Anda di halaman 1dari 5

Kelompok 2

Dibimbing oleh Ibu Ishartatik spd.

Ketua : 1. Faisal Ubaidillah (11/8c)


Anggota : 2. Bagas Bimantoro (7/8c)
3. Bintang Agrayasa P. (8/8c)
4. Dendi Yudha P. (9/8c)
5. Elfyna Putri A. (10/8c)
6. Fandi (12)/8c)
Bab II
Pengaruh Interaksi Sosial Terhadap Kehidupan
Sosial Dan Kebangsaan

A. Mobilitas Sosial
1. Pengertian Mobilitas Sosial
Mobilitas sosial adalah proses perpindahan posisi seseorang atau
sekelompok orang dari lapisan satu ke lapisan yang lain.
Adapun menurut pakar, makna mobilitas social sebagai berikut

a. Kimbal Young-Raymond W. Mack


Mobilitas sosial adalah suatu gerak dalam stuktur sosial yaitu pola-
pola tertentu yang mengatur organisasi suatu kelompok

b. Horton dan Hunt


Mobilitas sosial adalah suatu gerak perpindahan dari satu kelas sosial
ke kelas sosial lainnya.

c. William Kornblum
Mobilitas sosial adalah perpindahan individu-individi, keluarga-
keluarga, dan kelompok sosial dari satu lapisan ke lapisan sosial lain.

B. Bentuk-Bentuk mobilitas sosial


1. Mobilitas vertikal
Mobilitas vertikal adalah perpindahan seseorang atau kelompok dari
suatu kedudukan sosial ke kedudukan sosial yang lain yang tidak
sederajat, baik pindah ke tingkat yang lebih tinggi (social climbing)
maupun turun ke tingkat lebih rendah (social sinking)
a. Mobilitas Vertikal ke Atas (Social Climbing)
Social climbing adalah mobilitas yang terjadi karena adanya
peningkatan status atau kedudukan seseorang atau naiknya orang-
orang berstatus sosial rendah ke status sosial yang lebih tinggi.
Seorang karyawan yang karena prestasinya dinilai baik kemudian
berhasil menduduki sebagai kepala bagian, manajer, bahkan direktur
suatu perusahaan merupakan contoh mobilitas sosial jenis ini.
b. Mobilitas Vertikal ke Bawah (Social Sinking)
Social sinking merupakan proses penurunan status atau kedudukan
seseorang. Proses social sinking sering kali menimbulkan gejolak
kejiwaan bagi seseorang karena ada perubahan pada hak dan
kewajibannya. Contoh, seorang pegawai diturunkan jabatannya
karena melanggar aturan sehimgga ia menjadi pegawai biasa. Social
sinking dapat terjadi karena berhalangan melaksakan tugas,
memasuki masa pensiun, turun jabatan, atau dipecat.Social sinking,
merupakan

2. Mobilitas Horizontal
Mobiltas horizontal adalah perpindahan status sosial seseorang atau
sekelompok orang dalam lapisan sosial yang sama. Mobilitas horizontal
merupakan peralihan individu atau objek-objek sosial lainnya dari suatu
kelompok sosial ke keklompok sosial lainnya yang sederajat. Pada
mobilitas horizontal, tidak terjadi perubahan dalam derajat kedudukan
seseorang.

C. Faktor-Faktor Pendorong dan Penghambat Mobilitas Sosial


Dalam kehidupan masyarakat proses mobilitas sosial
antarindividu/kelompok tidak berjalan bersamaan. Bisa jadi, terdapat
kelompok masyarakat yang mengalami proses mobilitas sosial cepat dan
ada yang mengalami proses mobilitas sosial lambat. Untuk mengetahui
faktor-faktor tersebut perhatikan penjelasan berikut :
1. Faktor penghambat Mobilitas Sosial
Mobilitas sosial yang dilakukan seseorang kadang tidak terlaksana sesuai
harapan. Kondisi ini disebabkan adanya hambatan-hambatan dalam
mobilitas sosial. Faktor penghambat mobilitas sosial sebagai berikut.

a. Kemiskinan
Kemiskinan merupakan suatu ketidakmampuan masyarakat dari sisi
ekonomi untuk memenuhi kebutuhan dasar makanan dan bukan
makanan yang diukur dari sisi pengeluaran. Tidak dapat dimungkiri
msyarakat miskin cenderung lebih sulit melakukan mobilitas sosial
dibandingkan masyarakt kaya. Kondisi ini terjadi Karena masyarakat
miskin tidak memiliki modal untuk melakukan mobilitas sosial.
Kondisi ini akan lebih sulit lagi jika masyarakat miskin tidak memiliki
dorongan kuat keluar dari kemiskinan. Agar dapat melakukan
mobilitas sosial, orang tersebut membutuhkan motivasi kuat untuk
lepas dari kemiskinan.

b. Situasi Politik yang Tidak Kondusif


Situasi politik pada suatu daerah atau Negara dapat memengaruhi
proses mobilitas sosial. Situasi politik yang tidak kondusif dapat
berupa perebutan kekuasaan, kekacauan pemerintahan, demonstrasi
yang tidak kondusif, dan konflik sosial berlatat belakang urusan
politik. Kondisi demikian menunjukkan keadaan yang tidak aman dan
membahayakan masyarakat. Individu atau kelompok memilih
menunda mobilitas sosialnya

c. Faktor Kebudayaan
Dilihat dari sisi budaya, kita patut menghormati adanya perbedaan
kebudayaan yang berlaku di suatu daerah. Jika dilihat berdasarkan
sudut pandang mobilitas sosial, terdapat beberapa kebudayaan
dalam masyarakat yang menghambat proses mobilitas sosial. Aturan
yang berlaku dalam sebuah suku dapat menghambat proses
mobilitas sosial terutama bagi anak-anak yang tidak boleh sekolah.
Kebudayaan dapat menghambat mobilitas sosial apabila melihat
perubahan sebagai ancaman terhadap keberlangsungan adat
istiadat. Jenis kebudayaan yang menghambat mobilitas sosial ialah
kebudayaan yang cenderung tertutup terhadap pengaruh
kebudayaan lain.

d. Faktor diskriminasi
Diskriminasi diartikan sebagai pembedaan perlakuan
seseorang/kelompok terhadap seseorang/kelompok lain.
Diskriminasi dapat berdasarkan warna kulit, suku bangsa/etnik,
agama, ataupun perbedaan kondisi ekonomi. Individu atau kelompok
yang mengalami diskriminasi akan terhambat melakukan mobilitas
sosial. Kondisi tersebut terjadi karena pembatasan perlakuan
pemenuhan hak sebagai sesame manusia

Anda mungkin juga menyukai