Perusahaan
Broomfield merupakan perusahaan yang memproduksi dan menjual furniture dan tempat
tidur melalui department store nya sendiri. Beberapa barang tersedia untuk pengiriman
segera tetapi untuk menjaga persediaan rendah, beberapa jenis diproduksi berdasarkan
pesanan., tokonya memiliki contoh dari lini utama. Pelanggan memilih barang dari katalog
pada tampilan, dan pegawai bagian sales di toko mencatat pesanan. Jenis-jenis furniture
yang kecil dikumpulkan sekaligus dari toko showroom, barang-barang lainnya disimpan di
toko utama Broomfield, dan pelanggan diinformasikan ketersediaan dengan telepon atau
surat. Perusahaan menggunakan kendaraan van untuk mengirim jika diminta oleh
pelanggan. Tidak ada biaya yang dibebankan untuk pengiriman dalam radius 5 mil dari
toko, akan tetapi untuk jarak yang lebih jauh, biaya dikenakan atas jasa pengiriman.
Sekarang ini perusahaan mengalami masalah yang timbul dari resesi ekonomi, dan level
persediaan dikurangi untuk meningkatkan likuiditas. Margin keuntungan juga terpengaruh
2. Payroll System
Banyak perusahaan yang menganggap payroll sebagai area dengan risiko rendah dalam
kaitannya dengan komponen lain dari laporan keuangan, seperti persediaan, piutang usaha
dan kontrak jangka panjang, dan mengurangi kerja audit
Studi kasus: Sistem Penggajian Troston Plc
Tujuan umum dari Sistem Gaji adalah sebagai berikut:
Siklus personnel service cycle suatu perusahaan terkait peristiwa dan aktivitas yang
berhubungan dengan kompensasi eksekutif dan karyawan. Jenis- jenis kompensasi ini
meliputi gaji, upah per jam dan insentif. Kelompok transaksi utama dalam siklus gaji adalah
transaksi penggajian.
Jika kompensasi suatu perusahaan didasarkan pada gaji dan menunjukkan hubungan yang
dapat diprediksi dengan pemberian jasa, maka auditor dapay menekankan pada prosedur
analitis dalam pengembangan stategi audit. Jika beban kompensasi didasarkan pada upaj
per jam dan menunjukkan tingkat variabilitas yang tinggi, maka auditor dapat menekankan
pendekatan penilaian tingkat risiko pengendalian yang lebih rendah.
Daftar Pertanyaan Kunci dalam area gaji antara lain:
a. Siapa yang berhak melakukan penginputan dan mengubah data master file pegawai
b. Apakah data master file pegawai yang ada telah lengkap
c. Ketika diperlukan atau ada perubahan master file apakah ada persetujuan dari
supervisor atau manager HRD?
d. Apakah ada password untuk mengakses master file bagi karyawan yang memiliki
kepentingan?
e. Apakah ada dokumentasi log akses bagi setiap perubahan data pegawai?
f. Apakah ada supervisi atas absen karyawan?
g. Apakah pengupahan yang ada telah sesuai dengan standar pengupahan yang berlaku?
h. Apakah form persetujuan lembur direview dan diotorisasi oleh supervisor dan
manajer?
i. Apakah sistem payroll memiliki fungsi pengecekan validitas data?
j. Apakah ada pengecekan perhitungan upah karyawan oleh supervisor/ manager?
Bagian dari flowchart yang mencerminkan fakta bahwa Ivor tidak selalu mengirimkan PO
kepada pemasok berdasarkan permintaan dan memiliki kewenangan untuk mengubah level
persediaan yang akan dipesan kembali.
Dari flowchart dapat disimpulkan bahwa Ivor memiliki tiga kewenangan yaitu:
a. menetapkan level persediaan minimum dalam anggaran pembelian tahunan
b. mengotorisasi purchase requisition menjadi PO
c, menolak purchase requisition dan mengubah level persediaan minimum.
Dari penjelasan diatas menggambarkan bahwa PO yang dikirim Ivor tidak selalu
berdasarkan requistion bagian gudang dan produksi sehingga berpotensi menimbulkan
kerugaian jika:
- Ivor bekerja sama dengan supplier untuk menerbitkan PO yang sebenarnya belum
dibutuhkan perusahaan dengan cara menurunkan level persediaan minimum
- Ivor bekerja sama dengan supplier untuk memenuhi permintaan pelanggan yang
disebabkan habisnya persediaan perusahaan.
Flowchart yang direkomendasikan:
5. Test Of Control
Pada Chapter 8, dikatakan bahwa auditor perlu mendapatkan informasi mengenai
bagaimana sistem bekerja, meskipun juga direkomendasikan bahwa auditor hanya akan
melakukannya jika mereka memutuskan bahwa saldo-saldo terkait dalam laporan
keuangan signifikan. Proses ini mencakup diskusi dengan bermacam- macam individu dari
staf quality control sampai dengan uses pada system, dan salah satu tujuan penting audit
adalah untuk memastikan kelengkapan informasi/ audit trail. Untuk mencatat bagaimana
sistem bekerja, auditor menggunakan test walk- through untuk menelit sejumlah dokumen
dan transaksi yang terbatas mulai dari permulaan sampai dengan masukan terakhir dalam
catatan permanen. Namun, karena lingkup pekerjaan yang terbatas, tidak mungkin, pada
dasar pekerjaan terssebut, auditor dapat yakin bahwa sistem beroperasi selama ini dengan
cara yang telah direkam.
Karena alasan ini, auditor melakukan test of control untuk mendukung peniaian risiko dan
untuk menyediakan bukti bahwa sistem bekerja seperti yang diharapkan.
Tujuan dari walk through test, test of control dan prosedur substantif
Procedure Objective Using
Walk-through test - Memahami sistem - Mencari transaksi
- Merekam melalui sistem
- Melihat apakah pelaporan keuangan
perusahaan memiliki
pengendalian yang
sesuai yang dilakukan
Test of control - Untuk mengevaluasi - Serangkaian
efektivitas dari pengujian, tetapi
pengendalian dalam biasanya melibatkan
mencegah, mendeteksi pemilihan jumlah
dan mengoreksi salah transaksi dan saldo
saji yang material pada yang lebih besar , jika
level asersi sesuai
Prosedur substantive - Mendeteksi salah saji - Prosedur analitis dan
material pada level atau sample transaksi
asersi dan saldo, mencakup
yang ditentukan
dengan level
pengendalian risiko