Pembahasan
1
Mahyuddin, Masailul Fiqhiyah Berbagai Kasus Yang Dihadapi Hukum Islam Masa Kini, (Jakarta ; Kalam
Mulia, 2003), h.143
1
dan mengharap berkah kepada penghuni kuburan itu. Hal itu karena taqarrub dengan
cara seperti itu tidak boleh dilakukan kecuali hanya kepada allah.
2
Mahjuddin, Masail Al-Fiqh Kasus-Kasus Actual Dalam Hukum Islam, (Jakarta ; Kalam Mulia, 2012), h.162-
163
3
Ibid, h.163
2
rangka membasmi kesyirikan dan sarana-sarananya, serta menutup semua
perantaraannya. Apabila sembelihan tersebut dimaksudkan untuk mendekatkan diri
kepada ahli kubur, maka hal itu menjadi syirik besar kepada allah meskipun dalam
menyembelihnya disebut nama allah, karena amalan hati lebih kuat dari pada amalan
lisan dan hal itu merupakan pondasi dalam segala ibadah.4
Misalnya:
penyembelihan binatang di atas kuburan.
Perbuatan yang dilakukan oleh orang muslim seperti itu, hukumnya makruh
(dilarang melakukannya tetapi tidak ada konsekuensi jika bila melakukannya) dalam
islam, atau dengan kata lain makruh dapat diartikan sebagai perbuatan yang
sebaiknya tidak dilakukan atau suatu perbuatan yang hampir mendekati dosa.
karena bisa merusak aqidah orang muslim, dan termasuk sikap pemboros yang
menjurus kepada pameran kekayaan. Jadi aspek keburukannya sangat banyak,
sebagai mana diterangkan dalam hadits.
Artinya :
“bersabda Rasulullah SAW: tidak ada penyembelihan (hewan diatas kuburan) dalam
agama islam”. (H.R. Abu daud yang bersumber dari anas).
Pada riwayat abu dawud dalam sunannya dari jalur tsabit bin adh-dhahak ra. Berkata:
“seorang laki-laki bernadzar akan menyembelih seekor unta di buwanah, laki-laki itu
bertanya kepada Rasulullah Saw. Maka beliau balik bertanya: apakah disana terdapat
salah satu berhala yang disembah pada masa jahiliyah? Para sahabat menjawab: tidak,
beliau kembali bertanya: apakah digunakan sebagai tempat perayaan mereka? Para
sahabat berkata: tidak. Maka rasulullah bersabda:
4
Abuddin Nata, Masail Al-Fiqhiyah, (Jakarta ; Kencana, 2006), h.466
3
”Penuhilah nadzarmu, sesungguhnya nadzar tidak boleh dipenuhi dalam maksiat
kepada allah dan pada hal-hal yang tidak mungkin dimiliki bani adam.”5
Sabda rasulullah saw diatas menunjukkan laknat bagi orang yang menyembelih
hewan diatas kuburan untuk selain Allah atau pengharaman menyembelih hewan
ditempat yang di agungkan padanya selain Allah seperti tempat penyembahan
berhala, kuburan, atau tempat berkumpulnya orang-orang jahiliyah meskipun
penyembelihan itu diniatkan demi nama Allah.
5
Moh.Rifa’I, Fiqh Islam Lengkap, (Semarang ; Karya Toha Putra Semarang), h.406