Bab 7 Estimasi Paramaeter
Bab 7 Estimasi Paramaeter
ESTIMASI PARAMETER
Materi ini mempelajari cara membuat
interval keyakinan (1- )100 % pada estimator :
❖ rata-rata dan selisih rata-rata,
❖ varian dan rasio dua varian.
Parameter populasi :
➢ mean dan varian 2
➢ dapat estimasikan (diperkirakan) dari data
sampel.
Parameter sebagai penduga dinamakan estimator.
Contoh :
Populasi X mempunyai mean dan varian 2 .
Jika mean tidak diketahui,
rata-rata sampel X : estimator tunggal untuk .
Jika varian sampel 2 tidak diketahui,
varian sampel S2 : estimator tunggal untuk 2
44
Sifat-sifat Estimator :
1. Takbias.
Estimator θˆ : takbias thd parameter , jika
E( θˆ ) =
2. Konsisten.
Estimator θˆ : konsisten thd , jika
lim P( θˆ n - θ ε ) = 1
n→
Contoh.
1. Rata-rata sampel X
Merupakan parameter tak bias terhadap
mean populasi : E( X ) = .
2. Varian sampel S2
Merupakan parameter tak bias terhadap varian
populasi 2 :
E(S ) = E 1
i = 1(Xi - X) = σ 2
2 n 2
n -1
45
ESTIMASI INTERVAL KEYAKINAN
P{L U } = 1 -
46
7.3. Interval keyakinan rata-rata sebuah populasi
Populasi X :
➢ rata-rata tidak diketahui,
➢ varian 2 tidak diketahui.
Statistika penguji :
t= X − μ
S/ n
Gambar 2. Distribusi t
47
Dari distribusi t Diperoleh
P{-t/2,n-1 t t/2,n-1 } = 1 -
Atau
P{-t/2,n-1 X − μ t/2,n-1 } = 1 -
S/ n
Sehingga
P{ X - t/2,n-1 S/ n X + t/2,n-1 S/ n } = 1 -
X t/2,n-1 S/ n
48
Interval keyakinan pada mean atau rata-rata
dengan varian diketahui
Populasi X
➢berdistribusi normal dengan mean , varian 2
➢mean tidak diketahui,
➢varian 2 diketahui.
Statistika penguji :
Z= X -μ
/ n
berdistribusi normal standar dengan mean 0
dan varian 1.
49
Gambar 1. Distribusi Z (distribusi normal
standar)
Dari kurva distribusi normal standar
diperoleh :
P{- Z/2 Z Z/2 } = 1 -
Atau
P{- Z/2 X - μ Z/2 } = 1 -
/ n
Sehingga
P{ X - Z/2 / n X + Z/2 / n } = 1 -
X Z/2 / n
50
7.4. Interval keyakinan pada selisih rata-rata
Asumsi : σ 2 = σ 22 = 2 .
1
Definisi :
Interval keyakinan (1 - ) 100% pada
selisih mean 1 - 2 adalah
( X 1 - X 2 ) tα/2, n +n -2
Sp n1 + n1
1 2 1 2
Varian gabungan
(n - 1)S 2 + (n - 1)S2
S =
2 1 1 2 2
p
n1 + n 2 - 2
51
Asumsi : σ 2 σ 22
1
Definisi :
Interval keyakinan 100(1 - )% pada selisih rata-
rata 1 - 2 :
S12 S22
(X1 -X 2 ) t * +
ν n1 n 2
α/2,
(S12/n1 + S22/n 2 )2
= −2
(S1 /n1) (S2/n 2 )
2 2 2 2
+
n1 + 1 n2 + 1
Asumsi :
Jika varian σ 2 dan σ 22 diketahui,
1
2 2
( X 1 - X 2 ) Z/2 n
1 + 2
n
1 2
52
3.1. Interval keyakinan pada varian
mean atau rata-rata tidak diketahui
Populasi X :
• berdistribusi normal
• rata-rata tidak diketahui.
Statistik penguji :
2 = (n - 1)S
2
2
53
Gambar 3. Distribusi Chi-Kuadrat
P{2(1-/2),(n-1) 2 2(/2),(n-1) } = 1 -
Atau
P{2(1-/2),(n-1) (n - 1)S2
2(/2),(n-1) } = 1 -
2
Sehingga
(n
P{ 2 - 1)S2 (n
2
2 - 1)S2
}=1-
χ /2,n - 1 χ 1 − /2,n - 1
54
Sehingga interval keyakinan 100(1- ) persen pada
varian 2 adalah
(n - 1)S2 2 (n - 1)S2
χ /2,n - 1
2 2 χ 1 − /2,n - 1
(n - 1)S2 2 (n
dan 2 - 1)S
2
2
χ , n -1
2 χ 1 − , n -1
55
3.2. Interval keyakinan pada ratio dua varian
Statistik penguji :
S 2 /2
F = 22 22
S1 / 1
berdistribusi F dengan derajat kebebasan
(n2-1),(n1- 1).
56
Gambar 4. Distribusi F
P{F(1-/2),(n2-1),(n1-1) F F(/2),(n2-1),(n1-1) } = 1 -
atau
S2 /2
P{F(1-/2),(n2-1),(n1-1) 22 22 F(/2),(n2-1),(n1-1)}=1-
S1 / 1
atau
S 2
1 2
1 S 1
2
P{ 2 F1-/2,(n2-1),(n1-1) 2 2 F/2,(n2-1),(n1-1)}
S2 2 S2
=1-
57
Sehingga interval keyakinan 100(1- ) persen pada
ratio dua varian 12 adalah
2
2
S12 F
1-/2,(n2-1),(n1-1)
2 S2
22 S22 F/2,(n2-1),(n1-1)
1 1
S22
S12 F
1-,(n2-1),(n1-1)
2
1 dan 2
1 S2
2 F,(n2-1),(n1-1)
1
2 2
S22
2 2 S2
58
Studi Kasus : Debit sedimen
Diberikan data sampel hasil penelitian mengenai debit
sedimen rata-rata bulanan dari suatu hulu sungai (dalam
100 ton/hari) selama 1981 di dua lokasi pos duga air,
sebagai berikut.
Statistika Deskriptif :
LOKASI A LOKASI B
Rata-rata sampel: X 1 0,3117 Rata-rata sampel : X 2 0,4383
Varian : S1
2
0,18 Varian : S22 0,127
Deviasi Standar : S1 0,13306 Deviasi Standar : S2 0,35662
59
a. Interval keyakinan pada mean debit sedimen
1. Lokasi A
Interval keyakinan dua arah 95% untuk rata-rata debit
sedimen pada Lokasi A : t0,025, 11 = 2,201
X - t0,025, 11 S/ n X + t0,025, 11 S/ n
0,227 0,396
X - t0,05, 11 S/ n
0,3117 – 1,796 x 0,13306/ 12
0,2427
2. Lokasi B
Interval keyakinan dua arah 95% untuk rata-rata debit
sedimen pada Lokasi B : t0,025, 11 = 2,201
X - t0,025, 11 S/ n X + t0,025, 11 S/ n
0,4383–2,201x0,35662/ 12 0,4383+2,201 x 0,35662/ 12
0,2117 0,665
60
Sebuah batas bawah interval keyakinan satu arah 95%
untuk rata-rata debit sedimen pada Lokasi B : t0,05, 11 =
1,796
X - t0,05, 11 S/ n
0,4383 – 1,796 x 0,35662/ 12
0,2534
61
b. Interval keyakinan pada selisih mean debit
sedimen dari dua lokasi
Asumsi : σ 2 = σ 22 = 2
1
Varian gabungan :
(n - 1)S2 + (n - 1)S2
p=
S2 1 1 2 2
n + n -2
1 2
= (12 - 1) 0,018 + (12 - 1)0,127
12 +12 - 2
= 0,0724
( X 1 - X 2 )+ tα/2, n +n -2 Sp n1 + n1
1 2 1 2
-0,3545 1 - 2 0,1012
62
Asumsi : σ 2 σ 22
1
(S12/n1 + S22/n 2 )2
= −2
(S1 /n1) (S2/n 2 )
2 2 2 2
+
n1 + 1 n2 + 1
= (0,018/12 + 0,127/12 )2
− 2 = 14,55
2
(0,018/12) + (0,127/12) 2
12 + 1 12 + 1
t0,025, 15 = 2,131
S12 S22
( X 1 - X 2 )- t
* + 1-2
ν n1 n 2
α/2,
S12 S22
( X 1 - X 2 )+ t
* +
ν n1 n 2
α/2,
- 0,361 1 - 2 0,108
63
Output SPSS 11
T-Test
Group Statistics
N Mean Std. Deviation Std. Error Mean
POS
DEBIT pos 1 12 .3117 .13306 .03841
pos 2 12 .4383 .35662 .10295
64