PENGKAJIAN TERKAIT PERMASALAHAN OBAT (DRUG RELATED PROBLEM)
PADA GERIATRI Geriatri adalah cabang ilmu kesehatan yang fokus mengkaji 1. Pengertian (Definisi) pasien lanjut usia (lansia). Batasan umur pada lansia adalah 60 tahun (UU No. 13 Tahun 1998) dan 60-74 tahun (WHO). 1. Mengumpulkan data riwayat pasien geriatri meliputi riwayat obat kronik, suplemen, OTC; metode untuk tetap minum obat; kepatuhan; dan alergi obat. 2. Menentukan match medical problem list – drug therapy (kesesuaian obat yang sedang digunakan dengan masalah 2. Asesmen Kefarmasian farmakoterapi yang dialami). 3. Menetapkan indeks ketepatan medikasi (MAI) dengan 10 (sepuluh) indikator: ada indikasi, pengobatan efektif sesuai kondisi, tepat dosis, tepat rute, rute praktis, interaksi obat-obat, interaksi obat-penyakit, duplikasi obat, tepat durasi terapi, pilihan obat termurah. 1. Overuse/ Polifarmasi/ Polimedikasi - Hindari penggunaan benzodiazepin setiap hari dalam jangka panjang. - Pastikan kejelasan indikasi pada pasien geriatri polifarmasi. 2. Underuse - Pasien geriatri pasca infark miokard tidak diberikan beta- blockers karena ESO hipotensi orthostatik. - Pasien geriatri tidak diberi warfarin karena ESO perdarahan. - Peresepan obat pada geriatri hanya ½ atau 1/3 dosis dewasa (sub-terapetik). 3. Adverse Drug Event/ ADE 3. Identifikasi DRP (drug related - Drug-induced AKI yang disebabkan oleh ACEI/ ARB, problem) NSAID, diuretik dosis tinggi. 4. Ketidakpatuhan pasien - Lupa - Pendengaran dan penglihatan menurun - ESO muncul - Kesulitan membuka botol atau sulit menelan tablet/ kapsul 5. Interaksi obat-obat - ACEI + potasium hiperkalemia - ACEI + diuretik hemat kalium hiperkalemia, hipotensi - Digoksin + antiaritmia bradikardi, aritmia - Digoksin/ antiaritmia + diuretik ketidakseimbangan elektrolit, aritmia - Diuretik + diuretik ketidakseimbangan elektrolit, dehidrasi - Benzodiazepin + antidepresan/ antipsikotik sedasi, kebingungan, risiko jatuh - COB/ nitrat/ vasodilator/ diuretik hipotensi Intervensi meliputi masalah yang muncul pada sindroma geriatri sebagai berikut: 1. Kegagalan Kognitif/ Demensia Hindari obat-obatan pemicunya (butuh monitoring jika digunakan), seperti disopiramid, difenhidramin, tioridazin, benzodiazepin, antagonis H1, pethidin, TCA, meclizine, benztropin, triheksifenidil, beladona, digoksin, NSAID, relaksan otot. 2. Inkontinensia Urin/ Urinasi tidak Tertahankan Hindari obat-obatan pemicunya (butuh monitoring jika digunakan), seperti diuretik, kafein, relaksan otot, alkohol, antikolinergik, CCB, antidepresan, agonis alfa adrenergik, antiparkinsonian, alfa-adrenergik blocker, 4. Intervensi Farmasi agen sedatif. 3. Jatuh Hindari obat-obatan pemicunya (butuh monitoring jika digunakan), seperti anxiolitik, antidepresan, antiaritmia, antipsikotik, benzodiazepin, diuretik, antihistamin, agen sedatif, antiparkinsonian, hipoglikemik. 4. Depresi Hindari obat-obatan pemicunya (butuh monitoring jika digunakan), seperti beta-blocker, agen sedatif, opioid, kortikosteroid. Antidepresan yangdapat dipilih adalah SSRI, hindari amitriptilin dan venfalaxin (risiko jatuh). 5. Osteoporosis Dapat diberikan kalsium, vitamin D, atau bifosfinat. Obat dan parameter yang perlu diawasi penggunaannya pada pasien geriatri adalah: 1. Aminoglikosida serum kreatinin, kadar plasma 2. OAD kadar gula 3. Anti epilepsi kadar obat plasma, kejang alergi 5. Monitoring dan Evaluasi 4. ACEI kadar kalium 5. Antipsikotik EPS 6. Digoksin serum kreatinin, kadar plasma, tanda toksisitas 7. EPO kadar kalium 8. Fibrat LFT, 1. Membuat jadwal pakai obat dan frekuensi sesuai kondisi pasien untuk meningkatkan kepatuhan. 2. Menyediakan informasi tertulis dan lisan. 6. Edukasi dan Informasi 3. Melibatkan Pendamping Minum Obat (PMO) saat menyampaikan informasi dan edukasi. 4. Menggunakan alat bantu konseling bila perlu. 7. Penelaah Kritis Apoteker Klinik. 1. Terapi efektif sesuai kondisi tubuh pasien. 2. Efek samping obat teratasi dan terpantau. 8. Indikator 3. Interaksi obat-obat dan obat-penyakit dapat diminimalisasi. https://www.kompasiana.com/penaulum/5d5139a90d8230 0cc250eca2/lansia-yang-tangguh-dan-sehat diakses pada 14 9. Kepustakaan Februari 2019 pukul 20.28 Widyawati. 2019. Praktik Farmasi Klinik. Surabaya: Cipta Sarana Mandiri