Anda di halaman 1dari 13

JUARA : Jurnal Olahraga 2 (2) (2017)

JUARA : Jurnal Olahraga

PEMBINAAN PRESTASI OLAHRAGA SEPAKBOLA DI PUSAT


PENDIDIKAN DAN LATIHAN PUTRA BATANG

Wahyu Adhi Nugroho


Universitas 17 Agustus 1945 Cirebon
email: wahyua2_029@ymail.com

Abstrak
Tujuan pembinaan prestasi olahraga sepakbola di Pusdiklat Putra Batang adalah untuk
mengembangkan atlet sepakbola secara terencana, berjenjang dan berkelanjutan melalui
pembinaan fisik, pembinaan teknik, pembinaan taktik dan pembinaan psikis atau mental. Atlet
sepakbola di Pusdiklat Putra Batang berasal dari klub-klub sepakbola lokal dan sekolah
sepakbola (SSB) yang berdomisili di Kabupaten Batang dan berhasil lolos seleksi yang
dilakukan oleh para pemandu bakat (talents scouting) dan pelatih yang berlisensi. Potensi atlet
dan pelatih yang berkualitas yang dimiliki oleh Pusdiklat Putra Batang, dukungan orangtua
dan masyarakat seyogyanya dapat meningkatkan prestasi di tingkat regional maupun
nasional.. Kekurangan sarana dan prasarana berupa kepemilikan lapangan untuk berlatih,
manajemen kepelatihan yang tidak disusun dengan baik, kurangnya perhatian pengurus
terhadap keberlangsungan pembinaan serta pembagian tugas yang tidak terstruktur menjadi
hambatan dalam berlatih sehingga capaian prestasi Atlet sepakbola di Pusdiklat Putra Batang
tidak optimal. Kesimpulan bahwa pembinaan prestasi Sepakbola di Pusdikklat Putra Batang
termasuk belum maksimal berdasarkan pada data dan fakta secara nyata di lapangan.

Kata Kunci: Model, Pembelajaran, Inkuiri, Konvensional, Self-Esteem

Abstract
The purpose of coaching soccer sports achievements in Pusdiklat Putra Batang is to develop a
planned football athletes, tiered and sustainable through physical training, coaching
techniques, coaching tactics and coaching psychic or mental. Football athletes at the Pusdiklat
Putra Batang comes from local football clubs and soccer schools ( SSB ) which is domiciled in
Batang and successfully passed the selection is done by the scout ( scouting talents ) and
licensed coaches . Potential athletes and qualified coaches owned by Pusdiklat Putra Batang,
parents and community support should be able to improve performance at regional and
national level. Shortage of facilities and infrastructure in the form of ownership of the field for
practice, management coaching that is not prepared properly, the lack of attention to the
sustainability of the development board and the division of tasks be structured so that the
performance bottleneck in the practice of football athletes at the Pusdiklat Putra Batang is not
optimal. Conclusion that coaching football achievements in Pusdiklat Putra Batang includes
enough based on real data and facts on the ground.

Keywords: Achievment, Football, Education, Training

© 2017 STKIP Muhammadiyah Kuningan

161
PENDAHULUAN Putra Batang. Pemain Pusdiklat Putra
Pembinaan olahraga perlu Batang ini berasal dari klub-klub lokal dan
mempertimbangkan pada karakteristik atlet sekolah sepakbola (SSB) yang berdomisili
yang dibina baik secara fisik, teknik taktik, di Kabupaten Batang dan berhasil lolos
psikologi, sarana dan prasarana, serta seleksi yang dilakukan oleh para pemandu
kondisi lingkungan pembinaan, dengan bakat (talents scouting) dan pelatih yang
tujuan untuk proses pembinaan menuju berlisensi. Namun demikian karena masih
prestasi yang setinggi-tingginya. terbatasnya tenaga kepelatihan dan belum
Pembinaan merupakan faktor penentu yang adanya sistem pembinaan prestasi yang
sangat penting dalam olahraga, sehingga sistematis dan berkelanjutan. Hal ini dapat
tujuan prestasi dalam berolahraga dapat diketahui dari data observasi pada Pusdiklat
tercapai. Munculnya atlet-atlet berbakat Putra Batang yang menunjukkan penurunan
tidak lepas dari proses pembinaan yang siswa yang mengikuti latihan dan tenaga
dilakukan didalam klub olahraga. Klub kepelatihan yang sering datang terlambat
olahraga merupakan tempat berlangsungnya karena para pelatih memiliki profesi lain
pembinaan olahraga. Sedangkan prestasi seperti tenaga pendidik, pegawai kantor dan
olahraga ditentukan oleh program-program wirausahawan, hal ini berdampak pada
yang disusun oleh pelatih, sarana prasarana potensi besar dari sumber daya manusia
yang memadai dana yang menunjang dan (atlet) belum mampu mencapai prestasi
partisipasi lingkungan, masyarakat, serta seperti yang diharapkan. Sampai sejauh ini
dukungan orang tua yang bersangkutan di persiapan klub sepakbola Pusdiklat Putra
klub olahraga tersebut. Batang masih belum terlihat baik, hal ini
Kabupaten Batang yang terdiri dari terbukti dengan masih adanya bongkar
16 kecamatan banyak memiliki bibit pasang materi atau komposisi pemain dan
potensi atlet olahraga khususnya sepakbola. program latihan yang belum sistematis,
Hal ini terlihat dengan banyak jumlah klub konsisten dan berkelanjutan. Alasan bagi
sekolah sepakbola (SSB) yang mencapai peneliti untuk meneliti pembinaan prestasi
jumlah 30 klub dimana rata-rata setiap klub olahraga sepakbola di Pusdiklat Putra
terdiri dari 30 siswa. Sedangkan jumlah Batang karena besarnya potensi atlet di
pelatih yang telah berlisensi D Pengprov wilayah Kota Batang yang terbukti dari 30
Jawa Tengah sebanyak 26 orang. Salah satu klub SSB, namun dari banyaknya klub SSB
klub sepakbola yang dipersiapkan dan tersebut belum dapat memberikan prestasi
dibina untuk menghadapi event resmi yang diperoleh secara berkesinambungan
tingkat Provinsi untuk mewakili tingkat dan mengelami peningkatan dari tahun ke
Kabupaten adalah klub sepakbola Pusdiklat tahun.

162
Pembinaan prestasi di Pusdiklat mengendalikan, menggerakkan, dan
Putra Batang berdasarkan hasil observasi di mengkoordinasikan seluruh kegiatan
lapangan dalam waktu terakhir mengalami sehingga tertuju pada tujuan, guna
penurunan peserta, pemindahan lokasi meningkatkan efisiensi teknis dan
latihan dari Stadion Muhammad Sarengat ekonomis, 3) Ketenagaan, di mana saat ini
ke lapangan Kampus Dracik Batang, secara isu nasional dalam pembinaan olahraga
tidak langsung menyebabkan minat berlatih masih berpusat pada kelangkaan tenaga-
para siswa Pusdiklat Putra Batang tenaga profesional yang dipersiapkan secara
mengalami penurunan, perbedaan kualitas khusus untuk membina olahraga melalui
lapangan dan letak lapangan kampus Dracik program pendidikan atau pelatihan, 4)
yang kurang strategis menyebabkan siswa Tenaga Pembina, beberapa permasalahan
malas untuk datang mengikuti latihan. utama yang terkait dengan komponen ini
Lapangan kampus Dracik adalah sarana berhubungan dengan belum adanya standar
prasarana bagi masyarakat dan sekolah persyaratan tenaga profesional pembina
yang ada disekitar untuk bermain dan olahraga yang dibangun secara sistemik.
digunakan praktik olahraga, hal ini jelas Pengakuan formal dari pemerintah terhadap
berpengaruh pada tingkat optimalisasi dan jabatan ini masih minim, termasuk di
penyampaian materi latihan di Pusdiklat dalamnya pengakuan terhadap status dan
Putra Batang. Para siswa menjadi kurang kompetensi mereka yang berimplikasi pada
fokus dan konsentrasinya terganggu oleh sistem penghargaan dan jaminan sosial
kegiatan olahraga maupun aktifitas yang mereka terima, 5) Atlet atau
masyarakat sekitar lapangan. Pusdiklat Olahragawan, tak jauh berbeda dengan
Putra Batang memiliki sembilan tenaga komponen tenaga pembina, faktor-faktor
pelatih namun hanya beberapa yang masih klasik seperti penghargaan serta jaminan
aktif, hal ini disebabkan karena adanya sosial yang mereka terima menjadi
manjemen kepelatihan yang tidak disusun permasalahan serius yang ikut menentukan
dengan baik, serta pembagian tugas yang kegairahan pencapaian prestasi yang secara
tidak terstruktur. keseluruhan ikut menentukan upaya
Menurut Alisjahbana (2008), dalam membangun profesionalisme olahraga
membangun sistem pembinaan olahraga, nasional, 6) Struktur Program dan Isi, yang
ada beberapa komponen utama yang perlu berkenaan dengan program-program umum
diperhatikan. Komponen-komponen utama serta kegiatan keolahragan yang
tersebut terdiri dari:1) Fungsi, yang dirumuskan dalam kalender olahraga
mengarahkan dan menjadi penarik, 2) nasional yang dapat meningkatkan mutu
Manajemen, untuk merencanakan, pembinaan. Sumber-sumber belajar, seperti

163
buku petunjuk, buku ajar, rekaman film, semangat kebijakan otonomi daerah guna
dan lain-lain, termasuk di dalamnya mewujudkan kemampuan daerah dan
informasi secara meluas tentang pronsip masyarakat yang mampu secara mandiri
pembinaan yang disajikan secara praktis, 7) mengembangkan kegiatan keolahragaan.
Metodologi dan Prosedur Kerja, yang Penanganan keolahragaan tidak dapat lagi
mencakup pengembangan dan penerapan ditangani secara sekadarnya tetapi harus
teknik serta metode pembinaan dan ditangani secara professional. Sistem
pemanfaatan temuan-temuan baru guna pembinaan dimulai dari institusi yang
memaksimumkan efisiensi dan efektivitas terkecil, yaitu keluarga, baru kemudian
pembinaan, 8) Evaluasi, untuk mendukung bergerak kearah lingkungan yang lebih
pengendalian program agar mencapai besar seperti masyarakat, sekolah, dan klub.
tujuan yang diharapkan, termasuk di Pembinaan olahraga dilakukan melalui tiga
dalamnya adalah pengendalian mutu, domain, yakni olahraga pendidikan,
peningkatan efisiensi dan efektivitas olahraga rekreasi, dan olahraga prestasi.
pembinaan, 9) Dana, problem utama yang Berdasarkan kerangka pemikiran tersebut,
membelit komponen ini berkisar pada dikenal tiga pilar bangunan olahraga yaitu
sumber pendanaan yang masih minim serta pendidikan jasmani/olahraga pendidikan,
alokasi dan pemanfaatannya secara tepat olahraga rekreasi, dan olahraga prestasi.
dan opklubal. Atlet berbakat tidak dapat dengan
Undang-Undang Nomor 3 Tahun sendirinya akan mencapai prestasi tertinggi
2005 Pasal 1, ayat (3) menyatakan bahwa apabila tidak didukung dengan pembinaan
sistem keolahragaan nasional adalah yang baik. Secara garis besar ada beberapa
keseluruhan aspek keolahragaan yang faktor yang mempengaruhi dalam
saling terkait secara terencana, sistematis, peningkatan prestasi maksimal secara
terpadu, dan berkelanjutan sebagai satu efektif (KONI, 1997:15). Adapun faktor-
kesatuan yang meliputi pengaturan, faktor tersebut antara lain: 1). faktor
pendidikan, pelatihan, pengelolaan, internal pemain, meliputi bakat, minat, dan
pembinaan, pengembangan, dan lain-lain, 2) manajemen organisasi yang
pengawasan untuk mencapai tujuan tujuan baik, 3) program pembinaan, 4)
keolahragaan nasional. Dalam penjelasan pemanfaatan sarana dan prasarana
Undang-Undang Nomor 3 Tahun 2005 pendukung. Para ahli olahraga seluruh
tentang Sistem Keolahragaan Nasional dunia sependapat perlunya tahap-tahap
mengatakan sistem pengelolaan, pembinaan untuk menghasilkan prestasi
pembinaan, dan pengembangan olahraga yang tinggi, yaitu melalui tahap
keolahragaan nasional diatur dengan pemasalan, pembibitan, dan pencapaian

164
prestasi, sehingga lahirlah teori piramida beban latihan yang berat, dan atlet memiliki
dalam pembinaan olahraga. stabilitas emosi yang tangguh.
Rusli Lutan (1992:30-32), Pembinaan olahraga sejak usia
berpendapat bahwa prestasi terbaik hanya muda merupakan hal yang sangat penting
akan dapat dicapai bila pembinaan dapat sekali dalam menciptakan atlet yang
dilaksanakan dan tertuju pada aspek-aspek berhasil. Karena dengan diberikannya
pelatihan seutuhnya yang mencakup: 1) pembinaan sejak masih usia muda maka
kepribadian atlet untuk dapat beradaptasi akan menghasilkan kualitas atlet yang baik,
dalam olahraga, dibutuhkan sifat-sifat walaupun ini bukan hal mutlak, tapi
tertentu yang sesuai dengan tuntutan setidaknya dengan pengenalan yang baik
cabangnya yaitu sikap positif, loyal itu, teknik, fisik, dan mental pengenalan
terhadap kepemimpinan, rendah hati, dan materi olahraga bagi usia muda akan
semangat bersaing dan berprestasi, 2) terbentuk. Bompa (1994) membagi tahapan
kondisi fisik pembinaan kondisi fisik tertuju usia dalam pencapaina prestasi olahraga
pada komponen kemampuan fisik yang dalam 3 kategori, yaitu : 1) tahapan
dominan untuk mencapai prestasi .Di permulaan (persiapan) yaitu usia 10-12
samping terdapat kebutuhan yang bersifat tahun, 2) tahapan spesialisasi, antara usia
umum, setiap cabang olahraga juga 11-13 tahun, 3) tahapan prestasi puncak,
memerlukan pembinaan komponen kondisi antara usia 18-24 tahun.
fisik yang spesifik, 3) keterampilan teknik METODE
tertuju pada penguasaan keterampilan Penelitian ini menggunakan metode
teknik yang rasional dan ekonomis dalam kualitatif dengan alasan penelitian kualitatif
suatu cabang olahraga, bila kekuatan, mampu memberikan gambaran secara
stamina, dan kecepatan sudah berkembang, lengkap dan mendalam tentang pembinaan
maka atlet dapat mengalami peningkatan prestasi olahraga sepakbola di Pusdiklat
dalam penguasaan keterampilan teknik, 4) Putra Batang. Peneliti berusaha
Keterampilan taktis, atlet harus dapat mengungkapkan makna tentang
memanfaatkan kondisi fisik, keterampilan “pembinaan prestasi olahraga sepakbola di
dan kondisi psikologis guna merespon Pusdiklat Putra Batang”. Data yang
kekuatan atau kelemahan lawannya secara terkumpul terbentuk kata-kata tulisan yang
efektif, 5) Kemampuan mental karena meliputi catatan laporan dan foto-foto
ditaksir sekitar 90-95 % variasi prestasi (dokumentasi). Lokasi penelitian adalah di
sebagai pengaruh kemampuan mental. Pusat Pendidikan dan Latihan (Pusdiklat)
Pembinaan mental dimaksudkan antara lain Putra Batang. Adapun alasan dipilihnya
agar atlet mampu menanggulangi stress dari tempat atau lokasi tersebut sebagai obyek

165
penelitian yaitu: 1) penelitian tentang HASIL PENELITIAN
pembinaan prestasi olahraga sepakbola di Berdasarkan penelitian yang telah
Pusdiklat Putra Batang belum pernah ada, dilakukan pada Pusdiklat Putra Batang
2) keterbatasan tenaga kepelatihan dan dan diperoleh hasil penelitian sebagai berikut:
sistem pembinaan yang baik belum dapat 1) Tujuan Pembinaan Prestasi
mengolah bibit potensi atlet dengan terarah Sepakbola di Pusdiklat Putra
untuk tujuan prestasi, 3) belum adanya Batang
pembinaan olahraga yang terprogram secara Berdasarkan hasil obervasi dan
sistematis dan berkelanjutan bagi atlet atau wawancara dengan informan penelitian
calon atlet, 4) ketersediaan sarana dan diperoleh informasi bahwa tujuan
prasarana berlatih sepakbola yang belum pembinaan prestasi di Pusdiklat Putra
memadai, 5) belum adanya program latihan Batang ini pada intinya adalah mencetak
sepakbola yang sistematis dan kader-kader pemain sepakbola yang handal
berkelanjutan. Subjek dalam penelitian ini dan berprestasi yang program latihannya
yaitu: atlet 3 orang, pelatih 3 orang, sudah disesuaikan dengan kurikulum FIFA
orangtua atlet 3 orang dan masyarakat dan PSSI untuk masyarakat di Kabupaten
sekitar yang diwakili oleh 3 orang Batang khususnya dan Indonesia pada
responden. Pusdiklat Putra Batang. Teknik umumnya.
pengumpulan data menggunakan observasi, 2) Peranan Atlet dan Pelatih dalam
wawancara dan dokumentasi. Analisis data Pembinaan Prestasi Sepakbola di
menurut Bogdan, dalam Sugiyono Pusdiklat Putra Batang .
(2009:334) adalah proses mencari dan Berdasarkan hasil obervasi dan
menyusun secara sistematis data yang wawancara dengan informan penelitian
didapat/diperoleh dari hasil interview, diperoleh informasi bahwa
observasi, catatan lapangan, dan bahan- (a) Peran atlet berpengaruh karena atlet
bahan lain, sehingga dapat dipahami, dan merupakan sasaran dari proses
temuannya dapat diinformasikan kepada pembinaan sehingga prestasi klub
orang lain. Pendekatan yang digunakan sepakbola juga akan dipengaruhi oleh
dalam analisis data ini adalah pendekatan para atletnya. Peranan atau partisipasi
analisis kualitatif. Menurut Sugiyono (2009 atlet Pusdiklat Putra Batang sangat
: 338) terdiri dari tiga alur (pokok) yang aktif. Subjek penelitian menyadari
saling berhubungan, bersamaan adalah (1) peran dan konsekwensinya sebagai
reduksi data (2) penyajian data, (3) atlet sepak bola. Dinyatakan bahwa
penarikan kesimpulan (verifikasi). kualitas atlet Pusdiklat Putra Batang
memang sudah terkenal di masyarakat

166
sekitar Batang. Informan juga sudah team. Pelatih juga menerapakan
memberikan apresiasi yang positif kedisiplinan dalam berlatih dengan
terhadap teknik individu permainan tujuan fokus terhadap latihan dan
anak-anak Pusdiklat Batang termasuk memiliki motivasi kuat untuk menang
kriteria bagus. dalam pertandingan. Sehingga atlet
(b) Pelatih mempunyai peranan yang lebih menekankan pada tugas (task
sangat penting dalam pencapaian oriented), lebih efisien segala usaha
prestasi di Pusdiklat Putra Batang. ditujukan pada tugas yang harus
Peran pelatih tercermin dalam diselesaikan, tidak banyak membuang
pendapat dan tingkah lakunya dalam waktu untuk komunikasi pribadi
melaksanakan tugasnya sebagai coach dengan atlet dan antara atlet.
dalam membina atletnya untuk 3) Sarana Prasarana dan Pendanaan
mengembangkan secara optimal Sepakbola yang Dimiliki oleh
kesehatan, fisik, mental, dan sosial. Pusdiklat Putra Batang.
Cerminan tersebut nampak dalam Berdasarkan hasil obervasi dan
tugasnya untuk mengembangkan wawancara dengan informan penelitian
keterampilan motorik, prestasi, diperoleh informasi
perilaku etis, moral yg baik, (a) Sarana dan Prasarana
berkepribadian yang baik, dan respek Berdasarkan hasil observasi dan
terhadap orang lain. Pelatih di wawancara dari subjek dan informan
Pusdiklat Putra Batang tersebut penelitian dapat ditarik pengertian bahwa
mempunyai gaya tipe kepimpinan yang faktor utama sarana dan prasarana yang
demokratis karena dapat bersikap kurang mendukung pembinaan prestasi di
akrab dengan atlet, mau mendengar Pusdiklat Putra Batang adalah lapangan.
pendapat atlet, tidak banyak Lapangan merupakan hal yang paling
memberikan instruksi atau perintah. pokok dalam permainan sepak bola.
Hal tersebut menjadikan atlet di Semakin mendukung prasarana-sarana
Pusdiklat Putra Batang merasa diakui, semakin bagus capaian prestasi olahraga
dihargai, merasa puas dan memiliki Berikut ini disajikan tabel peralatan yang
hubungan erat dengan anggota sesama dimiliki oleh.
Tabel 1
Peralatan yang Dimiliki Pusdiklat Putra Batang

Jumlah
No Sarana Baik Ket
Baik Sedang Rusak
Sekali

167
Standar
1 Bola sepak 10 5 15
nasional
Standar
2 Cone - 50 - -
Internasional
Standar
3 Rompi Latihan 22 22 22 -
nasional
Standar
4 Pompa bola - 1 - -
nasional
Standar
5 Gawang portabel 1 set - -
nasional
Standar
6 Gawang kecil - 1 set - 1
nasional
Standar
7 Stop watch 1 - - -
Internasional
Standar
8 peluit 1 - - -
nasional

Berdasarkan tabel 1 dapat diketahui (b) Pendanaan


bahwa Pusdiklat Putra Batang memiliki Pendanaan merupakan masalah
sarana bola sepak dengan kondisi baik 10 utama yang menghambat pembinaan
buah, sedang 5 buah dan rusak 15 buah. prestasi di Pusdiklat Putra Batang. Sumber
Bola yang dimiliki Pusdiklat Putra Batang pendanaan yang masih minim serta alokasi
memiliki 3 ukuran, yaitu 3, 4, dan 5. Besar dan pemanfaatannya yang masih belum
kecilnya bola disesuaikan dengan usia tepat. Dengan kata lain, Pusdiklat Putra
pemain. Bola ini dibuat dari pola-pola segi Batang masih membutuhkan dana yang
lima berwarna putih dan hitam yang dijahit besar guna menunjang tercapainya prestasi
menjadi satu. Semua bola yang dimiliki yang bagus.
sudah sesuai dengan standar nasional. 4) Dukungan Pengurus terhadap
Sarana dan prasarana lain yang dimiliki Pembinaan Prestasi Sepakbola di
Pusdiklat Putrta Batang antara lain; Cone Pusdiklat Putra Batang
sebanyak 50 buah dalam kondisi baik, Berdasarkan hasil obervasi dan
rompi latihan 22 potong dalam kondisi baik wawancara dengan informan penelitian
seklali, 22 potong dalam kondisi baik dan diperoleh informasi bahwa pelatih di
22 potong dalam kondisi sedang, pompa Pusdiklat Putra Batang juga merangkap
bola 1 unit dengan kondisi baik, gawang sebagai pengurus. Pengurus mendukung
portable 1 set dalam kondisi baik, gawang sepenuhnya semua kegiatan pembinaan
kecil 1 set dalam kondisi baik, stop watch 1 atlet guna tercapainya prestasi yang baik.
unit dalam kondisi sangat baik, peluit 1 unit pengurus Pusdiklat Putra Batang
dalam kondisi baik. memberikan dukungan terhadap pembinaan

168
atlet berprestasi yang ditunjukkan dengan adanya pembinaan pembinaan sepak bola di
pemberian hadiah financial, pemberian Pusdiklat Putra Batang. Hal yang perlu
fasilitas akomodasi ketika team melakukan diperhatikan dan penting bagi masyarakat
pertandingan dan meraih kemenangan. adalah keamanan dan ketertiban berkaitan
5) Dukungan Orangtua terhadap dengan keberadaan pembinaan prestasi
Pembinaan Sepakbola di Pusdiklat sepakbola di Pusdiklat Putra Batang.
Putra Batang Masyarakat mendukung keberadaan
Berdasarkan hasil obervasi dan pembinaan prestasi sepakbola di Pusdiklat
wawancara dengan informan penelitian Putra Batang. Masyarakat mau datang dan
diperoleh informasi bahwa dukungan orang melihat atlet berlatih dan bertanding di
tua sangat bagus dengan adanya pembinaan lapangan. Hal tersebut menunjukkan
sepak bola seperti ini. Dibuktikan banyak masyarakat mengapresiasi kegiatan berlatih
orang tua yang menyekolahkan anaknya di dan bertanding atlet Pusdiklat Putra Batang.
Pusdiklat Putra Batang ini. Dukungan Dukungan masyarakat itu berpengaruh
positif dari para orang tua ini dapat dilihat terhadap pembinaan prestasi atlet karena
dari antusiasme orangtua dalam memberi atlet menjadi termotivasi untuk memberikan
semangat dan menjembatani anak-anak tampilan permainan yang baik,bersemangat
mereka untuk berlatih di Pusdiklat Putra dalam berlatih.
Batang. Dukungan moral dan financial dari 7) Program Latihan Sepakbola yang
orangtua diberikan pada atlet. Orangtua telah dilaksanakan di Pusdiklat
merasa sangat senang anak memiliki Putra Batang
kegiatan yang positif, menambah kualitas Berdasarkan hasil obervasi dan
hidup sehat dan berprestasi. Hal itu wawancara dengan informan penelitian
membuktikan bahwa keberadaan Pusdiklat diperoleh informasi bahwa program latihan
Putra Batang menjadi tempat kebanggaan sepakbola yang telah dilaksanakan di
bagi para orang tua yang anaknya bercita- Pusdiklat Putra Batang adalah sesuai
cita menjadi pemain bola. dengan kurikulum standar FIFA maupun
6) Dukungan Masyarakat Sekitar PSSI sesuai tingkatan usia. Berdasarkan
Pusdiklat terhadap Pembinaan hasil wawancara dengan subjek dan
Prestasi Sepakbola di Pusdiklat informan penelitian diperoleh informasi
Putra Batang bahwa jadwal latihan sepakbola
Berdasarkan hasil obervasi dan dilaksanakan 3 kali dalam sau minggu yaitu
wawancara dengan informan penelitian pada hari Selasa jam 14.00-16.30 wib, hari
diperoleh informasi bahwa masyarakat Kamis jam 14.00- 16.30 wib dan hari
merasa senang, bangga dan terhibur dengan Minggu jam 07.00- 09.30 wib. Pola

169
pembinaan pemain sepakbola Pusdiklat pelatihan perencanaan jangka panjang
putra Batang diarahkan dari Pemerintah sesuai dengan kurikulum FIFA dalam
Daerah. Pengurus Pusdiklat Putra Batang bentuk buku pedoman sesuai dengan
mencari atlet sepakbola dari klub-klub rentang umur dari tingkatan yang
sepakbola yang ada di wilayah kabupaten berbeda dan program latihannya
Batang terutama jika menghadapi turnamen menyesuaikan dengan usia atlet
atau kejuaraan sepakbola. Pemain yang 4) Program pelatihan mengacu pada
memiliki kualitas baik dicari dan diambil sasaran/target yang dicapai Pusdiklat
dari klub-klub sepakbola yang ada di dalam waktu satu tahun (periode).
Kabupaten Batang kemudian dilatih di 5) Kemampuan pelatih dalam
Pudiklat Putra Batang. mengorganisir kegiatan Pusdiklat
Pola pembinaan pemain sepakbola (organizing) adalah denganmengajak
Pusdiklat putra Batang diarahkan dari semua komponen untuk rapat. Jadi
Pemerintah Daerah. Pengurus Pusdiklat setiap ada kegiatan ataupun even
Putra Batang mencari atlet sepakbola dari pengurus melakukan rapat untuk
klub-klub sepakbola yang ada di wilayah membahas masalah dan mencari
kabupaten Batang terutama jika solusinya bersama.
menghadapi turnamen atau kejuaraan 6) Program pelatihan dinilai secara
sepakbola. Pemain yang memiliki kualitas periodik. Program latihan ini dimulai
baik dicari dan diambil dari klub-klub dari tingkatan dasar seperti passing,
sepakbola yang ada di Kabupaten Batang dan pada periode berikutnya menuju
kemudian dilatih di Pudiklat Putra Batang. teknik yang lebih memacu pada skill,
Program-program yang disusun telah dan menyesuaikan pada kurikulum.
dilaksanakan dengan baik mencakupi hal- 7) Program pelatihan diperbaiki dan
hal berikut ini: disempurnakan pada setiap akhir
1) Penyusunan program latihan disusun tahun. Dalam setiap akhir periode
dan disesuaikan dengan kurikulum pelaith selalu melakukan evaluasi baik
standar FIFA maupun PSSI sesuai dari program latihan dan pelaksanaan
tingkatan usia. kegiatan dalam even resmi, namun
2) Program latihan perencanaan jangka bentuknya dalam sebuah rapat antara
menengah juga disusun berdasar pengurus dan komite.
kurikulum yang mengacu pada standar Disajikan juga program-program
FIFA terencana yang ada, hanya saja
3) Perencanaan jangka menengah disusun pelaksanaannya belum maksimal karena
berdasarkan perencanaan program berbagai faktor.

170
1) Perencanaan jangka menengah yang skill, tapi dalam pelaksanaannya
didasarkan pada kondisi Pusdiklat karena memilki tenaga kepelatihan
(kelemahan, keunggulan peluang, dan yang terbatas kegiatan tersebut
tantangan) belum berjalan dengan baik dirangkap oleh satu orang.
karena pedoman perencanaan 7) Program pelatihan yang dilaksanakan
terkadang tidak berjalan dengan yang kadang tidak sesuai rencana karena
diinginkan. Salah satu fatornya adalah fakta dilapangan mengalami beberapa
keterbatasan pelatih sarana kendala, faktor anak yang sering tidak
prasarananya dan kondisi atlet. berangkat kemudian kesibukan para
2) Perencanaan program pelatihan jangka pelatih yang mempunyai beberapa
menengah penjabarannya belum profesi lainterkadang membuat latihan
tersusun secara tertulis. Kegiatan kurang intensif.
penyusunan terbatas pada anggaran 8) Kemampuan pelatih dalam
dan hanya pada saat waktu mengimplementasikan program
pelaksanaan saja. pelatihan dengan menggerakkan staf,
3) Penyusunan program pelatihan asisten, dan sumber daya Pusdiklat
tahunan secara tertulis hanya pada lainnya (actuating)belum berjalan
buku acuan kurikulum, untuk program karena dalam kurun waktu beberapa
latihan sudah dibuat tapi tidak secara tahun ini banyak tenaga pelatih yang
rutin, sudah tidak melatih lagi.
4) Program pelatihan tahunan yang 9) Pelaksanaan program pelatihan belum
disusun berdasarkan perencanaan dipantau secara terencana di Pusdiklat
jangka menengahbelum baik terkadang ini mengalami krisis tenaga, baik
tidak sesuai dengan program, pelatih maupun pengurus, jadi
materinya menyesuaikan dengan pemantauan belum dijalankan secara
kondisi dan mengalir begitu saja. baik.
5) Program Pusdiklat dijabarkan secara Rencana yang disusun baik memang
jelas namun dalam pelaksanaannya berdampak pada hasil program latihan, tapi
memang tidak semua terencana dan ada beberapa faktor pendukung misalnya
berjalan karena keterbatasan tenaga kemampuan pelatih, kemudian kondisi
dan Sumber daya manusianya. lingkungan, atlet dan sebagainya, dimana
6) Dalam mengkoordinasi pelaksanaan semua komponen ini harus bersinergi satu
program pelatihan sebetulnya sudah sama lain. Simpulan data pembinaan
ada pembagian tugas pelatih yang prestasi atlet sepak bola di Pusdiklat Putra
mana meliputi aspek fisik teknik, dan

171
Batang ditampilkan dalam matrik berikut
ini:
Tabel 2
Matrik Hasil Pengumpulan Data Pembinaan Prestasi
Di Pusdiklat Putra Batang
Hasil
No Variabel/Aspek yang dinilai Sumber data
B C
1 Tujuan pembinaan di pusdiklat putra Tujuan pembinaan di
Batang √ - 1 pusdiklat putra
Batang
2 Peranan atlet dan pelatih dalam Peranan atlet dan
pembinaan prestasi sepakbola di pelatih dalam
Pusdiklat Putra Batang pembinaan prestasi
√ - 2
sepakbola di
Pusdiklat Putra
Batang
3 Sarana prasarana olahraga dan Sarana prasarana
Pendanaan sepakbola di Pusdiklat olahraga dan
Putra Batang √ Pendanaan
- 3
sepakbola di
Pusdiklat Putra
Batang
4 Dukungan pengurus terhadap Dukungan pengurus
pembinaan prestasi sepakbola di terhadap pembinaan

Pusdiklat Putra Batang - 4 prestasi sepakbola di
Pusdiklat Putra
Batang
5 Dukungan orangtua terhadap Dukungan orangtua
pembinaan prestasi sepakbola di terhadap pembinaan

Pusdiklat Putra Batang - 5 prestasi sepakbola di
Pusdiklat Putra
Batang
6 Dukungan masyarakat terhadap Dukungan
pembinaan prestasi di Pusdiklat Putra masyarakat terhadap

Batang - 6 pembinaan prestasi
di Pusdiklat Putra
Batang
7 Program latihan sepakbola yang telah Program latihan
dilaksanakan di Pusdiklat Putra sepakbola yang telah

Batang - 7 dilaksanakan di
Pusdiklat Putra
Batang

Keterangan: C : Cukup baik dengan kriteria tercapai


B : Baik dengan kriteria tercapai 81%- 60%-80 % dari aspek yang dinilai
100% dari aspek yang dinilai K: Kurang baik dengan kriteria tercapai 0-
59% dari aspek yang dinilai

172
SIMPULAN program-program yang telah disusun dan
Berdasarkan hasil penelitian dapat direncanakan.
disimpulkan bahwa pembinaan prestasi DAFTAR PUSTAKA
Sepakbola di Pusdikklat Putra Batang Fraliantina, I. (2016). Pengaruh
Kepemimpinan Dan Sarana
termasuk cukup. Atlet yang berkualitas,
Prasarana Olahraga Terhadap
pelatih yang kapabel memiliki peran Prestasi Sekolah Di Bidang
Olahraga. JUARA : Jurnal
dominan dalam pembinaan prestasi
Olahraga, 1(2), 100-109. Retrieved
ditambah dengan dukungan moril materiil from
http://jurnal.upmk.ac.id/index.php/j
dari orangtua atlet, pengurus dan
uara/article/view/24
masyarakat, sedangkan untuk sarana dan Undang-undang Republik Indonesia No.3
Tahun 2005 Kemenegpora RI
prasarana masih kurang. Saran yang dapat
KONI (1997).Pedoman Pembentukan dan
diberikan yaitu; 1) diharapkan Pusdiklat Pembinaan Klub Olahraga.KONI
pusat. Jakarta.
Putra Batang melakukan kerjasama dengan
Rusli Lutan. (1998). Perencanaan dan
pihak-pihak atau instansi lain yang bisa Strategi Pembelajaran Penjaskes.
Jakarta: Depdikbud-Dikdasmen.
diajak memajukan dan mengembangkan
Bompa, Tudor. O (1994). Theory and
keberadaan pembinaan latihan di Pusdiklat Methodology of Training: The Key
to athletic Performance.
ini, 2) diharapkan Pusdiklat Putra Batang
ThirdEdition. Dubuque: Kendal/
memiliki lapangan sendiri, 3) meningkatkan Hunt publishing Company.
Sugiyono. 2009. Metode Penelitian
penggalian dana dan mengatur alirannya
Pendidikan Pendekatan Kuantitatif,
agar tepat sasaran, 4) menambah jumlah Kualitatif dan R & D.
Bandung: Alfabeta.
pelatih yang berkualitas, 5) merealisasikan

173

Anda mungkin juga menyukai