MODUL VIII
EKOSISTEM
DISUSUN OLEH :
OKTOBER, 2019
BAB I
PENDAHULUAN
Ekosistem adalah suatu sistem ekologi yang diperoleh dari adanya interaksi
timbal balik antara nahkluk hidup (biotik) dengan lingkungannya (abiotik).
Ilmu yang mempelajari tentang ekosistem disebut ekologi. Ekologi berasal
dari bahasa Yunani, yaitu aikos yang artinya rumah dan logos yang artinya
ilmu. Jadi, ekologi merupakan ilmu yang mempelajari tentang interaksi antar
makhluk hidup dan interaksi antara makhluk hidup dengan lingkungannya
(Puspita, 2009).
Tidak ada makhluk hidup di bumi yang bisa hidup sendiri, terpisah dan
terasing dari makluk hidup lain, termasuk manusia. Antar makhluk hidup
terjadi saling ketergantungan dan juga antara makhluk hidup dengan
lingkungannya. Hubungan saling mempengaruhi yang terjadi antar makhluk
hidup dengan lingkungannya akan membentuk suatu sistem yang disebut
ekosistem (Syamsuri, 2014).
1.2 Tujuan
TINJAUAN PUSTAKA
Unit ekologis adalah ekosistem, yang merupakan sebuah kelompok yang terdiri
atas beragam populasi yang berinteraksi dalam suatu daerah tertentu. Daerah
tersebut (habitat) bias jdi hanya sekecil kolam lokal ataupun seluas gurun sahara.
Berbagai populasi yang berinteraksi dalam suatu ekosistem disebut komunitas,
yakni komponen-komponen hidup dari suatu ekosistem. Sejumlah ahli ekologi
memusatkan perhatian secara nyaris ekslusif pada organisme-organisme hidup
dari suatu ekosistem. Sedangkan ahli-ahli ekologi lain mempelajari cara
karakteristik-karakteristik fisik daerah tersebut yang mengatur dan membatasi
(Fried, 2006).
METODE PRAKTIKUM
Praktikum ini dilakukan pada hari Senin, 28 Oktober 2019 pukul 15.30
sampai selesai yang bertempat di laboratorium Biologi Sel dan Molekul
jurusan Biologi Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam
Universitas Tadulako.
Keterangan
Hasil Pengamatan
Laba-laba
1
Belalang Sentadu
2
Fauna
Belalang
Dissosteira
3
carolina
Belalang
Atractomorpha
4
crenulata
Kumbang badak
5
6 Semut hitam
Kaktus Opuntia
1
ficus indica
2 Rumput Carex
foetida
Flora
Pohon jarak
3 merah
Mimosa pudica
4
5 Passiflora
Markisa hutan
3 Mimosa pudica
Hasil pengamatan di daerah padang rumput diurakan pada tabel berikut.
Pengamatan daerah padang rumput
Keterangan
Hasil pengamatan
1 Semut hitam
2
Kumbang kepik
Fauna
Belalang
3
4
Kupu-kupu
1
Flora Rumput teki
2
Rumput peking
Rumput gajah
3
Rumput
3 kakawatan
Tumbuhan jenis
5
B
Tumbuhan jenis
6 C
4.2 Pembahasan
Daerah tandus merupakan suatu daerah yang memiliki suhu tinggi dan
kelembaban yang rendah pada daerah tandus terlihat gersang dan tanahnya
kekurangan zat hara dan air sehingga tumbuhan jarang hidup didaerah
tandus. Dalam pengamatan yang telah kami lakukan diperoleh pengukuran
suhu dan kelembaban sebagai berikut :
5
Pada ketinggian 30cm diperoleh suhu = 86,1OF atau (86,1OF – 32OC) x 9
=
30,1 oC dengan kelembaban 69,1%.
5
Pada ketinggian 90cm diperoleh suhu = 86,6OF atau (86,6OF – 32OC) x 9
=
Daerah teduh merupakan derah yang rimbun akan pepohonan yang memiliki
suhu rendah dan kelembaban yang tinggi, tanah pada daerah teduh kaya
akan zat hara dan air yang membuat banyak jenis tumbuhan yang dapat
hidup didaerah ini. Dalam pengamatan yang kami lakukan diperoleh
pengukuran suhu dan kelembaban sebagai berikut :
5
Pada ketinggian 30cm diperoleh suhu = 86,3OF atau (86,3oF – 32oC) x =
9
o
30,2 C dengan kelembaban 69,7%.
5
Pada ketinggian 90cm diperoleh suhu = 86,3OF atau (86,3oF – 32oC) x =
9
Perbedaan suhu dan kelembaban pada ketiga habitat tersebut adalah karena
adanya faktor lingkungan dan garis lintang yang berbeda.
Sedangkan hewan dan tumbuhan dalam ketiga habitat ekosistem tersebut
berperan sebagai komponen biotik dan abiotic penyusun ekosistem.
Tumbuhan disini berperan sebagai produsen penghasil zat makanan,
karbohidrat dan oksigem bagi makhluk hidup lainnya, sedangkan hewan
berperan sebagai konsumen yang menjalankan rantai makanan atau rantai
energi dalam ekosistem. Tumbuhan dan hewan merupakan komponen
penting dalam ekosistem apabila salah satunya tidak ada maka ekosistem
akan terganggu atau menjadi tidak seimbang.
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
5.2 Saran
Saran saya untuk praktikan agar lebih teliti lagi dalam melakukan
percobaan yang berkaitan dengan ekosistem dan faktor lingkungannya
agar mendapatkan hasil yang lebih jelas lagi dan alat-alat di dalam
laboratorium harus dilengkapi agar praktikum yang dapat berjalan sesuai
dengan prosedur kerja dan agar mendapatkan hasil yang sesuai dengan
hasil sebenarnya.
DAFTAR PUSTAKA
Puspita. (2009). Alam Sekitar Terpadu kelas VIII. Pusat Pembukuan DPN.
Jakarta.
Subardi. (2009). Biologi kelas X SMA dan Ma. Pusat Pembukuan DPN. Jakarta.
2.
3.
4.
5.