6 D
6 D
Disusun Oleh :
Axl Anak Agung Putu Wijaya 201710350311139
Suhasti Nabila 201710350311144
Mohammad Iqbal Feri Shadad 201710350311148
JURUSAN PETERNAKAN
FAKULTAS PERTANIAN PETERNAKAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG
2020
KATA PENGANTAR
Segala puji bagi Allah SWT. Tuhan semesta alam yang telah memberikan
segala rahmat dan kenikmatan serta kasih sayang-nya kepada kita sehingga
dengan nikmat itu kami bisa menyusun dan menyelesaikan makalah ini untuk
memenuhi nilai tugas dari mata kuliah AL ISLAM KEMUHAMMADIYAH
jurusan peternakan universitas muhammadiyah malang sesuai dengan yang kami
harapkan.
Sholawat serta salam semoga tetap tercurahkan kepada Nabi muhammad
SAW. Manusia pilihan Allah yang memiliki jiwa perjuangan yang gigih, berani,
tegas, namun penuh kelembutan yang diberikan amanat untuk menyebarkan
agama islam kepada seluruh umat manusia, yang sampai sekarang masih dapat
kita nikmati secara bersama-sama betapa indahnya Agama islam ini.
Dalam penyusunan makalah ini, kami mengucapkan banyak terima kasih
yang sebesar-besarnya kepada Dosen pembimbing yang telah membantu kami
dalam penyusunan makalah ini dan kepada teman-teman, serta semua pihak yang
secara tidak langsung membantu kami dalam menyusun makalah ini hingga
selesai.
Semoga makalah ini dapat memberikan wawasan yang lebih luas dan
menjadi sumbangan pemikiran kepada para pembaca. Kami sadar bahwa makalah
ini masih banyak kekurangan dan jauh dari sempurna. Untuk
itu, kami meminta masukan kepada para Dosen Pembimbing demi perbaikan
pembuatan makalah kami di masa yang akan dating dan mengharapkan kritik dan
saran dari para pembaca.
Penyusun
ii
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR............................................................................................ii
DAFTAR ISI.........................................................................................................iii
BAB I PENDAHULUAN.......................................................................................1
1.1 Latar Belakang...............................................................................................1
1.2 Rumusan Masalah..........................................................................................1
BAB II PEMBAHASAN........................................................................................2
2.1 Pengertian Akhlak..........................................................................................2
2.2 Akhlak Islam..................................................................................................2
2.3 Hubungan Akhlak dengan Iman.....................................................................3
2.4 Tugas dan Kewajiban Manusia......................................................................4
2.5 Kewajiban terhadap keluarga.........................................................................5
2.6 Kewajiban terhadap Negara...........................................................................6
2.7 Kewajiban terhadap alam sekitar...................................................................6
BAB III PENUTUP................................................................................................8
3.1 Kesimpulan.....................................................................................................8
3.2 Saran...............................................................................................................9
DAFTAR PUSTAKA...........................................................................................10
iii
iv
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Akhlak merupakan pilar jiwa pribadi yang memiliki keutamaan dan juga
bermartabat termasuk di dalamnya yaitu mu’amalah. Suatu masyarakat akan tegak
selama ada akhlak di dalamnya dan akan hancur ketika akhlak tidak ada di
dalamnya.
1.2 Rumusan Masalah
1
6. Bagaimana kewajiban manusia terhadap negara ?
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Pengertian Akhlak
Perkataan ”Akhlaq” berasal dari bahasa arab jama’ dari “khuluqun“ yang
menurut logat diartikan budi pekerti, perangai, tingkah laku atau tabiat ( Ya’kub,
1983 : 11 ). [3] Kita sebagai orang islam memiliki panutan yang patut untuk di
contoh yaitu rasulullah Saw, sebagaimana dalam firmanNya dalam Q.S Al –
Qalam : 4
Akhlaq bisa juga di definisikan sebagai ilmu yang mempelajari tentang baik
dan buruk tingkah laku manusia, dalam bahasa jawa akhlaq erat kaitannya dengan
tindak tanduk manusia.
2
1. Al-Qur’an dan sunnah sebagai sumber nilai Al-Qur’an
Kedua-duanya adalah menjadi sumber ajaran Islam secara keseluruhan
untuk mengatur pola hidup dan menetapkan mana yang baik dan mana yang buruk
sebagaimana dijelaskan dalam firman Allah SWT,
Artinya: “Hai ahli-ahli kitab sesungguhnya telah datang kepadamu Rasul kami,
menjelaskan kepadamu banyak isi dari al-kitab yang kamu sembunyikan, dan
banyak (pula yang) dibiarkannya. Sesungguhnya telah datang kepadamu cahaya
dari Allah dan kitab yang menerangkan.”
2. Meletakkan akal dan naluri sesuai dengan proporsi dan profesinya.
“Apabila seorang hakim berijtihad dan ijtihadnya itu benar, maka dia akan
mendapatkan dua pahala. Dan apabila salah, maka akan mendapat satu pahala.”
3. Iman sebagai sumber motivasi yakni ia sebagai sumber motivasi dan energi dalam
segala gerak dan langkah manusia yang berupa amal shaleh dan akhlak mulia.
4. Ridla Allah sebagai tujuan akhir hal ini sesuai dengan pola hidup yang digariskan
oleh Islam bahwa seluruh kegiatan ini diperuntukkan Allah.
5. Penilaian tidak terhadap tindakan lainnya semata, akan tetapi berpangkal pada
motif.
3
2.3 Hubungan Akhlak dengan Iman
Iman dan akhlak merupakan suatu suatu hubungan saling mengikat, karena
iman sumber pendidikan yang paling luhur, mendidik akhlak, karakter dan mental
manusia.
“Bukanlah Iman itu sekedar cita-cita akan tetapi suatu kepercayaan yang
tetap dalam hati dan dibuktikan dengan amal perbuatan.”
2. Keberanian
Manusia sebagai makhluk Tuhan yang paling mulia dan paling sempurna
yang ditugaskan sebagai pengatur dan pengelola alam dan seisinya, mempunyai
4
tanggung jawab dan kewajiban-kewajiban, baik terhadap Tuhan, diri sendiri,
terhadap sesama manusia maupun masyarakat.
Secara praktis ada beberapa tugas dan kewajiban manusia terhadap Allah
SWT, antara lain: mentauhidkan, takut dan cinta kepada-Nya, ridha terhadap
qadha dan qadar-Nya, bertaubat, bersyukur, tawakkal, berdo’a, taat dan patuh
terhadap-Nya, berbuat baik dan berprasangka baik kepada-Nya, percaya dan
berpegang teguh kepada kitab suci-Nya dan sunnah Nabi-Nya, dzikir, sabar dan
sebagainya.
Beberapa sifat yang telah disebutkan tadi ialah dalam kerangka taqwa
kepada-Nya yakni menjalankan semua yang diperintahkan dan meninggalkan
semua yang dilarang-Nya.
Tugas dan kewajiban manusia terhadap diri sendiri yang penting adalah
menjaga diri sebaik-baiknya[8], sehingga fungsi dan statusnya dapat terpenuhi.
Satu tugas dan kewajiban tadi dapat dirinci sebagai berikut:
Memelihara dan menjaga badan, jasmani sehingga tetap sehat, karena pada
badan yang sehat itu terdapat akal yang sehat. Memelihara dan menjaga jiwa dan
hatinya sehingga dapat memenuhi tugas dan kewajibannya sebagai manusia. Nabi
bersabda:
“Ingatlah bahwa dalam jasad itu ada segumpal darah, jika ia baik, maka baik
seluruh jasad. Jika ia rusak maka rusaklah jasad seluruhnya. Ingatlah itulah
yang dinamakan hati nurani.”
5
Manusia dikatakan sebagai makhluk sosial, yakni suka berhubungan dan
bergaul dengan orang lain. Dorongan ini disamping dorongan instingtif juga
dorongan untuk memenuhi kebutuhan hidupnya. Pergaulan itu dimulai dari
keluarga, tetangga dan masyarakat luas.
2.5 Kewajiban terhadap keluarga
Keluarga adalah suatu kesatuan sosial terkecil yang dimiliki oleh manusia
sebagai makhluk sosial yang memiliki tempat tinggal dan ditandai oleh kerjasama,
ekonomi, berkembang, mendidik, melindungi, merawat, dan sebagainya.[9]
Dan komunikasi yang bersifat horizontal, maka ibu dan bapak menduduki
tempat yang paling istimewa, bahkan dalam tertib kebaktian seseorang, maka ibu
dan bapak menduduki tempat kedua setelah berbakti kepada Allah SWT . Oleh
karena itu, di atas dunia ini, tidak ada seorang pun yang menyamai kedudukan
mereka,dan tidak satu usaha dan pembalasan yang dapat menyamai dan
menandingi jasa kedua orang tua terhadap anaknya kecuali si anak menemukan
mereka dalam keadaaan hamba sahaya kemudian memerdekakan. Demikia
dinyatakan oleh Nabi:
“Seorang anak tidak dapat membalas orang tuanya kecuali apabila anak
menemukan mereka dalam status sebagai hamba sahaya, kemudian membeli dan
memerdekakan.”
6
3. Kewajiban dan hak antara suami isteri
“bahwa sesungguhnya bagi laki-laki atas isterinya adalah mempunyai hak, dan
demikian pula bagi isteri mempunyai hak dari pada suaminya.”
Kehidupan manusia pada dasarnya tidak bisa lepas dari pemerintahan yang
ada di negaranya, oleh karenanya kita memiliki kewajiban terhadap Negara.
Kewajiban kita sebagai warga Negara yang baik seperti yang tertuang dalam UUD
1945. Kewajiban tersebut dapat berupa : [10]
1. Wajib menaati hukum dan pemerintahan. Pasal 27 ayat (1) UUD 1945 berbunyi :
“segala warga negara bersamaan kedudukannya di dalam hukum dan
pemerintahan dan wajib menjunjung hukum dan pemerintahan itu dengan tidak
ada kecualinya.”
2. Wajib ikut serta dalam upaya pembelaan negara. Pasal 27 ayat (3) UUD 1945
menyatakan : “setiap warga negara berhak dan wajib ikut serta dalam upaya
pembelaan negara”.
3. Wajib menghormati hak asasi manusia orang lain. Pasal 28J ayat 1 mengatakan :
“Setiap orang wajib menghormati hak asai manusia orang lain.”
4. Wajib tunduk kepada pembatasan yang ditetapkan dengan undang-undang. Pasal
28J ayat 2 menyatakan : “Dalam menjalankan hak dan kebebasannya,setiap orang
wajib tunduk kepada pembatasan yang ditetapkan dengan undang-undang dengan
maksud untuk menjamin pengakuan serta penghormatan atas hak kebebasan orang
lain dan untuk memenuhi tuntutan yang adil sesuai dengan pertimbangan moral,
nilai-nilai agama, keamanan, dan ketertiban umum dalam suatu masyarakat
demokratis.”
7
5. Wajib ikut serta dalam usaha pertahanan dan keamanan negara. Pasal 30 ayat (1)
UUD 1945. menyatakan: “tiap-tiap warga negara berhak dan wajib ikut serta
dalam usaha pertahanan dan keamanan negara.”
Manusia sebagai khalifah di bumi ini memiliki tanggung jawab yang besar
dalam menjaga alam sekitar. Manusia, dalam Al-Qur’an adalah makhluk yang
dipercaya Tuhan sebagai pemegang hak pengelola (khalifah) alam.[11] Tanggung
jawab manusia tersebut bisa disikapi dengan :
“Ingatlah kepada-Ku, Aku akan ingat kepadamu dan bersykurlah kepada-Ku dan
janganlah membangkang” (Q.S. Al-Baqarah: 152).
Dengan berdzikir dan bersyukur maka kita akan selalu mengingat akan
kenikmatan dariNya.
Di dunia ini begitu banyak kejadian yang luar biasa. Banyak kejadian
rahasia yang akhir – akhir ini baru di ketahui, seperti bertemunya dua laut antara
air tawar dan air laut yang tidak dapat tercampur. Kejadian ini sudah ada di al-
8
qur’an. Oleh karenanya kita memiliki kewajiban untuk mengkaji rahasia-rahasia
kejadian alam.
“Dan carilah pada apa yang telah dianugerahkan Allah kepadamu dan
janganlah kamu melupakan bahagiamu dari kenikmatan duniawi dan berbuat
baiklah kepada orang lain sebagaimana Allah telah berbuat baik kepadamu, dan
janganlah kamu berbuat kerusakan di muka bumi. Sesungguhnya Allah tidak
menyukai orang-orang berbuat kerusakan” (Q.S. Al-Qashash: 77).
9
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Kesmpulan dari makalah ini adalah :
1. Perkataan ”Akhlaq” berasal dari bahasa arab jama’ dari “khuluqun“ yang
menurut logat diartikan budi pekerti, perangai, tingkah laku atau tabiat
2. Islam adalah akhlak,[4] seluruh syari’at kepada umat mempunyai nilai-
nilai akhlak dan membina akhlak umat manusia, baik berupa akidah dan
keimanan, maupun yang berupa ibadah.
3. Iman dan akhlak merupakan suatu suatu hubungan saling mengikat,
karena iman sumber pendidikan yang paling luhur, mendidik akhlak,
karakter dan mental manusia.
4. Manusia sebagai makhluk Tuhan yang paling mulia dan paling sempurna
yang ditugaskan sebagai pengatur dan pengelola alam dan seisinya,
mempunyai tanggung jawab dan kewajiban-kewajiban, baik terhadap
Tuhan, diri sendiri, terhadap sesama manusia maupun masyarakat.
5. Keluarga adalah suatu kesatuan sosial terkecil yang dimiliki oleh manusia
sebagai makhluk sosial yang memiliki tempat tinggal dan ditandai oleh
kerjasama, ekonomi, berkembang, mendidik, melindungi, merawat, dan
sebagainya
6. Kehidupan manusia pada dasarnya tidak bisa lepas dari pemerintahan yang
ada di negaranya, oleh karenanya kita memiliki kewajiban terhadap Negara.
Kewajiban kita sebagai warga Negara yang baik seperti yang tertuang
dalam UUD 1945.
10
d. Wajib tunduk kepada pembatasan yang ditetapkan dengan undang-
undang.
e. Wajib ikut serta dalam usaha pertahanan dan keamanan negara
7. Manusia sebagai khalifah di bumi ini memiliki tanggung jawab yang besar
dalam menjaga alam sekitar. Manusia, dalam Al-Qur’an adalah makhluk
yang dipercaya Tuhan sebagai pemegang hak pengelola (khalifah) alam.
3.2 Saran
11
DAFTAR PUSTAKA
12