Anda di halaman 1dari 4

LAPORAN TENTANG UJI COBA RESISTOR

LAPORAN PRAKTIKUM ELEKTRONIK DASAR PERCOBAAN 1


(RANGKAIAN SERI DAN PARALEL)

JURUSAN : TEKNIK JARIINGAN AKSES

KELAS : XA

ANGGOTA KELOMPOK 4:

1.Muhammad Fiqih
2.Akhmad Daffa Julianda
3.Muhammad Nasywaananda
4.Muhammad Akmal

A. TUJUAN :

1. Memahami konsep dasar rangkaian Seri-Paralel


2. Menentukan nilai resistansi resistor berdasarkan kode warna dan pengukuran dengan multimeter.
3. Membandingkan besar arus dan beda potensial pada masing-masing resistor dalam rangkaian
Seri rangkaian Paralel.

B. BAHAN DAN ALAT :

NO ALAT DAN BAHAN FUNGSI


1. Catu Daya Sebagai sumber tegangan.
2. Papan Rangkaian Tempat merangkaikan komponen rangkaian.
3. Multimeter Mengukur arus, tegangan, hambatan, dan
4. frekuensi.
5. Resistor Sebagai hambatan atau beban.
Kabel Penghubung Menghubungkan rangkaian dengan catu daya.
C. LANADASAN TEORI

Resistor adalah komponen elektronik dua saluran yang didesain untuk menahan arus listrik
dengan memproduksi penurun tegangan diantara kedua salurannya sesua dengan arus yang
mengalirinya berdasarkan hokum Ohm. Resistor digunakan sebagai bagian dari jejaring elektronik
dan sirkuit elektronik d an merupakan salah satu komponen yang paling sering digunakan resistor
dapat dibuat dari bermacam-macam komponen dan film., bahkan resistansi/ kawat yang dibuat dari
paduan resistivitas tinggi seperti nikel-kromium. Karaktristik utama dari resistor adalah
resistansinya dan daya listrik yang dapat diboroskan. Karaktristik lain termasuk koefisien suhu,
desah listrik, dan indukstansi ( http://id.wikipedia.org/wiki/Resistor, 2011 ). Dalam banyak
pemakain, dijumpai sumber tegangan dan beberapa buah resistor yang dihubungkan dengan cara
tertentu. Rangkaian seri adalah rangkaian dimana resistor disusun secara berderet sehingga arus
yang melalui tiap-tiap komponen adalah sama. Rangkaian paralel adalah rangkaian dimana resistor
disusun secara sejajar, sehingga tegangan atau beda potensial tiap-tiap komponen adalah sama
(Sutrisno,1985:70). Banyak rangkaianmengandung lebih dari satu hambatan (tahanan). Tahanan-
tahanan tersebut dapat dihubungkan dengan cara: 1) seri (dua penahan dihubungkan deret). 2)
paralel (sejajar) atau tiga tahanan dihubungkan sejajar. 3) gabungan antara seri dan paralel. Dalam
hubungan seri, arus yang melalui tahanan-tahanan mempunyai kuat arus yang sama. Jumlah
tegangan antara tahanan jumlah dari tegangan masing-masing. Sedangkan dalam hubungan paralel,
tegangan tegangan pada tiap-tiap tahanan sama besarnya dan jumlah arus yang diberikan oleh
sumber tenaga sama dengan jumlah arus melalui tahanan masing-masing (Daryanto, 2000: 23-26).
Satuan dari tahanan adlah Ohm, sedangkan satuan dari arus listrik adalah ampere dan satuan dari
teganngan listrik adalah volt. Menurut hasil percobaan sudah dibuktikkan bahwa sebuah sumber
tegangan sebesar 1 volt jika dihubungkan dengan sebuah tahanan sebesar 1ohm, maka arus yang
mengalir 1 ampere. Berarti dalam tegangan, arus, dan hambatan listrik mempunyai kaitan yang
sangat erat. Dan kaitan tersebut dapat ditulis sebagai berikut : R = I/V dengan R adalah tahanan
listrik (ohm), Vadalah tegangan (volt), dan I adalah arus listrik (ampere) (Depati, 2003: 25-26).

D. PROSEDUR KERJA

Ø Menentukan Nilai Resistansi Resistor


1. Mengambil 3 buah resistor secara acak dari kotak eksperimen.
2. Menentukan nilai resistansi resistor yang diambil berdasarkan kode warna.
3. Mengukur resistansi resistor yang diambil menggunakan multimeter dan membandingkan
hasilnya dengan langkah 2.
Ø Rangkaian Seri-Paralel
1. Mengambil beberapa resistor yang telah disiapkan dikotak eksperimen dan menyusunnya
2. Sebelum rangkaian dihubungkan dengan catu daya, diukur terlebih dahulu hambatan total
rangkaian ( R ) menggunakan multimeter.
3. Menghubungkan rangkaian dengan catu daya, diukur arus I1, I2, I3, I dan tegangan V1, V2, V3,
pada masing-masing resistor dengan menggunakan multimeter.
4. Menyusun rangkaian
5. Mengukur hambatan total rangkaian ( R ), arus I1, I2, I3, I dan tegangan V1, V2, V3, pada
masing-masing resistor.
6. Menyusun rangkaian seperti pada gambar berikut : I1 I2 R2 R1 I3 R3 E
7. Melakukan langkah 1 s.d 5 untuk variable nilai R yang lain.
8. Mencantumkan hasil pengamatan pada tabel data pengamatan.
E. DATA PENGAMATAN :

kami menggunakan resistor jenis pita 5 yang terdiri dari dengan warna dasar biru:

p1 = dengan warna coklat dengan nilai 5


p2 = dengan warna coklat dengan nilai 6
p3 = dengan warna hitam dengan nilai 0
p4 = dengan warna biru dengan nilai 106
p5 = dengan warna hijau dengan nilai 0,5%

hasil perhitungan :
Dalam hasil perhitungan kami, kami menemukan perbedan yang telak setelha di hitung melalui
multitester digital dan analog perbedan nya lumayan jauh antara 1 mA dan 1,75 mA
Ini terjadi dikarenakan hasil solderan di papan yang kurang merekat atau karena resistor itu sendiri
Biasanya pengukuran berbeda di sebabkan karena hasil solderan yang kurangtepat dan kuat.
Mungkin begitu saja hasil penelitian kami intinya perhitungan kami kurang tepat entah masalah
teknik atau pemasangan.n sekian terimakasih.

Anda mungkin juga menyukai