lebih dari
itu semua makna simbolisnya adalah bagaimana Nabi mendapati kedamaian demi
kedamaian Sidhroh Al-Muntaha sebagai sebuah simbol kedamaian dan kebijaksanaan
yang diwujudkan dalam bentuk Lotus. Maka saat itulah Nabi mendapatkan satu
kondisi yang sangat membahagiakan Nabi, satu kedamaian luar biasa ketika Nabi
mendekati Sidhroh Al-Muntaha.

3) Perintah Sholat 5 Waktu dalam Sehari

Pada awalnya Nabi mendapatkan perintah sholat wajib 50 waktu dalam sehari,
hasil negosiasi Nabi Musa A.S. kepada Allah SWT pada masa itu. Lalu Nabi
Muhammad SAW mencoba memohon kepada Allah SWT keriganan (rukhsah) sholat
wajib menjadi 5 waktu dalam sehari.

Hanya dengan melaksanakan hal itu, ukhuwah islamiyah dapat terajut dengan
baik.dan Di akhir khotbah, Dr. Muhammad Abdullah, MA juga menyinggung tentang
pesta politik yang tengah berlangsung pilihlah pemimpin yang mampu beliau
menghimbau pada umat Islam agar memilih pemimpin yang pro terhadap ajaran dan
hukum Islam, sehingga muslim dapat beribadah dan ber-Islam dengan baik.
2. Aspek retorika dan metode
Aspek retorika dalam video khutbah tersebut bisa dilihat pada bagian isi dimana hal
tersebut ditunjukkan oleh khotib saat mengajak jama’ah sholat jumat untuk memilih
pemimpin yang pro islam. Selain itu, didukung juga dengan penekanan dan emosional
dengan intonasi yang tinggi sehingga lebih mendukung.
3. Aspek Bahasa
Bahasa khotib dalam khutbah jumat secara keseluruhan mudah dimengerti dan mudah
dipahami karena artikulasinya jelas. Bisa ditarik inti dari isi pidato khatib sendiri. Bahasa
yang digunakan berupa perpaduan Bahasa Arab dan Bahasa Indonesia. Bahasa Arab
digunakan saat pembukaan ceramah dan penutupan yang berisi doa-doa dan juga dalil-
dalil yang mendukung isi ceramah. Bahasa khutbah tergolong santun karena tidak ada
kata-kata yang menyakiti.

Anda mungkin juga menyukai