Anda di halaman 1dari 2

BAB 3 METODOLOGI PRAKTIKUM

1.1 Alat dan Bahan


1.1.1 Alat
1. Neraca digital
2. Baskom
3. Mangkok
4. Sendok
5. Tisu
1.1.2 Bahan
1. Ikan kembung
2. Air
3. Garam kasar
4. Garam halus

1.2 Skema Kerja dan Fungsi Perlakuan


3.2.1 Skema Kerja
Ikan

Penimbangan awal

Penggaraman Penggaraman
kering basah

Pendiaman selama 24 jam

Penimbangan akhir

Pengamatan organoleptik dan


perhitungan kadar air
3.2.2 Fungsi Perlakuan
Pada praktikum penggaraman, praktikan akan melakukan pengawetan
ikan menggunakan garam berkonsentrasi tinggi untuk mengawetkan ikan
sehingga ikan yang disimpan akan bertahan lama. Langkah awal yang dilakukan
dalam praktikum penggaraman adalah menyiapkan bahan yang akan digunakan
yaitu ikan kembung. Langkah selanjutnya dilakukan penimbangan awal ikan
menggunakan neraca digital. Bahan yang ditimbang bertujuan untuk mengetahui
berat awal ikan sebelum diproses. Langkah berikutnya adalah proses
penggaraman pada ikan, proses penggaraman terbagi menjadi 2 bagian yaitu
penggaraman kering dan penggaraman basah. Garam yang digunakan dalam
penggaraman kering adalah garan halus sedangkan garam yang digunakan dalam
penggaraman basah adalah garam kasar yang sebelumnya garam tersebut sudah
dilarutkan dalam air. Jumlah garam yang diperlukan untuk penggaraman yaitu
sebesar 50% dari berat awal ikan. kemudian ikan yang sudah diberikan garam
didiamkan selama 24 jam, hal tersebut bertujuan agar seluruh molekul garam
masuk ke dalam tubuh ikan. setelah pendiaman ikan selama 24 jam dilakukan
penimbangan kembali ikan dengan menggunakan neraca digital untuk mengetahui
berat ikan setelah dilakukan proses penggaraman. Langkah terakhir adalah
pengamatan organoleptik yang meliputi warna, aroma, tekstur dan lendir. Selain
itu dilakukan pula perhitungan kadar air ikan setelah dilakukan penggaraman.

Anda mungkin juga menyukai