Anda di halaman 1dari 5

See discussions, stats, and author profiles for this publication at: https://www.researchgate.

net/publication/335961271

Artikel Penyegar PEMBUATAN HAND SANITIZER ALAMI SEBAGAI UPAYA


PENINGKATAN PERSONAL HIGIENE MASYARAKAT DESA KALIKAYEN, KOTA
SEMARANG

Article · January 2019

CITATIONS READS

0 424

3 authors, including:

Zakki Saefurrohim
Universitas Negeri Semarang
6 PUBLICATIONS   0 CITATIONS   

SEE PROFILE

All content following this page was uploaded by Zakki Saefurrohim on 21 September 2019.

The user has requested enhancement of the downloaded file.


Artikel PEMBUATAN HAND SANITIZER ALAMI
SEBAGAI UPAYA PENINGKATAN PERSONAL
HIGIENE MASYARAKAT
Penyegar DESA KALIKAYEN, KOTA SEMARANG
1 2 3
Siti Khamidah , Muhamad Zakki Saefurrohim , Irfan Sholahuddin
1, 2
Departemen Kesehatan Lingkungan, Departemen Epidemiologi dan
Biostatisitika,
1,2,3
Ilmu Kesehatan Masyarakat, Fakultas Ilmu Keolahragaan,
Universitas Negeri Semarang, Semarang

ABSTRAK
Pendahuluan : Berdasarkan hasil riskesdas K-M-K Prevalensi diare di Desa Kalikayen mencapai
23,65%. Hal ini disebabkan oleh rendahnya kebiasaan cuci tangan di Desa kalikayen yaitu 3,25 %.
Selain itu, sebesar 41,81 % warga mengkonsumsi air dar mata air yang tidak terlindungi
Pembahasan : 51 % responden tidak mempunyai akses air bersih yang mencukupi, sehingga
menurunkan kebiasaan cuci tangan. Salah satu upaya meningkatkan kebiasaan cuci tangan dengan
cara pre-post test, dapat diketahui bahwa pengetahuan masyarakat mengenai manfaat dan cara
pembuatan hand sanitizer meningkat dari 50 menjadi 83.
Metode : Metode pengambilan data pada kegiatan ini adalah menggunakan pre-post test design
sebagai pengukur pengetahuan. Selain itu, observasi serta penyebaran angket dilakukan untuk
mendapatkan informasi pendukung lainnya. Kemudian data dianalisis menggunakan analisis
univariat.
Kesimpulan : Kegiatan pembuatan hand sanitizer dari bahan alami memberikan dampak positif
kepada warga mengenai pengetahuan tentang pemanfaatan bahan-bahan alami di lingkungan sekitar
serta meningkatkan potensi kebiasaan cuci tangan warga. .

Kata kunci : Hand sanitizer alami, cuci tangan

ABSTRACT
Introduction: Diarrhea is still an important public health problem because it is the third major
contributor to child morbidity and mortality in the world. Based on the results of the risk-smart K-M-K
the prevalence of diarrhea in the Kalikayen Village reached 23.65%. This is due to the low hand
washing habits in Kalikayen Village, which is 3.25%. In addition, 41.81% of residents consume water
from unprotected springs
Discussion: 51% of respondents did not have sufficient access to clean water, thus reducing hand
washing habits. . Based on the pre-post test that has been given, it can be seen that the community's
knowledge of the benefits and how to make hand sanitizers increased from 50 to 83.
Method: The method of data collection in this activity is to use the pre-post test design as a measure
of knowledge. In addition, observations and questionnaires were conducted to obtain other supporting
information. Then the data were analyzed using univariate analysis.
Conclusion: The activity of making hand sanitizers from natural ingredients has a positive impact on
the community regarding knowledge about the use of natural materials in the surrounding environment
and increasing the potential for community handwashing habits.

Keywords: Natural hand sanitizer, hand wash

BIMKMI Volume 7 No.1 | Januari – Juni 2019 1


1. PENDAHULUAN yang bermanfaat, misalnya, limonene, linalin
Penyakit diare masih menjadi salah satu asetat, geranil asetat, fellandren dan sitral .
masalah kesehatan masyarakat yang penting Lime oil dipercaya memiliki khasiat
karena merupakan penyumbang utama ketiga antiseptik, antivirus, astringen, haemostatik,
angka kesakitan dan kematian anak di dunia. restoratif dan tonikum ( Bambang, 2010).
Data World Health Organization (WHO)
menyebutkan bahwa diare membunuh dua juta 2. METODE PENULISAN
anak di dunia setiap tahunnya. Dari semua Langkah-langkah kegiatan dilakukan
kematian yang terjadi pada anak usia di bawah oleh tim PKL Jurusan Ilmu Kesehatan
lima tahun 14,0% diakibatkan oleh diare. Masyarakat Universitas Negeri Semarang
Indonesia yang merupakan negara Dusun Kebun Taman Desa Kalikayen.
berkembang, penyakit diare menjadi penyebap Kegiatan ini dilaksanakan dengan cara
utama kematian pada balita yaitu 25,2% lebih bergabung dengan pengajian rutinan warga
tinggi di bandingkan pneumonia 15,5%. Angka sehingga jumlah partisipan bisa mencapai 35
kesakitan diare sekitar 200-400 kejadian peserta.
diantara 1000 penduduk setiap tahunnya. langkah-langkah:
Dengan demikian di Indonesia dapat 1. Memberi penjelasan kegunaan dan
ditemukan sekitar 60 juta kejadian setiap keunggulan sediaan hand sanitizer
tahunnya, sebagian besar (70-80%) dari yang terbuat dari bahan alami
penderita ini adalah anak usia dibawah lima tumbuh tumbuhan.
tahun (Balita). Sebagian dari penderita (1-2%) 2. Memberikan penjelasan bahan dasar
mengalami dehidrasi dan jika tidak ditolong pembuatan hand sanitizer antara lain :
(50-60%) diantaranya dapat meninggal. sari lidah buaya, alcohol 70%, sari
Sebanyak 25,2% penyebap kematian anak tumbuhan, dan minyak esensial.
balita adalah penyakit diare. Tahun 2013 3. Menjelaskan bahan-bahan alami yang
angka kematian bayi di Indonesia mencapai 34 diperlukan dalam membuat hand
per 1000 kelahiran. sanitizer alami, antara lain : sari lidah
Berdasarkan hasil RISKES-DASDES K- buaya sebagai sediaan gel, sari
M-K Prevalensi diare di Desa Kalikayen Kota tumbhan seperti Sere wangi, daun
Semarang mencapai 23,65%. Angka ini jeruk, kulit jeruk, perasan jeruk nipis,
merupakan angka prevalensi tertinggi pada daun tembelekan, daun kemangi,
tingkat desa jika dibandingkan dengan Desa daun kemuning, bedogol pisang,
Mluweh dan Kawengen. Hal ini disebabkan bunga kecombrang, bunga krisan,
oleh rendahnya kebiasaan cuci tangan di dan bungalainnya.
Desa kalikayen yaitu 3,25 %. Selain itu, 4. Menjelaskan minyak esensial yang
sebesar 41,81 % warga mengkonsumsi air dar dapat digunakan untuk membuat hand
mata air yang tidak terlindungi. sanitizer anatara lain : minyak
Menurut Ragil dan Veronika (2016) lavender, cengkeh, kayu manis,
dalam Jurnal Ilmiah Ilmu-Ilmu Kesehatan pipermint, tree tea oil, serta minyak
Vol.14 No.2 faktor-faktor penyebab terjadinya zaitun.
penyakit diare antara lain penyediaan air 5. Menjelaskan cara-cara pembuatan
bersih (p= 0,0001), penggunaan jamban (p= sediaan hand sanitizer menggunakan
0,0001), pengolahan sampah (p= 0,0001), alat dan bahan yang murah dan
sanitasi makanan (p= 0,0001), dan kebiasaan sederhana serta dapat diperoleh
mencuci tangan (p= 0,0001). dengan mudah di lingkungan sekitar.
Oleh karena itu, upaya pembuatan hand 6. Membimbing langsung masyarakat
sanitizer dengan bahan alami dinilai sangat tersebut untuk membuat sediaan
tepat karena dapat meningkatkan kebiasaan hand sanitizer dan diperoleh hasil
cuci tangan masyarakat. Berbagai tanaman berupa sediaan hand sanitizer
diketahui mengandung berbagai zat aktif tangan yang hyegen, mempunyai
yang mempunyai potensi untuk menghambat khasiat anti kuman, dengan aroma
pertumbuhan bakteri salah satunya adalah segar.
jeruk nipis. Jeruk nipis (Citrus aurantifolia) Alat-alat yang digunakan:
mengandung unsur-unsur senyawa kimia

BIMKMI Volume 7 No.1 | Januari – Juni 2019 2


Pengaduk , pisau, baskom,, saringan,
tampah, corong, wadah
kemasan.
Bahan-bahan yang digunakan :
Untuk pembuatan sebanyak 100 ml
1. Perasan jeruk nipis sebagai pewangi
dan anti kuman
2. Satu batang lidah buaya diperas
(sari lidah buaya) disaring sebanyak
10 ml Dari 35 responden, 51 % beralasan
3. Minyak zaitun 1-2 tidak mempunyai akses air bersih yang
Cara pembuatan : memadai sehingga mengurangi intensitas cuci
Di dalam suatu wadah dicampurkan etanol, tangan. Sebesar 31 % malas, dan 17 %
dan sari lidah buaya, dicampurkan sampai mengaku tidak mempunyai fasilitas cuci
benar benar homogen dan kelihatan tekstur tangan seperti keran, sabun, maupun hand
yang lembut. Kemudian ditambahkan sari dari sanitizer. Kegiatan ini memberikan dampak
bahan tumbuhan alami, serta minyak essential. positif kepada masyarakat berupa peningkatan
Dimasukkan ke dalam wadah yang telah pengetahuan.
diseterilkan cara dicuci dengan air panas, Kegiatan ini mendapat respon yang
menggunakan corong dengan. Selanjutnya baik dari masyarakat dibuktikan dengan
diberi label. dihasilkannya produk hand sanitizer dari
Metode pengambilan data pada kegiatan ini perasan jeruk nipis oleh masyarakat.
adalah menggunakan pre-post test design Berdasarkan pre-post test yang telah
untuk mengetahui tingkat pengetahuan. Selain diberikan, dapat diketahui bahwa
itu, observasi serta penyebaran angket pengetahuan masyarakat mengenai manfaat
dilakukan untuk mendapatkan informasi dan cara pembuatan hand sanitizer meningkat
pendukung lainnya. Kemudian data dianalisis dari 50 menjadi 83.
menggunakan analisis univariat.
4. SIMPULAN DAN SARAN
3. PEMBAHASAN 4.1. Simpulan
Dusun Kebun Taman merupakan Sebagian besar masyarakat kebun
salah satu dusun di Desa Kalikayen taman memiliki akses yang terbatas terhadap
Kecamatan Ungaran Timur, Kabupaten akses air bersih sehingga kebiasaan cuci
Semarang dengan luas wilayah ± 79.605 Ha tangannya rendah. Kegiatan pembuatan hand
berpenduduk 5.608 Jiwa yang terdiri dari 1.835 sanitizer dari bahan alami memberikan
KK yang tersebar di 20 RT dan 8 RW dengan dampak positif kepada warga mengenai
jumlah penduduk laki-laki 2.803 jiwa dan pengetahuan tentang pemanfaatan bahan-
perempuan 2.805 jiwa. Mayoritas penduduk bahan alami di lingkungan sekitar serta
bermata pencaharian karyawan swasta. Angka meningkatkan potensi kebiasaan cuci tangan
kemiskinan terbanyak di Desa Bligo berada di warga.
RW 06 dengan jumlah penduduk sebanyak 4.2. Saran
253 jiwa (25,6%) dari keseluruhan Kepada institusi kesehatan wilayah
penduduknya yang tercatat sebanyak 987 jiwa. Kabupaten Tegal untuk lebih meningkatkan
Pembuatan hand sanitizer merupakan salah kewaspadaan kejadian kasus DBD mengingat
satu upaya untuk meningkatkan personal kasus DBD di Kabupaten Tegal selalu
hygiene masyarakat. Kegiatan ini diikuti oleh mengalami perubahan. Kemudian perlu
35 peserta yang tergabung dalam pengajian dilakukan penelitian DBD lebih lanjut dengan
rutinan Dusun Kebun Taman desa Kalikayen. variable yang lebih banyak di Kabupaten Tegal
Kegiatan ini dinilai sangat tepat mengingat untuk menjadi bahan pertimbangan dan
rendahnya kebasaan cuci tangan di referensi lebih banyak.
masyarakat. Adapun alasan masyarakat
berupa tidak ada air, malas dan tidak ada 5. DAFTAR PUSTAKA
fasilitas Fauzi, lukman, et al. 2017. Riset Kesehatan
Dasar Desa Kalikayen, Mluweh, dan
Kawengen. Jurusan IKM UNNES.

BIMKMI Volume 7 No.1 | Januari – Juni 2019 2


Ismawan Bambang. 2010. Herbal Indonesia
Berkhasiat. Depok. PT. Trubus
Swadaya.
Kemenkes RI. (2013). Riset Kesehatan Dasar
2013. Jakarta: Kementerian Kesehatan
RI.
Setiyabudi, Ragil., dan Veronika Setyowati.
2016. Penyediaan Air Bersih,
Penggunaan Jamban Keluarga,
Pengelolaan Sampah, Sanitasi Makanan,
dan kebiasaan Mencuci Tangan
Berpengaruh Terhadap Kejadian Diare
Umur 15-50 Tahun. Medisains. Vol. 14
No. 2. 41-49. WHO. Diarrheal Disease;
2014 [diakses 25 Oktober 2018].
Available from : http://www.who.int/media
center/factshee

BIMKMI Volume 7 No.1 | Januari – Juni 2019 3

View publication stats

Anda mungkin juga menyukai