Anda di halaman 1dari 7

M5 (Mutu)

A. Mutu Ruang Lily


Indikator mutu keperawatan di Indonesia sampai saat ini belum secara resmi
ditetapkan oleh kementrian kesehatan, namun beberapa indikator mutu keperawatan telah
disusun dalam bentuk draf sebagai pedoman indikator mutu pelayanan keperawatan
klinik disarana kesehatan yang sebenarnya telah mulai disusun sejak tahun 2008 oleh
kementrian kesehatan. Paling tidak rancangan indikator pelayanan keperawatan tersebut
meliputi 6 indikator mutu yaitu:
a. Keselamatan pasien
b. Kepuasan pasien
c. Kenyamanan
d. Kecemasan
e. Perawatan diri
f. Pengetahuan/perilaku pasien
a. Keselamatan Pasien
Menurut sasaran keselamatan pasien (SKP) yang dikeluarkan oleh Standar
Akreditasi Rumah Sakit Edisi 1, maka sasaran tersebut meliputi 6 elemen berikut
(Nursallam, 2015):
1) Sasaran I : Ketepatan identifikasi pasien
2) Sasaran II : Peningkatan komunikasi yang efektif
3) Sasaran III :Peningkatan keamanan obat yang perlu diwaspadai (high-alert
medications)
4) Sasaran IV: Kepastian tepat-lokasi, tepat-prosedur, tepat pasien operasi.
5) Sasaran V : Pengurangan risiko infeksi terkait pelayanan kesehatan
6) Sasaran VI: Pengurangan risiko pasien jatuh.

Sasaran I: Ketepatan identifikasi pasien, meliputi standar berikut.


Kesalahan karena keliru-pasien sebenarnya terjadi di semua aspek diagnosis dan
pengobatan. Keadaan yang dapat mengarahkan terjadinya error/kesalahan dalam
mengidentifikasi pasien, adalah pasien yang dalam keadaan terbius/tersedasi,
mengalami disorientasi, atau tidak sadar sepenuhnya; mungkin bertukar tempat tidur,
kamar, lokasi di dalam rumah sakit atau akibat situasi lain. Tujuan dari ketepatan
identifikasi pasien adalah untuk mengidentifikasi pasien sebagai individiu yang
dimaksudkan untuk mendapatkan palayanan atau pengobatan, dan untuk
mencocokkan pelayanan atau pengobatan terhadap individu tersebut.
Di ruang Lily, setiap pasien telah terpasang gelang identitas yang berisi nama,
No RM, tanggal lahir, umur dan warna gelang disesuaikan dengan jenis kelamin
pasien. Yaitu, biru untuk laki – laki dan warna pink untuk perempuan. Gelang
identitas berfungsi untuk memvalidasi tindakan yang akan diberikan sesuai dengan
pasien yang dituju. Identifikasi pasien dilakukan dengan 2 cara yaitu menanyakan
identitas berupa nama dan tanggal lahir, cara kedua dengan mencocokkan nomor
rekam medis di dalam rekam medis pasien dan gelang pasien.

Sasaran II: Peningkatan komunikasi yang efektif (SBAR)


Komunikasi efektif, yang tepat waktu, akurat, lengkap, jelas dan yang dipahami
oleh penerima pesan akan mengurangi kesalahan dan menghasilkan peningkatan
keselamatan pasien. Komunikasi dapat dilakukan secara elektronik, lisan dan
tertulis. Komunikasi paling mudah mengalami kesalahan adalah lisan dengan
menggunakan telepon. Komunikasi lain yang mudah terjadi kesalahan adalah
pelaporan kembali hasil pemeriksaan kritis, seperti laboratorium klinis menelepon
unit pelayanan pasien untuk melaporkan hasil memeriksaan segera/ cito.
Didapatkan ruang Lily menggunakan teknik SBAR (Peningkatan Komunikasi
yang Efektif) dalam penerimaan pasien baru. Perintah lisan secara langsung maupun
via telepon yang dapat berisi tentang diagnosa dan keadaan pasien dituliskan secara
lengkap oleh penerima perintah dan dibacakan kembali oleh penerima perintah
kemudian dikonfirmasi oleh pemberi perintah.

P : “Wa’alaikumsalam, dengan perawat A di Ruang Lily ada yang bisa saya bantu ?”
UGD : “iya dengan perawat UGD mau menanyakan apakah ada bed kosong kelas 1
BPJS laki – laki usia 38 tahun dengan diagnosa……”
P : “iya ada, saya catat terlebih dahulu, saya ulangi lagi ya, pasien laki-laki dengan
usia 38 tahun dengan diagnosa ….. kira-kira dikirim jam berapa?”
UGD : “iya kira-kira setelah ashar kita kirim ke ruangan Lily”
P : “baik, segera kami siapkan kamarnya”
UGD : “Terimakasih. Assalamu’alaikum”
P : “wa’alaikumsalam”

Sasaran III: Peningkatan keamanan obat yang perlu diwaspadai (high-alert


medications)

Obat-obatan yang perlu diwaspadai (high-alert medication) adalah obat yang


persentasinya tinggi dalam menyebabkan terjadi kesalahan/error, obat yang berisiko
tinggi menyebabkan dampak yang tidak diinginkan (adverse outcome) demikian
pula obat-obatan yang tampak mirip/ucapan mirip (nama obat, rupa dan ucapan
mirip/ NORUM, atau Look-Alike Sound-Alike/ LASA).

Didapatkan data untuk kewaspadaan dan keamanan obat di ruang Lily


menggunakan metode penyimpanan dalam loker pasien. Penyimpanan obat yang
tidak dapat disimpan di suhu ruangan disimpan di lemari es dan diberi lebel nama
dan nomer rekam medis pasien. Untuk penyimpanan obat yang dapat disimpan di
suhu ruangan disimpan di loker obat pasien.

Untuk obat-obatan yang tergolong high alert ruang Lily menggunakan metode
pelabelan high alert dengan label warna merah serta menggunakan teknik Lasa
untuk menandakan adanya kesamaan kemasan obat, nama obat dan bentuk dari obat,
akan tatapi untuk penyimpanan obat high alert tetap disimpan di loker pasien dan
tidak terdapat tempat khusus untuk obat tersebut.

Sasaran lV: Kepastian tepat-lokasi, tepat-prosedur, tepat-pasien pemberian


obat pasien
Salah-lokasi, salah-prosedur, salah-pemberian obat pasien, adalah kejadian
yang mengkhawatirkan dan biasa terjadi di rumah sakit. Kesalahan ini adalah akibat
dari komunikasi yang tidak efektif atau tidak adekuat antara perawat satu dengan
perawat lainnya, kurang/tidak melakukannya 6B (Benar Obat, Benar Pasien, Benar
Rute, Benar waktu, Benar Dosis, Benar Dokumentasi) yang dilakukan oleh perawat.
P : “Assalamu’alaikum”
K : “Wa’alaikumsalam”
P : “Permisi ibu, saya akan melakukan pemberian obat antibiotic agar panasnya
turun”
K : “Iya suster”
P : “ Kalau begitu saya cek lagi ya (melihat gelang pasien), jadi saya akan
memasukkan obatnya lewat infusnya ya bu.
K : “Iya silahkan”
P : “Ibu sudah selesai, obatnya sudah masuk semua”
K : “iya suster. Terimakasih”
P : “Sama-sama bu, saya permisi dulu. Wassalamu’alaikum”
K : “Wa’alaikumsalam”

Sasaran V: Pengurangan risiko infeksi terkait pelayanan kesehatan


Infeksi umumnya dijumpai dalam semua bentuk pelayanan kesehatan yang
berbentuk dalam tindakan invasive seperti tindakan pemasangan kateter urine yang
berhubungan dengan infeksi saluran kemih, infeksi aliran darah atau pada pembuluh
darah (blood stream infections) terkait dengan tindakan invasif berupa injeksi obat
via intra vena atau proses pengambilan darah vena/arteri dan pneumonia (sering kali
dihubungkan dengan ventilasi mekanis). Pokok dari eliminasi infeksi ini maupun
infeksi lain adalah cuci tangan (hand hygiene) yang tepat.
Ruang Lily sudah menerapkan 5 momen cuci tangan (sebelum kontak
dengan pasien, sebelum melakukan tindakan aseptik, setelah kontak dengan pasien,
setelah kontak dengan cairan tubuh pasien, setelah kontak dengan lingkungan
pasien) dengan 6 langkah cuci tangan dan menggunakan handscoon pada setiap
tindakan aseptik. Setelah pasien pulang dilakukan pembersihan pada bed pasien.
Ruangan Lily untuk pasien infeksius tidak disediakan ruangan khusus infeksi atau
ruang Isolasi. Masalah yang muncul adalah.
Sasaran VI: Pengurangan risiko pasien jatuh
Jumlah kasus jatuh menjadi bagian yang bermakna penyebab cedera pasien
rawat inap. Dalam konteks populasi/masyarakat yang dilayani, pelayanan yang
diberikan, dan fasilitasnya, rumah sakit perlu mengevaluasi risiko pasien jatuh dan
mengambil tindakan untuk mengurangi risiko cereda bila sampai jatuh. Program ini
bertujuan untuk memonitor baik konsekuensi yang secara langsung akan muncul
atau yang tidak disengaja. Misalnya penggunaan yang tidak benar dari alat
penghalang pada tempat tidur atau asupan cairan yang berlebihan sehingga
menyebabkan cedera pada sirkulasi yang kemudian menyebabkan penururnan
integritas kulit.

1. Mempunyai riwayat jatuh, baru atau dalam 3 bulan terakhir


2. Diagnosis sekunder >1
3. Ambulasi berjalan
4. Terpasang IV line/ pemberian heparin/ obat lain yang digunakan mempunyai efek
samping jatuh
5. Cara berjalan/ berpindah
6. Status mental

Hasil Analisa:

Berdasarkan data hasil pengkajian dan pengumpulan data sample penyebaran 19


kuisioner untuk 19 responden, tentang Resiko Jatuh didapatkan data:

Tabel 3.41 Data hasil kuisioner Resiko Jatuh

NO KLASIFIKASI FREKUENSI PRESENTASE


1 Risiko Tinggi
2 Risiko Rendah
3 Tidak Berisiko
TOTAL
Dapat disimpulkan bahwa dari 19 responden didapatkan data kuisioner
pencegahan resiko jatuh sudah dilakukan oleh perawat ruangan Lily.
Pengukuran Keselamatan Pasien untuk menilai mutu dan
berhubungan dengan pencegahan resiko jatuh diantaranya meliputi:
1) Angka kejadian jatuh
Berdasarkan hasil pengkajian tentang tingkat kejadian klien jatuh selama 3
hari (30 September - 2Oktober 2019) didapatkan hasil bahwa 100% pasien tidak
mengalami jatuh selama dilakukan perawatan oleh perawat ruangan. Meskipun
sebagian pasien mempunyai resiko jatuh.

Rumus kejadian pasien jatuh:


Jumlah pasien jatuh x 100%
Jumlah pasien yang beresiko jatuh
Tabel 3.42 Angka kejadian jatuh di Ruang Lily

30
1 Okt 2 Okt
No Variabel Sep Total
2019 2019
2019
1 Jumlah pasien jatuh 0 0 0 0
Jumlah pasien beresiko
2 9 6 8 23
jatuh

2) Kesalahan pengobatan (medical error)


Kejadian kesalahan pemberian obat yang meliputi tidak tepat obat, tidak
tepat cara pemberian, tidak tepat dosis, tidak tepat pasien, tidak tepat waktu
pemberian dan tidak waspada terhadap efek pemberian obat (Nursallam 2015).
a. Kepuasan
1. Tingkat Kepuasan Pasien
Berdasarkan data hasil pengkajian untuk kepuasan pasien di ruang Lily
menggunakan metode Kuisioner dengan jumlah sample 19 responden dimana
mencakup karakteristik : pelayanan , Dokter, Perawat, Petugas kerohanian,
makan, kenyamanan lingkungan dan saran (Nursalam, 2015). Didapatkan data
sebagai berikut :
Tabel 3.45 Tingkat Kepuasan Pasien di Ruang Lily
RSU Muhammadiyah Malang

NO Buruk Kurang Baik Sangat baik


1 Pelayanan
2 Dokter
3 Perawat
4 Petugas
kerohanian
5 Makan
6 Kenyamanan
lingkungan
7 saran
TOTAL

Sumber : Data kuesioner kepuasan pasien R. Mawar A 2019


Berdasarkan tabel diatas dapat digambarkan bahwa dari 19 responden
menyatakan tingkat kepuasan pasien yaitu dengan kategori
Berdasarkan tabel diatas dapat digambarkan bahwa dari 19 responden
menyatakan tingkat kepuasan pasien yaitu
PHEBILITIS

Analisa Masalah M5 (Mutu)

Anda mungkin juga menyukai