Anda di halaman 1dari 5

TUGAS FOTOGRAFI

FOTO FREEZING

OLEH

Nama : YUNI FITRIA

Nim : 17033075

Prodi : Pendidikan Fisika

JURUSAN FISIKA

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

UNIVERSITAS NEGERI PADANG

2020
Freezing Motion

Dalam fotografi banyak teknik yang dapat digunakan untuk mendapatkan momen yang
diinginkan dengan sempurna. Salah satunya adalah teknik ‘Freezing Motion’. Freezing Motion
adalah teknik memotret dengan cara membekukan (menghentikan) objek yang sedang bergerak
mulai dari pelan hingga sangat cepat. Memotret objek tidak bergerak berbeda dengan memotret
objek yang bergerak namun terhenti. Contoh objek yang tidak bergerak adalah benda mati,
bunga yang tidak tertiup angin, hewan yang tertidur pulas.

Teknik Freezing Motion umumnya digunakan pada saat pengambilan gambar ketika
orang sedang berolahraga. Beberapa contoh lain teknik ini adalah pada saat kondisi fotografer
sedang memotret orang meloncat, hewan yang sedang berlari, orang yang sedang melempar
sesuatu, jatuhan air, burung yang sedang terbang hingga kendaraan yang sedang melaju dan lain
lain. Seperti pada teknik fotografi lainnya, teknik ini memerlukan pengaturan khusus untuk dapat
digunakan menangkap momen terbaik. Pengaturan khusus ini cukup mudah dilakukan dan tidak
memakan waktu yang lama. Hampir semua kamera pada smartphone saat ini memiliki Mode
Pakar (Pro/Manual/Advance). Dengan adanya mode tersebut, sangat membantu pemilik
smartphone tidak peduli seorang Fotografer Profesional maupun pengguna biasa untuk memotret
momen-momen yang diinginkannya.

Gambar di bawah ini adalah contoh hasil penerapan teknik Motion Freezing lengkap dengan
pengaturannya.

Photo by Markos Mant on Unsplash


Komponen terpenting dalam fotografi

1. Mempercepat Shutter Speed

Coba untuk menggunakan pengaturan Shutter Speed diatas 1/400s untuk mendapatkan gambar
yang lebih tajam. Jika tidak menggunakan Tripod atau sejenisnya, maka semakin tinggi shutter
speed akan semakin aman untuk mendapatkan gambar yang baik. Jika suasana terlalu cerah,
maka shutter speed tercepat antara 1/1000s - 1/1250s adalah pilihan terbaik agar gamba rtidak
terlalu gelap. Gambar diatas menggunakan Shutter Speed 1/680s

2. Sesuaikan ISO

Jangan takut untuk meninggikan pengaturan ISO jika suasana terlalu gelap. Biasanya pengaturan
ISO yang tinggi digunakan saat mengambil gambar indoor. Namun semakin tinggi ISO, gambar
yang dihasilkan akan semakin banyak mengandung noise. Jika suasana outdoor, tetap jaga
pengaturan ISO dibawah 800. ISO yang digunakan oleh contoh gambar di atas adalah 200

3. Sesuaikan Apperture

Untuk mendapatkan keseluran subjek yang bergerak lebih jelas lagi dapat dilakukan dengan
mengatur jarak fokus kamera. Jika berada di outdoor dengan cahaya yang cukup, maka mengatur
Apperture dengan kisaran mulai f3.5. Saat indoor dengan cahaya yang terang alangkah lebih
baiknya mengatur Apperture lebih dekat berkisar f2.8. Gambar diatas menggunakan Apperture
ƒ/1.0. Selain itu, pengaturan Focal Length yang digunakan adalah 35.0mm

4. Menciptakan atau Berburu Momen

Cara sederhana untuk menciptakan momen adalah dengan meminta subjek untuk berjalan,
berlari, meloncat atau melakukan pergerakan lainnya yang cukup menantang untuk dilakukan
pengambilan gambar menggunakan teknik ini. Contoh pada gambar diatas adalah subjek secara
murni melakukan loncatan diudara. Pada saat itu juga fotografer mengambil gambar dengan
cepat menggunakan teknik Freezing.

5. Terus Mencoba
Dalam fotografi tidak ada teknik yang salah untuk mengambil sebuah gambar atau momen.
Terus mencoba dengan teknik yang berbeda adalah sebuah tantangan yang patut dilakukan oleh
fotografer. Oleh karena itu, mengambil banyak gambar sekaligus bukanlah suatu larangan.
Terkadang pengambilan gambar secara tidak sengaja dapat menghasilkan momen yang cukup
berkualitas.Berikut ini adalah beberapa contoh hasil pengambilan gambar menggunakan teknik
Freezing Motion:

 Foto di bawah ini menggunakan pengaturan Shutter Speed 1/400s, ISO 200 dan
Apperture ƒ/1.7 dan Focal Length 20.0mm

Photo by Jamie Street on Unsplash

 Foto di bawah ini menggunakan pengaturan Shutter Speed 1/20s, ISO 200, Apperture
ƒ/8.0 dan Focal Length 32.0mm
Untuk dapat mengambil gambar secara masal agar momen tidak terlewat atau hilang, maka
pengambilan gambar dengan mode Burst adalah pilihan yang tepat. Burst adalah teknik
pengambilan gambar dengan cara menahan tombol potret (shutter) pada kamera.

Anda mungkin juga menyukai