Pembahasan 3a
Pembahasan 3a
64
Diagnosa keperawatan adalah proses menganalisis data subyektif dan
obyektif yang telah diperoleh pada tahap pengkajian untuk menegakkan
masalah keperawatan sehingga menjadi diagnosa keperawatan. Diagnosa
keperawatan melibatkan proses berpikir kompleks tentang data yang
dikumpulkan dari klien, keluarga, rekam medis, dan pemberi pelayanan
kesehatan yang lain ( Potter& Perry, 2005 ).
65
Perencanaan untuk mengatasi masalah keperawatan yaitu kategori dari
perilaku keperawatan dimana tujuan yang berpusat pada klien dan hasil yang
diperkirakan ditetapkan dan intervensi keperawatan dipilih untuk mencapai
tujuan tersebut (Potter& Perry, 2010).Penderita stroke membutuhkan program
rehabilitasi.Program rehabilitasi adalah bentuk pelayanan kesehatan yang
terpadu dengan pendekatan medic, psikososial, educational-vocational yang
melibatkan multidisiplin. Hal ini dikarenakan terapi dan rehabilitasi yang tepat
dapat secara signifikan meningkatkan peluang hidup pasien serta pemulihan
setelah stroke (Widodo, 2009).
Salah satu bentuk rehabilitasi awal pada penderita stroke adalah dengan
memberikan terapi ROM. ROM adalah latihan gerak sendi yang
memungkinkan terjadinya kontraksi dan pergerakan otot dimana klien
menggerakkan masing-masing persendiannya sesuai gerakan normal baik
secara aktif maupun pasif (Potter& Perry, 2010).
66
lebih baik jika daerah yang sakit tidak menjadi lebih terganggu), ubah posisi
minimal setiap 2 jam (menurunkan terjadinya resiko trauma atau iskemik).
67
hingga derajat 4 (mampu menggerakkan sendi, dapat melawan gravitasi, kuat
terhadap tahanan ringan). Uji statistik menunjukkan bahwa perbedaan derajat
kekuatan otot sebelum dan sesudah terapi ROM termasuk signifikan
(p=0,003<0,05) yaitu ada perbedaan yang bermakna. Jadi dari hasil penelitian
bahwa ROM memang efektif meningkatkan derajat kekuatan otot ekstremitas
penderita stroke.
B. Kesimpulan
68
DAFTAR PUSTAKA
Ayudianningsih, N.G. & maliya, A. 2017. Pengaruh Teknik Relaksasi Nafas dalam
Terhadap Penurunan Tingkat Nyeri Pada Pasien Pasca Operasi Fraktur
Femur Di Rumah Sakit Karima Utama Surakarta. Surakarta.
Lukman, Trullyen Vista. 2013. Pengaruh teknik relaksasi nafas dalam terhadap
Intensitas nyeri pada pasien post operasi sectio Caesarea di RSUD. Prof. Dr.
Hi. Aloei Saboe Kota Gorontalo. Jurnal. Gorontalo: Program Studi Ilmu
Keperawatan Universitas Negeri Gorontalo.
Salmon, P., Hall, G., Peerbhoy, D., Shenkin, A., & Parker, C. (2001). Recovery
from hip and knee arthroplasty : Patients perspective on pain, function, quality
of life, and well being up to 6 months postoperatively. Archives Physical
Medical Rehabilitation, 82, 360-366.
Smeltzer, S.C., & Bare, B.G. 2001. Buku ajar keperawatan medikal-bedah
Brunner & Suddarth (Brunner & suddarth’s textbook of medical-surgical
nursing). Alih Bahasa: Agung Waluyo. Edisi 8. Volume 1. Jakarta : EGC.
69
Smeltzer SC, Bare BG. 2002. Buku Ajar Keperawatan Medikal Bedah. edisi
8. vol 3. Jakarta: EGC
Tamsuri, A. 2007. Konsep dan Penatalaksanaan Nyeri. Jakarta: EGC.
70