di ibukota pada umumnya, ternyata memiliki kebiasaan yang buruk tanpa diketahui keluarga dan teman
temannya.
Suatu malam, anisa sedang melakukan “suntik” pada lengannya. Namun, tiba-tiba, anisa kejang-kejang
dan tak sadarkan diri, diwaktu yang bersamaan, sang ibu memanggil anisa untuk makan malam
bersama.
Karna tak merespons, ibu pun mendatangi kamar anisa, namu tak dilihatnya anisa didalam kamar.
Ibu : ca, kamu dimana ca (dengan muka bingung sambil mencari cari)
Ibu : yaallah icaa, kamu kenapa nak?! Ca, ica, bangun nak (sambil menangis panic)
Ibu : iya benar. Tolong bawa anak saya, dia tidak sadarkan diri
Mereka pun segera menuju rs polri. Sesampainya di rumah sakit, anisa pun diberikan penolongan
pertama. Setelah anisa mulai siuman, anisa dipindahkan keruangan mahoni 2.
Diruangan ;
Anisa : bu..
Keesokan harinya
Perawat 1 : selamat pagi dok. Dok ini ada pasien atas nama anisa nurul senjani.
Dokter : selamat pagi, saya dokter virgin. Apa ada keluhan hari ini?
Pasien : iya dok, saya pusing, badan saya rasanya remuk, dan tenggorokan saya panas
Dokter : (mengecek hasil lab) dik, dari catatan yang saya baca, adik masuk ke rumah sakit karna pingsan
setelah melakukan suntik, apa benar?
Dokter : kalau boleh tau, adik sudah melakukan itu berapa lama?
Dokter : dik, adik terkena penyakit hiv/aids. Mohon adik dan ibu untuk bersabar, kami akan melakukan
penanganan kepada adik untuk beberapa hari kedepan. Kalau begitu, saya tinggal dulu ya. Selamat pagi
Ibu : ibu tidak marah, ibu hanya mau tau kenapa kok kamu ngelakuin ini semua.
Pasien : ica stress bu, semenjak ayah pergi, ica gakuat liat ibu banting tulang sendirian. Selalu jadi beban
pikiran buat ica. Ica mau minta maaf bu, selama ini ica bohong kalau nginap dirumah anjali. Selama ini
ica selalu pergi ke club malam. Maafin ica bu (sambil menangis tersedu-sedu dan memeluk sang ibu)
Ibu : kamu ini ada ada saja. Kan kalau begini ibu jadi tambah banyak pikiran
Perawat 2 : pagi mbak, saya perawat deswita yang bertugas di ruang mahoni 2 dari jam 7 pagi sampai
jam 2 siang, kalau boleh tau nama panjang dan tanggal lahir mbak berapa ya?
Perawat 2 : oh iya bener ya mbak anisa. Mbak, saya cek tanda tanda vital mbak dulu ya
Setelah dilakukan tindakan pengecekan ttv, perawat pun memberitahukan hasil dari pengecekan
Perawat 2 : mbak, ini tekanan darahnya 180/100 ya, Nadinya 98 x/menit, Pernapasannya 30 x/menit dan
suhunya 38,9
Perawat 2 : mari kita berusaha sama sama ya bu. Dimohon agar mbaknya melakukan perawatan sesuai
anjuran dokter, insyaallah diangkat penyakitnya sama allah swt ya bu.
Pada jam makan siang, disaat anisa sedang makan disuapi oleh ibunya, teman anisa pun datang untuk
menjenguk
Teman pasien : nisa?
Pasien : gamau pokoknya aku gamau! Aku malu bu! (sambil menangis)
Perawat 1 : mbak ada apa? Kok tidak mau bertemu sama temannya?
Pasien : saya malu kalo temen saya tau saya kena hiv sus. Saya juga takut dia tertular sus
Perawat 1 : mbak, untuk penyakit mbak, tenang saja mbak. Kami dari pihak tenaga kesehatan tidak akan
memberitahu siapapun tentang penyakit mbak . kerahasiaan mbak terjaga. Dan untuk penularan,
hiv/aids tidak bisa tertular selain dari penularan darah, dan kelenjar dari tubuh mbak.
Ibu : oh gitu ya sus, berarti untuk penularan hiv ini ga mudah ya sus?
Ibu : tuh ca, gimana temen mu? Masuk aja ya? Kasian dia udah dateng jauh jauh
Pasien : iya bu
Akhirnya setelah beberapa hari menjalani perawatan di rumah sakit, anisa pun dibolehkan pulang. Dan
anisa pun sudah mau bertemu dengan teman temannya dan menjadi lebih terbuka.
Role Play pada Pasien dengan Ganggungan Psikotopika
Kelompok 8: