Anda di halaman 1dari 20

Laporan Kegiatan

BAB IV
STRUKTUR ORGANISASI DAN PROGRAM DINAS
KESEHATAN KOTA MEDAN

4.1 Struktur Organisasi Dinas Kesehatan Kota Medan


Berdasarkan Perwal No. 1 Tahun 2017 Tentang Tugas, Fungsi Dan
Uraian Tugas Dinas Kesehatan Kota Medan, struktur organisasi Dinas
Kesehatan Kota Medan sebagai berikut :
1. Kepala Dinas
2. Sekretariat
2.1. Sub Bagian Umum
2.2. Sub Bagian Keuangan dan Perlengkapan
2.3. Sub Bagian Penyusunan Program
3. Kepala Bidang Kesehatan Masyarakat
3.1. Seksi Kesehatan Keluarga dan Gizi
3.2. Seksi Promosi dan Pemberdayaan Masyarakat
3.3. Seksi Kesling, Kerja, dan Olahraga
4. Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit
4.1. Seksi Surveilans dan Imunisasi
4.2. Seksi Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular
4.3. Seksi Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Tidak Menular dan
Jiwa
5. Kepala Bidang Pelayanan Kesehatan
5.1. Seksi Pelayanan Kesehatan Primer
5.2. Seksi Pelayanan Kesehatan Rujukan
5.3. Seksi Yankes Tradisional
6. Kepala Bidang Sumber Daya Kesehatan
6.1. Seksi Kefarmasian
6.2. Seksi Alat Kesehatan
6.3. Seksi SDM Kesehatan

114
KKS ILMU KESEHATAN MASYARAKAT
FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS MALAHAYATI
14 Oktober – 19 Desember 2019
Laporan Kegiatan

7. Unit Pelaksana Teknis Dinas


7.1. UPT Rumah Sakit Kesehatan Mata Masyarakat
7.2. UPT Rumah Sakit Kesehatan Paru Masyarakat
7.3. UPT Laboratorium Kesehatan Daerah
7.4. UPT Pelatihan Kesehatan
7.5. UPT Rumah Sakit Indrapura
7.6. UPT Rumah Sakit Kusta Lausimomo
7.7. UPT Pelayanan Ambulan dan Pengaduan Masyarakat
8. Kelompok Jabatan Fungsional

4.2 Tugas, Fungsi dan Tata Kerja Organisasi Dinas Kesehatan Kota
Medan
Organisasi Dinas Kesehatan Kota Medan menurut Perwal No. 1
tahun 2017 adalah:
4.2.1 Kepala Dinas Kesehatan
4.2.2 Sekretariat
4.2.2.1 Sub Bagian Umum
4.2.2.2 Sub Bagian Keuangan dan Perlengkapan
4.2.2.3 Sub Bagian Penyusunan Program
Sekretariat mempunyai tugas pokok melaksanakan
sebagian tugas dinas lingkup kesekretariatan meliputi
pengelolaan administrasi umum, keuangan, dan penyusunan
program. Dalam melaksanakan tugas pokok, sekretariat
menyelenggarakan fungsi penyusunan rencana, program, dan
kegiatan kesekretariatan pengkoordinasian penyusunan
perencanaan program dinas pelaksanaan dan penyelenggaraan
pelayanan administrasi kesekretariatan dinas yang meliputi
administrasi umum, kepegawaian, keuangan, dan
kerumahtanggaan dinas pengelolaan dan pemberdayaan sumber
daya manusia, pengembangan organisasi, dan ketatalaksanaan
pelaksanaan koordinasi penyelenggaraan tugas-tugas dinas

115
KKS ILMU KESEHATAN MASYARAKAT
FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS MALAHAYATI
14 Oktober – 19 Desember 2019
Laporan Kegiatan

penyiapan bahan pembinaan, pengawasan dan pengendalian


pelaksanaan monitoring, evaluasi dan pelaporan kesekretariatan
pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Kepala Dinas sesuai
dengan tugas dan fungsinya.

4.2.3 Bidang Pelayanan Kesehatan


4.2.3.1 Seksi Pelayanan Kesehatan Primer
4.2.3.2 Seksi Kesehatan Rujukan
4.2.3.3 Seksi Yankes Tradisional
Bidang Pelayanan Kesehatan mempunyai tugas pokok
melaksanakan sebagian tugas dinas lingkup pelayanan kesehatan
primer, kesehatan rujukan, dan pelayanan kesehatan tradisional.
Dalam melaksanakan tugas pokok, Bidang Pelayanan Kesehatan
menyelenggarakan fungsi penyusunan rencana, program, dan
kegiatan Bidang Pelayanan Kesehatan penyusunan petunjuk
teknis lingkup pelayanan kesehatan primer, kesehatan rujukan,
dan pelayanan kesehatan tradisional. Pembinaan
penyelenggaraan pelayanan kesehatan primer, kesehatan
rujukan, dan pelayanan kesehatan tradisional. meliputi
kesehatan rujukan atau spesialistik dan sistem rujukan,
penyelenggaraan upaya kesehatan tradisional, pelaksanaan
registrasi, akreditasi, dan sertifikasi sarana pelayanan kesehatan,
pelaksanaan pembinaan, pengawasan, dan pengendalian lingkup
pelayanan kesehatan pelaksanaan monitoring, evaluasi dan
pelaporan lingkup bidang bina pelayanan kesehatan pelaksanaan
tugas lain yang diberikan oleh Kepala Dinas sesuai dengan tugas
dan fungsinya.

116
KKS ILMU KESEHATAN MASYARAKAT
FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS MALAHAYATI
14 Oktober – 19 Desember 2019
Laporan Kegiatan

4.2.4 Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit


4.2.4.1 Seksi Surveilans dan Imunisasi
4.2.4.2 Seksi Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular
4.2.4.3 Seksi Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Tidak
Menular dan Jiwa
Bidang Pengendalian Masalah Kesehatan mempunyai
tugas pokok melaksanakan sebagian tugas Dinas lingkup
surveilans imunisasi, pencegahan dan pengendalian penyakit
menular dan pencegahan dan pengendalian penyakit tidak
menular serta jiwa. Dalam melaksanakan tugas pokok, Bidang
Pengendalian Masalah Kesehatan menyelenggarakan fungsi
penyusunan rencana, program, dan kegiatan Bidang
Pengendalian Masalah Kesehatan penyusunan petunjuk teknis
lingkup pengendalian dan pemberantasan penyakit, wabah,
bencana, dan kesehatan lingkungan pengendalian dan
pemberantasan penyakit meliputi surveilans epidemiologi,
pengendalian penyakit menular langsung, pengendalian penyakit
bersumber binatang, pengendalian penyakit tidak menular,
imunisasi, kesehatan mata, dan penyelidikan Kejadian Luar
Biasa (KLB) pengendalian wabah dan bencana meliputi
kesiapsiagaan, mitigasi dan kesiapsiagaan, tanggap darurat, dan
pemulihan penyelenggaraan penyehatan lingkungan meliputi
penyehatan air, pengawasan kualitas lingkungan, penyehatan
kawasan dan sanitasi darurat, sanitasi makanan, dan bahan
pangan serta pengamanan limbah pelaksanaan monitoring,
evaluasi dan pelaporan lingkup bidang pengendalian masalah
kesehatan: pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Kepala
Dinas sesuai dengan tugas dan fungsinya.

117
KKS ILMU KESEHATAN MASYARAKAT
FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS MALAHAYATI
14 Oktober – 19 Desember 2019
Laporan Kegiatan

4.2.5 Bidang Kesehatan Masyarakat


4.2.5.1 Seksi Kesehatan Keluarga dan Gizi
4.2.5.2 Seksi Promosi dan Pemberdayaan Masyarakat
4.2.5.3 Seksi Kesehatan Lingkungan, Kesehatan Kerja dan
Olahraga
Bidang Kesehatan Masyarakat mempunyai tugas pokok
melaksanakan sebagian tugas dinas lingkup perencanaan,
pendayagunaan, pendidikan, pelatihan, registrasi, dan
akreditasi.Dalam melaksanakan tugas, Bidang Kesehatan
Masyarakat menyelenggarakan fungsi penyusunan rencana,
program, dan kegiatan Bidang Kesehatan Masyarakat:
penyusunan petunjuk teknis lingkup perencanaan,
pendayagunaan, pendidikan dan pelatihan, registrasi dan
akreditasi sumber daya manusia kesehatan pendayagunaan
tenaga kesehatan dan tenaga kesehatan strategis pelaksanaan
pelatihan teknis pelaksanaan proses perijinan dan pelayanan
lainnya lingkup tenaga medis, tenaga para medis dan tenaga
non-medis/tradisional terlatih sesuai urusan pemerintahan Kota
pelaksanaan monitoring, evaluasi dan pelaporan lingkup bidang
pengembangan sumber daya manusia kesehatan pelaksanaan
tugas lain yang diberikan oleh Kepala Dinas sesuai dengan tugas
dan fungsinya.

4.2.6 Bidang Sumber Daya Kesehatan


4.2.6.1 Seksi Kefarmasian
4.2.6.2 Seksi Alat Kesehatan
4.2.6.3 Seksi Sumber Daya Manusia Kesehatan
Bidang Sumber Daya Kesehatan mempunyai tugas
pokok melaksanakan sebagian tugas dinas lingkup kefarmasian,
jaminan, sarana, dan peralatan kesehatan. Dalam melaksanakan
tugas pokok, Bidang Sumber Daya Kesehatan

118
KKS ILMU KESEHATAN MASYARAKAT
FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS MALAHAYATI
14 Oktober – 19 Desember 2019
Laporan Kegiatan

menyelenggarakan fungsi penyusunan rencana, program, dan


kegiatan Bidang Kefarmasian Jaminan dan Sarana Kesehatan
penyusunan petunjuk teknis lingkup kefarmasian, jaminan,
sarana, dan peralatan kesehatan penyelenggaraan kefarmasian
penyelenggaraan jaminan kesehatan pelayanan sarana dan
peralatan kesehatan pelaksanaan proses pelayanan perizinan dan
pelayanan lainnya lingkup kefarmasian, jaminan, sarana, dan
peralatan kesehatan sesuai urusan pemerintahan Kota
pelaksanaan monitoring, evaluasi, dan pelaporan lingkup bidang
kefarmasian jaminan dan sarana kesehatan pelaksanaan tugas
lain yang diberikan oleh Kepala Dinas sesuai dengan tugas dan
fungsinya.

4.2.7 Unit Pelaksanaan Teknis (UPT)


1. Puskesmas
Upaya kesehatan wajib, upaya-upaya pengembangan, upaya-
upaya penunjang dan azas penyelenggaraan Puskesmas sesuai dengan
Permenkes RI No. 75 Tahun 2014.
2. Gudang Farmasi
3. Laboratorium Kesehatan Lingkungan
Upaya laboratorium medis dan laboratorium kesehatan
masyarakat merupakan pelayanan penunjang dari setiap upaya wajib
dan pengembangan Puskesmas.
- Kegiatan-kegiatan yang dilakukan di Puskesmas dalam
pelaksanaanupaya-upaya yang dimaksud.
- Standar pelayanan minimal menuju Indonesia sehat 2015.

4.3 Program Pembangunan Kesehatan Dinas Kota Medan


4.3.1 Visi Pembangunan Kesehatan Daerah
Visi Dinas Kesehatan Kota Medan adalah “Menjadikan Kota sehat
yang sehat dalam kemandirian dan humanis”. Masyarakat Medan

119
KKS ILMU KESEHATAN MASYARAKAT
FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS MALAHAYATI
14 Oktober – 19 Desember 2019
Laporan Kegiatan

mengandung arti bahwa sasaran kerja dari Dinas Kesehatan Kota Medan
adalah seluruh masyarakat yang berada di Wilayah Kerja Pemerintah Kota
Medan. Sehat diartikan sebagai cara berpikir masyarakat Kota Medan
yang selalu dilandasi oleh nilai-nilai kesehatan yang pada akhirnya
mewujudkan lingkungan yang sehat serta perilaku hidup bersih dan sehat.
Sejahtera mengandung arti bahwa masyarakat Kota Medan dengan cara
berpikir yang selalu dilandasi oleh nilai-nilai kesehatan, akan memperoleh
kesejahteraan, terutama dibidang kesehatan, yang pada gilirannya akan
mempengaruhi pencapaian derajat kesejahteraan secara umum.

4.3.2 Misi Pembangunan Kesehatan Daerah


Misi Dinas Kesehatan Kota Medan yaitu:
1. Melaksanakan Pelayan Kesehatan Yang Paripurna, Merata, dan
Bermutu
Para penanggungjawab program pembangunan di Pemerintahan
Kota Medan harus memasukkan pertimbangan kesehatan dalam semua
kebijaksanaan pembangunannya. Untuk itu, maka seluruh elemen dari
sistem pemerintahan Kota harus berperan sebagai penggerak utama
pembangunan Kota Medan menuju Kota Metropolitan yang Modern,
Madani, dan Religius berwawasan kesehatan.
2. Menumbuh kembangkan Kemandirian dan Partisipasi Masyarakat
Melalui Pemberdayaan Masyarakat dan Kemitraan Dalam
Pembangunan Kesehatan
Sehat merupakan hak asasi sehingga setiap individu berhak
mendapatkan pelayanan kesehatan. Disamping itu untuk mendapatkan
kesehatan setiap masyarakat juga harus memiliki kemandirian dan
partisipasi melalui pemberdayaan masyarakat dan kemitraan dalam
pembangunan kesehatan. Dengan demikian diharapkan terciptanya
suatu kondisi dimana masyarakat menyadari, mau dan mampu untuk
mengenali, mencegah, dan mengatasi permasalahan kesehatan yang
dihadapi, sehingga dapat bebas dari gangguan kesehatan, baik yang

120
KKS ILMU KESEHATAN MASYARAKAT
FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS MALAHAYATI
14 Oktober – 19 Desember 2019
Laporan Kegiatan

disebabkan karena penyakit termasuk gangguan kesehatan akibat


bencana, maupun lingkungan dan perilaku yang tidak mendukung untuk
hidup sehat.
3. Melaksanakan Penanggulangan Masalah Kesehatan dan Penyehatan
Lingkungan
Sesuai dengan paradigma sehat, Dinas Kesehatan harus
mengutamakan pada upaya kesehatan masyarakat yang dipadukan
secara serasi dan seimbang dengan upaya kesehatan perorangan. Dinas
kesehatan juga harus melaksanakan program yang berhubungan dengan
kesehatan dan kebersihan lingkungan. Dengan demikian akan terwujud
lingkungan yang sehat serta terhindar dari penyakit yang disebabkan
oleh lingkungan.
4. Meningkatkan Manajemen dan Informasi Kesehatan Yang Akuntabel,
Transparan, Berdaya Guna, dan Berhasil Guna.

4.3.3 Tujuan Dinas Kesehatan Kota Medan


Tujuan yang ingin dicapai Dinas Kesehatan Kota Medan yaitu:
1. Terwujudnya lingkungan pemukiman, industri dan perdagangan yang
sehat.
2. Terciptanya sarana pendidikan, pariwisata dan sarana umum yang
sehat.
3. Terwujudnya masyarakat yang mampu melakukan upaya kesehatan
yang paripurna.
4. Meningkatnya kualitas dan kuantitas sumber daya manusia kesehatan.
5. Tersedianya sarana dan prasarana pelayanan kesehatan.
6. Meningkatnya pelayanan kesehatan yang berkualitas dan mudah
diakses oleh masyarakat.
7. Terpenuhinya pembiayaan operasional Dinas Kesehatan.

121
KKS ILMU KESEHATAN MASYARAKAT
FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS MALAHAYATI
14 Oktober – 19 Desember 2019
Laporan Kegiatan

4.3.4 Pembangunan Kesehatan


Sasaran strategis Dinas Kesehatan Kota Medan dalam
pembangunan kesehatan tahun 2014- 2019, yaitu:
1. Meningkatnya status kesehatan dan gizi masyarakat, dengan:
a. Meningkatnya umur harapan hidup dari 72,7 tahun menjadi 74
tahun.
b. Menurunnya angka kematian ibu melahirkan dari 220 menjadi 110
per 100.000 kelahiran hidup.
c. Menurunnya angka kematian bayi dari 24 menjadi 9 per 1.000
kelahiran hidup.
d. Menurunnya angka kematian neonatal dari 15 menjadi 10 per 1.000
kelahiran hidup.
e. Menurunnya prevalensi anak balita yang pendek (stunting) dari
32,8 persen menjadi kurang dari 30 persen.
f. Persentase ibu bersalin yang ditolong oleh nakes terlatih (cakupan
PN) sebesar 92%.
g. Persentase Puskesmas rawat inap yang mampu PONED sebesar
100%.
h. Persentase RS Kabupaten/Kota yang melaksanakan PONEK
sebesar 100%.
i. Cakupan Kunjungan Neonatal lengkap (KN lengkap) sebesar
93,99%.
2. Menurunnya angka kesakitan akibat penyakit menular, dengan:
a. Menurunnya prevalensi tuberculosis dari 224 menjadi 200 per
100.000 penduduk.
b. Menurunnya kasus malaria (Annual Paracite Index-API) dari 2
menjadi 1 per 1.000 penduduk.
c. Terkendalinya prevalensi HIV pada populasi dewasa dari 0,5%
menjadi dibawah 0,8%.
d. Meningkatnya cakupan imunisasi dasar lengkap bayi usia 0-11
bulan dari 90% menjadi 92%.

122
KKS ILMU KESEHATAN MASYARAKAT
FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS MALAHAYATI
14 Oktober – 19 Desember 2019
Laporan Kegiatan

e. Persentase Kelurahan yang mencapai UCI dari 80% menjadi


100%.
f. Angka kesakitan DBD dari 55 menjadi 51 per 100.000 penduduk.
3. Menurunnya disparitas status kesehatan dan status gizi antar wilayah
dan antar tingkat sosial ekonomi serta gender, dengan menurunnya
disparitas separuh dari tahun 2013.
4. Meningkatnya penyediaan anggaran publik untuk kesehatan dalam
rangka mengurangi risiko finansial akibat gangguan kesehatan bagi
seluruh penduduk, terutama penduduk miskin.
5. Meningkatnya Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) pada tingkat
rumah tangga dari 70% menjadi 74%.
6. Seluruh Puskesmas melaksanakan Standar Pelayanan Minimal (SPM).
Gerakan Masyarakat Hidup Sehat (GERMAS) merupakan suatu
tindakan sistematis dan terencana yang dilakukan secara bersama-sama
oleh seluruh komponen bangsa dengan kesadaran, kemauan dan
kemampuan berperilaku sehat untuk meningkatkan kualitas hidup.
Pelaksanaan GERMAS harus dimulai dari keluarga, karena keluarga
adalah bagian terkecil dari masyarakat yang membentuk kepribadian.
GERMAS merupakan gerakan nasional yang diprakarsai oleh
Presiden RI yang mengedepankan upaya promotif dan preventif, tanpa
mengesampingkan upaya kuratif-rehabilitatif dengan melibatkan seluruh
komponen bangsa dalam memasyarakatkan paradigma sehat. Untuk
menyukseskan GERMAS, tidak bisa hanya mengandalkan peran sektor
kesehatan saja. Peran Kementerian dan Lembaga di sektor lainnya juga
turut menentukan, dan ditunjang peran serta seluruh lapisan masyarakat.
Mulai dari individu, keluarga, dan masyarakat dalam mempraktekkan pola
hidup sehat, akademisi, dunia usaha, organisasi kemasyarakatan, dan
organisasi profesi dalam menggerakkan anggotanya untuk berperilaku
sehat serta Pemerintah baik di tingkat pusat maupun daerah dalam
menyiapkan sarana dan prasarana pendukung, memantau dan
mengevaluasi pelaksanaannya.

123
KKS ILMU KESEHATAN MASYARAKAT
FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS MALAHAYATI
14 Oktober – 19 Desember 2019
Laporan Kegiatan

Salah satu dukungan nyata lintas sektor untuk suksesnya


GERMAS, diantaranya Program Infrastruktur Berbasis Masyarakat (IBM)
Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat yang berfokus pada
pembangunan akses air minum, sanitasi, dan pemukiman layak huni, yang
merupakan infrastruktur dasar yang mendukung Perilaku Hidup Bersih
dan Sehat (PHBS) dan Badan Pengawas Obat dan Makanan dalam hal
keamanan pangan.
Tema Prioritas Pembangunan Kesehatan pada tahun 2014-2019
adalah “Peningkatan akses dan kualitas pelayanan kesehatan” melalui:
1. Program Kesehatan Masyarakat
Pelaksanaan Program Kesehatan Preventif Terpadu yang
meliputi pemberian imunisasi dasar kepada 92% balita pada 2017,
penyediaan akses sumber air bersih yang menjangkau 69% penduduk,
dan akses terhadap sanitasi dasar berkualitas yang menjangkau 75%
penduduk sebelum 2017, penurunan tingkat kematian ibu saat
melahirkan dari 228 per 100.000 kelahiran pada 2014 menjadi 118
pada 2017, serta tingkat kematian bayi dari 30 per 1.000 kelahiran
pada 2014 menjadi 20 pada 2017.
2. Program Keluarga Berencana (KB) yang meliputi peningkatan
kualitas dan jangkauan layanan KB melalui klinik pemerintah dan
swasta selama 2014-2017.
3. Sarana Kesehatan yang meliputi ketersediaan dan peningkatan
kualitas layanan Puskesmas ISO minimal 5 Puskesmas pada 2014 dan
10 Puskesmas pada 2017.
4. Asuransi Kesehatan untuk seluruh keluarga miskin dengan cakupan
100% pada 2014 dan diperluas secara bertahap untuk warga Medan
lainnya antara 2014-2019.
Prioritas Pembangunan Kesehatan pada tahun 2014-2019
difokuskan pada delapan fokus prioritas, yaitu:
1. Peningkatan kesehatan ibu, bayi, balita, dan Keluarga Berencana
(KB).

124
KKS ILMU KESEHATAN MASYARAKAT
FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS MALAHAYATI
14 Oktober – 19 Desember 2019
Laporan Kegiatan

2. Perbaikan status gizi masyarakat.


3. Pengendalian penyakit menular serta penyakit tidak menular diikuti
penyehatan lingkungan.
4. Pemenuhan, pengembangan, dan pemberdayaan SDM kesehatan.
5. Peningkatan ketersediaan, keterjangkauan, pemerataan, keamanan,
mutu, dan penggunaan obat.
6. Pengembangan sistem Jaminan Kesehatan Masyarakat (Jamkesmas).
7. Pemberdayaan masyarakat dan penanggulangan bencana dan krisis
kesehatan.
8. Peningkatan pelayanan kesehatan primer, sekunder dan tersier.

4.4 Program dan Kegiatan Indikatif Dinas Kesehatan Kota Medan


4.4.1 Program Upaya Kesehatan Masyarakat
1. Tujuan
Program ini bertujuan meningkatkan pemerataan, kualitas dan
keterjangkauan pelayanan kesehatan melalui puskesmas dan
jaringannya meliputi Puskesmas Pembantu, Puskesmas Keliling dan
Bidan di desa.
2. Sasaran
a. Cakupan rawat jalan sebesar 15%
b. Meningkatnya cakupan persalinan yang ditolong oleh tenaga
kesehatan menjadi 90%
c. Meningkatnya cakupan pelayanan antenatal (K4) 90%, cakupan
kunjungan neonatus (KN2) menjadi 90% dan cakupan kunjungan
bayi menjadi 90%
d. Terselenggaranya pelayanan kesehatan dasar bagi GAKY secara
cuma-cuma di puskesmas sebesar 100%
e. Meningkatnya cakupan peserta yang mendapatkan pelayanan
kesehatan kerja

125
KKS ILMU KESEHATAN MASYARAKAT
FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS MALAHAYATI
14 Oktober – 19 Desember 2019
Laporan Kegiatan

3. Kegiatan pokok dan kegiatan indikatif dari program ini meliputi:


a. Peningkatan dan perbaikan sarana dan prasarana puskesmas dan
jaringannya
b. Peningkatan pelayanan kesehatan penduduk miskin, terpencil,
perbatasan dan kepulauan serta kelompok rentan (bayi, balita, bumil
dan lansia)
c. Peningkatan mutu pelayanan kesehatan dasar sekurang-kurangnya
mencakup promosi kesehatan, KIA, KB, perbaikan gizi, kesehatan
lingkungan, pemberantasan penyakit menular dan pengobatan dasar.

4.4.2 Program Obat dan Perbekalan Kesehatan


1. Tujuan
Program ini bertujuan menjamin ketersediaan, pemerataan,
mutu, keterjangkauan obat dan perbekalan kesehatan termasuk obat
tradisional, perbekalan kesehatan rumah tangga dan kosmetika.
2. Sasaran
a. Ketersediaan obat esensial-generik disarana pelayan kesehatan
menjadi 95%.
b. Anggaran untuk obat esensial-generik disektor publik setara dengan
2 USD/kapita/tahun.
3. Kegiatan pokok dan kegiatan indikatif dari program ini meliputi:
a. Peningkatan ketersediaan, pemerataan dan keterjangkauan harga
obat dan perbekalan kesehatan.
b. Peningkatan pengawasan terhadap industri, perusahaan farmasi dan
makmin, batra dan industri RT.
c. Peningkatan promosi penggunaan obat tradisional dan perbekalan.

4.4.3 Program Promosi Kesehatan dan Pemberdayaan Masyarakat


1. Tujuan
Program ini bertujuan memberdayakan individu, keluarga dan
masyarakat agar mampu menumbuhkan Perilaku Hidup Bersih dan

126
KKS ILMU KESEHATAN MASYARAKAT
FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS MALAHAYATI
14 Oktober – 19 Desember 2019
Laporan Kegiatan

Sehat (PHBS) serta mengembangkan Upaya Kesehatan Berbasis


Masyarakat (UKBM).

2. Sasaran
a. Terwujudnya komitmen semua unsur/stakeholders pembangunan
kesehatan disemua tingkat akan pentingnya promosi kesehatan dan
pemberdayaan masyarakat.
b. Terwujudnya pengembangan upaya kesehatan berbasis masyarakat
(Posyandu, Polindes, UKS, TOGA, Poskestren, dan Saka Bakti
Husada serta kelompok-kelompok kesehatan masyarakat).
c. Tercapainya persentasi rumah tangga ber-PHBS sebesar 60%.
d. Meningkatnya persentasi posyandu purnama mandiri menjadi 40%.
e. Tersedia dan beroperasinya Pos Kesehatan Desa (Poskesdes)
diseluruh desa.
3. Kegiatan pokok dan kegiatan indikatif dari program ini meliputi:
a. Pengembangan upaya kesehatan berbasis masyarakat (Posyandu,
Polindes, UKS, TOGA, Poskestren, dan Saka Bakti Husada serta
kelompok-kelompok kesehatan masyarakat).
b. Peningkatan pendidikan kesehatan kepada masyarakat.
c. Peningkatan peran serta dan kemitraan serta partnership dalam
bidang kesehatan.
d. Peningkatan peran serta masyarakat dalam pelaksanaan PHBS.

4.4.4 Program Perbaikan Gizi


1. Tujuan
Program ini bertujuan meningkatan kesadaran gizi keluarga
dalam upaya meningkatkan status gizi masyarakat terutama pada ibu
hamil, bayi dan balita, serta usia produktif.

127
KKS ILMU KESEHATAN MASYARAKAT
FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS MALAHAYATI
14 Oktober – 19 Desember 2019
Laporan Kegiatan

2. Sasaran
a. Mencegah meningkatnya prevalensi kegemukan pada balita menjadi
setinggi-tingginya sebanyak 5%, pada anak sekolah dan orang
dewasa menjadi setinggi-tingginya 10%.
b. Meningkatnya cakupan ibu hamil yang mendapatkan tablet Fe
menjadi 80%.
c. Menurunnya prevalensi anemia zat besi pada ibu hamil dan ibu nifas
menjadi 40%.
d. Meningkatnya cakupan ASI Ekslusif menjadi 80%.
e. Meningkatnya cakupan balita yang mendapatkan vitamin A menjadi
80%.
3. Kegiatan pokok dan kegiatan indikatif dari program ini meliputi:
a. Peningkatan pendidikan gizi.
b. Penanggulangan Kurang Energi Protein (KEP), anemia zat besi,
gangguan akibat kurang yodium (GAKY), kurang vitamin A dan
kekurangan zat gizi mikro lain.
c. Penanggulangan gizi lebih.
d. Peningkatan surveilans gizi.
e. Pemberdayaan masyarakat untuk pencapaian keluarga sadar gizi.

4.4.5 Program Lingkungan


1. Tujuan
Program ini bertujuan mewujudkan mutu lingkungan hidup
yang lebih sehat melalui pengembangan sistem kesehatan kewilayahan
untuk menggerakkan pembangunan berwawasan kesehatan.
2. Sasaran
a. Meningkatnya persentase keluarga menghuni rumah yang memenuhi
syarat kesehatan menjadi 75%, persentase keluarga menggunakan air
bersih memenuhi syarat kesehatan menjadi 85%, persentase keluarga
jamban memenuhi syarat kesehatan menjadi 80%, dan persentase

128
KKS ILMU KESEHATAN MASYARAKAT
FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS MALAHAYATI
14 Oktober – 19 Desember 2019
Laporan Kegiatan

tempat-tempat umum (TTU) yang memenuhi syarat kesehatan


menjadi 80%.
b. Tersedianya dan tersosialisasikannya kebijakan dan pedoman serta
hukum yang menunjang program yang berdistribusi hingga ke desa.
c. Terselanggaranya sistem surveilans, system kewaspadaan dini,
faktor resiko, sistem penanggulangan kejadian luar biasan
(KLB)/wabah secara berjenjang hingga ke desa.
d. Tersedianya alat, bahan, dan reagen untuk pengendalian faktor
resiko dan pendukung penyelenggaraan program lingkungan sehat.
3. Kegiatan pokok dan kegiatan indikatif dari program ini meliputi:
a. Penyediaan sarana air bersih dan sanitasi dasar
b. Pemeliharaan dan pengawasan kualitas lingkungan
c. Pengendalian dampak risiko pencemaran lingkungan
d. Pengembangan wilayah sehat

4.4.6 Program Pencegahan dan Pengendalian Penyakit


1. Tujuan
Program ini bertujuan menurunkan angka kesakitan, kematian,
dan kecacatan akibat penyakit menular dan tidak menular
a. Penyakit menular yang diprioritaskan dalam program ini adalah
malaria, demam berdarah dengue, tuberkulosis paru, HIV/AIDS,
diare, polio, filaria, kusta, pneumonia dan penyakit-penyakit yang
dapat dicegah dengan imunisasi, termasuk penyakit karantina dan
risiko masalah kesehatan masyarakat yang memperoleh perhatian
dunia internasional (public health risk of internasionalconcern).
b. Penyakit tidak menular yang diutamakan adalah: penyakit jantung,
kanker, diabetes melitus dan penyakit metabolik, penyakit kronis dan
degeneratif, serta gangguan akibat kecelakaan dan cedera.
2. Sasaran
a. Persentase desa yang mencapai universal child immunization (UCI)
sebesar 98%.

129
KKS ILMU KESEHATAN MASYARAKAT
FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS MALAHAYATI
14 Oktober – 19 Desember 2019
Laporan Kegiatan

b. Angka case detection rate penyakit tb sebesar 70% dan angka


keberhasilan pengobatan diatas 85%.
c. Angka Acute Flaccid Paralysis (AFP) diharapkan ≥2/100.000 anak
usia kurang dari 15 tahun.
d. Penderita demam berdarah dengue yang ditangani sebesar 80%.
3. Kegiatan pokok dan kegiatan indikatif dari program ini meliputi:
a. Pencegahan dan penanggulangan faktor risiko
b. Peningkatkan imunisasi
c. Penemuan dan tatalaksana penderita
d. Peningkatan surveilans epidemiologi dan penanggulangan wabah
e. Peningkatan Komunikasi, Informasi dan Edukasi (KIE) pencegahan
dan pemberantasan penyakit

4.4.7 Program Upaya Kesehatan Perorangan


1. Tujuan
Program ini bertujuan meningkatkan akses, keterjangkauan dan
kualitas pelayanan kesehatan perorangan.
2. Sasaran
a. Cakupan rawat inap sebesar 15%
b. Jumlah rumah sakit yang melaksanakan pelayan gawat darurat
sebesar 90%, jumlah rumah sakit yang melakukan Pelayanan
Obstetri dan Neonatal Emergensi Komprehensif (PONEK) sebesar
75% dna jumlah rumah sakit yang terakreditas sebanyak 75%.
c. Terselanggaranya pelayanan kesehatan bagi gakin dikelas III rumah
sakit sebesar 100%.
3. Kegiatan pokok dan kegiatan indikatif dari program ini meliputi:
a. Peningkatan pelayanan mutu kesehatan rujukan.
b. Peningkatan pelayanan rujukan kasus kegawat daruratan dan
bencana.
c. Pembangunan sarana dan prasarana RS di daerah bencana, terpencil,
perbatasan dan kepulauan.

130
KKS ILMU KESEHATAN MASYARAKAT
FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS MALAHAYATI
14 Oktober – 19 Desember 2019
Laporan Kegiatan

d. Peningkatan pelayanan kesehatan rujukan bagi gakin, terpencil,


perbatasan dan kepulauan serta kelompok rentan.
4.4.8 Program Sumber Daya Kesehatan
1. Tujuan
Program ini bertujuan meningkatkan jumlah, jenis, mutu dan
penyebaran tenaga kesehatan termasuk SDM kesehatan, serta
pemberdayaan profesi kesehatan, sesuai dengan kebutuhan
pembangunan kesehatan.
2. Sasaran
Tersedianya SDM kesehatan yang didistribusikan secara adil
merata, serta dimanfaatkan secara berhasil guna dan berdaya guna
a. Rasio dokter spesialis dengan penduduk 6:100.000
b. Rasio dokter dengan penduduk 37: 100.000
c. Rasio dokter gigi dengan penduduk 26: 100.000
d. Rasio bidan dengan penduduk 90: 100.000
e. Rasio perawat dengan penduduk 116: 100.000
f. Rasio apoteker dengan penduduk 9: 100.000
g. Rasio sarjana kesehatan masyarakat dengan penduduk 35: 100.000
h. Tersedianya satu orang tenaga bidan, di setiap desa siaga
3. Kegiatan pokok dan kegiatan indikatif dari program ini meliputi:
a. Peningkatan perencanaan tenaga kesehatan
b. Peningkatan keterampilan dan profesionalisme tenaga kesehatan
melalui pendidikan dan pelatihan tenaga kesehatan
c. Peningkatan pembinaan tenaga kesehatan
d. Pemenuhan sumber daya manusia kesehatan

4.4.9 Program Kebijakan dan Manajemen Pembangunan Kesehatan


1. Tujuan
Program ini bertujuan mengembangkan kebijakan dan
manajemen pembangunan kesehatan guna mendukung dan
penyelenggaraan Sistem Kesehatan Kota (SKK).

131
KKS ILMU KESEHATAN MASYARAKAT
FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS MALAHAYATI
14 Oktober – 19 Desember 2019
Laporan Kegiatan

2. Sasaran
a. Tersedianya alokasi anggaran kesehatan pemerintah mencapai
minimal Rp.120.000/kapita/tahun.
b. Tercapainya persentasi penduduk miskin yang menjadi peserta
jaminan kesehatan sebesar 100%.
c. Tecapainya persentasi penduduk yang telah terjamin pemeliharaan
kesehatan dengan sistem jaminan kesehatan sebesar 60%.
d. Terselenggaranya sistem perencanaan dan penganggaran,
pelaksanaan, pengendalian dan evaluasi pembangunan kesehatan.
e. Terbentuknya dan terselenggaranya sistem informasi manajemen
kesehatan, yang ditunjang oleh sistem informasi manajemen
kesehatan daerah.
3. Kegiatan pokok dan kegiatan indikatif dari program ini meliputi:
a. Peningkatan kajian manajemen dan kebijakan kesehatan
b. Peningkatan jaminan pembiayan kesehatan masyarakat bagi
penduduk miskin
c. Pengembangan sistem perencanaan dan penganggaran, pelaksanaan,
dan pengendalaian, pengawasan dan penyempurnaan administrasi
keuangan serta hukum kesehatan
d. Pengembangan SIK dan penelitian kesehatan

4.4.10 Program Penelitian dan Pengembangan Kesehatan


1. Tujuan
Program ini bertujuan meningkatkan penelitian dan
pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi kesehatan sebagai
masukan dalam perumusan kebijakan dan program pembangunan
kesehatan.
2. Sasaran
a. Terlaksananya dan termanfaatkannya hasil penelitian dan
pengembangan kesehatan dalam mendukung pembangunan
kesehatan.

132
KKS ILMU KESEHATAN MASYARAKAT
FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS MALAHAYATI
14 Oktober – 19 Desember 2019
Laporan Kegiatan

b. Dihasilkan kebijakan, rekomendasi, prototipe, produk, dan teknologi


baru hasil litbangkes.
c. Tersedianya SDM litbangkes yang memiliki kapasitas untuk
melaksanakan dan mendukung litbangkes.
d. Tersedianya sarana dan prasarana litbangkes yang terakreditas
dibadan litbangkes.
e. Terbentuk dan berfungsinya jejaring litbangkes, forum komunikasi
dan kemitraan litbangkes.
3. Kegiatan pokok dan kegiatan indikatif dari program ini meliputi:
a. Penelitian dan pengembangan.
b. Pengembangan tenaga, sarana dan prasarana penelitian serta
pengembangan.
c. Penyebarluasan dan pemanfaatan hasil penelitian serta
pengembangan.

133
KKS ILMU KESEHATAN MASYARAKAT
FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS MALAHAYATI
14 Oktober – 19 Desember 2019

Anda mungkin juga menyukai