KINEMATIKA PARTIKEL
Makalah ini Disusun untuk Memenuhi Salah Satu Tugas Mata Kuliah Mekanika
Dosen Pengampu : Winda Setya, M.Sc
Pina Pitriana, M.Si
Disusun oleh:
Kelompok 3
DAFTAR ISI
A. Pengertian Kinematika Partikel .............................. 10
1. Pergeseran, Kecepatan Dan Percepatan .......... 11
2. Gerak Satu Dimensi Dengan Percepatan Konstan
14
B. GERAK DUA DIMENSI ...................................... 18
a. Gerak Peluru ..................................................... 18
b. Gerak Melingkar ................................................ 23
c. Kecepatan dan Kecepatan Relatif ................... 26
9
Mekanika Kelompok 3
10
Mekanika Kelompok 3
y
A
r
r1 B
r2 x
∆𝑟 = 𝑟2 − 𝑟1 di mana
11
Mekanika Kelompok 3
𝑟1 = 𝑥1 𝑖 + 𝑦1 𝑗
𝑟2 = 𝑥2 𝑖 + 𝑦2 𝑗 dan
∆𝑟 = (𝑥1 𝑖 + 𝑦1 𝑗 ) − (𝑥2 𝑖 + 𝑦2 𝑗) = ( (𝑥2 − 𝑥1 )𝑖 + (𝑦2 − 𝑦1 )
|∆𝑟21 | = √(𝑥2 − 𝑥1 )2 − (𝑦2 − 𝑦1 )2
b) Kecepatan
Kecepatan merupakan variabel gerak untuk menentukan magnitudo
atau seberapa cepat suatu benda bergerak dan juga arah pergerakan benda
(besaran vektor), atau secara singkatnya kecepatan mengukur seberapa
cepatnya posisi benda berubah. Misalnya suatu partikel bergerak dengan
suatu lintasan tertentu. Pada sat t1 partikel pada posisi r1 dan pada t1
partikel pada posisi r1. Kecepatan adalah pergeseran partikel per satuan
waktu.
Besarnya kecepatan rata- rata adalah
𝒓𝟐 − 𝒓𝟏 ∆𝒓𝟐𝟏
𝒗̅ = =
𝒕𝟐 − 𝒕𝟏 ∆𝒕
c) Kecepatan sesaat.
12
Mekanika Kelompok 3
𝑑𝑥 𝑑𝑦
𝑣= 𝑖 + 𝑗
𝑑𝑡 𝑑𝑡
= 𝑣𝑥 𝑖 + 𝑣𝑦 𝑗
Dalam 1 dimensi ( gerak sepanjang lintasan garis lurus ) dimana gerak dari
partikel hanya dalam satu arah saja (misal- kan dalam arah sumbu x) maka vy =
0.
Maka percepatan partikel dalam 1 dimensi (sumbu x) adalah
𝑣 = 𝑣𝑥 𝑖
d) Percepatan
Percepatan sesaat
Sebagaimana dengan kecepatan sesaat, percepatan rata-rata pada interval
waktu terpendek yang kecilnya tak terhingga. Bila selang waktu t
mendekati nilai nol maka diperoleh nilai sesaat dari percepatan.
Persamaannya adalah sebagai berikut :
∆𝑣 𝑑𝑣
𝑎̅ = lim =
∆𝑡→0 ∆𝑡 𝑑𝑡
13
Mekanika Kelompok 3
𝑑𝑣𝑥 𝑑𝑣𝑦
= 𝑖+ 𝑗
𝑑𝑡 𝑑𝑡
= 𝑎𝑥 𝑖 + 𝑎𝑦 𝑗
Dalam 1 dimensi dimana gerak dari pertikel hanya dalam satu arah saja
(misal- kan dalam arah sumbu x) maka ay = 0.
Maka percepatan partikel dalam 1 dimensi (sumbu x) adalah
a = ax i
Apabila partikel bergerak dengan percepatan konstan, maka ar = as = a.
Gerak ini juga dikenal sebagai Gerak lurus Berubah Beraturan, di mana
gerak partikel pada linstasn yang berbentuk garis lurus dengan arah gerak
yang tetap menempuh jarak berubah tiap satuan waktu . GLBB dapat disebut
juga dengan Gerak Satu Dimensi dengan Percepatan Konstan/ tetap.
Penurunan persamaan penting dalam gerak percepatan konstan dapat
dilakukan menggunakan definisi kecepatan dan percepatan rata-rata untuk
menghitung x, v, a da t ketika percepatan a adalah konstan (tetap)
Waktu awal pada percepatan konstan
𝑡1 = 𝑡0 = 0
14
Mekanika Kelompok 3
15
Mekanika Kelompok 3
𝑣0 − 𝑣
𝑥 = 𝑥0 + ( ) .𝑡
2
𝑣−𝑣0
Dari persamaan (2.3 ) 𝑎. 𝑡 + 𝑣0 = 𝑣 𝑚𝑎𝑘𝑎 𝑡 = (
𝑎
𝑣02 −𝑣 2
𝑥 = 𝑥0 + 2𝑎
16
Mekanika Kelompok 3
Gerak ini juga dapat disebut sebagai gerak jatuh bebas, gerak ini
berada di bawah pengaruh gaya gravitasi bumi. Setiap benda yang
mengalami jatuh bebas percepatannya akan mengarah ke bawah. Sumbu
koordinat yang di pakai adalah y . karena percepatan untuk jatuh bebas
adalah percepatan gravitasi, maka besarnya
𝑎 𝑎𝑑𝑎𝑙𝑎ℎ 𝑠𝑎𝑚𝑎 𝑑𝑒𝑛𝑔𝑎𝑛 𝑔 𝑦𝑎𝑖𝑡𝑢 𝑔 = 9,8 𝑚/𝑠 2 . Gerak jatuh bebas
merupakan contoh gerak lurus berubah beraturan , maka persamaan
penting yang diperoleh dari persamaan untuk gerak dengan percepatan
kostan dapat dipakai dengan mengganti nillai a menjadi percepatan
gravitasi, dan sumbu koordinat x menjadi y. Dengan catatan bahwa arah
ke atas adalah positif (+) dan arah kebawah adalah (-). Sehingga
persamaan dapat diperoleh :
𝑣 = 𝑔. 𝑡 + 𝑣0 … (2.3)
1
𝑦 = 𝑦0 + 𝑣0 . 𝑡 + 2 𝑔 . 𝑡 2 . . . ( 2.6)
17
Mekanika Kelompok 3
Gambar 1Persamaan Kinematik Umum untuk Percepatan Konstan dalam dua Dimensi dan
Persamaan Kinematik untuk Gerak Peluru
a. Gerak Peluru
Pada gerak peluru terdapat dua dimensi yang digunakan untuk
mempermudah dalam menganalisa geraknya, yaitu
1. Besarnya percepatan gravitasi g adalah konstan
2. Besarnya hambatan udara dapat diabaikan
Dengan kedua asumsi tersebut, maka kita akan mendapatkan
trajektoral berbentuk parabola. Dengan demikian dapat kita simpulkan
bahwa gerak peluru merupakan gerak bidang datar yang lintasannya
berbentuk parabola dengan percepatan yang tetap.
18
Mekanika Kelompok 3
19
Mekanika Kelompok 3
Peluru mempunyai kecepatan awal v0. Kecepatan awal peluru ini dapat
diuraikan menjadi komponen-komponennya :
vx0 = v0 cos
vy0 = v0 sin
20
Mekanika Kelompok 3
21
Mekanika Kelompok 3
22
Mekanika Kelompok 3
b. Gerak Melingkar
23
Mekanika Kelompok 3
Gaya yang dikerahkan disebut gaya Sentripetal, gaya ini adalah gaya
yang selalu menuju pusat lingkaran , besarnya gaya sentripetal adalah:
∑ 𝐹𝐹 = 𝐹 . 𝐹𝐹
𝐹2
∑ 𝐹𝐹 =𝐹.
𝐹
Misalkan kecepatan awal partikel adal v1𝐹𝐹 yang tegak lurus pada vektor posisi
𝐹𝐹 . Sesaat kemudian menjadi tegak lurus 𝐹𝐹
𝐹2 − 𝐹1 ∆𝐹
𝐹= =
𝐹2 − 𝐹1 ∆𝐹
|∆𝐹| |∆𝐹|
=
∆𝐹 ∆𝐹
|∆𝐹| 𝐹|∆𝐹|
|𝐹| = =
∆𝐹 𝐹 ∆𝐹
24
Mekanika Kelompok 3
𝐹2
𝐹𝐹 =
𝐹
25
Mekanika Kelompok 3
Bila suatu partikel bergerak dalam suatu kerangka (S’) dan kerangka
tersebut juga bergerak terhadap kerangka diam (S) yang lain, maka partikel
tersebut kecepatan dan percepatannya tergantung pada kerangka mana dilihat.
y y’
S’ A=A’
x’
S t=0
y y’
r u
r’
A ut A’
x’
26
Mekanika Kelompok 3
S t=
x
Pada saat t =0 partikel di titik A menurut kerangka S dan dititik
A’ menurut kerangka S’, dimana kedua titik tersebut berimpit. Bila
kerangka S’ bergerak dengan kecepatan konstan u sejajar sumbu x maka
pada saat t = t titik A bergeser sejauh ut. Dan apabila titik A’ bergerak
dalam kerangka S’ sejauh r’ maka posisi partikel dilihat oleh kerangka S
adalah r, dimana
r = r’ + ut
maka
dr/dt = dr’/dt + u
v = v’ + u
Jadi kecepatan partikel relatif terhadap kerangka S, yaitu v,
merupakan jumlah vektor kecepatan v’ yaitu kecepatan partikel terhadap
kerangka S’ dan u yaitu kecepatan kerangka S’ terhadap S.
Karena u konstan maka dv/dt = dv’/dt atau a = a’, dalam
kerangka yang bergerak relatif terhadap kerangka lain dengan kecepatan
konstan, percepatannya akan nampak sama.
27
Mekanika Kelompok 3
Contoh soal:
A. Kelajuan dan kecepatan
1. Sebuah mobil sport yang bergerak pada kecepatan konstan menempuh
jarak 120 m dalam waktu 5,0 s. jika mobil itu kemudian mengerem dan
berhenti dalam waktu 4,0 s, maka berapakah magnitude percepatan (
diasumsikan konstan) dalam 𝑚⁄𝑠 2 , dan dalam g (𝑔 = 9,8 𝑚⁄𝑠 2 )?
Pembahasan:
Diketahui:
x = 120 m
t = 5,0 s
𝑡2 = 4,0 𝑠
Ditanya: Perceptan?
Jawaban:
Mencari kecepatan terlebih dahulu:
𝑥
𝑣 = ∆𝑡
120 𝑚
𝑣=
5,0 𝑠
𝑣 = 24 𝑚⁄𝑠
Sedangkan kecepatan akhit ( v= 0) karena mobil tersebut mengerem,
maka percepatan rata-rata pada saat t= 4,0 s adalah:
𝑣 = 𝑣0 + 𝑎𝑡
𝑣 − 𝑣0
𝑎=
𝑡
0 − 24 𝑚/𝑠
𝑎=
4,0 𝑠
𝑎 = −6 𝑚/𝑠 2
−1 𝑔𝑟𝑎𝑚 2
(−6 𝑚/𝑠) 𝑚 = 0,61𝑔/𝑠
9,80 2
𝑠
28
Mekanika Kelompok 3
Jawaban:
∆𝑥
𝑣1 =
∆𝑡
𝑥
∆𝑡 =
𝑣1
180 𝑘𝑚
∆𝑡 =
95 𝑘𝑚/𝑗𝑎𝑚
∆𝑡 = 1,89 𝑗𝑎𝑚
Maka untuk perjalanan kedua, ∆𝑡2
∆𝑡2 =, ∆𝑡𝑇𝑜𝑡𝑎𝑙 − ∆𝑡1
∆𝑡2 = 4,5 − 1,89
∆𝑡2 = 2,67 𝑗𝑎𝑚
Jarak untuk perjalanan kedua:
29
Mekanika Kelompok 3
𝑥
𝑣2 =
∆𝑡2
𝑥 = 𝑣2 ∆𝑡2
𝑘𝑚
𝑥 = 65 × 2,61 𝑗𝑎𝑚
𝑗𝑎𝑚
x = 169,63 km, atau 1,7 × 102 𝑘𝑚
Jarak total yang ditempuh:
𝑥𝑡𝑜𝑡𝑎𝑙 = 180 km + 169,63 km
𝑥𝑡𝑜𝑡𝑎𝑙 = 349,65 km, atau 350 km
Kecepatan rata-rata:
𝑥𝑡𝑜𝑡𝑎𝑙
𝑣=
∆𝑡𝑡𝑜𝑡𝑎𝑙
350 𝑘𝑚
𝑣=
4,5 𝑗𝑎𝑚
𝑣 = 77,8 𝑘𝑚/𝑗𝑎𝑚
B. Gerak dalam sumbu X
1. Ferdinan mengendarai mobilnya, kemudian memperlambat geraknya
dari 28 m/s menjadi 85 m. Berapakah percepatan yang dialami
Ferdinan selama perjalanan jika diasumsikan konstan?
Pembahasan:
Diketahui:
𝑣1 = 28 𝑚/𝑠
𝑣2 = 0 𝑚/𝑠
a = 85 m
Ditanya: Percepatan?
Jawaban:
𝑣 2 = 𝑣02 + 2𝑎 (𝑥 − 𝑥0 )
𝑣 2 − 𝑣02
𝑎=
(𝑥 − 𝑥0 )
30
Mekanika Kelompok 3
0 − (28 𝑚/𝑠)2
𝑎=
(2 − 85𝑚)
−784
𝑎=
−85
𝑎 = 9,22 𝑚/𝑠 2
2. Seorang pelari cepat (spinter) kelas dunia dapat melejit dari titik start
hingga kelajuan puncak (sekitar 11,5 m/s) dalam 18,0 m pertama
perlombaan. Berapakah percepatan rata-rata pelari ini, dan berapa
lama waktu yang dibutuhkannya untuk mencapai kelajuan tersebut?
Pembahasan:
Diketahui:
𝑣0 = 0
𝑣 = 11,5 𝑚/𝑠
X = 18,0 m
Ditanya: Percepatan rata-rata? Dan lama waktu auntuk mencapai
kelajuan?
Jawab:
Percepatan rata-rata:
𝑣 2 = 𝑣02 + 2𝑎 (𝑥 − 𝑥0 )
𝑣 2 − 𝑣02
𝑎=
2(𝑥 − 𝑥0 )
(11,5 𝑚/𝑠)2 − 0
𝑎=
2(180 𝑚)
𝑎 = 3,67 𝑚/𝑠 2
31
Mekanika Kelompok 3
11,5𝑚/𝑠 − 0
𝑡=
3,67𝑚/𝑠 2
𝑡 = 3,13 𝑠
C. Gerak dalam sumbu Y
1. Sebuah benda jatuh dengan massa 2 kg dari ketinggian 20 meter di
atas tanah. Berapa lama waktu yang diperlukan oleh benda saat
mencapai tanah?(𝑔 = 10 𝑚/𝑠 2 )
Pembahasan:
Diketahui:
𝑣0 = 0 𝑚/𝑠
𝑚 = 2 𝑘𝑔
𝑠 = 20 𝑚
𝑎 = 𝑔 = 10 𝑚/𝑠 2
Ditanya: Waktu yang diperlukan?
1
𝑠 = 𝑣0 𝑡 + 𝑎𝑡 2
2
1
20 = 0𝑡 + 10𝑡 2
2
1
20 = 0 + 10𝑡 2
2
20 = 5𝑡 2
20
= 𝑡2
5
4 = 𝑡2
𝑡 = √4
𝑡=2
2. Bola A dilempar vertical ke atas dengan kecepatan 10 𝑚/𝑠. Satu detik
kemudian dari titik yang sama bola B dilempar vertical ke atas pada
lintasan yang sama dengan kecepatan 25 𝑚/𝑠. Tinggi yang dicapai bola
B saat bertemu dengn bola A?
32
Mekanika Kelompok 3
Pembahsan:
Diketahui:
𝑣𝐴 = 10 𝑚/𝑠
𝑣𝐵 = 25 𝑚/𝑠
Ditanya: Tinggi yang dicapai bola B?
Jawaban:
1 1
𝑣0 𝑡 + 𝑎𝑡 2 = 𝑣0 𝑡 + 𝑎𝑡 2
2 2
1 1
10𝑡 + (−10)𝑡 2 = 25(𝑡 − 1) + (−10)(𝑡 − 1)2
2 2
10𝑡 + (−5)𝑡 2 = 25𝑡 − 25 + 5(𝑡 − 1)2
10𝑡 + (−5)𝑡 2 = 25𝑡 − 25 + 5𝑡 2 + 10𝑡 − 5
10𝑡 = 35𝑡 − 30
25𝑡 = 30
30
𝑡=
25
𝑡 = 1,2 𝑠
𝑡𝑏 = 𝑡 − 1
𝑡𝑏 = 1,2 − 1
𝑡𝑏 = 0,2𝑠
Maka ketinggian yang dialami bola B adalah:
1
𝑠𝑏 = 𝑣0 𝑡 + 𝑎𝑡 2
2
1
𝑠𝑏 = 25 × 0,2 + (−10)(0,2)2
2
𝑠𝑏 = 5 − 5 × 0,04
𝑠𝑏 = 5 − 0,2
𝑠𝑏 = 4,8 𝑚
33
Mekanika Kelompok 3
Gerak peluru:
1. Sebuah benda dilempar horizontal dari puncak gedung setinggi h
meter. Bola menumbuk tanah pada sebuah titik sejauh x meter dari
kaki gedung. Jika gravitasi adalah g dan sudut yang terbentuk oleh
vektor kecepatan terhadap arah horizontal tetap sesaat sebelum bola
menumbuk tanah adalah 𝜃, maka berapakah nilai tan ?
Pembahsan:
Diketahui:
h = h meter
s = x meter
g = 𝑔 𝑚/𝑠 2
Ditanyakan: Nilai tan 𝜃?
Jawaban:
2ℎ
𝑡=√
𝑔
2ℎ
𝑣𝑦 = 𝑔𝑡 = 𝑔√ = √2𝑔ℎ
𝑔
𝑥 𝑥
𝑣𝑥 = =
𝑡 2ℎ
√
𝑔
tan 𝜃 = 𝑣𝑦 /𝑣𝑥
√2𝑔ℎ
tan 𝜃 = 𝑥
2ℎ
√
𝑔
2ℎ
√
𝑔
tan 𝜃 = √2𝑔ℎ × 𝑥
2ℎ
tan 𝜃 = 𝑥
34
Mekanika Kelompok 3
a) Kecepatan awal v
b) Ketinggian h
c) Percepatan gravitasi g
d) Massa peluru m
𝑣𝑠𝑒𝑝𝑒𝑑𝑎 ~𝑅
𝑅
𝑣 𝐴𝑤𝑎𝑙 =
𝑣𝐴𝑘ℎ𝑖𝑟 3𝑅
2
𝑣 2
=
𝑣𝑎𝑘ℎ𝑖𝑟 3
3
𝑣𝑎𝑘ℎ𝑖𝑟 = 𝑣
2
2. Jari-jari roda gigi depan 𝑅1 dekat pedal sebuah sepeda lebih besar
daripada roda gigi belakang 𝑅2 . Jika roda gigi depan kayuh
dengan kecepatn sudut 𝜔1, Kelajuan sepeda adalah v. Jika
diharapkan kelajuan sepeda 2v, tetapi 𝜔1dan
𝑅1 dibuat tetap, besar jari-jari roda gigi pada pusat roda belakang
sepeda adalah?
Pembahasan:
Diketahui:
𝑅1 = 𝑅2𝐵
𝑅 = 𝑅2𝐴
𝑣 = 2𝑣
Ditanya: Besar jari-jari pada pusat roda?
Jawaban:
𝜔1 𝑅1
𝑣𝑠𝑒𝑝𝑒𝑑𝑎 = 𝑅
𝑅2
1
𝑣~
𝑅2
𝑣𝐴 𝑅2𝐵
=
𝑣𝐵 𝑅2𝐴
𝑣 𝑅2𝐵
=
2𝑣 𝑅2𝐴
36
Mekanika Kelompok 3
1
𝑅2𝐵 = 𝑅2
2
Pembahasan:
Diketahui:
𝑚𝐵 = 60 kg
𝑚𝐴 = 100 kg
𝐹 = 320 𝑁
𝑎 = 3 𝑚/𝑠 2
Ditanyakan: Percepatan yang dialami balok B?
Jawaban:
37
Mekanika Kelompok 3
38
Mekanika Kelompok 3
R= (3+5√3, 5)
Besar kecepatannya:
2
|𝑅|2 = (3 + 5√3) + 52
|𝑅|2 = 135,961 + 25
|𝑅|2 = 160,961
|𝑅| = √160,961
|𝑅| = 12,69 𝑚/𝑠
39
Mekanika Kelompok 3
40