Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
Di Kebupaten Pinrang
Teknik Arsitektur
Di Susun Oleh;
NURFITASARI
F22115078
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS TADULAKO
2018/2019
1
KATA PENGANTAR
Semoga Allah SWT memberikan balasan setimpal kepada semua pihak yang telah
memberikan bantuan , bimbingan dan nasehat dalam proses penyelesaian Tugas Akhir
ini. Penulis menyadari bahwa penyusunan Tugas Akhir yang penulis kerjakan masih
banyak terdapat kekurangan, sehingga kritik dan saran dari semua pihak sangat
diharapkan agar laporan ini dapat diperbaiki lagi di kemudian hari. Semoga Tugas Akhir
ini dapat di terima dan bermanfaat bagi semua pihak yang membutuhkanya. Aamiin
wassalamualaikum Wr. Wb
Penyusun
2
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL
3
2.1.5 Parawisata Kebupaten Pinrang ....................................................
4
DAFTAR PUSTAKA .......................................................................................
5
BAB 1
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Indonesia Terletak di garis khatulistiwa dan berada di benua Asia dan Australia serta
antara Samudra Pasifik dan Samudra Hindia. Karena letaknya yang berada di antara dua
benua dan dua samudra, maka Indonesia disebut juga sebagai nusantara (kepulauan
antara. Di Indonesia pariwisata dan kebudayaan hingga saat ini banyak sekali yang
terkenal sampai ke luar negeri. Dengan demikian maka banyak daerah-daerah di
Indonesia yang mengoptimalkan pelestarian sumber daya alam darat maupun laut sebagai
sarana wisata. Seperti halnya di Bali yang keindahan pantai terkenal hingga mancanegara
dan terkenal dengan istilah pulau dewata. Tidak hanya di Bali daerah lain di Indonesia
juga mempunyai potensi pariwisata dan kebudayaan yang tak kalah menariknya. Seperti
yang ada di Kabupaten pinnrang yang banyak potensi wisata dan budayanya
6
Identitas daerah “INTANPARI” (Industri-Pertanian-Pariwisata) merupakan potensi
Kabupaten pinrang yang mendapatkan prioritas untuk dikembangkan. Hal ini didukung
dengan semboyan MAMMESI KI SIBAWA (Mari Bersama membangun, Aman dan
Makmur). Kabupaten pinrang juga telah meraih penghargaan di bidang kebersihan kota,
hal ini ditandai dengan telah diperolehnya ADIPURA sejak tahun 2000. Berbagai potensi
wisata yang dimiliki Kabupaten Pinrang, baik obyek wisata maupun Industri Pariwisata
cukup memadai.
Bagaimana menentukan lokasi yang strategis, dicapai dari lokasi wisata dan budaya yang
ada di Pinrang, sekaligus menunjang eksistensi antar kegiatan dalam tata ruang makro.
Bagaimana merencanakan tata site dan pola gubahan massa, sehingga interaksi kegiatan
yang ada dapat berjalan dengan lancar dan efektif.
Bagaimana merencanakan program ruang suatu wadah kegiatan informasi pariwisata dan
kebudayaan yang meliputi kegiatan pameran tetap/temporer, pemasaran, penelitian dan
pengelolaan.
7
Bagaimana mendesain suatu pusat informasi pariwisata dan kebudayaan yang menarik
sesuai dengan konsep arsitektur ramah lingkungan dan arsitektur lokal.
1.3.1 Tujuan
1.3.2 Sasaran
Agar dapat membangun pusat informasi parawisata dan kebudayaan di kota pinrang
sehingga tempat-tempat wisata yang ada di kota pinrang yang belum terekspos dapat di
kenal di mancanegara
8
1. Materi yang disajikan adalah tentang pariwisata dan kebudayaan di Kabupaten
Pinrang yang masih terbuka lebar untuk dikembangkan, diteliti, dibina dan di
informasikan secara baik.
2. Skope pelayanan bersifat nasional dan internasional.
9
c. Studi lapangan, yaitu dengan mengunjungi lokasi perencanaan dan
perancangan guna memperoleh data yang dibutuhkan.
BAB I : PENDAHULUAN
10
Berisi tentang analisa dan konsep dari hasil tinjauan pustaka maupun data
lapangan kemudian dikembangkan menjadi sebuah konsep yang dapat dijadikan
design.
11
BAB 2
TINJAUAN PUSTAKA
tempat yg letaknya di bagian tengah, Pokok pangkalan atau yang jadi tumpuan
(berbagaibagai urusan).
Informasi merupakan pesan atau kumpulan pesan (ekspresi atau ucapan) yang
terdiri dari order sekuens dari simbol, atau makna yang ditafsirkan dari pesan atau
kumpulan pesan. Informasi dapat direkam atau ditransmisikan, hal ini merupakan tanda-
tanda, atau sebagai sinyal berdasarkan gelombang.
Berdasarkan Pengertian informasi menurut para ahli yang telah disebutkan diatas, dapat
disimpulkan bahwa informasi adalah sekumpulan fakta-fakta yang telah diolah menjadi
bentuk data, sehingga dapat menjadi lebih berguna dan dapat digunakan oleh siapa saja
yang membutuhkan data-data tersebut sebagai pengetahuan ataupun dapat digunakan
dalam pengambilan keputusan.
Informasi bisa dikatakan sebagai pengetahuan yang didapatkan dari belajar,
pengalaman atau instruksi. Namun, istilah ini masih memiliki banyak arti tergantung pada
konteksnya. Dalam beberapa pengetahuan tentang suatu peristiwa tertentu yang telah
dikumpulkan ataupun dari sebuah berita dapat juga dikatakan sebagai informasi. Lain
halnya dalam ilmu komputer, informasi adalah data yang disimpan, diproses atau
ditransmisikan. Para ahli meneliti konsep informasi tersebut sebagai pengetahuan yang
didapatkan dari pembelajaran, pengalaman maupun instruksi.
Dari pengertian lainnya informasi adalah data yang telah diberi makna. misalnya,
dokumen berupa spreadsheet (Ms.Excel) biasa digunakan untuk membuat informasi dari
data yang ada didalamnya. Laporan laba rugi dan neraca merupakan salah satu bentuk
informasi, sedangkan angka yang terdapat didalamnya adalah data yang telah diproses
12
sehingga bisa digunakan oleh siapa saja yang membutuhkannya dan pada akhrinya Sifat
informasi ini adalah bisa menambah pengetahuan atau wawasan terhadap seseorang.
Sumber informasi adalah data. Data itu berupa fakta kenyataan yang
menggambarkan suatu kejadian-kejadian dan kesatuan nyata. Yang kemudian data
tersebut diolah melalui suatu metode untuk menghasilkan informasi, kemudian penerima
menerima informasi tersebut, membuat suatu keputusan dan melakukan tindakan, yang
kemudian menghasilkan suatu tindakan yang lain yang akan menimbulkan sejumlah data
kembali. Data tersebut akan ditangkap sabagai input, diproses kembali lewat suatu model
dan seterusnya membentuk suatu siklus. Siklus informasi ini dapat digambarkan sebagai
berikut :
Gambar 2.1
Siklus Informasi (Tata Sutabri, 2005:21)
Abdul Kadir (2002: 31); McFadden dkk (1999) mendefinisikan informasi sebagai
data yang telah diproses sedemikian rupa sehingga meningkatkan pengetahuan seseorang
yang menggunakan data tersebut.
13
Jogianto (2004:8) dalam bukunya yang berjudul Analisis dan Desain Sistem
Informasi, berpendapat bahwa informasi adalah data yang diolah menjadi bentuk yang
lebih berguna bagi yang menerimanya
Menurut Gordon B. Davis (1991: 28), informasi adalah data yang telah diolah
menjadi sebuah bentuk yang berarti bagi penerimanya dan bermanfaat bagi pengambilan
keputusan saat ini atau mendatang
14
sarana prasarana ataupun hanya sekedar membenahi sarana yang sudah ada supaya
menjadi lebih baik. hal tersebut perlu dilakukan untuk menarik wisatawan, dan supaya
para wisatawan yang datang tidak merasa bosan bila berwisata di tempat wisata tersebut.
Hal-hal yang berhubungan dengan pariwisata antara lain wisata, wisatawan, dan
kepariwisataan. Berdasarkan Undang-Undang No. 10 Tahun 2009 pengertian wisata
adalah kegiatan perjalanan yang dilakukan oleh seseorang atau sekelompok orang dengan
mengunjungi tempat tertentu untuk tujuan rekreasi, pengembangan pribadi, atau
mempelajari keunikan daya tarik wisata yang dikunjungi dalam jangka waktu sementara.
Pengertian wisatawan adalah orang yang melakukan wisata, sedangkan kepariwisataan
adalah keseluruhan kegiatan yang terkait dengan pariwisata dan bersifat multidimensi
serta multidisiplin yang muncul sebagai wujud kebutuhan setiap orang dan Negara serta
interaksi antara wisatawan, Pemerintah, Pemerintah Daerah, dan pengusaha.
15
Dari sisi ekonomi, pariwisata muncul dari empat unsur pokok yang saling terkait
erat atau menjalin hubungan dalam suatu sistem, yakni pemintaan atau kebutuhan,
penawaran atau pemenuhan kebutuhan berwisata itu sendiri, pasar dan kelembagaan yang
berperan untuk memfasilitasi keduanya, serta pelaku atau aktor yang menggerakkan
ketiga elemen tersebut. Keterkaitan antar keempat unsur tersebut sebagai sistem
pariwisata dapat dilihat pada gambar berikut (Damanik dan Weber, 2006:2)
16
yang diciptakan oleh manusia sebagai makhluk yang berbudaya, berupa perilaku dan
benda-benda yang bersifat nyata, misalnya pola-pola perilaku, bahasa, peralatan hidup,
organisasi sosial, religi, seni, dan lain-lain, yang kesemuanya ditujukan untuk membantu
manusia dalam melangsungkan kehidupan bermasyarakat.
Gambar 2.2
adalah sebelah Utara dengan Kabupaten Tana Toraja, sebelah Timur dengan
Kabupaten Sidenreng Rappang dan Enrekang, sebelah Barat Kabupaten Polmas Provinsi
Sulawesi Barat dan Selat.
17
Makassar, sebelah Selatan dengan Kota Parepare. Luas wilayah Kabupaten
mencapai 1.961,77 km².Kabupaten Pinrang memiliki garis pantai sepanjang 93 Km
sehingga terdapat areal pertambakan sepanjang pantai, pada dataran rendah didominasi
oleh areal persawahan, bahkan sampai perbukitan dan pegunungan. Kondisi ini
mendukung Kabupaten Pinrang sebagai daerah Potensial untuk sektor pertanian dan
memungkinkan berbagai komoditi pertanian (Tanaman Pangan, perikanan, perkebunan
dan Peternakan) untuk dikembangkan. Ketinggian wilayah 0–500 mdpl ( 60,41%),
ketinggian 500–1000 mdpl ( 19,69% ) dan ketinggian 1000 mdpl (9,90%)
Ada beberapa versi mengenai asal pemberian nama Pinrang yang berkembang di
masyarakat Pinrang sendiri. Versi pertama menyebut Pinrang berasal dari bahasa
Bugis yaitu kata "benrang" yang berarti "air genangan" bisa juga berarti "rawa-rawa".
Hal ini disebabkan pada awal pembukaan daerah Pinrang masih berupa daerah rendah
yang sering tergenang dan berawa. Versi kedua menyebutkan bahwa ketika Raja Sawitto
bernama La Dorommeng La Paleteange, bebas dari pengasingan dari kerajaan Gowa.
Kedatangan disambut gembira namun mereka terheran karena wajah raja berubah dan
mereka berkata "Pinra bawangngi tappana puatta pole Gowa", yang artinya berubah saja
mukanya Tuan Kita dari Gowa. Setelah itu rakyat menyebut daerah tersebut
sebagai Pinra yang artinya berubah, kemudian lambat laun menjadi Pinrang.
Sumber lain mengatakan pemukiman Pinrang yang dahulu rawa selalu tergenang
air membuat masyarakat berpindah-pindah mencari pemukiman bebas genangan air,
dalam bahasa Bugis disebut "Pinra-Pinra Onroang". Setelah menemukan pemukiman
yang baik, maka tempat tersebut diberi nama: Pinra-pinra.
18
Gambar 2.3 Peta Kebupaten Pinrang (Sul-Sel)
19
Obyek Wisata yang ada di Kabupaten Pinrang antara lain :
a. Objek Wisata alam ; Permandian Air Panas Sulili, Pemandian Air Panas Lemo
Susu, Air Terjun Kali Jodoh, Pantai Ujung Tape, Pulau Kamarrang, Permandian
Air Terjun Karawa, Permandian Balalong Permai.
1. Adanya berbagai Hotel dan Restoran : Hotel Bintang, Hotel Fatir, Hotel Neorin,
Restoran /Rumah Makan.
4. Berbagai jenis atraksi Wisata dan Kesenian : Seni Musik kecapi, Tari Madduppa,
dan Tari Kipas
20
selatan dan 119°26’30” sampai 119°47’20” bujur timur. Secara administratif, Batas
wilayah kabupaten ini adalah sebelah Utara dengan Kabupaten Tana Toraja, sebelah
Timur dengan Kabupaten Sidenreng Rappang dan Enrekang, sebelah Barat Kabupaten
Polmas Provinsi Sulawesi Barat dan Selat. Yang merupakan daerah yang paling banyak
memiliki aset wisata. Berbagai potensi wisata tersebar dibeberapa kecamatan dan
mempunyai karakteristik yang khas, mengutamakan wisata agrowisata alam dan sejarah
budaya.Selain itu, masih banyak sekali kawasan wisata budaya yang mempunyai
keistimewaan dan nilai kekhasan tersendiri.
Berikut ini adalah atraksi wisata alam dan seni budaya yang ada di Kabupaten Pinrang
yang terkenal :
Gambar 2.4
21
panas Sulili, salah satunya yaitu sumber air panas yang terletak tidak jauh dari kolam
utama tempat berendam, keunikanya ialah sumber air panas ini seolah-olah muncul dari
perut bumi dan bukan berasal dari gunung berapi seperti sumber-sumber air panas lainnya
yang lazim ditemui. Terletak di lingkungan Sulili, kelurahan maminasae, kecamatan
Palleteang, bagian selatan Kabupaten Pinrang
Gambar 2.5
Salah satu obyk wisata bahari yang terletak di desa Langga kecamatan Mattiro
Sompe ± 25 km arah barat kota Pinrang, Untuk mencapai tempat ini diperlukan waktu
perjalanan ± 20 menit melalui jalan darat dan beraspal. Kawasan ini memiliki daya tarik
tersendiri, pada sore hari kita dapat menikmati angin pantai yang sejuk. Pantai Ujung
Tape ramai dikunjungi masyarakat utamanya pada hari libur dan hari raya.
22
Gambar 2.6.
Permandian Air Panas “Lemo Susu” adalah salah satu obyek wisata yang terletak
di kecamatan Lembang ± 45 Km arah utara kota Pinrang. Berada di atas lahan seluas 20
hektar dengan fasilitas yang tersedia antara lain kolam renang, bangunan-bangunan
peristirahatan, pondok karaoke dan lain-lain.
4. Pulau Kamarrang
23
Gambar 2.7.
Salah satu obyek wisata bahari yang terletak di kecamatan Suppa (± 30 Km arah
selatan kota Pinrang). Kawasan ini diapit oleh laut sehingga menarik untuk dikunjungi.
Pulau Kamarrang adalah wilayah Kabupaten Pinrang yang berhadapan dengan kota
Parepare, sehingga bila kita mau menyeberang ke pulau ini lebih dekat bila anda lewat
Pelabuhan Parepare naik perahu tradisional dan hanya memerlukan waktu ± 15 menit.
Gambar 2.8.
24
Di kecamatan Lembang terdapat beberapa tempat wisata, salah satunya adalah Air
Terjun arah Utara Kota Pinrang, dalam menempuh perjalanan sampai ke tempat ini
memerlukan waktu ± 1.7 Jam, jalan menuju ke tempat ini sebagian beraspal dan sebagian
pula jalanan pengerasan. Air Terjun Karawa, salah satu obyek wisata alam yang banyak
di kunjungi masyarakat, terutama pada hari raya atau hari libur, sebab Permandian Air
Terjun ini mempunyai Pesona alam.
Gambar 2.9.
7. Benteng Paremba
25
Gambar 2.10.
8. Bendungan Benteng
Gambar 2.11.
26
Bendungan Benteng adalah salah satu peninggalan Kolonial Belanda. Pada tahun
1939 bendungan ini dibangun, di mana pada awalnya hanya sebuah survey pada induk
bendungan Benteng oleh IR. FRAMA tahun 1927. Bendungan ini mulai dikerjakan pada
tahun 1936 dibawah Pimpinan IR.H.M VERWAY. Bendungan Benteng terletak di
kecamatan Patampanua, ± 20 km arah utara kota Pinrang. Memerlukan perjalanan ± 20
menit melalui jalan darat.
9. Monumen Lasinrang
Gambar 2.12.
27
Gambar 2.13.
28
11. Air Terjun Kalijodoh
Gambar 2.14.
Air Terjun Kalijodoh adalah salah satu obyek wisaa yang trletak di Kecamatan
Lembang Kabupaten Pinrang ± 25 km arah utara kota Pinrang, bila kita mengadakan
perjalanan ke tempat ini hanya memerlukan waktu 40 menit lewat jalan darat. Air terjun
Kalijodoh mempunyai cerita tersendiri. Dan menurut ceritanya, dinamakan Kalijodo
karena pada zaman dahulu sepasang muda-mudi berhasil membina rumah tangga setelah
datang ke tempat ini untuk bermustajab, memohon do’a kepada Sang Pencipta untuk
dipertemukan jodohnya. Hingga saat ini masyarakat Pinrang masih mempercayai cerita
tersebut.
Kegiatan informasi dan promosi objek wisata sangat berpengaruh terhadap minat
dan motivasi wisatawan. Suatu kegiatan informasi dan promosi objek wisata yang
terencana, terarah, terpadu, dan efektif akan dapat terlaksana dengan baik apabila terdapat
informasi yang cukup terhadap wisatawan. Juga sebaliknya, perlu adanya banyak data
tentang minat dan motivasi dari wisatawan domestik maupun mancanegara yang perlu
29
dijaring untuk study yang bersifat umum sebagai landasan untuk melancarkan promosi
yang memikat bagi para wisatawan sehingga arah dari promosi tersebut lebih mengena,
dalam arti dapat dipasarkan dengan tepat. Sebagai bangunan yang berfungsi mewadahi
aktifitas yang berhubungan dengan informasi pariwisata dan budaya yang ada di
Kabupaten Karanganyar, bangunan Pusat Informasi Pariwisata dan
Kebudayaan mempunyai peran yang besar bagi pariwisata dan kebudayaan yang
ada di Kabupaten Karanganyar karena belum ada bangunan pusat informasi dan
kebudayaan yang dibangun permanent untuk mewadahi aktivitas pariwisata dan
kebudayaan sehingga dapat memperkenalkan pariwisata dan kebudayaan kepada
masyarakat dalam negeri maupun luar negeri khususnya masyarakat Karanganyar dan
sekitarnya.
Tinjauan umum mengenai pusat informasi parawisata dan kebudayaan ini berisi
tentang hal-hal terkait seperti definisi, fasilitas dan sebagainya.
30
Tercapainya efisiensi, efektifitas, dan akuntabilitas pembangunan sebuah Pusat Informasi
Wisata/TIC.
Konsep dasar pembangunan Pusat Informasi Wisata/TIC adalah menyediakan
fasilitas layanan informasi pariwisata yang akurat dan terbaru kepada siapa saja yang
membutuhkan. Seiring dengan perkembangan kebutuhan dan kemajuan jaman, maka
fungsi Pusat Informasi Wisata/TIC dapat ditambahkan menjadi tempat melakukan
promosi bagi sebuah destinasi dalam meningkatkan jumlah kunjungan dan lama tinggal
wisatawan yang berkunjung.
Fungsi dan Manfaat Pusat Informasi Pariwisata dan Budayaan adalah antara lain:
31
2.2.3 Tujuan Pusat Budaya dan Pariwisata
• Area layanan
• Area pengelola
• Sarana dan prasarana
32
Karyawan/staff meliputi staff administrasi, staff kebersihan, staff keamanan,
serta staff pendukung kegiatan utama.
d. Pengunjung
Pengunjung merupakan pelaku pendukung dalam lingkup penikmat destinasi
wisata, namun tak dapat dielakan pula kehadiran pengunjung yang hanya hadir
untuk berkunjung dan menghabiskan waktu semata.
e. Media
Media merupakan pelaku penunjang kegiatan utama dalam lingkup promosi,
dokumentasi dan publikasi, serta merupakan peran penting dalam
mengabadikan perkembangan dan pertumbuhan kepariwisataan.
a) Kegiatan/aktivitas utama
Kegiatan/aktivitas utama pada Pusat Informasi Wisata adalah kegiatan
promosi, travel advice and support, pusat penjualan serta edukasi.
b) Kegiatan Pendukung
Kegiatan pendukung pada Pusat Informasi Wisata ini dapat berupa kegiatan
administrasi dan kegiatan menikmati pagelaran destinasi/kebudayaan
sekitar.
c) Kegiatan Penunjang
Kegiatan penunjang pada Pusat Informasi Wisata dapat berupa kegiatan
pendokumentasian oleh media maupun pribadi/kelompok.
d) Kegiatan Servis
33
2.2.8 Organisasi Ruang
Analisa organisasi ruang dilakukan dengan meninjau analisa pelaku, aktivitas
serta fasilitas yang ada. Untuk itu berikut adalah analisa organisasi ruang Pusat Informasi
Wisata :
a. Turis/wisatawan
• Entrance/lobby
• Service desk
• Area informasi
• Lounge
• Toilet
• Tempat ibadah
• Kantin/mini pantry
• Area parkir
b. Pengunjung
• Entrance/lobby
• Service desk
• Area informasi
• Lounge
• Toilet
• Tempat ibadah
• Kantin
• Area parkir
c. Pengelola
• Manajerial
• Pramu ruang
• Toilet
• Tempat ibadah
• Kantin
34
• Gudang
• Area parkir
d. Karyawan/Staff
• Area promosi/cetak
• Area informasi
• Service desk
• Area loading barang
• Ruang staff
• Ruang penerimaan tamu
• Ruang administrasi
• Ruang komunikasi
• Area sampah
• Area MEE & air bersih
• Area APAR & P3K
• Toilet
• Kantin
• Tempat ibadah
• Gudang
• Area parkir
e. Media
• Auditorim/panggung pertunjukan
• Area tribun penonton
• Ruang penerimaan tamu
• Toilet
• Kantin
• Tempat ibadah
• Area parkir
35
2.3 Tinjauan Desain Konsep Arsitektur Ramah Lingkungan Dan Arsitektur Local
green building atau bangunan ramah lingkungan didorong menjadi gaya dunia bagi
pengembangan properti saat ini, karena bangunan ramah lingkungan ini memiliki
kontribusi dapat menahan laju pemanasan global dengan membenahi iklim mikro.
Fakta akibat pemanasan global menyebabkan terus berkembangnya produk industri
dalam dunia arsitektur dan bahan bangunan saat ini. Green building adalah suatu praktek
membuat struktur dan menggunakan proses yang bertanggung jawab terhadap lingkungan
dan sumber daya yang seefisien mungkin di seluruh siklus hidup suatu bangunan, dari
saat mendesain, melakukan konstruksi, membangun, memelihara bangunan, melakukan
renovasi dan dekonstruksi bangunan. Konsep green building sendiri menekankan
peningkatan efisiensi dalam penggunaan air, energi, dan material bangunan.
Green building dapat mengurangi atau bahkan menghilangkan dampak bangunan
baru terhadap lingkungan dan kesehatan manusia. Sebagai contoh, memanfaatkan sinar
matahari melalui teknik tenaga surya atau menggunakan tanaman dan pohon-pohon kecil
sebagai atap bangunan sehingga terlihat hijau.Desain green building akan
memperhatikan banyaknya ruang terbuka untuk memaksimalkan sirkulasi udara dan
cahaya alami, sedikit mungkin menggunakan penerangan lampu dan AC pada siang hari.
Selain itu, akan diperhatikan juga bahwa bangunan tersebut hemat energi, membatasi
lahan terbangun, sederhana, memiliki mutu yang baik, efisiensi material serta material
yang digunakan ramah lingkungan. Rancangan umum saat ini adalah atap-atap bangunan
dikembangkan menjadi taman atap yang memiliki nilai ekologis tinggi, yaiktu
mengurangi suhu udara dan pencemaran serta menambah ruang hijau.
Penggunaan material bahan bangunan yang tepat juga berperan besar dalam
menghasilkan bangunan berkualitas yang ramah lingkungan. Beberapa produsen bahan
bangunan telah membuat produk dengan inovasi baru yang meminimalkan terjadinya
kontaminasi lingkungan, mengurangi pemakaian sumber daya alam yang tak terbarukan,
dan menghemat penggunaan energi secara keseluruhan.Kesimpulannya adalah,
36
konsep green building yang dikembangkan saat ini akan menjaga lingkungan tetap hijau,
selaras, dan harmonis dengan mereka yang tinggal di dalamnya sedangkan
Sejarah bangunan ramah lingkungan atau green building didorong menjadi tren
dunia, terutama bagi pengembangan properti saat ini. Bangunan ramah lingkungan ini
mempunyai kontribusi menahan laju pemanasan global dengan membenahi iklim mikro.
Dalam pemanasan global, hal yang perlu diperhatikan adalah dengan penghematan air
dan energi serta penggunaan energi terbarukan. Arsitektur ramah lingkungan, yang juga
merupakan arsitektur hijau, mencakup keselarasan antara manusia dan lingkungan
alamnya. Arsitektur hijau mengandung juga dimensi lain seperti waktu, lingkungan alam,
sosio-kultural, ruang, serta teknik bangunan. Hal ini menunjukkan bahwa arsitektur hijau
bersifat kompleks, padat dan vital dibanding dengan arsitektur pada umumnya. Green
architecture didefinisikan sebagai sebuah istilah yang menggambarkan tentang ekonomi,
hemat energi, ramah lingkungan, dan dapat dikembangkan menjadi pembangunan
berkesinambungan. Green architecture (dikenal sebagai konstruksi hijau atau bangunan
yang berkelanjutan) adalah praktek membuat struktur dan menggunakan proses yang
bertanggung jawab terhadap lingkungan dan sumber daya yang efisien di seluruh siklus
hidup bangunan: dari tapak untuk desain, konstruksi, operasi, pemeliharaan, renovasi, dan
dekonstruksi. Praktek ini memperluas dan melengkapi desain bangunan klasik
keprihatinan ekonomi, utilitas, daya tahan, dan kenyamanan.
Tujuan umumnya adalah bahwa bangunan hijau dirancang untuk mengurangi dampak
keseluruhan dari lingkungan yang dibangun pada kesehatan manusia dan lingkungan
alam oleh:
37
Fakta akibat pemanasan global mendorong lahirnya berbagai inovasi produk industri
terus berkembang dalam dunia arsitektur dan bahan bangunan. Konsep pembangunan
arsitektur hijau menekankan peningkatan efisiensi dalam penggunaan air, energi, dan
material bangunan, mulai dari desain building interior, pembangunan, hingga
pemeliharaan bangunan itu ke depan.
Bentuk arsitek design bangunan yang baik dan ramah lingkungan adalah bangunan yang
memperhatikan lingkungan sekitarnya seperti membuat taman di lingkungan rumah dan
gedung selain itu kurangi jumlah penggunaan kaca pada rumah atau bangunan gedung
kantor. Untuk desain interior, menggunakan interior yang ramah lingkungan dan
mengurangi pengunaan listrik yang sangat berlebihan, selain itu gunakan bahan bahan
seperti kayu, dan kurangin penggunaan kaca dan lampu atau interior lainnya yang
menggandung bahan kaca. Sedangkan pada desain eksteriornya, dengan menghindari
penggunaan bahan bangunan yang berbahaya dan diganti dengan yang ramah lingkungan,
dengan memperbanyak taman hijau dan taman yang memang di butuhkan untuk mengatur
keseimbang lingkungan sekitar. Desain bangunan hemat energi, membatasi lahan
terbangun, layout sederhana, ruang mengalir, kualitas bangunan bermutu, efisiensi bahan,
dan material ramah lingkungan. Atap-atap bangunan dikembangkan menjadi taman atap
(roof garden, green roof) yang memiliki nilai ekologis tinggi (suhu udara turun,
pencemaran berkurang, ruang hijau bertambah).Pemilihan material yang ramah
lingkungan dapat dijabarkan menjadi dua hal yakni dari sisi teknologi dan penggunaan.
Dari sisi teknologi, pemilihan bahan sebaiknya menghindari adanya toksin atau racun dan
diproduksi tidak bertentangan dengan alam. Sebagai contoh, minimalkan penggunaan
material kayu, batu alam ataupun bahan bangunan yang mengandung racun seperti
asbeston. Sedangkan dari sisi penggunaan, pemilihan material yang ramah lingkungan
misalnya menggunakan lampu hemat energi seperti lampu LED yang rendah konsumsi
listrik, semen instan yang praktis dan efisien, atau pun memilih keran yang memakai tap
38
yang hanya mengeluarkan air dalam volume tertentu.Penggunaan material bahan
bangunan yang tepat berperan besar dalam menghasilkan bangunan berkualitas yang
ramah lingkungan. Beberapa jenis bahan bangunan ada yang memiliki tingkat kualitas
yang memengaruhi harga. Penetapan anggaran biaya sebaiknya sesuai dengan anggaran
biaya yang tersedia dan dilakukan sejak awal perencanaan sebelum konstruksi untuk
mengatur pengeluaran sehingga baik building interior maupun eksteriornya tetap
berkualitas.Bahan baku building interior design maupun eksteriornya yang ramah
lingkungan berperan penting dalam menjaga kelestarian lingkungan bumi. Beragam
inovasi teknologi proses produksi terus dikembangkan agar industri bahan baku tetap
mampu bersahabat dengan alam. Industri bahan bangunan sangat berperan penting untuk
menghasilkan bahan bangunan yang berkualitas sekaligus ramah lingkungan. Konstruksi
design bangunan yang berkelanjutan dilakukan dengan penggunaan bahan-bahan
alternatif dan bahan bakar alternatif yang dapat mengurangi emisi CO2 sehingga lebih
rendah daripada kadar normal bahan baku yang diproduksi sebelumnya. Bahan baku
alternatif yang digunakan pun beragam. Bahan bangunan juga memengaruhi konsumsi
energi di setiap bangunan. Pada saat bangunan didirikan konsumsi energi antara 5-13
persen dan 87-95 persen adalah energi yang dikonsumsi selama masa hidup bangunan.
Serta Arsitektur Lokal, konteks arsitektur dapat dikaitkan dengan aspek tempat, material,
teknologi, dsb. Lokal dalam konteks tempat dapat dihubungkan dengan lokasi seperti
Unpar yakni sekitar Unpar, atau dapat lebih luas seperti kota Bandung, Jawa Barat, pulau
Jawa, bahkan sampai Indonesia. Lokal dapat difahami menunjukkan adanya kekhasan
tertentu yang menjadi karakter khusus. Global dapat menunjukkan jangkuan di luar
Indonesia, dari wilayah Asia Tenggara, Asia, sampai Dunia. Isu Lokal-global ini menjadi
sangat menarik karena relevan dengan munculnya globalisasi dewasa ini yang memang
tidak dapat dihindari. Pada dasarnya globalisasi tidak hanya terjadi saat kini namun juga
terjadi masa lalu seperti halnya dalam konteks arsitektur Indonesia yang mengalami
persinggungan dengan budaya dari luar seperti India, Cina, Timur Tengah, dan Eropa.
39
masuknya arsitektur dari luar. Wujud desain arsitektur bangunan di Indonesia
menunjukkan adanya keberagaman representasi, baik yang dipengaruhi oleh bentuk-
bentuk luar maupun yang dikembangkan dari khasanah kebudayaan Nusantara.
Fenomena globalisasi pada saat ini membuka kemungkinan seluas-luasnya penggunaan
representasi yang berasal dari luar Indonesia secara bebas dan simultan, misalnya pada
fungsi hunian, mal, kantor, museum dan sebagainya. Lambat laun representasi arsitektur
yang hadir di Indonesia dapat dimungkinkan akan identik dengan wujud arsitektur yang
ada di negara lain. Beberapa karya yang hadir pada saat ini terkesan anything goes atau
sekadar ‘memindahkan’ gaya-gaya arsitektur dari luar. Secara critical semestinya dapat
dikaji relasinya lebih jauh dengan konteks ke-lokal-an yang dimiliki oleh Indonesia.
Semangat postmodernisme memungkinkan penggunaan gaya-gaya tersebut baik yang
terinsprasi dari masa lalu maupun masa kini. Kekayaan kearifan lokal arsitektur yang
dimiliki oleh Indonesia hendaknya dapat digunakan sebagai sumber inspirasi dalam
perwujudan arsitektur yang hadir saat kini, sehingga terjadi kesinambungan antara past,
present, and future arsitektur lokal dalam konteks globalisasi menjadi sangat penting
dalam menguatkan potensi jati diri ke-Indonesia-an di dalam menghadapi masuknya
arsitektur dari luar. Wujud desain arsitektur bangunan di Indonesia menunjukkan adanya
keberagaman representasi, baik yang dipengaruhi oleh bentuk-bentuk luar maupun yang
dikembangkan dari khasanah kebudayaan Nusantara. Fenomena globalisasi pada saat ini
membuka kemungkinan seluas-luasnya penggunaan representasi yang berasal dari luar
Indonesia secara bebas dan simultan, misalnya pada fungsi hunian, mal, kantor, museum
dan sebagainya. Lambat laun representasi arsitektur yang hadir di Indonesia dapat
dimungkinkan akan identik dengan wujud arsitektur yang ada di negara lain. Beberapa
karya yang hadir pada saat ini terkesan anything goes atau sekadar ‘memindahkan’ gaya-
gaya arsitektur dari luar. Secara critical semestinya dapat dikaji relasinya lebih jauh
dengan konteks ke-lokal-an yang dimiliki oleh Indonesia. Semangat postmodernisme
memungkinkan penggunaan gaya-gaya tersebut baik yang terinsprasi dari masa lalu
maupun masa kini. Kekayaan kearifan lokal arsitektur yang dimiliki oleh Indonesia
hendaknya dapat digunakan sebagai sumber inspirasi dalam perwujudan arsitektur yang
hadir saat kini, sehingga terjadi kesinambungan antara past, present, and future. Indonesia
40
pada hakekatnya memiliki tradisi arsitektur yang kuat dan unggul sejak masa lalu. Hal ini
dapat dilihat dari wujud peninggalan arsitektur yang hadir di Indonesia, seperti
Prambanan, Borobudur, dsb. Prambanan dapat dianggap sebagai the first highrise
building di Asia Tenggara. Candi-candi tersebut pada awalnya tidak dapat dipungkiri
merupakan tradisi yang dikembangkan dari kebudayaan India, namun pada
perkembangannya terjadi arus balik, bahwa candi-candi di Jawa tersebut kemudian
menjadi sumber inspirasi yang penting bagi arstektur di Asia Tenggara dan India. Tidak
semua bangsa memiliki tradisi arsitektur yang kuat seperti Indonesia di masa lalu. Wujud
arsitektur yang beragam dan dinamis merupakan bagian dari tradisi arsitektur tersebut.
Keragaman ini menunjukkan pola berfikir masyarakat Indonesia sangat dinamis,
transformatif dan terbuka. Indonesia memiliki kekayaan arsitektur tradisional sampai
modern yang sangat beragam baik dapat dikenali secara sinkronik maupun diakronik.
Potensi kekayaaan arsitektur Indonesia hendaknya dapat dimanfaatkan dalam mengisi
perwujudan arsitektur baru yang hadir pada saat kini dalam konteks globalisasi dan
semangat postmodernisme. How become modern and to return the source.
41
• memiliki kandungan daur ulang yang dapat diperbaharui
• dapat diperbarukan dengan cepat
arsitektur local adalah ciri khas suatu daerah, Lokal Adalah Pandangan Hidup Dan
Ilmu Pengetahuan Serta Berbagai Strategi Kehidupan Yang Berwujud Aktivitas Yang
Dilakukan Oleh Masyarakat Lokal Dalam Menjawab Berbagai Masalah Dalam
Pemenuhan Kebutuhan Mereka. Secara Etimologi, Kearifan Lokal (Local Wisdom)
Terdiri Dari Dua Kata, Yakni Kearifan (Wisdom) Dan Lokal (Local). Sebutan Lain Untuk
Kearifan Lokal Diantaranya Adalah Kebijakan Setempat (Local Wisdom), Pengetahuan
Setempat (Local Knowledge) Dan Kecerdasan Setempat (Local Genious).
42
2.4 Studi banding
Gambar 2.1
Benteng Rotterdam dan Benteng Somba Opu tidak dapat dipisahkan dari sejarah
Sulawesi Selatan, merupakan situs sejarah yang letaknya di Kota Makassar Provinsi
Sulawesi Selatan, dan salah-satu obyek wisata sejarah yang paling mudah dijangkau .
Konon Khabarnya Benteng-benteng ini dibuat dari tanah liat dan putih telur sebagai
pengganti Semen.
Benteng Rotterdam
Gambar 2.2
43
pernah dibangun dan masih terawat hingga kini (bahkan Barbara Crossette di New
York Times menuliskannya sebagai the best preserved Dutch fort in Asia).
Ada yang mengatakan bahwa benteng ini didirikan oleh Raja Gowa ke 10 pada tahun
1546. beberapa sumber menyebutkan bahwa pada hari bertepatan dengan 9 agustus 1643
atas perintah Sultan Alauddin , Benteng Ujung Pandang mulai di dirikan di sebuah ujung
yang bernama ujung pandang. pendapat lain Benteng ini sudah ada jauh sebelumnya .
benteng ini di sebut juga Benteng Penyyu karena bentuknya seperti Penyu tampak dari
atas. Pada tgl 10 Novembar 1634 waktu itu di dalam benteng ini diadakan upacara
membasuh panji panji kebesaran Gowa dengan menggunakan darah. Setelah perjanjian
Bungaya benteng ini jatuh ke tangan Belanda dan oleh Speelman di sebut dengan FORT
ROTTERDAM. Pada masa Jepang Benteng ini berfungsi sebagai pusat penelitian ilmiah
utamnya bahasa dan penelitihan Budaya.
Gambar 2.3
44
Kedudukannya sama dengan Benteng Ujung Pandang. Keduanya merupakan
peninggalan sejarah Sulawesi Selatan di masa lalu. Sekarang Benteng Somba Opu masih
dalam proses pemugaran kembali dengan dilengkapi museum
Miniatur Sulawesi terletakdi sekitar lokasi benteng Somba Opu. Di tempat ini dibangun
berbagai rumah adat tradisional dari semua suku bangsa di Sulawesi Selatan. Setiap
rumah adat tersebut dibentuk secara artistik dan unik yang menggambarkan kekhususan
filosofi budaya dari tiap-tiap suku bangsa di Sulawesi Selatan serta dapat ditemukan
sebuah meriam bernama “Baluwara Agung” sepanjang 9 meter dengan berat 9.500 kg,
dan sebuah museum yang berisi benda-benda bersejarah peninggalan KesultananGowa.
Di dalam benteng, terdapat beberapa bangunan rumah adat Sulawesi Selatan (yang
mewakili suku Bugis, Makassar, Mandar, dan Kajang).
Tempat ini dijadikan pusat budaya dan sejarah. Di tempat ini pula dipusatkan
kegiatan pekan sulawesi selatan yang pelaksanaannya pada bulan oktober setiap tahun
Benteng ini menjadi pusat perdagangan dan pelabuhan rempah-rempah yang ramai
dikunjungi pedagang asing dari Asia dan Eropa. Pada tanggal 24 Juni 1669, benteng ini
dikuasai oleh VOC dan kemudian dihancurkan dan terendam oleh ombak pasang. Pada
tahun 1980-an, benteng ini ditemukan kembali oleh sejumlah ilmuan. Pada tahun 1990,
bangunan benteng yang sudah rusak.
Saat ini, di dalam benteng dibangun kawasan argowisata berupa kumpulan rumah adat
dari seluruh Sulawesi Selatan. Pembangunan rumah adat ini mencerminkan bahwa jaman
45
dahulu kala terdapat sebuah kerajaan yang menyatukan Sulawesi Selatan dalam satu
bendera sebelum akhirnya di adu domba oleh Belanda melalui bendera VOC.
Wisata Benteng Somba Opu sampir sama seperti mengunjungi seluruh daerah di
Sulawesi Selatan, mengingat setiap kabupaten dan Kota di Sul-Sel ada disini. Pada
kawasan benteng masih terdapat batu merah asli pada saat benteng ini dibangun. Disini
juag didapat kantor pengurusan Miliki VOC yang masih berdiri kokoh dengan dua
Meriam kecil di depan bangunan.
46
BAB 3
MOTODE PENELITIAN
Sumber : http://bpbdkabupatenpinrangsul-sel.
Lokas yang akan menjadi site perancangan harus memiliki karakter yang sesuai
dengan fungsi bangunan yaitu sebagai pusat informasi pariwisata dan kebudayaan dikota
PinrangHal – hal yang menjadi dasar pertimbangan adalah :
1. Lokasi harus strategis, dalam arti tidak harus berada di pusat kota atau pusat
keraian kota, malainkan tempat yang mudah di jangkau kendaraan umum.
2. Tersedianaya infrastruktur seperti jaringan telepon, air bersih, listrik, saluran
pembuanagn dan jalan raya.
47
3. Lokasi dekat dengan kegiatan atau fasilitas, seperti :
a. Fasilitas wisata
b. Pusat kegiatan seni dan budaya
48
di kumpulkan melali wawancara dan dokumentasi dengan keadaan yang
sebenarnya.
Untuk mencapai tujuan dan sasarn penelitian maka perlu di lakukan analisis terhadap
data- data maupun masalah yang telah di dapatkan. Berikut Teknik yang perlu di
lakukan dalam menganalisis data
a. Analisis Perancangan Makro
1. Analisis pemilihan lokasi dan tapak perancanagn melalui kriteria – kriteria
serta dasar pertimbangan seperti aturan RTRW kota Palu yang berlaku
sebagai acuan dalam pemilhan tapak.
2. Analisis tapak terdiri dari analisis terhadap potensi tapak maupun sekitarnya,
Berupa kondisi eksisiting tapak terpilih meliputi batas-batas tapak, luas site,
kondisi tanah ( topografi , kondisi vegetasi, potensi lingkungan site, orientasi
tapak, view, orientasi matahari dan angina, sirkulasi dan akses site dan juga
tingkat kebisingan.
3. Analisis terhadap utilitas bangunan yang terdiri dari sisitem penghawaan dan
pencahayaan, sisitem plumbing, sistem penanggulangan kebakaran serta
pengolahan limbah.
b. Analisis Perancangan Mikro
1. Analisis terhadap aspek fungsional perancangan dilakukan dengan cara
menganalisis pelaku aktifitas beserta jenis kegiatannya, kebutuhan ruang dan
organisasi ruang dan analisis luas lantai bangunan. Analisisi ini mengacu
pada standar – standar perancangan Pusat informasi pariwisata dan
kebudayaan di kota Pinrang.
2. Analisisi struktur dan konstruksi bangunan dilakukan dengan cara
mengetahui jenis struktur maupun konstruksi bangunan yang sesuai untuk di
terapkan pada bangunan.
3. Analisisi bentuk dan tampilan bangunan
49
Analisisi bentuk dan tampilan bangunan dilakukan dengan cara menerapkan
prinsip- prinsip Arsitektur ramah lingkungan dan lokal sehingga bentuk dan
tampilan bangunan yang dihasilkan sesuai dan relefan dengan tema
perancangan yang telah di pilh.
Penelitian ini hanya akan focus pada perancangan Pusat iinformasi dan kebudayaan
di Kota Pinrang yang menerapkan tema perancangan Arsitektur ramah lingkungan
dan lokal. Penerapan gaya Arsitektur ramah lingkungan dan lokal pada bangunan
akan diwujudkan dengan pencapaian sebagai berikut :
1. Banguanan yang ramah lingkungan.
2. Hemat energi.
3. Menonjolkan ciri lokalitas kota pirang
4. Memanfaatkan desain green building.
5. Memanfaatkan pencahayaan alami.
50
Referensi
Kontur, R. 2005. Metode Penelitian Untuk Penulisan Skripsi dan Tesis. Penerbit PPM.
Jakata
"Perpres No. 6 Tahun 2011". 17 Februari 2011. Diakses pada 23 Mei 2011.
https://ismiy.wordpress.com/2010/10/20/bangunan-arsitektur-ramah-lingkungan-4/
http://akuinginhijau.org/2007/08/25/green-building-untuk-iklim-mikro-bangunan-
ramah-lingkungan-syaratkan-efisiensi/
http://www.ideaonline.co.id/iDEA/Berita/Properti/Ada-Tujuh-Kategori-Bangunan-
Ramah-Lingkungan
http://wisatasulawesi.wordpress.com/
51