Anda di halaman 1dari 27

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Berbekam atau Hijamah menurut bahasa adalah ungkapan tentang


menghisap darah dan mengeluarkannya dari permukaan kulit, yang kemudian
ditampung di dalam gelas bekam, yang menyebabkan pemusatan dan penarikan
darah di sana. Lalu dilakukan penyayatan permukaan kulit dengan pisau bedah,
untuk mengeluarkan darah (Yasin, 2007).

Kata "Hijamah" berasal dari bahasa Arab, dari kata Al Hijmu yang berarti
pekerjaan membekam. Al Hajjam berarti ahli bekam. Nama lain bekam adalah
canduk, canthuk, kop, mambakan, di Eropa dikenal dengan istilah "Cuping
Therapeutic Method". Bekam dalam bahasa Mandarin disebut Pa Hou Kuan.
(Subiyanto dan Leli, 2006).

Pengobatan dengan bekam sudah digunakan semenjak zaman Nabi. Terbukti


dengan adanya beberapa hadist Nabi Muhammad SAW mengenai bekam sebagai
berikut:

1. HR Bukhari

‫َار َوإِنِّ ْي أَ ْنهَى أُ َّمتِ ْي ع َْن ْال َك ِّي‬


ٍ ‫ شَرْ بَ ِة َع َس ٍل َوشَرْ طَ ِة ِمحْ َج ٍم َو َكيَّ ِة ن‬:‫ال ِّشفَا ُء فِ ْي ثَالَثَ ٍة‬
“Kesembuhan itu berada pada tiga hal, yaitu minum madu, sayatan pisau bekam
dan sundutan dengan api (kay). Sesungguhnya aku melarang ummatku (berobat)
dengan kay.”

2. HR Bukhari dan Muslim

Rasulullah Shallallahu ‘alayhi wa Salam bersabda :

‫َاو ْيتُ ْم بِ ِه ْال ِح َجا َمةُ َو ْالفَصْ ُد‬


َ ‫إِ َّن أَ ْمثَ َل َما تَد‬

1
“Sesungguhnya metode pengobatan yang paling ideal bagi kalian adalah hijamah
(bekam) dan fashdu (venesection).”

3. Dari Jabir Almuqni berkata : "Aku tidak akan merasa sehat sehingga
berbekam, karena sesungguhnya aku pernah mendengar rosulullah Sholollohu
Alaihi Wasalam bersabda :

Artinya : Sesungguhnya pada bekam itu terkandung kesembuhan

4. Dari Ibnu Umar, Rasulullah saw bersabda :

”Tidaklah aku melalui satu dari langit-langit yang ada, melainkan para malaikat
mengatakan: ”Hai Muhammad,perintahkan umatmu untuk berbekam,karena
sebaik-baik sarana yang kalian pergunakan untuk berobat adalah bekam, al-kits,
dan syuniz semacam tumbuh-tumbuhan ”.

5. Dari Annas bin Malik Rasulullah saw bersabda :

„Sesungguhnya pengobatan yang paling ideal yang kalian pergunakan adalah


hijamah ( Bekam )”.

Mengingat banyaknya hadist yang mengungkapkan keistimewaan serta


manfaat terapi bekam maka penting bagi kita untuk mengetahui manfaat terapi
bekam atau al-hijamah dari segi medis atau ilmu kedokteran yang berdasar pada
berbagai penelitian yang ada. Maka dari itu, penulis membuat suatu pembahasan
yang berjudul “Manfaat Terapi Bekam atau Al-Hijamah Menurut Ilmu
Kedokteran”.

1.2 Tujuan dan Manfaat

1.2.1. Tujuan

Adapun tujuan dari penulisan makalah ini adalah untuk mengetahui


manfaat terapi bekam menurut ilmu kedokteran.

2
1.2.2. Manfaat

Manfaat penulisan makalah ini adalah untuk menambah pengetahuan


pembaca mengenai pengobatan bekam menurut ajaran Nabi serta
manfaatnya dari segi ilmu kedokteran.

1.3 Metode Penulisan

Metode yang digunakan dalam penulisan makalah ini adalah Metode


Pustaka yaitu metode yang dilakukan dengan mempelajari dan mengumpulkan
data dari pustaka baik berupa buku, jurnal, e-book maupun informasi yang didapat
dari internet.

3
BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Terapi Bekam


2.1.1 Definisi Bekam atau Al-Hijamah

Bekam adalah istilah Melayu yang berarti "membuang darah" atau


"membuang angin", Istilah Al-Hijamah berasal dari istilah bahasa
arab : Hijamah. Kata "Hijamah" berasal dari kata Al Hijmu yang berarti
pekerjaan membekam. Al Hajjam berarti ahli bekam. Nama lain bekam
adalah canduk, canthuk, kop, mambakan, di Eropa dikenal dengan istilah
"Cuping Therapeutic Method". Bekam dalam bahasa Mandarin disebut Pa
Hou Kuan. (Subiyanto dan Leli, 2006).

Berbekam atau Hijamah menurut bahasa adalah ungkapan tentang


menghisap darah dan mengeluarkannya dari permukaan kulit, yang kemudian
ditampung di dalam gelas bekam, yang menyebabkan pemusatan dan
penarikan darah di sana. Lalu dilakukan penyayatan permukaan kulit dengan
pisau bedah, untuk mengeluarkan darah (Yasin, 2007).

Bekam adalah satu teknik pengobatan menggunakan sarana gelas,


tabung, atau bambu yang prosesnya di awali dengan melakukan pengekopan
(membuat tekanan negatif dalam gelas, tabung, atau bambu) sehingga
menimbulkan bendungan lokal di permukaan kulit dengan tujuan agar
sirkulasi energi meningkat, menimbulkan efek analgetik, anti bengkak,
mengusir patogen angin dingin maupun angin lembap, mengeluarkan racun,
serta oksidan dalam tubuh.

Zaman dahulu terapi bekam dilakukan dengan menggunakan tanduk


atau gelas, sedangkan untuk penghampa udaranya digunakan api, hal ini
banyak menimbulkan rasa sakit pada pasien yang dibekam karena penyedotan
tidak dapat dikontrol sesuai daya tahan pasien. Saat ini pengobatan bekam

4
mencatat kemajuan besar karena menggunakan mangkuk cupping set yang
modern dari plastik. Penggunaan kop plastik, pasien merasa lebih bersih.
Pemompaan dengan hand pump juga dapat disesuaikan dengan daya tahan
pasien. Dalam rangka menjaga kebersihan dan menghindarkan hal-hal yang
tidak diinginkan maka dianjurkan untuk pasien yang ingin dibekam agar
memiliki alat bekam sendiri, sehingga pasien dapat mengontrol dan menjaga
kebersihan alat bekam yang dimilikinya.

2.1.2 Hadits Keutamaan dan Manfaat Bekam

Kasmui1 dalam bukunya yang berjudul “Bekam : Pengobatan Menurut


Sunnah Nabi“ memaparkan hadits-hadits yang mengungkapkan keutamaan
serta manfaat dari bekam atau al-hijamah sebagai berikut:

1. Sesungguhnya cara pengobatan paling ideal yang kalian pergunakan


adalah hijamah (bekam) (Muttafaq ‘alaihi, Shahih Bukhari (no. 2280) dan
Shahih Muslim (no. 2214)
2. Sebaik-baik pengobatan yang kalian lakukan adalah al hijamah (HR.
Ahmad, shahih).
3. Rasulullah SAW bersabda: “Sesungguhnya pada bekam itu terkandung
kesembuhan.” (Kitab Mukhtashar Muslim (no. 1480), Shahihul Jaami’
(no. 2128) dan Silsilah al-Hadiits ash-Shahiihah (no. 864), karya Imam al-
Albani)
4. Dari Ashim bin Umar bin Qatadah RA, dia memberitahukan bahwa Jabir
bin Abdullah RA pernah menjenguk al-Muqni’ RA, dia bercerita: “Aku
tidak sembuh sehingga aku berbekam, karena sesungguhnya aku pernah
mendengar Rasulullah SAW bersabda: ‘Sesungguhnya didalamnya
terkandung kesembuhan’.” (HR. Ahmad, Bukhari, Muslim, Abu Ya’la, al-
Hakim, al-Baihaqi)

5
5. Kesembuhan bisa diperoleh dengan 3 cara yaitu: sayatan pisau bekam,
tegukan madu, sundutan api. Namun aku tidak menyukai berobat dengan
sundutan api  ( HR. Muslim).
6. Penyembuhan terdapat dalam tiga hal, yakni meminum madu, sayatan alat
1.
Kasmui. Bekam : Pengobatan
bekam,Menurut
dan Sunnah Nabi. Hal
sundutan 12-13
dengan api. Dan aku melarang umatku berobat
dengan  sundutan api. (HR. Bukhori)
7. Dari Uqbah bin Amir RA, Rasulullah SAW bersabda: “ Ada 3 hal yang
jika pada sesuatu ada kesembuhan, maka kesembuhan itu ada pada sayatan
alat bekam atau minum madu atau membakar bagian yang sakit. Dan aku
membenci pembakaran (sundutan api) dan tidak juga menyukainya.” (HR.
Ahmad dalam Musnad-nya)
8. Dari Ibnu Umar RA, Rasulullah SAW bersabda: “Jika ada suatu
kesembuhan pada obat-obat kalian maka hal itu ada pada sayatan alat
bekam.” Beliau bersabda: “Atau tegukkan madu.” (Kitab Kasyful Astaar
‘an Zawaa-idil Bazar,karya al-Haitsami, III/388)
9. Dari Ibnu Abbas RA, Nabi SAW bersabda: “Orang yang paling baik
adalah seorang tukang bekam (Al Hajjam) karena ia mengeluarkan darah
kotor, meringankan otot kaku dan mempertajam pandangan mata orang
yang dibekamnya.” (HR. Tirmidzi, hasan gharib).
10. Jika pada sesuatu yang kalian pergunakan untuk berobat itu terdapat
kebaikan, maka hal itu adalah berbekam (Shahih Sunan Ibnu Majah, karya
Syaikh Al-Albani (II/259), Shahih Sunan Abu Dawud, karya Syaikh Al-
Albani (II/731)).
11. Dari Anas bin Malik RA, Rasulullah SAW bersabda: “Kalian harus
berbekam dan menggunakan al-qusthul bahri.” (HR. Bukhari, Muslim,
Ahmad, dan an-Nasai dalam kitab as-Sunan al-Kubra no. 7581).
12. Dari Abdullah bin Mas’ud RA, dia berkata: “Rasulullah SAW pernah
menyampaikan sebuah hadits tentang malam dimana beliau diperjalankan
bahwa beliau tidak melewati sejumlah malaikat melainkan mereka semua
menyuruh beliau SAW dengan mengatakan: ‘Perintahkanlah umatmu

6
untuk berbekam’.” (Shahih Sunan at-Tirmidzi, Syaikh al-Albani (II/20),
hasan gharib).
13. Pada malam aku di-isra’kan, aku tidak melewati sekumpulan malaikat
melainkan mereka berkata: “Wahai Muhammad  suruhlah umatmu
melakukan bekam.” (HR Sunan Abu Daud, Ibnu Majah, Shahih Jami’us
Shaghir 2/731)
14. Dari Ibnu ‘Abbas RA, Rasulullah SAW bersabda: “Tidaklah aku berjalan
melewati segolongan malaikat pada malam aku diisra’kan, melainkan
mereka semua mengatakan kepadaku: ‘Wahai Muhammad, engkau harus
berbekam’.” (Shahih Sunan Ibnu Majah, Syaikh al-Albani (II/259))
15. Dari Ibnu Umar RA, Rasulullah SAW bersabda: “Tidaklah aku melewati
satu dari langit-langit yang ada melainkan para malaikat mengatakan: ‘Hai
Muhammad, perintahkan ummatmu untuk berbekam, karena sebaik-baik
sarana yang kalian pergunakan untuk berobat adalah bekam, al-kist, dan
syuniz semacam tumbuh-tumbuhan’.” (Kitab Kasyful Astaar ‘an Zawaa-
idil Bazar, karya al-Haitsami, III/388)
16. Dari Jabir al-Muqni RA, dia bercerita: “Aku tidak akan merasa sehat
sehingga berbekam, karena sesungguhnya aku pernah mendengar
Rasulullah SAW bersabda: ‘Sesungguhnya pada bekam itu terdapat
kesembuhan’.” (Shahih Ibnu Hibban (III/440))
17. Dari Anas RA, dia bercerita: “Rasulullah SAW bersabda: ‘Jika terjadi
panas memuncak, maka netralkanlah dengan bekam sehingga tidak terjadi
hipertensi pada salah seorang diantara kalian yang akan membunuhnya’.”
(diriwayatkan oleh al-Hakim dalam kitab al-Mustadrak, dari Anas RA
secara marfu’, beliau mensyahihkannya yang diakui pula oleh adz-Dzahabi
(IV/212))

2.1.3 Sejarah Bekam Bangsa Arab / Timur Tengah dan Barat

Bekam merupakan bentuk pengobatan yang sangat tua sekali sehingga


tidak ada data yang pasti berkaitan dengan asal muasal bekam, siapa atau

7
bangsa apa yang pertama melakukan bekam dan dimana bekam itu dilakukan
serta bagaimana alat dan cara melakukan bekam. Ada beberapa data atau
beberapa buku yang sedikit banyak menggambarkan asal muasal bekam itu
pertama kali dilakukan sehingga bisa memberikan informasi bagaimana
bekam itu dilakukan dan kapan dilakukannya. Namun antara sumber yang
satu dengan sumber yang lainnya banyak bertentangan mengenai awal mula
ditemukannya bekam.

Awal mula bekam di Barat dan Timur Tengah pertama kali di lakukan
oleh bangsa Mesir. Dimana di dalam The Ebers Papyrus yang ditulis sekitar
tahun 1550 SM mengatakan bahwa bangsa Mesir melakukan terapi
pengobatan bekam untuk mengobati semua gangguan penyakit. Namun dari
buku yang lain mengatakan bahwa sebelum bekam dilakukan oleh bangsa
Mesir, pengobatan bekam telah dilakukan lebih dahulu oleh bangsa Sumeria
sekitar 4000 SM yang kemudian berkembang ke Babilonia, Saba', Persia dan
termasuk berkembang ke Mesir. Di Mesir, bekam sudah ada sejak zaman
kekuasaan Firaun, sekitar tahun 2500 SM. Pada masa Raja Ramses II, sekitar
tahun 1200 SM bekam berkembang di Mesir dengan cara melempari batu
kepada orang yang lewat kemudian setelah terjadi lebam dikeluarkan
darahnya. Di sisi lain ada yang mengatakan bahwa metode bekam dengan
melakukan lemparan batu dengan kasar sudah lebih dulu terjadi pada saat
zamannya Nabi Luth yaitu sekitar sebelum tahun 1800 SM.

Di Persia Kuno yang hidup tahun 3.000 SM, pengobatan bekam


berkembang pesat dengan pengobatan lainnya yaitu pengobatan dengan
menggunakan herbal (tumbuhan dan laut) dan terapi fisik lainnya seperti kay
dan fashid.

Kemudian dari Mesir, pengobatan bekam yang mengalami


perkembangan pesat dan memunculkan para dokter/terapis bekam masuk ke
Yunani Kuno. Di Yunani kuno, bekam mendapatkan sambutan hangat
termasuk dari Galen dan Hippocrates yang keduanya merupakan pelaku

8
bekam dan pendukung setia terapi pengobatan bekam. Bahkan sebagai
bentuk dukungan Galen terhadap pengobatan bekam sampai-sampai Galen
mengutuk siapa saja dokter/pengobat yang tidak menggunakan pengobatan
bekam termasuk Erasistratus (seorang praktisi pengobatan). Dari Yunani
kuno dan Roma, pengobatan bekam sampai kepada bangsa Arab dan Persia
Muslim melalui Alexandria dan Byzantium (Turki). Pada saat Rasulullah
belum lahir, pengobatan bekam sebenarnya sudah berkembang pesat
dilakukan oleh bangsa Arab Quraisy. Kemudian pengobatan bekam
dikukuhkan lagi oleh Rasulullah bahwa pengobatan bekam baik untuk
pengobatan penyakit. Dari sini sebenarnya, kita mendapat pelajaran bahwa
adanya hadist Rasulullah yang mengatakan kebaikan bekam, sebenarnya
untuk lebih mengukuhkan bagi bangsa Arab dan Islam khususnya bahwa
bekam sangat baik dijadikan sebagai sarana pengobatan diantara pengobatan
yang lainnya.

Di zaman Rasulullah, pengobatan bekam mengalami evolusi lanjutan


dengan sudah mulai menggunakan konsep dasar keilmuan dimana bekam
tidak bisa dilakukan secara sembarangan namun harus berdasarkan kaidah
keilmuan yang disampaikan oleh hadist Rasulullah. Hal itu terbukti dengan
petunjuk Rasulullah yang memberikan arahan bahwa pengobatan bekam itu
harus disesuaikan dengan titik tertentu yang ada pada tubuh seseorang karena
di dalam tubuh seseorang mempunyai letak titik yang berbeda dan
mempunyai fungsi yang berbeda. Jadi tidak seperti masa awal pertama kali
bekam muncul yang dilakukan dengan metode kasar dan menyakitkan
sehingga sampai menimbulkan efek samping yang tidak baik bahkan sampai
menimbulkann kematian karena asal-asalan mengeluarkan darah dan alat
yang dipakai pun tidak memenuhi kesehatan.

Kemudian pada masa perkembangan Islam, pengobatan bekam mencapai


puncaknya di Irak sekitar tahun 300 Hijriah. Hal ini dibuktikan dengan
ditemukannya berbagai macam metode dan alat-alat baru yang lebih higienis
serta mempunyai konsep perpaduan dari Rasulullah (Titik Bekam Nabi) dan

9
ilmu kesehatan yang lainnya. Sehingga pada masa itu, bermunculan para
praktisi pengobatan bekam profesional yang mengenyam pendidikan
pengobatan bekam dan praktisi pengobatan bekam yang diperoleh dari
keturunan maupun dari otodidak dan di jalanan. Selain dipelajari oleh orang
yang bergerak di bidang pengobatan, bekam juga dipelajari oleh orang yang
bukan bergerak di bidang pengobatan seperti orang yang mempelajari ilmu
agama. Sehingga pada saat itu para terapis pengobatan bekam sangat banyak
ragamnya antara yang menguasai bekam berdasarkan ilmu dan yang tidak
berdasarkan ilmu. Tidak seperti pengobatan bekam pada masa awal-awal
yang melakukan bekam hanya di kalangan kerajaan.

Selanjutnya pada abad ke-18 bekam mengalami perkembangan yang


sangat pesat di dataran Eropa dan Amerika dengan diterbitkannya jurnal-
jurnal ilmiah bekam dan penelitian bekam. Banyak pakar bekam yang non-
muslim mengembangkan teknik dan penelitian bekam sehingga menjadi
pakar bekam yang luar biasa. Diantara pakar bekam Eropa adalah Ambroise
Pare (1590 - 1590) yang merupakan ahli Bedah bahkan ada yang menjuluki
beliau Bapaknya Ahli Bedah. Ada lagi Sir Arthur Keith (1866 - 1955)
seorang Ahli Bedah dan Anatomi Tubuh juga menjadi pakar bekam di
Skotlandia yang mengatakan bahwa terdapat keberhasilan yang baik
pengobatan dengan menggunakan bekam.

Namun pada zaman sekarang karena mudahnya akses informasi dan


mobilitas, banyak orang melakukan terapi pengobatan bekam hanya melalui
buku tanpa petunjuk praktisi atau belajar bekam dengan seorang instruktur.
Mereka sudah merasa cukup denga ilmu yang ada, apalagi sudah merasa
mendapatkan pasien. Ironis memang, sebab kalau kita kaji konsep
pengobatan bekam mempunyai banyak dimensi dan keilmuan. Dimana untuk
melakukan tindakan bekam selain mengetahui unsur kesehatan medis dan
tradisional dan konsep keilmuannya, dalam menentukan titik bekam kita juga
harus mengetahui beberapa titik bekam rekomendasi Nabi, titik bekam
akupoin, titik bekam sen, titik bekam menurut anatomi fisiologi dan

10
sebagainya dan harus bijak dalam menempatkan atau mengaplikasikan titik
tersebut kepada pasien.

2.1.4 Jenis-Jenis Bekam


Berikut adalah jenis-jenis pengobatan bekam:

1. Bekam kering atau bekam angin (Hijamah Jaaffah)


Bekam kering dilakukan dengan menghisap permukaan kulit dan
memijat tempat sekitarnya tanpa mengeluarkan darah kotor. Bekam kering
baik bagi orang yang tidak tahan suntikan jarum dan takut melihat darah.
Kulit yang dibekam akan tampak merah kehitam-hitaman selama 3 hari atau
akan kelihatan memar selama 1 atau 2 pekan. Kulit sebaiknya diolesi minyak
habbah sauda’ atau minyak zaitun untuk menghilangkan tanda lebam pada
kulit yang selesai dibekam. Bekam ini sedotannya hanya sekali dan dibiarkan
selama 5 – 10 menit.
Bekam kering ini berkhasiat untuk melegakan sakit secara darurat
atau digunakan untuk meringankan kenyerian urat-urat punggung karena
sakit rheumatik, juga penyakit-penyakit penyebab kenyerian punggung.
Bekam kering bermanfaat juga untuk terapi penyakit paru-paru, radang
ginjal, pembengkakan liver/radang selaput jantung, radang urat syaraf, radang
sumsum tulang belakang, nyeri punggung, rematik, masuk angin, wasir, dan
lain-lain.
Terdapat dua teknik bekam kering yang dapat dipraktekkan untuk
tempat tertentu yaitu bekam luncur dan bekam tarik.
- Bekam luncur, caranya dengan meng-kop pada bagian tubuh tertentu dan
meluncurkan ke arah bagian tubuh yang lain. Teknik bekam ini biasa
digunakan untuk pemanasan pasien, berfungsi untuk melancarkan
peredaran darah, pelemasan otot, dan menyehatkan kulit.
- Bekam tarik, dilakukan seperti ditarik-tarik. Dibekam hanya beberapa detik
kemudian ditarik dan ditempelkan lagi hingga kulit yang dibekam menjadi
merah.

11
2. Bekam basah (Hijamah Rothbah)
Pertama kita melakukan bekam kering, kemudian kita melukai
permukaan kulit dengan jarum tajam (lancet) atau sayatan pisau steril
(surgical blade), lalu di sekitarnya dihisap dengan alat cupping set dan hand
pump untuk mengeluarkan darah kotor dari dalam tubuh. Lamanya setiap
hisapan 3 sampai 5 menit, dan maksimal 9 menit, lalu dibuang darah
kotornya. Penghisapan tidak lebih dari 7 kali hisapan. Darah kotor berupa
darah merah pekat dan berbuih. Bekasnya (kulit yang lebam) akan hilang 3
hari kemudian setelah diolesi minyak habbah sauda’ atau minyak zaitun. Dan
selama 3 jam  setelah dibekam, kulit yang lebam itu tidak boleh disiram air.
Jarak waktu pengulangan bekam pada tempat yang sama adalah 4 minggu.
Bekam basah berkhasiat untuk berbagai penyakit, terutama penyakit
yang terkait dengan terganggunya sistem peredaran darah di tubuh. Kalau
bekam kering dapat menyembuhkan penyakit-penyakit ringan, maka bekam
basah dapat menyembuhkan penyakit-penyakti yang lebih berat, akut, kronis
ataupun yang degeneratif, seperti darah tinggi, kanker, asam urat, diabetes
mellitus (kencing manis), kolesterol, dan osteoporosis.

2.1.5 Cara Membekam


a. Bekam basah (hijamah rothbah) atau Wet Cupping
Metode pembekaman ini merupakan metode pengeluaran darah statis atau
darah kotor yang dapat membahayakan tubuh jika tidak dikeluarkan.
Tata cara bekam basah :
 Lakukan pemijatan / urut seluruh tubuh dengan minyak habbats atau but-
but atau zaitun selama 5-10 menit, agar peredaran darah menjadi lancar
dan pengeluaran toksid menjadi optimal.
 Hisap / vacuum dengan gelas kaca pada permukaan kulit yang sudah
ditentukan titik-titiknya. 3-5 kali pompa, biarkan selama 3-5 menit untuk
memberikan kekebalan pada kulit saat dilakukan penyayatan.

12
 Kemudian lepas gelas kaca tersebut, basuh kulit dengan alkohol atau
betadine untuk membersihkan permukaan kulit yang akan dibekam dari
kuman, lakukan penyayatan dengan lancet/ jarum/ pisau bedah, sayatan
disesuaikan dengan diameter/ lingkaran gelas tersebut, lalu hisap dengan
alat cupping set  dan hand pump untuk menyedot darah kotor. Hisap/
vacuum sebanyak 3-5 kali pompa (disesuaikan dengan ketahanan pasien)
dan biarkan selama 3-5 menit.
 Buang darah yang kotor (pada cawan yang telah disiapkan), kemudian
lakukan pembekaman lagi pada tempat yang sama. Biarkan 2-3 menit,
lakukan hal ini sampai 3 kali dan maksimal 5 kali jika pada kondisi pasien
tertentu bisa sampai maksimal 7 kali.
 Setelah selesai bekas bekaman diberi anti septik /minyak but-but, agar
tidak terjadi infeksi dan luka cepat sembuh
 Pembekaman dapat dilakukan tiap hari pada titik-titik yang berbeda-beda
dan berikan jangka waktu 2-3 pekan untuk titik yang sama. Atau 4 pekan
sekali melakukan pembekaman.
 Sebaiknya dilakukan diagnosa sebelum pembekaman agar dicapai suatu
ketepatan dalam pengobatan dan tidak membahayakan pasien.

b. Bekam kering (hijamah jaafah) atau Dry Cupping


Metode ini hanya dilakukan untuk menghilangkan rasa nyeri  dan
melenturkan otot-otot pada punggung dan badan bagian belakang. Tindakan
ini dilakukan untuk penyakit ringan.
Cara bekam kering :
 Massage/ urut seluruh badan bagian belakang dengan minyak but-
but/zaitun/minyak habbatssauda selama 5 menit.
 Hisap/vacuum dengan gelas kaca pada permukaan kulit dan pada titik
yang sudah ditentukan. Hal ini sebaiknya dilakukan 3-5 kali pompa dan
biarkan selama 10-15 menit.
 Lepaskan gelas kaca tersebut dan urut atau pijat kembali bekas bekaman
dengan menggunakan minyak selama 2-3 menit.

13
2.1.6 Titik Bekam

1. Di bagian atas kepala (ummu mughits), caranya dengan mencukur rambut


pada bagian yang akan dibekam. Bekam di kepala sangat efektif untuk
terapi penakit migrain, vertigo, sakit kepala menahun, darah tinggi, stroke,
suka mengantuk, sakit gigi, sakit mata, melancarkan peredaran darah,
perbaikan sistem kekebalan tubuh, dan lain-lain.
2. Di sekitar urat leher (al akhda’iin), titik ini untuk mengobati penyakit
seperti: sakit kepala, wajah, kedua telinga, mata, polip (hidung) dan
tenggorokan, gigi seri lidah, kanker darah, melancarkan peredaran darah.
3. Di bawah kepala (An Naqrah), sekitar empat jari di bawah (tulang
tengkorak paling bawah), bermanfaat menyembuhkan radang mata (pada
anak-anak), tumor pada telinga, berat kepala, bintik-bintik di wajah,
jerawat.
4. Daerah antara dua pundak (al kaahil), merupakan titik paling sentral untuk
mengatasi berbagai macam penyakit.
5. Daerah sekitar pundak kiri dan kanan (Naa ‘is), yaitu daging lembut di
pundak yang tegang ketika merasa takut. Bekam pada titik ini dapat
bermanfaaat untuk menetralisir keracunan dan penyakit liver.
6. Daerah punggung (di bawah tulang belikat), bekam di daerah ini banyak
memiliki keistimewaan dan kahsiatnya.
7. Daerah punggung bagian bawah dan tulang ekor untuk penyakit
pegal/nyeri di pinggang dan wasir.
8. Pangkal telapak kaki (iltiwa’ – di bawah mata kaki) untuk penyakit nyeri
di kaki, asam urat, kaku, dan pegal-pegal.
9. Di tempat-tempat yang dirasakan sakit.

2.1.7 Waktu Bekam


Sebaiknya berbekam dilakukan pada pertengahan bulan, karena darah
kotor berhimpun dan lebih terangsang (darah sedang pada puncak gejolak).

14
Pemilihan waktu bekam adalah sebagai tindakan preventif untuk menjaga
kesehatan dan penjagaan diri terhadap penyakit. Adapun untuk pengobatan
penyakit, maka harus dilakukan kapan pun pada saat dibutuhkan.

2.1.8 Larangan Berbekam

Terapi bekam dilarang digunakan pada penderita tekanan darah rendah,


penderita sakit kudis, penderita diabetes mellius, wanita hamil, wanita yang
sedang haid. Orang yang sedang minum obat pengencer darah, penderita
leukemia, thrombosit, alergi kulit serius, orang yang sangat letih, kelaparan,
kenyang, kehausan dan orang yang sedang gugup. Adapun anggota bagian
tubuh yang tidak boleh di-bekam yaitu mata, telinga, hidung, mulut, puting
susu, alat kelamin, dubur. Area tubuh yang banyak simpul limpa. Area tubuh
yang dekat pembuluh besar. Bagian tubuh yang ada varises, tumor, retak
tulang, jaringan luka, dan dianjurkan untuk tidak makan selama 2- 3 jam
sebelumnya (Aiman, 2004).

2.2 Tata Cara Penulisan

2.2.1 Kertas
a. Kertas yang digunakan dalam makalah ini adalah kertas HVS 80 gram
berukuran A4 (21,0 cm x 29,7 cm).
b. Sampul (kulit luar) berupa soft cover dari bahan buffalo atau linen.
2.2.2 Jenis Huruf
a. Jenis huruf yang digunakan yaitu Times New Roman, ukuran font 12,
judul bab digunakan ukuran font 14 dan footnote dengan ukuran font 9.
b. Huruf tebal digunakan untuk judul bab dan sub bab.
c. Huruf miring digunakan untuk menuliskan istilah/kata dalam bahasa
asing, atau kata yang ingin ditekankan.
2.2.3 Margin

15
Batas pengetikan dari tepi kertas untuk naskah makalah ini adalah sebagai
berikut
a. Tepi atas 4 cm.
b. Tepi bawah 3 cm.
c. Tepi kiri 4 cm.
d. Tepi kanan 3 cm.
2.2.4 Format
a. Setiap judul bab dan judul lembaran dimulai halaman baru diketik dengan
huruf kapital diletakkan di tengah (centering) bagian atas halaman.
b. Sub bab diketik di pinggir sisi kiri halaman dengan menggunakan huruf
kecil tebal kecuali huruf pertama pada setiap kata diketik dengan huruf
kapital.
c. Setiap alinea baru, kata pertama diketik masuk ke kanan setelah ketukan
ketujuh atau mulai pada ketukan delapan.
d. Istilah asing yang dalam teks dicetak miring.

2.2.5 Penomoran Halaman


a. Halaman Bagian awal :
Bagian awal makalah karya ilmiah diberi nomor halaman dengan
menggunakan angka Romawi kecil (i, ii, iii, dan seterusnya).

b. Halaman Utama dan Akhir :


Penomoran mulai dari Bab Pendahuluan sampai dengan Bab
Kesimpulan dan Saran serta Daftar Pustaka menggunakan angka Arab (1,
2, 3 dst.)

2.2.6 Kutipan
Kutipan dapat digunakan dalam makalah ini adalah kutipan langsung dan
kutipan tidak langsung. Kutipan langsung adalah peneliti mengambil kutipan
sesuai dengan sumber aslinya.

16
2.2.7 Catatan Kaki
Catatan kaki dilakukan untuk mengetahui sumber referensi yang menjadi
kajian peneliti. Adapun usur pokok dalam catatan kaki adalah nama penulis,
judul tulisan, data publikasi (kota tempat terbit, nama penerbit, dan tahun
penerbitan), serta nomor halaman. Semua sumber kutipan yang baru muncul
pertama kali harus ditulis secara lengkap, sedangkan untuk pemunculan
berikutnya digunakan singkatan ibid, op. cit, atau loc. cit.

2.2.8 Daftar Pustaka


Penulisan daftar pustaka dalam makalah ini adalah dengan menggunakan
metode Harvard.

17
BAB III

PERMASALAHAN

1. Bagaimana cara kerja bekam menurut medis?


2. Apa saja manfaat terapi bekam dalam kesehatan menurut ilmu kedokteran?

18
BAB IV

PEMBAHASAN

1. Cara Kerja Bekam Menurut Medis

Menurut kedokteran tradisional, di bawah kulit, otot, maupun fascia 2


terdapat suatu poin atau titik yang mempunyai sifat istimewa. Antara poin satu
dengan poin lainnya saling berhubungan membujur dan melintang membentuk
jaring-jaring atau jala. Jala ini dapat disamakan dengan meridian atau habl.
Dengan adanya jala ini, maka terdapat hubungan yang erat antara bagian dalam
dengan bagian luar, antara bagian kiri tubuh dan bagian kanan tubuh, antara
organ-organ tubuh dengan jaringan bawah kulit, antara organ yang satu dengan
organ lainnya, antara organ dengan tangan dan kaki, antara organ padat dengan
organ berongga, dan lain sebagainya, sehingga membentuk suatu kesatuan yang
tak terpisahkan dan dapat bereaksi secara serentak. Kelainan yang terjadi pada
satu poin ini dapat ditularkan dan mempengaruhi poin lainnya. Juga sebaliknya,
pengobatan pada satu poin akan menyembuhkan poin lainnya. Teori ini dapat
menjelaskan bahwa seseorang yang sakit matanya tidak perlu dibekam pada
matanya, namun dapat dibekam di daerah kepala atau sekitar tengkuknya. Atau
seseorang yang mengalami gangguan pada pencernaannya dapat terlihat gambaran
penyakit di lidahnya. Sehingga untuk mengobati pencernaannya dapat dibekam
pada titik poin pencernaan atau lidahnya, dan sebaliknya untuk mengobati
penyakit pada lidah dapat dibekam di poin saluran pencernaannya.

Penelitian terbaru di dunia kedokteran modern ternyata menemukan bahwa


poin-poin itu adalah merupakan poin istimewa ‘motor points’ pada perlekatan
neuromuskular3 yang mengandung banyak mitokondria4, kaya pembuluh darah,
mengandung tinggi mioglobin5, sebagian besar selnya menggunakan metabolisme

19

2.
Selembar jaringan di bawah kulit
oksidatif, dan lebih banyak mengandung cell mast6, kelenjar limfe, kapiler,
venula, bundle dan pleksus saraf, serta ujung saraf akhir, dibanding dengan daerah
yang bukan poin istimewa.

Para peneliti membuktikan bahwa apabila dilakukan pembekaman pada satu


poin, maka kulit (kutis), jaringan bawah kulit (sub kutis) fascia 2 dan ototnya akan
terjadi kerusakan dari mast cell6 dan lain-lain. Akibat kerusakan ini akan
dilepaskan beberapa zat seperti serotonin, histamin, bradikinin, slow reacting
substance (SRS), serta zat-zat lain yang belum diketahui. Zat-zat inilah yang
menyebabkan terjadinya dilatasi kapiler dan arteriol, serta flare reaction pada
daerah yang dibekam, dilatasi kapiler juga dapat terjadi ditempat yang jauh dari
tempat pembekaman.

Reaksi-reaksi itu menyebabkan terjadi perbaikan mikrosirkulasi pembuluh


darah yang memicu timbulnya efek relaksasi (pelemasan) otot-otot yang kaku
serta akibat vasodilatasi7 umum akan menurunkan tekanan darah secara stabil.
Fakta terpenting dari proses pembekaman pada poin istimewa – poin istimewa
adalah dilepaskannya corticotrophin releasing factor8 (CRF), serta releasing
factors lainnya oleh adenohipofise. CRF selanjutnya akan menyebabkan
terbentuknya ACTH, corticotrophin, dan corticosteroid9. Corticosteroid9 ini
mempunyai efek menyembuhkan peradangan serta menstabilkan permeabilitas
sel.

Pada proses pembekaman pada poin istimewa pun didapati munculnya


golongan histamine. Golongan histamine mempunyai manfaat dalam proses
reparasi (perbaikan) sel dan jaringan yang rusak, serta memacu pembentukan
reticulo endothelial cell, yang akan meninggikan daya resistensi (daya tahan) dan
imunitas (kekebalan) tubuh.

Penelitian lainnya menunjukkan bahwa pembekaman di kulit akan


menstimulasi kuat syaraf permukaan kulit yang dilanjutkan pada cornu posterior
medulla spinalis melalui syaraf A-delta dan C, serta traktus spinothalamicus ke
arah thalamus10 yang akan menghasilkan endorphin. Sedangkan sebagian

20
rangsangan lainnya akan diteruskan melalui serabut aferen simpatik menuju motor
neuron dan menimbulan reflek intubasi nyeri. Efek lainnya adalah dilatasi
pembuluh darah kulit, dan peningkatan kerja jantung.

Efek pembekaman masih terus berjalan sampai ke sistem endokrin pada


sistem sentral melalui hypothalamus dan pituitary. Dua kelenjar penting ini
terangsang sehinga menghasilkan ACTH11, TSH12, dan FSH-LH13. Kemudian pada
sistem perifer langsung berefek pada organ untuk menghasilkan hormone-hormon
insulin, thyroxin, adrenalin, corticotrophin, estrogen, progesterone, testosterone.
Hormone-hormon inilah yang bekerja di tempat jauh dari pembekaman.

2. Manfaat Bekam menurut Ilmu Kedokteran

Bekam dapat bermanfaat dalam pengobatan berbagai penyakit. Pada terapi


bekam terdapat tiga prinsip penyembuhan, yaitu :
a. Pengeluaran toksin dan darah kotor. Dengan dikeluarkannya toksin dan darah
yang rusak atau tidak bagus kinerjanya maka tubuh akan lebih segar dan sehat.
b. Perbaikan fungsi organ tubuh. Organ tubuh yang terganggu fungsinya akan
disembuhkan dengan cara perbaikan jaringan dan sel yang ada padanya sehingga
bisa berfungsi dan sehat kembali.
c. Penambahan antibodi tubuh. Organ tubuh yang terinfeksi kuman penyakit dapat
sembuh secara alami karena tubuh memproduksi zat antibodi yang bisa
membunuh kuman penyakit yang merugikan. Jika organ tubuh sudah bebas dari
infeksi penyakit maka tubuh pun akan sehat lagi
Darah bekam yang keluar melalui proses bekam dilihat dari hasil
penelitian laboratorium darah memperlihatkan hal-hal sebagai berikut :
a. Bahwa darah bekam mengandung sepersepuluh kadar sel darah putih (lekosit)
yang ada di dalam darah biasa. Hal tersebut terlihat dalam seluruh kasus yang
diteliti, tanpa ada pengecualian. Fakta ini menunjukkan bahwa terapi bekam tetap
melindungi dan sekaligus menguatkan unsur-unsur sistem kekebalan tubuh.
b. Adapun eritrosit (sel darah merah), semua sel darah merah memiliki bentuk yang
tidak normal, artinya sel-sel tersebut tidak mampu melakukan aktivitas, disamping

21

11.
Hormon yang merangsang korteks adrenal
12.
Hormon yang mestimulasi kelenjar tiroid
juga menghambat sel-sel lain yang masih muda dan aktif. Hal tersebut
mengindikasikan bahwa proses bekam membuang sel-sel darah merah yang rusak
dan darah yang tidak dibutuhkan lagi dengan tetap mempertahankan sel-sel darah
putih di dalam tubuh.
b) Kapasitas ikatan zat besi dalam darah bekam tinggi sekali (550-1.100), satu hal
yang menunjukkan bahwa bekam mempertahankan zat besi yang ada di dalam
tubuh tidak ikut keluar bersama darah yang dikeluarkan dengan bekam sebagai
awal penggunaan zat besi tersebut dalam pembentukan sel-sel muda yang baru.

Sudah banyak penelitian di luar negeri tentang cara kerja dan manfaat dari
terapi bekam, seperti yang dilakukan oleh Dr. Amir Muhammad Sholih (Dosen
Tamu di Universitas Chicago, peraih penghargaan di Amerika bidang pengobatan
natural dan anggota Organisasi Pengobatan Alternatif di Amerika). Amir
mengemukakan manfaat bekam dari sisi ilmiah dalam majalah Arab Al – Ahrom
edisi 218 – 2001. Menurut Amir, pengobatan dengan bekam telah dipelajari dalam
kurikulum kedokteran di Amerika. Pengobatan bekam terbukti bermanfaat karena
orang yang melakukan pengobatan dengan bekam dirangsang pada titik saraf
tubuh seperti halnya pengobatan akupuntur. Tetapi dalam akupuntur yang
dihasilkan hanya perangsangan, sedangkan bekam selain dirangsang juga terjadi
pergerakan aliran darah.

Hasil percobaan yang pernah dilakukan Amir pada pasien terinfeksi virus
hepatitis C dan memiliki kadar besi cukup tinggi dalam darahnya. Setelah pasien
diterapi bekam dan diberi obat Interferon dan Riboviron memiliki reaksi positif
dan kekebalan meningkat. Padahal sebelum dibekam reaksi terhadap obat tersebut
hampir tidak bereaksi.

Menurut Aiman (2004) mekanisme kerja terapi bekam terjadi di bawah kulit
dan otot yang terdapat banyak titik saraf. Titik-titik ini saling berhubungan antara
organ tubuh satu dengan lainnya sehigga bekam dilakukan tidak selalu pada
bagian tubuh yang sakit namun pada titik simpul saraf terkait. Pembekaman
biasanya dilakukan pada permukaan kulit (kutis), jaringan bawah kulit (sub kutis)

22
jaringan ini akan “rusak”. Kerusakan disertai keluarnya darah akibat bekam akan
ikut serta keluar beberapa zat berbahaya seperti serotonin, bistamin, bradikinin
dan zat-zat berbahaya lainnya. Bekam juga menjadikan mikrosirkulasi pembuluh
darah sehingga timbul efek relaksasi pada otot sehingga dapat menurunkan
tekanan darah (Sutomo, 2008).

Menurut (Hennawy, 2004) terapi bekam bermanfaat mengatasi penyakit


vaskular, meredakan nyeri, penyakit inflamasi (peradangan), relaksasi fisik dan
mental, varises vena dan dapat meningkatkan kesuburan. Beberapa manfaat dari
pemberian terapi bekam basah (Fatahillah, 2007), diantaranya :

 Membersihkan darah dari racun-racun sisa makanan dan dapat


meningkatkan aktifitas saraf vertebrae.
 Mengatasi gangguan tekanan darah yang tidak normal dan arteriosclerosis.
 Menghilangkan rasa pusing, memar di bagian kepala, wajah, migrain dan
sakit gigi.
 Menghilangkan kejang-kejang dan keram otot.
 Memperbaiki permeabilitas pembuluh darah.
 Menyembuhkan reumatik.
 Mengatasi kemalasan, lesu dan banyak tidur.
 Mengatasi radang selaput jantung dan ginjal.
 Mengatasi gangguan kulit, alergi, jerawat dan gatal-gatal.

Adapun pemberian terapi bekam kering dilakukan untuk mengatasi berbagai


penyakit ringan seperti mengatasi masuk angin, menghilangkan rasa sakit pada
paru-paru kronis, menahan derasnya haid dan mimisan, meringankan rasa sakit
dan penumpukan darah, melenturkan otot-otot yang tegang, radang urat saraf dan
radang sumsum tulang belakang, pembengkakan liver, radang ginjal dan wasir
(Fatahillah, 2007).

El Sayed (2013) juga mengungkapkan manfaat terapi bekam khususnya


bekam basah atau wet cupping dalam meningkatkan sistem imunitas tubuh,

23
melancarkan sistem ekskresi kulit, terapi hipertensi, penyakit sendi, sakit kepala
dan migrain dan penyakit selulitis.

Berbagai penelitian telah berhasil mengungkapkan manfaat bekam seperti


yang telah dikemukakan di atas. Banyak ilmuwan serta peneliti Barat yang telah
meneliti manfaat dari bekam. Maka sudah sepatutnya kita sebagai umat muslim
juga tidak boleh kalah. Bekam sebagai warisan pengobatan dari baginda
Rasulullah, patut kita kaji dan teliti lebih lanjut manfaat-manfaat di balik bekam
tersebut. Dengan demikian bekam yang selama ini hanya digunakan sebagai
pengobatan alternatif dapat dikembangkan lebih luas sebagai pengobatan di
berbagai fasilitas kesehatan dan rumah sakit.

24
BAB V

PENUTUP

5.1 Kesimpulan

Bekam adalah teknik pengobatan warisan Rasulullah saw dengan cara


menghisap darah dan mengeluarkannya dari permukaan kulit, yang kemudian
ditampung di dalam gelas bekam, yang menyebabkan pemusatan dan penarikan
darah sehingga menimbulkan bendungan lokal di permukaan kulit dengan tujuan
agar sirkulasi energi meningkat, menimbulkan efek analgetik, anti bengkak,
mengusir patogen angin dingin maupun angin lembap, mengeluarkan racun, serta
oksidan dalam tubuh. Beberapa manfaat bekam atau al-hijamah dikaji dari ilmu
kedokteran yaitu: dapat mengatasi penyakit vaskular seperti hipertensi, meredakan
nyeri sendi dan kepala, penyakit inflamasi (peradangan), meningkatkan fertilitas
(kesuburan), relaksasi fisik dan mental, varises vena serta meningkatkan sistem
imunitas tubuh

5.2 Saran

Banyak ilmuwan serta peneliti Barat yang telah meneliti manfaat dari
bekam. Maka sudah sepatutnya kita sebagai umat muslim juga tidak boleh kalah
Dengan mengetahui manfaat dari bekam diharapkan semakin banyak peneliti
peneliti Islam yang tertarik untuk meneliti lebih lanjut manfaat lain dari bekam
atau al-hijamah.

25
DAFTAR PUSTAKA

Ahmadi, A., Farhadi, K., Schwebel, D., Saeb, M., Choubsaz, M., Mohammadi, R.
(2009). The effectiveness of wet-cupping for nonspecific low back pain in
Iran: A randomized Controlled Trial. Journal of Complementary
Therapies in Medicine, 17, 9-15

Ahmadi, A., Schwebel, D.,Rezai, M. (2008) The Efficacy of Wet-Cupping in the


treatment of tension and migraine headache. The American Journal of
Chinese Medicine, Vol 36, No. 1, page 37-44

Aiman,2004. Pengobatan dan Penyembuhan Menurut Wahyu Nabi SAW,


Terjemahan Oleh Kathur Suhardi. Jakarta: Pustaka As-Sabil.

El Sayed SM, Mahmoud HS, Nabo MMH (2013) Medical and Scientific Bases of
Wet Cupping Therapy (Al-hijamah): in Light of Modern Medicine and
Prophetic Medicine. Altern Integ Med 2:122

Fatahillah, A. (2007) Keampuhan bekam, Cetakan ke-III, Jakarta: Qultum


Media.

Hennawy, M. (2004) Cupping therapy and Infertiliy, terdapat dalam


http://www.activephysiotherapy.com

Kasmui. 2008. Bekam : Pengobatan Menurut Sunnah Nabi. Semarang: Komunitas


Thibbun Nabawi Isyfi.

Nashr, MM,(2005), Bekam, Cara Pengobatan Menurut Nabi, cetakan I,


Jakarta : Pustaka Imam As Syafi’i.

Subiyanto, I., Mulyati, Leli.(2008) Bekam (Cara Terapi Nabi) sebagai Alternatif
Pengobatan dan Intervensi Keperawatan. Terdapat dalam
ners.fk.unair.ac.id

Sutomo, B. (2008).Bekam Atasi Migrain dan Hipertensi terdapat dalam


www.pijatkeluarga.co.id

Ullah, K., Younis,A., Wali, M. (2007) An investigation into the effect of Cupping
Therapy as a treatment for Anterior Knee Pain and its potential role in
Health Promotion. The Internet Journal of Alternative Medicine.
4(1):626-8

26
Yasin,S.A. (2007), Bekam, Sunnah nabi dan mukjizat medis, Cetakan VIII,
Jakarta: al-Qowam

27

Anda mungkin juga menyukai