Anda di halaman 1dari 14

ALIRAN FLUIDA

PRAKTIKUM I
(Praktikum Mata Kuliah Satuan Proses)

Kelas 2A
Kelompok 3

Aminah 1902301005
Dheanita Ananda 1902301011
Hasnan Bukhari 1902301017
M. Al Azri 1902301023
Mega 1902301029

PROGRAM STUDI AGROINDUSTRI


POLITEKNIK NEGERI TANAH LAUT
PELAIHARI
2020
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Suatu zat yang m
1.2 Tujuan
Menghitung air yang keluar dari botol pada tiap lubang dengan ketinggian
tertentu terhadap permukaan
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

Pengemasan merupakan suatu usaha yang bertujuan untuk melindungi bahan


pangan dari penyebab-penyebab kerusakan baik fisik, kimia, biologis, maupun
mekanis , sehingga dapat sampai ke tangan konsumen dalam keadaan baik dan
menarik. Bahan kemasan yang digunakan bervariasi dari kertas, plastik, gelas,
logam, fiber, hingga bahan-bahan yang di laminasi. Bentuk dan teknologi kemasan
juga bervariasi dari kemasan botol, kaleng, tetraptak, corrugated box, kemasan
vakum, kemasan aseptik, kaleng bertekanan, kemasan tabung hingga kemasan aktif
dan pintar ( active and intelligent packaging) yang dapat menyesuaikan kondisi
lingkungan di dalam kemasan dengan kebutuhan produk yang dikemas. (Cenadi,
2000)
Bentuk kemasan menggambarkan ukuran produk yang dikemas di dalamnya.
Konsumen menggunakan bentuk sebagai persepsi dalam menentukan isi atau
ukuran berat produk di dalamnya. Beberapa kemasan dibuat lebih besar yang
biasanya terdapat pada makanan kering, kemasan tersebut dibuat agar lebih menarik
persepsi calon pembeli untuk dibandingkan produk competitor. (Mufreni, 2016)
Kemasan adalah salah satu kunci dalam menjaga kualitas produk,
“packaging involves designing and producing the container or wrapper for a
product” yang berarti, kemasan melibatkan kegiatan mendesain dan memproduksi,
untuk melindungi produk. Kemasan selalu melibatkan design agar pesan produk
tersampaikan kepada konsumen, fungsi kemasan sendiri saat ini selain untuk
melindungi produk juga berfungsi sebagai media pemasaran yang jitu. (Kotler,
2008)
Menurut Winardi (1993:204) pertanyaan yang perlu dipertimbangkan dalam
hubungannya dengan pengemasan antaranya adalah :
1. Dari sejumlah besar bahan kemasan yang tersedia bahan manakah yang
paling baik digunakan untuk menonjolkan wajah produk yang dihasilkan.
2. Warna, desain, bentuk serta ukuran-ukuran kemasan yang harus digunakan.
Rancangan sebuah kemasan yang dapat mempermudah penggunaan produk
oleh konsumen.
3. Apakah dapat di rancang sebuah kemasan di lihat dari fungsi sehingga
kemasan itu dapat dipakai untuk tujuan lain setelah barang yang adadalam
kemasan itu habis dikonsumsi.
4. Pertimbangan perancangan kemasan untuk momen tertentu
Kotler dan Amstrong (2001) menyatakan label dapat bervariasi mulai dari tanda
pengenal produk yang sederhana hingga grafik rumit yang merupakan bagian dari
kemasan. Label menampilkan beberapa fungsi. Pada tingkatan paling akhir, label
mengidentifikasi produk atau merek. Label juga menjelaskan beberapa hal
mengenai produk, siapa yang membuatnya, dimana dibuat, kapan dibuat, isinya,
bagaimana produk tersebut digunakan, dan bagaimana menggunakannya dengan
aman.

(Mukhtar : 2015) Desain kemasan selain untuk memberikan daya tarik dari sisi
visual tentunya desain kemasan harus menjadi media komunikasi antar produsen
dengan calon konsumen, sehingga dalam desain kemasan harus tercantum
informasi-informasi yang harus diketahui oleh calon konsumen sehingga calon
konsumen merasa tidak asing dengan produk yang dikemas. Perlu diketahui juga
bahwa semakin lengkap informasi yang tercantum dalam kemasan semakin pula
memberikan persepsi yang lebih baik kepada produk. Yang harus dicantumkan
dalam desain kemasan sebagai berikut:

1. Nama Produk/Nama Makanan


2. Komposisi/Daftar Ingredients
3. Isi/Netto
4. Nama alamat pabrik importer
5. Nomor BPOM/PIRT
6. Info Halal
7. Kode Produksi
8. Tanggal Kadaluarsa
BAB III
METODEOLOGI

3.1 Waktu dan tempat


Praktikum ini dilaksanakan pada hari Selasa tanggal 25 Februari 2020
pukul 14.00 WITA – selesai di Laboratorium Pangan Teknologi Industri
Pertanian Politeknik Negeri Tanah Laut.
3.2 Alat dan Bahan
3.2.1 Alat

Alat yang digunakan dalam praktikum ini adalah pengindraan dan alat
tulis.

3.2.2 Bahan
Bahan-bahan yang digunakan dalam praktikum ini adalah sosro fruit
tea, ABC sari kacang hijau, Good day original cappuccino, Hydro coco,
Nestle susu beruang, dan You C-1000.
3.3 Prosedur kerja
1. Disiapkan alat dan bahan
2. Dilakukan pengamatan menggunakan pengindraan terhadap berbagai
macam kemasan prodok pangan
3. Dibandingkan bahan dan bentuk kemasan serta amati atau identifikasi
kemasan antara lain: nama produk, photo kemasan, jenis kemasan,
komposisi produk identifikasi kemasan ( mudah rusak, tidak), syarat-
srat kesehatan (BPOM, dan halal), kemudahan dalam pemanfaatan
(mudah dibuka atau tidak), mudah terkontaminasi atau tidak,
kemudahan transfortasi atau tidak, ukuran dan berat (panjang, lebar,
tinggi, dan diameter), tanggal kadaluarsa.
4. Dicatat hasil pengamatan
5. Dicari referensi untuk melengkapi laporan
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Hasil

Dala praktikum kali ini dilakukan beberapa pengamatan terhadap beberapa


kemasan produk yaitu:

1. You C-1000

You C-1000 memiliki jenis kemasan berbentuk botol dengan jenis


botol kaca, produk ini mempunyai komposisi bahan berupa glukosa,
fruitosa, sari buah kurang dari 10% yang berasal dari jus buah orange
segar, vit (C, E, niacin), orange flafour, pengatur Ph kemasan, beta
carrotine, dan air sampai 140 ml. kemasan produk mudah rusak apabila
terkena benturan dari benda lain, produk juga memiliki standar BPOM No.
POM sl. 061600251 dam memiliki label halal. Kemasan mudah dibuka
dan tidak mudah terkontaminasi, produk mudah dibawa kemana saja.
Tinggi botol 13cm dengan diameter alas 4cm dan diameter tutup 2 cm dan
memiliki berat bersih takaran saji 140 ml. produk memiliki tanggal
kadaluarsa 7 januari 2021, dan juga kemasan produk sangat sesuai dengan
kemasan sehingga menarik minat konsumen dan menjaga produk.
2. Good Day Original Cappucino

Good Day original cappuccino memiliki jenis kemasan plastic


produk juga memiliki komposisi bahan berupa ( air, gula, krimmer nabati,
kopi instan 1%, susu bubuk skim, bubuk kakao, penstabil nabati, perisa
sintetik cappuccino), kemasan produk tidak mudah rusak, memiliki logo
halal dan standar BPOM RI No 268813113005, kemudahan dalam
pmanfaatan kemasan mudah dibuka, tidak mudah terkontaminasi, mudah
dibawa kemana saja dan memiliki isi bersih 250 ml dan tidak layak
digunakan setelah melewati tanggal 6 Oktober 2020 produknys sesuai
kemasan.
3. Hydro Coco

Hrydro coco memiliki kemasan detrifek, dengan komposisi bahan


produk yaitu air kelapa (97%), gula tebu, perisa sintetik, penstabil nabati
dan pengatur keasaman. Kemasan mudah rusak, dan memiliki syarat-
syarat kesehatan halal dan BPOM RI MD 46010032082, mudah dibuka
dan tidak mudah terkontaminasi, mudah dalam transfortasi dengan ukuran
kemasan 12x5cm dan berat bersih 330 ml. produk baik digunakan sebelim
melewati tanggal 10 Desember 2020. Kemasan sesuai dengan produk.
4. ABC sari kacang hijau

ABC sari kacang hijau memiliki kemasan tertapack, dengan


komposisi produk yaitu sari kacang hijau 80%, air, gula, gula kelapa 4,6%,
daun pandan 0,3%, jahe 0,2 %, pewarna alami karamer kelas 1 NS.50 A,
pemanis alami glikosida steviol, dan premix Vit B1 dan B2. Kemasan ini
tidah mudah rusak, kemasan memiliki logo halal dan No BPOM MD
466609055013 dibelakang kemasan, kemudahan dalam pemanfaatan
sangat praktis, kemasan ini tidak mudah terkontaminasi, kemasan mudah
dalam transfortasi baik dalam pendisrtibusian maupun ketika dibawa
karena memiliki bentuk yang teratur, ukuran kemasan yaitu tinggi 13 cm,
lebar 4 cm, panjang 5 cm, dengan berat bersih 250 ml, produk baik
digunakan sebelum tanggal 24 Desember 2020 dan produk sesuai dengan
kemasannya.
5. Bear Brand

Produk ini bernama Bear Brand memiliki jenis kemasan logam dan
memiliki komposisi bahan yaitu susu sapi, kemasan tidak mudah rusak
karena menggunakan logam, memiliki logo halan dan BPOM RI MD
500313001007 yang berada didepan kemasan, kemasan mudah dibuka dan
tidak mudah terkontaminasi juga mudah dibawa kemana saja. Kemasan
memiliki tinggi 15 cm dan diameter 5 cm dan berat takaran saji 189 ml,
produk baik digunakan sebelum maret 2021 serta memiliki kesesuaian
kemasan yang sesuai.
6. Fruit Tea ( Sosro )
Fruit Tea Sosro memiliki jenis kemasan aluminium dan plastic
dengan bentuk kantung produk ini memiliki komposisi berupa ( air, gula,
sirup jagung tinggi fluktosa, the hitam, pengatur keasaman (asam sitrat,
natrium sitrat) konsentrat buah apel, perisa sintetik blackcurreant dan
antioksidan (asam askorbat). Memiliki sifat kemasan yang tidak mudah
rusak, produk memiliki label halal MUI dan BPOM RI MD
668310025015. Kemasan mudah dibuka dan tidak mudah terkontaminasi,
kemasan sangat praktis untuk dibawa kemana saja, memmiliki ukuran 18
cm x 9,5 cm x 18 cm dengan diameter 5 cm dan berat bersih 230 ml.
produk baik digunakan sebelum tangal 16 oktober 2020 kesesuaian
kemasan dengan produknya sesuai.

4.2 Pembahasan

Pengemasan adalan suatu proses yang dilakukan secara seksama dan


terkoodinir dengan baik agar suatu produk lebih mudah dijual, didistribusikan,
disimpan dan digunakan. Dalam proses pengemasan dibutuhkan wadah atau
pembungkus untuk membantu dalam melindungi, mencegah dan mengurangi
dampak kerusakan suatu produk dari bentuk gangguan fisik maupun lingkungan.
Pengemasan juga bertujuan agar produk lebih menarik dalam penjualan sehingga
lebih menarik banyak konsumen untuk membelinya.

Dalam praktikum ini telah dibahas mengenai identifikasi syarat-syarat


kemasan dan labeling, dari hasil praktikum yang dilakukan bahwa kemasan produk
memiliki syarat-syarat yang harus terpenuhi untuk didistribusikan, yaitu kemasan
harus memiliki nama, daftar komposisi yang dikandung produk, jenis bahan
kemasan harus sesuai dengan produk, tidak mudab terkontaminasi oleh linkungan,
logo halal dari Majelis Ulama Indonesia Juga ijin dari BPOM RI, kesesuayan
kemasan dengan produk sangat berpengaruh dalam proses pengemasan karena
dapat mempengaruhi aspek-aspek tertentu seperti kesehatan, proses transportasi
dan menarik pelanggan untuk membeli produk tersebut.
Dalam praktikum ini kami mengerti bahwa fungsi pengemasan dengan bahan
baku berbeda mempunyai fungsi yang berbeda juga seperti YOU- C 1000 dikemas
dengan bahan baku kaca berbentuk botol.
Susu beruang dikemas dengan bahan kaleng berbentuk seperti toples agar
menjaga cita rasa susu murni yang tidak bisa terkena cahaya matahari Karena
mampu merusak produk maka dari itu kemasan dari kaleng lah yang sangat cocok
untuk produk susu murni karena kedap akan cahaya.
Fruit dikemas dengan cara yang agak berbeda dengan perpaduan alumunium
dan dus agar cita rasa produk fruit tetap terjaga serta kemasan fruit yang berbentuk
kantong membuat para konsumen lebih tertarik akan desain produk yang terlihat
menarik.
Menurut (Mukhtar : 2015) Sebuah desain kemasan selain untuk memberikan daya
tarik dari sisi visual sehingga menarik hati para konsumen agar membeli produk
tersebut. Tentunya desain kemasan harus menjadi media komunikasi antar
produsen dengan calon konsumen, sehingga dalam desain kemasan harus tercantum
informasi-informasi yang harus diketahui oleh calon konsumen sehingga calon
konsumen merasa tidak asing dengan produk yang dikemas. Perlu diketahui juga
bahwa semakin lengkap informasi yang tercantum dalam kemasan semakin pula
memberikan persepsi yang lebih baik kepada produk. Yang harus dicantumkan
dalam desain kemasan sebagai berikut:

1. Nama Produk/Nama Makanan


2. Komposisi/Daftar Ingredients
3. Isi/Netto
4. Nama alamat pabrik importer
5. Nomor BPOM/PIRT
6. Info Halal
7. Kode Produksi
8. Tanggal Kadaluarsa
BAB V
PENUTUP
1.1 Kesimpulan
Kesimpulan yang diperoleh dari praktikum yang telah dilakukan yaitu setiap
kemasan produk yang ada dipasarkan harus memiliki syarat-syarat atau ketentuan
yang harus dipenuhi agar produk tersebut dapat perjual belikan secara luas agar
konsumen yang membeli produk tersebut tidak merasakan kerugian dari
membelinya.

1.2 Saran
Saran untuk paktikum ini yaitu untuk setiap praktikan diharapkan untuk selalu
memperhatikan dan fokus kepada laboran yang menjelaskan tentang praktikum dan
diharapkan agar praktikan tidak rebut ketika diruang laboratorium.
.
DAFTAR PUSTAKA

Cenadi, C. S. (2000). Peranan desain kemasan dalam dunia pemasaran. NIRMANA, 92.
Kotler, P. G. (2008). Prinsip-Prinsip Pemasaran. Jakarta: Erlangga.
Mufreni, A. N. (2016). Pengaruh Desain Produk, Bentuk Kemasan, Dan bahan kemasan
Terhadap minat beli konsumen. Jurnal Ekonomi Manajemen, 48.
Mukhtar, Syukrianti (2015). Peranan Packaging Dalam Meningkatkan Hasil Produksi
Terhadap Konsumen. Jurnal Sosial Humaniora, Vol 8 No.2
Lampiran

Anda mungkin juga menyukai