Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
DISUSUN OLEH :
KEMENTERIAN KESEHATAN RI
POLTEKKES KEMENKES MATARAM
JURUSAN KEPERAWATAN
PROGRAM PENDIDIKAN PROFESI NERS
2020
LEMBAR PENGESAHAN
Mengetahui :
(____________________) (____________________)
NIP.
2
Laporan pendahuluan Dengue Haemorhagic Fever
A. Definisi
virus dengue dengan manifestasi klinis demam, nyeri otot atau nyeri
dan orang dewasa yang disebabkan oleh virus dengan manifestasi berupa
demam akut, perdarahan, nyeri otot dan sendi. Dengue adalah suatu
infeksi Arbovirus (Artropod Born Virus) yang akut ditularkan oleh nyamuk
dengue yang ditularkan oleh gigitan nyamuk aedes aegypti dan aedes
albopictus. Virus ini akan mengganggu kinerja darah kapiler dan sistem
1
India, Brazil, Amerika, termasuk diseluruh pelosok Indonesia, kecuali di
B. Etiologi
Virus Dengue mempunyai 4 tipe, yaitu : DEN 1, DEN 2, DEN 3, dan DEN
hidup dikawasan tropis dan berkembang biak pada sumber air yang
terbentuk terhadap serotipe yang lain sangat kurang, sehingga tidak dapat
2010)
Virus Dengue berbentuk batang, bersifat termoragil, sensitif
terhadap inaktivitas oleh distiter dan natrium diaksikolat, stabil pada suhu
C. Patofisiologi
Virus dengue yang telah masuk ke tubuh akan menimbulkan
air sehingga terjadi hipovolemi, selain itu juga terjadi kebocoran plasma
mengakibatkan hipovolemi, syok dan jika tak teratasi akan terjadi hipoksia
dan muntah.
D. Pathway
gelisah.
4. Derajat 4 : syok berat, nadi tidak teraba dan tekanan darah
F. Manifestasi Klinis
1. Demam dengue
Merupakan penyakit demam akut selama 2-7 hari, ditandai dengan dua
- Nyeri kepala
- Nyeri retro-orbital
- Mialgia / artralgia
- Ruam kulit
- Manifestasi perdarahan(petekie atau uji bending positif)
- Leucopenia
- Pemeriksaan serologi dengue positif, atau ditemukan DD/DBD
a. Demam atau riwayat demam akut 2-7 hari, biasanya bersifat bifasik.
c. Trombositopenia <100.00/ul
- Peningkatan nilai hematokrit ≥20% dari nilai baku sesuai umur dan
jenis kelamin.
- Penurunan nilai hematokrit ≥20% setelah pemberian cairan yang
adekuat
- Hipoproteinemia
- Asites
- Efusi pleura
yaitu:
E. Pemeriksaan Penunjang
1. Darah
a. Pada kasus DHF yang dijadikann pemeriksaan penunjang yaitu
3. Foto Thorax
posisi lateral dekubitus kanan (pasien tidur disisi kanan) lebih baik dalam
4. USG
sekaligus berbagai organ pada abdomen. Adanya acites dan cairan pleura
sekali (<48 tahun) sehingga uji ini baik digunakan pada studi
konvalesen 4x lipat dari titer serum akut atau tinggi (>1280) baik
dengue karena IgM sudah timbul kemudian akan diikuti IgG. Bila
IgM negatif maka uji harus diulang. Apabila sakit ke-6 IgM masih
2012)
e. Identifikasi Virus
Cara diagnostik baru dengan reverse transcriptase polymerase
mudah. Cara ini dapat mendeteksi virus RNA dari specimen yang
F. Penatalaksanaan
1. Medis
dehidrasi dan haus. Pasien diberi banyak minum yaitu 1,5 – 2 liter
umur > 1tahun 75 mg. Jika kejang lebih dari 15 menit belum
meningkat .
b. Pasien mengalami syok segera segera dipasang infus sebagai
harus diguyur. Apabila syok telah teratasi, nadi sudah jelas teraba,
2). Koloid
- a). Dextran 40
- b). Plasma
2. Keperawatan
a) Derajat I
Pasien istirahat, observasi tanda-tanda vital setiap 3 jam, periksa
Ht, Hb dan trombosit tiap 4 jam sekali. Berikan minum 1,5 – 2 liter
klem dibuka tetesan infus tetap tidak lancar maka jika 2 tempat
yang diperlukan.
- Makanan dan minuman dihentikan, bila mengalami perdarahan
1. Pengkajian
a. Pengkajian
a. Data subyektif
atau keluarga pada pasien DHF, data subyektif yang sering ditemukan
antara lain :
b. Data obyektif
.2.Diagnosa Keperawatan
Beberapa diagnosa keperawatan yang ditemukan pada pasien DHF
(Nanda, 2015).
abdomen)
e. Kekurangan volume cairan berhubungan dengan pindahnya cairan
intravaskuler ke ekstravaskuler.
f. Resiko syok (hipovolemik)
g. Ketidakseimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh
3. Rencana Keperawatan
(Nanda, 2015)
DAFTAR PUSTAKA