F. METODE
1. Ceramah + Diskusi
2. Demonstrasi
E. MEDIA :
1. Leaflet
H. PEMBAGIAN KELOMPOK
1. Ketua : Dona Silfana
2. Pemandu : Vira Bunga
Mega Ayu
3. Fasilitator : Roro Asih
4. Observer : Husnul Khotimah
I. RENCANA PELAKSANAAN
No W aktu Rencana Kegiatan Penyuluhan Kegiatan Peserta
1 5 menit Persiapan
- Memberikan salam ü Menjawab salam
- Perkenalan ü
- persepsi tentang nutrisi sehat untuk bayi 0-12 Mendengarkan
bulan & memperhatikan
- Menyebutkan materi yang akan diberikan
2 15 menit Proses
Menjelaskan materi tentang : üMenjawab pertanyaan
1. Pengertian nutrisi penyuluh
2. Tujuan nutrisi untuk
3. Manfaat gizi dalam tumbuh kembang bayi Mendengarkan dan
4. Komponen zat gizi yang dibutuhkan memperhatikan
5. Makanan yang dianjurkan dan tidak dianjurkanü
untuk bayi Bertanya
6. Pengaturan makanan untuk bayi ü Menjawab pertanyaan
7. Saran untuk ibu
3 5 menit Evaluasi
Meminta salah satu peserta untuk menjawabü Menyebutkan dan
pertanyaan penyuluh menjelaskan
4 5 menit Penutup
- Mengucapkan salam penutup ü Memperhatikan
ü Menjawab salam
K. MATERI TERLAMPIR
L. EVALUASI
1. Evaluasi Struktur
a. Peserta hadir ditempat penyuluhan
b. Penyelenggaraan dilaksanakan di Ruang Anak Sehat.
c. Pengorganisasian penyelenggaraan penyuluhan dilakukan sebelumnya.
2. Evaluasi Proses
a. Peserta mendengarkan materi penyuluhan dengan baik dan ada respon positif dari
peserta.
b. Peserta mengajukan pertanyaan dan mampu menjawab pertanyaan secara benar.
c. Peserta mampu menjawab :
1. Pengertian nutrisi
2. Menyebutkan 3 dari 7 tujuan pemberian nutrisi pada bayi
3. Menyebutkan 3 dari 5 komponen zat gizi
4. Mengebutkan 3 makanan yang dianjurkan dan tidak dianjurkan untuk bayi
5. Peserta mengatakan paham tentang pengaturan bayi.
3. Evaluasi hasil
a. Peserta yang mengikuti penyuluhan memahami tentang pentingnya nutrisi pada bayi
usia 0-12 bulan.
Materi:
Lampiran
MATERI PENYULUHAN
NUTRISI PADA BAYI USIA 0-12 BULAN
1. Pengertian
Gizi atau disebut juga nutrisi, merupakan ilmu yang mempelajari perihal makanan
serta hubungan dengan kesehatan. Ilmu pengetahuan tentang gizi (nutrisi) membahas
sifat-sifat nutrient ( zat-zat gizi) yang terkandung dalam makanan, pengaruh
metaboliknya serta akibat yang ditimbulkan bila terdapat kekurangan (ketidakcukupan)
zat gizi. Terdapat sejumlah besar zat gizi yang sebagian diantaranya, bersifat esensial
yang artinya tak dapat disentesis sendiri oleh tubuh sehingga harus dikonsumsi dari
makanan- makanan kita. Zat-zat gizi esensial tersebut meliputi vitamin, mineral, asam
amino, asam lemak dan sejumlah karbohidrat sebagai energy. Sedangkan golongan
yang tidak esensial adalah zat-zat gizi yang dapat disentesis (dibentuk) di dalam tubuh
dari senyawa atau zat gizi tertentu walaupun kesemuanya ini dapat juga bersumber dari
diet (hidangan yang kita konsumsi sehari-hari) (Paath,2005). Nutrisi adalah
keseluruhan berbagai proses dalam tubuh makhluk hidup untuk menerima bahan –
bahan dari lingkungan hidupnya dan menggunakan bahan – bahan tersebut agar
menghasilkan berbagai aktivitas dalam tubuhnya sendiri ( Mary,2000).
2. Tujuan Nutrisi
Dalam melaksanakan pemberian makanan untuk tumbuh kembang bayi. Memberikan
nutrient yang cukup untuk kebutuhan dalam :
a) Memelihara kesehatan dan memulihkan dari sakit.
b) Pertumbuhan dan perkembangan jasmani serta psikomotor.
c) Mengembangkan kemampuan bayi untuk menerima bermacam makanan dengan
berbagai rasa dan tekstur
d) Mengembangkan kemampuan bayi untuk menguyah dan menelan
e) Melakukan adaptasi terhadap makanan yang mengandung kadar energy yang
tinggi
f) Untuk mendidik kebiasaan makan yang baik
g) Kepuasaan
3. Manfaat Gizi dalam Tumbuh Kembang Bayi
Manfaat nutrisi dalam tubuh, dapat membantu proses pertumbuhan dan
perkembangan anak serta mencegah terjadinya berbagai penyakit akibat kurang nutrisi
dalam tubuh, seperti kekurangan energy dan protein,anemia,defisiensi (kekurangan )
yodium, defisiensi seng (Zn) defisiensi vit.A,defisiensi thiamin,defisiensi kalium dan
lain-lain. Terpenuhi kebutuhan nutrisi bayi dan anak diharapkan anak dapat tumbuh
dengan cepat sesuai dengan usia tumbuh kembang, dapat meningkatkan kualitas hidup,
serta mencegah terjadinya angka kematian dan sakit. Nutrisi juga dapat membantu
dalam aktivitas sehari-hari, karena nutrisi sebagai sumber tenaga, yang selalu
dibutuhkan oleh organ dalam tubuh. Sebagai sumber tenaga, nutrisi dapat diperoleh dari
karbohidrat sebanyak 50-55%,lemak sebanyak 30-35% dan protein sebanyak 15% (
Hidayat,2007).
4. Komponen Zat Gizi Yang Dibutuhkan oleh Bayi
Zat gizi merupakan unsur yang penting dalam nutrisi, yang dapat memberikan fungsi
tersendiri, kebutuhan nutrisi tidak dapat berfungsi secara optimal, kalau tidak
mengandung beberapa zat gizi yang sesuai dengan kebutuhan tubuh.
Beberapa zat gizi yang dapat dibagi menjadi dua golongan, yaitu golongan makro
dan mikro. Untuk zat gizi makro terdiri dari kalori dan air, untuk kalori berasal dari
karbohidrat, protein, lemak, dan air, sedangkkan kelompok zat gizi mikro terdiri dari
vitamin dan mineral.
1. Karbohidrat
Karbohidrat merupakan sumber energi yang tersedia dengan mudah di setiap
makanan, karbohidrat harus tersedia dalam jumlah yang cukup. Dapat diperoleh
dari beras, roti, macaroni, kentang, tepung beras, tepung maizena, tepung kacang
hijau, terigu, jagung, singkong, ubi.
Diperlukan untuk menunjang aktivitas anak seperti: bergerak, berlari, bermain dll.
2. Protein
Protein adalah zat gizi dasar yang berguna dalam pembentukan protoplasma sel (
sebagai zat pembangun). Terdiri dari: daging, ikan, susu, ati, ayam, tahu, tempe,
dan kacang-kacangan. Diperlukan untuk pembentukan berbagai jaringan tubuh
baru seperti dll.
3. Lemak
Lemak merupakan sumber yang kaya akan energi dan juga sebagai pelindung
organ tubuh, seperti pembuluh darah, saraf, organ dan lain-lain dan juga dapat
membantu dalam pengaturan suhu tubuh. Lemak berperan dalam pengangkutan
vitamin A,D,E, dan K. lemak dapat diperoleh dari daging, minyak, margarine dan
mentega.
4. Vitamin
Vitamin berguna dalam mengatur pertumbuhan dan dapat mencegah berbagai
penyakit. Kekurangan vitamin disebut avitaminosis. Terdapat beberapa jenis
vitamin yaitu :
vitamin A ( sayuran yang berwarna hijau, buah-buahan yang berwarna
kunning jingga, seperti bayam, kangkung, pepaya, buncis, wortel, mangga,
jeruk, pisang ,dll
vitamin B
B1 ( Thiamin): Ikan, daging ayam, kacang-kacangan dan susu.
B2 (Riboflavin) larut dalam air : Telur, sayuran hijau, daging
tak berlemak, susu, bijian lengkap.
B6 (piridoksin) : Biji-Bijian, sayuran, daging , pisang
B12 (sianokobalamin) : Hati dan ginjal, susu, daging.
vitamin C (asam askorbat) : Buah, jus jeruk
vitamin D : Minyak hati ikan, susu, kuning, telur
vitamin E (alfa tokoferol) : Sayuran daun hijau
vitamin K : Hati, telur, saluran daun hijau
5. Mineral
Mineral dibutuhkan dalam jumlah sedikit,tetapi sangat penting. Mineral dapat
dikelompokkan menjadi dua yaitu :
Mineral makro adalah mineral yang dibutuhkan dalam jumlah banyak >
100 mg/hari. Yang termasuk mineral makro adalah natrium, klor, fosfor,
kalsiuum, magnesium, dan sulfur.
Mineral mikro adalah mineral yang dibutuhkan dalam jumlah sedikit <
100mg/hari, yang termasuk mineral mikro adlah mangan, fluor, yodium,
kobalt, besi dan tembaga ( Hidayat,2007).
5. Bahan Makanan Yang Dianjurkan Dan Tidak Dianjurkan
a) Bahan Makanan Yang Dianjurkan
Sumber KH: mulai dari tepung beras, tepung maezena, kentang, tepung
hunkwe sampai ke beras, menjelang 1 tahun dapat diberikan macaroni, jagung
manis.
Sumber protein: keju, kuning telur, ayam/unggas, daging sapi, kerbau, hati
ayam, ikan yang mengandung omega 3 (salmon, tuna, kembung, dll), tempe,
thu, kajang hijau.
Sayuran: wortel, bayam, kangkung, labu kuning, brokoli, daun katuk, tomat
merah, kembang kol, dll.
Buah: pisang, advokad, mangga, papaya, semangka, melon, belimbing, dll.
Yougurt tawar
Minyak (minyak kelapa, mentega tawar).
7. Keuntungan ASI
Menyusui memberi banyak keuntungan: nutrisi,imunologi, dan psikologi. Menurut
Worthington Roberts (1993),menyusui memiliki keuntungan-keuntungan berikut :
Bayi mendapatkan immunoglobulin untuk melindunginya dari banyak penyakit
dan infeksi.
Bayi lebih jarang menderita infeksi telinga dan saluran pernapasan atas.
Bayi lebih jarang mengalami diare dan penyakit saluran cerna lainnya.
Risiko bayi mendapatkan diabetes juvenile menurun.
Bayi memiliki lebih sedikit kemungkinan untuk menderita limfoma tipe
tertentu.
Jenis protein yang ditelan mengurangi kemungkinan timbulnya reaksi alergi.
Bayi yang disusui memiliki lebih sedikit masalah dengan pemberian makan
yang berlebihan akibat “ harus menghabiskan susu sibotol”.
Insiden bayi untuk mengalami obesitas dan hipertensi pada masa dewasa
menurun.
Tidak perlu mencuci botol,menyiapkan formula,dan tidak menyimpannya
dilemari es.
Organ-organ ibu akan lebih cepat kembali ke keadaan sebelum hamil.
Menyusui meningkatkan kontak dekat antara ibu-anak (Bobak,2005).