Anda di halaman 1dari 30

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI

PRODUKSI DAN PENDAPATAN SISTEM TANAM JAJAR


LEGOWO 2:1 PADA PADI SAWAH (Oryza sativa L.)
(Studi kasus : Desa Sei Bamban, Kec. Sei Bamban, Kab. Serdang Bedagai)

JURNAL

DICKY HERMANTO
130304036
AGRIBISNIS

PROGRAM STUDI AGRIBISNIS


FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
MEDAN
2017

1
ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI
PRODUKSI DAN PENDAPATAN SISTEM TANAM JAJAR
LEGOWO 2:1 PADA PADI SAWAH (Oryza sativa L.)
(Studi kasus : Desa Sei Bamban, Kec. Sei Bamban, Kab. Serdang Bedagai)

JURNAL

OLEH:

DICKY HERMANTO
130304036
AGRIBISNIS

Jurnal Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Kelulusan Sarjana


Di Program Studi Agribisnis, Fakultas Pertanian
Universitas Sumatera Utara

Disetujui Oleh:
Ketua Komisi Pembimbing

(Dr. Ir. H. Hasman Hasyim, M.Si)


NIP. 195411111981031001

PROGRAM STUDI AGRIBISNIS


FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
MEDAN
2017

2
DICKY HERMANTO
130304036
AGRIBISNIS

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI


PRODUKSI DAN PENDAPATAN SISTEM TANAM JAJAR
LEGOWO 2:1 PADA PADI SAWAH (Oryza sativa L.)
(Studi kasus : Desa Sei Bamban, Kec. Sei Bamban, Kab. Serdang Bedagai)

ANALYSIS OF FACTORS THAT INFLUENCE THE PRODUCTION AND


REVERSAL SYSTEM OF JAJAR LEGOWO 2: 1 ON RICE FARM (Oryza
sativa L.)
(a Case Study at Sei Bamban, Sei Bamban Subdistrict Serdang Bedagai Regency)

Disetujui Oleh:
Ketua Komisi Pembimbing

(Dr. Ir. H. Hasman Hasyim, M.Si)


NIP. 195411111981031001

PROGRAM STUDI AGRIBISNIS


FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
MEDAN
2017

3
DICKY HERMANTO
130304036
AGRIBISNIS

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI


PRODUKSI DAN PENDAPATAN SISTEM TANAM JAJAR
LEGOWO 2:1 PADA PADI SAWAH (Oryza sativa L.)
(Studi kasus : Desa Sei Bamban, Kec. Sei Bamban, Kab. Serdang Bedagai)

ANALYSIS OF FACTORS THAT INFLUENCE THE PRODUCTION AND


REVERSAL SYSTEM OF JAJAR LEGOWO 2: 1 ON RICE FARM (Oryza
sativa L.)
(a Case Study at Sei Bamban, Sei Bamban Subdistrict Serdang Bedagai Regency)

Disetujui Oleh:
Editor

(Ir. M. Jufri, M.Si)


NIP. 195411111981031001

PROGRAM STUDI AGRIBISNIS


FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
MEDAN
2017

4
DICKY HERMANTO
130304036
AGRIBISNIS

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI


PRODUKSI DAN PENDAPATAN SISTEM TANAM JAJAR
LEGOWO 2:1 PADA PADI SAWAH (Oryza sativa L.)
(Studi kasus : Desa Sei Bamban, Kec. Sei Bamban, Kab. Serdang Bedagai)

ANALYSIS OF FACTORS THAT INFLUENCE THE PRODUCTION AND


REVERSAL SYSTEM OF JAJAR LEGOWO 2: 1 ON RICE FARM (Oryza
sativa L.)
(a Case Study at Sei Bamban, Sei Bamban Subdistrict Serdang Bedagai Regency)

Disetujui Oleh
Ketua Editor

(Dr. Ir. Satia Negara Lubis, M.Ec)


NIP. 196302041997031001

PROGRAM STUDI AGRIBISNIS


FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
MEDAN
2017

5
ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI
PRODUKSI DAN PENDAPATAN SISTEM TANAM JAJAR
LEGOWO 2:1 PADA PADI SAWAH (Oryza sativa L.)
(Studi kasus : Desa Sei Bamban, Kec. Sei Bamban, Kab. Serdang Bedagai)

Dicky Hermanto *), Hasman Hasyim**), HM. Mozart B. Darus***)

*) Alumni Program Studi Agribisnis Fakultas Pertanian Universitas Sumatera


Utara
**) Ketua Komisi Pembimbing di Program Studi Agribisnis Fakultas
Pertanian Universitas Sumatera Utara
***) Anggota Komisi Pembimbing di Program Studi Agribisnis Fakultas
Pertanian Universitas Sumatera Utara

ABSTRAK
Penelitian ini dilakukan pada bulan Maret sampai April tahun 2017 yang
bertujuan untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi produksi dan
pendapatan sistem tanam jajar legowo 2:1 dan untuk mengetahui apakah ada
masalah-masalah dalam sistem jajar legowo 2:1 serta bagaimana upaya mengatasi
masalah-masalah tersebut. Metode penelitian dalam menentukan lokasi penelitian
secara Purposive. Pengambilan sampel menggunakan metode sensus yaitu
mengambil semua sampel yang ada di daerah penelitian dengan jumlah sampel
yaitu 32 petani yang menggunakan sistem tanam jajar legowo 2:1. Metode analisis
yang digunakan adalah metode Regresi Linear Berganda dengan teknik estimasi
Ordinary Least Square (OLS) dan metode deskriptif. Hasil Penelitian yang
diperoleh dari penelitian ini adalah faktor-faktor (luas lahan, benih, pupuk,
pestisida dan tenaga kerja) secara serempak berpengaruh terhadap produksi.
Faktor-faktor (luas lahan, benih, pupuk, pestisida dan tenaga kerja) secara
serempak berpengaruh terhadap pendapatan. Karakteristik petani (umur, lama
pendidikan, lama berusahatani, jumlah tanggungan, dan luas lahan) secara
serempak berpengaruh terhadap produksi. Karakteristik petani (umur, lama
pendidikan, lama berusahatani, jumlah tanggungan, dan luas lahan) secara
serempak berpengaruh terhadap pendapatan. Adapun masalah-masalah yang
terdapat pada sistem tanam jajar legowo 2:1 yaitu sulitnya mencari kelompok
tanam sistem tanam jajar legowo 2:1, mahalnya biaya tanam sistem tanam jajar
legowo 2:1 dan sumber pengairan dengan irigasi non teknis.

Kata Kunci : Produksi, Pendapatan, Sistem Tanam, Karakteristik Petani

ABSTRACT

This study was conducted from March to April 2017 with the aim of identifying
the factors affecting the production and income of the legowo 2:1 paralleling

1
system and to find out whether there are problems in the legowo 2:1 parallel
system and how to solve the problems. Research methods in determining the
location of research Purposive. Sampling using census method is to take all
samples in the research area with the number of samples of 32 farmers who use
the system of planting row legowo 2:1. The analytical method used is Multiple
Linear Regression method with Ordinary Least Square (OLS) estimation
technique and descriptive method. The results obtained from this research are
factors (land area, seed, fertilizer, pesticide and labor) simultaneously affect
production. Factors (land area, seed, fertilizer, pesticide and labor) simultaneously
affect income. Characteristics of farmers (age, length of education, length of
operation, number of dependents, and land area) simultaneously affect production.
Characteristics of farmers (age, length of education, length of operation, number
of dependents, and land area) simultaneously affect income. The problems of
planting system of legowo 2:1 are difficult to find planting group of planting
system of legowo 2:1, high cost of planting system of legowo 2:1 row and non
irrigation source.

Keywords: Production, Revenue, Planting System, Farmer's Characteristics

PENDAHULUAN
Latar belakang
Komoditi tanaman pangan memiliki peranan pokok sebagai pemenuh
kebutuhan pangan, pakan dan industri dalam negeri yang setiap tahunnya
cenderung meningkat seiring dengan pertambahan jumlah penduduk dan
berkembangnya industri pangan dan pakan sehingga dari sisi Ketahanan Pangan
Nasional fungsinya menjadi amat penting dan strategis.
Kabupaten Serdang Bedagai merupakan salah satu daerah yang memiliki
potensi tanaman pangan khususnya padi di Sumatera Utara. Daerah ini sangat
subur dan banyak penduduknya menggantungkan pekerjaannya dari hasil
pertanian, sehingga peran sektor ini sangat penting. Sektor pertanian dengan
segala kelebihan dan kekurangannya masih menjadi tumpuan masyarakat sebagai
mata pencaharian utama dan masih sebagai sektor andalan. Hasil pertanian
tanaman pangan merupakan komoditi yang sangat strategis karena menyangkut
kebutuhan pokok masyarakat.
Dewasa ini telah diperkenalkan berbagai teknologi tanam budidaya padi,
salah satu diantaranya adalah sistem tanam jajar legowo. Pengenalan dan
penggunaan sistem tanam tersebut disamping dapat mendapatkan pertumbuhan
tanaman yang optimal juga ditujukan untuk meningkatkan hasil dan
pendapatan petani.

2
Sistem tanam jajar legowo memberikan ruang tumbuh yang longgar
sekaligus populasi lebih tinggi. Dengan sistem tanam ini, mampu memberikan
sirkulasi udara dan pemanfaatan sinar matahari lebih baik untuk pertanaman.
Selain itu upaya pengendalian gulma dan pemupukan dapat dilakukan dengan
lebih mudah.
Identifikasi masalah
Berdasarkan uraian latar belakang di atas, maka dapat diidentifikasi beberapa
permasalahan yaitu sebagai berikut:
1. Apakah ada pengaruh faktor-faktor (luas lahan, benih, pupuk, pestisida, dan
tenaga kerja) terhadap produksi sistem tanam jajar legowo 2:1?
2. Apakah ada pengaruh faktor-faktor (luas lahan, benih, pupuk, pestisida, dan
tenaga kerja) terhadap pendapatan sistem tanam jajar legowo 2:1?
3. Apakah ada pengaruh karakteristik petani (umur, lama pendidikan, lama
berusahatani, jumlah tanggungan, dan luas lahan) terhadap produksi sistem
tanam jajar legowo 2:1?
4. Apakah ada pengaruh karakteristik petani (umur, lama pendidikan, lama
berusahatani, jumlah tanggungan, dan luas lahan) terhadap pendapatan sistem
tanam jajar legowo 2:1?
5. Apakah ada masalah-masalah dan bagaimana upaya mengatasi masalah-
masalah sistem tanam jajar legowo 2:1?
Tujuan penelitian
Berdasarkan identifikasi masalah diatas, adapun tujuan dalam penelitian ini
yaitu:
1. Untuk mengetahui apakah ada pengaruh faktor-faktor (luas lahan, benih,
pupuk, pestisida, dan tenaga kerja) terhadap produksi sistem tanam jajar
legowo 2:1
2. Untuk mengetahui apakah ada pengaruh faktor-faktor (luas lahan, benih,
pupuk, pestisida, dan tenaga kerja) terhadap pendapatan sistem tanam jajar
legowo 2:1
3. Untuk mengetahui apakah ada pengaruh karakteristik petani (umur, lama
pendidikan, lama berusahatani, jumlah tanggungan, dan luas lahan) terhadap
produksi sistem tanam jajar legowo 2:1

3
4. Untuk mengetahui apakah ada pengaruh karakteristik petani (umur, lama
pendidikan, lama berusahatani, jumlah tanggungan, dan luas lahan) terhadap
pendapatan sistem tanam jajar legowo 2:1
5. Untuk mengetahui apakah ada masalah-masalah dan bagaimana upaya
mengatasi masalah-masalah sistem tanam jajar legowo 2:1
Kegunaan Penelitian
1. Sebagai wacana dan sumber informasi bagi petani dan masyarakat umum.
2. Sebagai bahan informasi dan referensi baik akademis maupun non akademis.
3. Sebagai bahan kebijakan pemerintah selanjutnya.
Keaslian Penelitian
1. Metode Penelitian : Dalam penelitian ini untuk mengetahui hipotesis 1 pada
pengaruh faktor-faktor (luas lahan, benih, pupuk, pestisida, dan tenaga kerja)
terhadap produksi sistem tanam jajar legowo 2:1 dan hipotesis 2 pada
pengaruh faktor-faktor (luas lahan, benih, pupuk, pestisida, dan tenaga kerja)
terhadap pendapatan sistem tanam jajar legowo 2:1 dan hipotesis 3 pada
pengaruh karakteristik petani (umur, lama pendidikan, lama berusahatani,
jumlah tanggungan, dan luas lahan) terhadap produksi sistem tanam jajar
legowo 2:1 serta hipotesis 4 pada pengaruh karakteristik petani (umur, lama
pendidikan, lama berusahatani, jumlah tanggungan, dan luas lahan) terhadap
pendapatan sistem tanam jajar legowo 2:1, menggunakan model Regresi
Linear Berganda dengan teknik estimasi Ordinary Least Square (OLS) serta
hipotesis 5 masalah-masalah dan bagaimana upaya mengatasi masalah-
masalah sistem tanam jajar legowo 2:1 diselesaikan secara deskriptif.
2. Jumlah Sampel : Sampel penelitian yaitu Semua petani yang menggunakan
sistem tanam jajar legowo 2:1 di Desa Sei Bamban.
3. Waktu Penelitian : Penelitian dilakukan pada bulan Februari - Maret tahun
2017.
4. Lokasi Penelitian : Penelitian ini dilakukan di Desa Sei Bamban.

TINJAUAN PUSTAKA
Tanaman Padi
Tanaman padi merupakan tanaman semusim yang termasuk dalam
golongan rumput-rumputan. Padi mempunyai umur yang pendek yaitu kurang dari

4
satu tahun, hanya satu kali produksi, setelah berproduksi maka akan mati
atau dimatikan. Tanaman padi dapat digolongkan menjadi beberapa
kelompok berdasarkan keadaan berasnya, cara dan tempat bertanam, dan menurut
umurnya (AAK, 1990).
Pengertian Usahatani
Menurut Suratiyah (2006) mengatakan usahatani merupakan ilmu yang
mempelajari tentang bagaimanacara petani mengelola input atau faktor-faktor
produksi (tanah, tenaga kerja, modal, teknologi, pupuk, benih, dan pestisida)
dengan efektif, efisien dan kontinu untuk menghasilkan produksi yang tinggi
sehingga penerimaan usahataninya meningkat.

Teori Produksi

Produksi merupakan hasil akhir dari proses atau aktivitas ekonomi


dengan memanfaatkan beberapa masukan atau input. Dengan pengertian ini
dapat dipahami bahwa kegiatan produksi adalah mengkombinasikan berbagai
input atau masukan yang juga disebut faktor-faktor produksi menjadi keluaran
(output) sehingga nilai barang tersebut bertambah. Beberapa faktor produksi atau
input yang digunakan akan menghasilkan output (keluaran). Jumlah output juga
dipengaruhi oleh teknologi yang digunakan. Hubungan antara jumlah penggunaan
input dan jumlah output yang dihasilkan, dengan teknologi tertentu, disebut fungsi
produksi. Fungsi produksi adalah suatu fungsi atau persamaan yang menunjukkan
hubungan antara tingkat (dan kombinasi) penggunaan input dan tingkat output
per satuan waktu (Soeratno, 2000).
Pada model ini, hubungan antara input dan output disusun dalam fungsi
produksi (production function) yang berbentuk (Nicholson, 2002) :

q = f (K,L,M,...)

Di mana q mewakili output barang-barang tertentu selama satu


periode, K mewakili mesin (yaitu, modal) yang digunakan selama periode
tersebut, L mewakili input jam tenaga kerja, dan M mewakili bahan mentah yang
digunakan.

5
Jarak Tanam
Jarak tanam berpengaruh terhadap produksi dan efesiensi usahatani padi
sawah. Jarak tanam yang lebih rapat akan meningkatkan biaya tanam dan tanaman
mudah rebah. Sebaliknya, jarak tanam yang lebih lebar akan menurunkan
produksi karena berkurangnya populasi tanaman (Laporan Hasil Penelitian/Peng-
kajian Teknologi Optimasi Padi Sawah di Lahan Irigasi Sumut).
Sistem tanam legowo juga mulai dikenal dan diterapkan oleh petani.
Hal ini disebabkan selain meningkatkan produksi, sistem tanam legowo
memiliki banyak kelebihan antara lain pemeliharaan tanaman, pemupukan dan
penyemprotan menjadi lebih mudah dilaksanakan. Keuntungan sistem tanam
jajar legowo lainnya adalah semua barisan rumpun tanaman berada pada
bagian pinggir yang biasanya memberi hasil lebih tinggi (efek tanaman
pinggir), mudah dalam pengendalian HPT, menyediakan ruang kosong untuk
pengaturan air dan saluran pengumpul keong mas dan rumput padi yang telah
disiang, serta penggunaan pupuk lebih berdaya guna. Direkomendasikan
menanam bibit per rumpun lebih sedikit. bibit yang ditanam tidak lebih dari 3
bibit per rumpun. Lebih banyak jumlah bibit per rumpun, lebih tinggi
kompetisi antar bibit (tanaman) dalam satu rumpun. Jarak tanam yang
digunakan pada model legowo 2:1 adalah 40x20x10 cm. Cara tanam berselang
seling 2 baris dan 1 baris kosong (BPTP Sumut, 2013).

METODE PENELITIAN

Metode Penentuan Daerah Penelitian


Daerah penelitian ditentukan secara purposive (sengaja), yaitu penentuan
daerah sesuai dengan tujuan penelitian yakni Desa Sei Bamban Kecamatan Sei
Bamban Kabupaten Serdang Bedagai yang merupakan daerah yang
mengusahakan pertanian padi sawah dengan sistem tanam jajar legowo 2:1.

Metode Penentuan Sampel


Metode yang digunakan untuk menentukan sampel adalah Metode Sensus,
yaitu semua petani padi dijadikan sampel. Sampel adalah bagian dari populasi
yang akan diteliti dan yang dianggap dapat menggambarkan sampel.
Metode Pengumpulan Data

6
Data yang diperoleh dalam penelitan ini terdiri dari data primer dan data
sekunder. Data primer diperoleh dari wawancara langsung dengan para petani dan
PPL Pertanian di Desa Sei Bamban, baik melalui survei ataupun melalui daftar
kuesioner yang telah disiapkan. Sedangkan data sekunder diperoleh melalui
lembaga, instansi, atau dinas yang terkait dengan penelitian ini seperti Badan
Pusat Statistik dan Balai Pengkajian Teknologi Pertanian Sumatera Utara
(BPTP Sumut).
Metode Analisis Data
Hipotesis 1, Hipotesis 2, Hipotesis 3, dan Hipotesisi 4 dianalisis dengan
menggunakan analisis Regresi Linear Berganda dengan teknik estimasi Ordinary
Least Square (OLS).Kriteria Uji:

H0 diterima jika sig > α0,05 artinya tidak ada pengaruh

H1 diterima jika sig < α0,05 artinya ada pengaruh

Hipotesis 5, dianalisis dengan menggunakan metode deskriptif.

HASIL DAN PEMBAHASAN


Sistem tanam jajar legowo merupakan suatu cara tanam padi sawah dengan
beberapa barisan tanaman yang diselingi satu barisan kosong. Sistem tanam jajar
legowo 2:1 merupakan sistem tanam yang terdiri dari dua baris kemudian
diselingi satu baris kosong.

Adapun gambaran dari sistem tanam diatas dapat dilihat dari gambar
berikut.

7
Gambar 1. Pola Sistem Tanam Jajar Legowo 2:1

Dalam budidaya padi sawah terdapat beberapa tahapan seperti:


a. Persemaian
Untuk keperluan penanaman seluas 1 ha, benih yang dibutuhkan sebanyak
± 25 kg. Pada umumnya benih yang disemai adalah jenis varietas Ciherang,
namun terdapat juga jenis varietas lainnya seperti IR-64, Impari-30, dan Gemuruh
dan penyemaian dilakukan sendiri oleh petani. Tenaga kerja yang digunakan
berasal dari tenaga kerja dalam keluarga. Benih yang telah disiapkan kemudian di
rendam dalam air selama 24 jam. Setelah itu disimpan di dalam karung selama 24
jam hingga kecambah benih padi muncul. Setelah kecambah padi muncul, benih
di semai ke lahan semai yang telah di siapkan terlebih dahulu. Untuk luas lahan 1
Ha diperlukan luas lahan persemaian sebesar 1 rante (400 m2).
b. Persiapan Lahan
Pengolahan tanah dapat dilakukan secara sempurna (2 kali bajak
dan 1 kali garu) atau pengolahan tanah sesuai keperluan dan kondisi. Faktor yang
menentukan adalah jenis/tekstur tanah. Umumnya petani menggunakan tenaga
kerja dari luar keluarga dengan sistem upah.
c. Penanaman
Jarak tanam untuk padi sawah dengan sistem tanam jajar legowo 2:1
adalah berselang seling 2 baris dan 1 baris kosong dan jarak tanam yang
digunakan adalah 40x20x20 cm dengan jumlah rumpun per hektar adalah

8
sebanyak 166.667. Upah tenaga kerja per rante pada sistem tanam jajar
legowo 2:1 adalah Rp. 70.000. Bibit muda yang siap ditanam berumur < 21 hari
setelah disemai. Jumlah bibit yang ditanam sebanyak 1-3 bibit/rumpun.
d. Penyulaman
Penyulaman dilakukan sebelum tanaman berumur 14 hari setelah tanam.
Umumnya penyulaman dilakukan sendiri oleh petani. Tenaga kerja yang
digunakan berasal dari dalam keluarga. Penyulaman dilakukan tergantung pada
kondisi tanaman di lahan persawahan.
e. Penyiangan
Penyiangan dilakukan untuk membersihkan gulma yang ada di sekitar
tanaman padi sawah. Proses penyiangan dilakukan secara berkala sesuai dengan
kondisi gulma di lahan persawahan. Umumnya penyulaman dilakukan sendiri
oleh petani. Tenaga kerja yang digunakan berasal dari dalam keluarga.
f. Pemupukan dan Pengendalian Hama
Umumnya pemupukan dilakukan sendiri oleh petani. Tenaga kerja yang
digunakan berasal dari dalam keluarga. Pemupukan dilakukan sebanyak 3 kali
yaitu setelah pengolahan lahan, setelah penanaman, dan setelah penyiangan.
Umumnya pengendalian dilakukan sendiri oleh petani. Tenaga kerja yang
digunakan berasal dari dalam keluarga. Pengendalian hama yang dilakukan oleh
petani menggunakan pestisida dengan cara disemprot.
h. Pengairan
Umumnya panen dilakukan dengan cara sistem upah borongan. Panen
dilakukan saat gabah telah menguning, tetapi malai masih segar. Cara memanen
padi menggunakan arit, dengan panjang 30-40 cm di atas permukaan tanah.
Kemudian gabah yang telah diarit ditumpuk menggunakan alas tikar plastik
sebelum dirontok . Perontokan gabah menggunakan power tresher atau pedal
tresher.
i. Panen
Umumnya panen dilakukan dengan cara sistem upah borongan. Panen
dilakukan saat gabah telah menguning, tetapi malai masih segar. Cara memanen
padi menggunakan arit, dengan panjang 30-40 cm di atas permukaan tanah.
Kemudian gabah yang telah diarit ditumpuk menggunakan alas tikar plastik

9
sebelum dirontok . Perontokan gabah menggunakan power tresher atau pedal
tresher.

Hasil Uji Hipotesis 1, Ada pengaruh faktor-faktor (luas lahan, benih, pupuk,
pestisida, dan tenaga kerja) terhadap produksi sistem tanam jajar legowo
2:1.

Data yang digunakan dalam analisis ini adalah data primer dimana variabel
bebasnya yaitu Luas lahan (X1), Benih (X2), Pupuk (X3), Pestisida (X4) dan
Tenaga Kerja (X5). Dari variabel-variabel bebas tersebut akan dilihat
pengaruhnya terhadap Produksi (variabel terikat), dimana regresi diperoleh
sebagai berikut
Uji Kesesuaian Model (Test Goodness of Fit)
Koefisien Determinansi (R2)
Pada tabel berikut ditampilkan nilai R, R2, Adjusted R2 dan Standart Error.
Tabel 2. Model Summary Faktor-faktor yang Mempengaruhi Produksi
Model Summaryb
Mode R R Square Adjusted R Std. Error of the
l Square Estimate
a
1 ,997 ,993 ,992 531,68243
Sumber : Hasil Olahan Lampiran 2b, 3b, 4b, dan 8b, 2017
Hasil estimasi menunjukkan bahwa nilai koefisien determinasi R2 (R
Square) yang diperoleh adalah 0,993. Hal ini menunjukkan bahwa sebesar 99,3 %
variasi variabel terikat produksi telah dapat dijelaskan oleh variabel bebas luas
lahan, benih, pupuk, pestisida, dan tenaga kerja. Sedangkan sisanya 0,7 %
dipengaruhi oleh variabel bebas atau faktor lain yang belum dimasukkan ke dalam
model.
Uji Serempak ( Uji F – Statistik)

Uji F adalah uji secara serempak (simultan) signifikansi pengaruh


perubahan variabel independen terhadap variabel dependen. Artinya parameter
X1, X2, X3, X4, dan X5 secara bersamaan diuji apakah memiliki signifikansi atau
tidak.

10
Tabel 3. Anova (Uji-F) Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Produksi
ANOVAa
Model Sum of Df Mean Square F Sig.
Squares
1104864195, 220972839,0
Regression 5 781,690 ,000b
372 74
1 Residual 7349841,347 26 282686,206
1112214036,
Total 31
719
Sumber : Hasil Olahan Lampiran 2b, 3b, 4b, dan 8b, 2017
Hasil estimasi menunjukkan bahwa tingkat signifikansi F sebesar 0,000
(≤α 0,05). Hal ini menunjukkan bahwa H0 ditolak atau H1 diterima yang berarti
variabel bebas luas lahan, benih, pupuk, pestisida, dan tenaga kerja secara
serempak berpengaruh nyata terhadap variabel terikat produksi.
Uji Parsial (Uji t – Statistik)
Uji t adalah uji secara parsial pengaruh variabel independen terhadap
variabel dependen digunakan untuk mengetahui apakah variabel bebas secara
parsial berpengaruh nyata atau tidak terhadap variabel terikat. Taraf signifikansi
(α) yang digunakan dalam ilmu sosial adalah 5%.
Tabel 4. Coeficient (uji – t) Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Produksi
Coefficientsa
Model Unstandardized Standardized T Sig.
Coefficients Coefficients
B Std. Error Beta
(Constant) -252,032 195,050 -1,292 ,208
Luas Lahan 5501,207 2211,240 ,744 2,488 ,020
Benih -2,057 49,101 -,007 -,042 ,967
1
Pupuk 2,857 3,071 ,229 ,930 ,361
Pestisida - 64,847 44,182 -,054 -1,468 ,154
Tenaga Kerja 3,352 24,593 ,016 ,136 ,893
Sumber : Hasil Olahan Lampiran 2b, 3b, 4b, dan 8b, 2017

Pada bagian ini ditampilkan nilai koefisien b0 dan b1, t hitung serta tingkat
signifikansi. Dari tabel diatas, di peroleh sebagai berikut.

Y = -252,032 + 5501,207 X1 – 2,057 X2 + 2,857 X3 - 64,847 X4


+ 3,352 X5

11
Dimana : Y = Produksi (Kg/Musim)

X1 = Luas Lahan (Ha)

X2 = Benih (Kg/Musim)

X3 = Pupuk (Kg/Musim)

X4 = Pestisida (Liter/Musim)

X5 = Tenaga Kerja (HKP/Musim)


Uji Asumsi Klasik
Uji Normalitas
Hasil uji Kolmogorov Smirnov, hasil estimasi menunjukkan bahwa tingkat
singnifikansi KS adalah sebesar 0,888 ( > α 0,05) maka H0 diterima. Dari hasil
tersebut dapat disimpulkan bahwa tidak ada perbedaan antara distribusi residual
dengan distribusi normal, data residual model berdistribusi normal.
Uji Heteroskedastisitas
Hasil uji Heteroskedastisitas, hasil estimasi menunjukkan bahwa tingkat
signifikansi t seluruh variabel lebih besar dari nilai α (0,05) yaitu signifikansi luas
lahan 0,925 > α (0,05), benih 0,495 > α (0,05), pupuk 0,375 > α (0,05), pestisida
0,247 > α (0,05), dan tenaga kerja 0,424 > α (0,05) maka terima H0 atau tolak H1.
Sesuai dengan hipotesis apabila H0 diterima artinya tidak heteroskedastisitas pada
model regresi atau model regresi merupakan homoskedastisitas.
Uji Multikolinearitas
Diketahui nilai toleransi dan VIF pada masing – masing variabel. Untuk
lebih jelas dapat dilihat tabel berikut :

12
Tabel 5. Nilai Toleran Variabel Independen Faktor-Faktor yang
Mempengaruhi Produksi
Coefficientsa
Model Collinearity Statistics
Tolerance VIF Kesimpulan
(Constant)
Luas Lahan ,464 2,153 Tidak terjadi Multikolinearitas
Benih ,899 1,112 Tidak terjadi Multikolinearitas
1
Pupuk ,765 1,307 Tidak terjadi Multikolinearitas
Pestisida ,518 1,931 Tidak terjadi Multikolinearitas
Tenaga Kerja ,736 1,359 Tidak terjadi Multikolinearitas
Sumber : Hasil Olahan Lampiran 2b, 3b, 4b, dan 8b, 2017

Hasil Uji Hipotesis 2, Ada pengaruh Faktor-faktor (luas lahan, benih, pupuk,
pestisida, dan tenaga kerja) terhadap pendapatan sistem tanam jajar legowo
2:1.

Data yang digunakan dalam analisis ini adalah data primer dimana variabel
bebasnya yaitu Luas lahan (X1), Benih (X2), Pupuk (X3), Pestisida (X4) dan
Tenaga Kerja (X5). Dari variabel-variabel bebas tersebut akan dilihat
pengaruhnya terhadap Pendapatan (variabel terikat), dimana regresi diperoleh
sebagai berikut
Uji Kesesuaian Model (Test Goodness of Fit)
Koefisien Determinansi (R2)
Pada tabel berikut ditampilkan nilai R, R2, Adjusted R2 dan Standart Error.
Tabel 6. Model Summary Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Pendapatan.
Model Summaryb
Mode R R Square Adjusted R Std. Error of the
l Square Estimate
a
1 ,996 ,992 ,990 2517175,826
Sumber : Hasil Olahan Lampiran 2d, 3d, 5b, dan 8b, 2017
Hasil estimasi menunjukkan bahwa nilai koefisien determinasi R2 (R
Square) yang diperoleh adalah 0,992. Hal ini menunjukkan bahwa sebesar 99,2 %
variasi variabel terikat Pendapatan telah dapat dijelaskan oleh variabel bebas Luas
lahan, benih, pupuk, pestisida, dan tenaga kerja. Sedangkan sisanya 0,8 %
dipengaruhi oleh variabel bebas atau faktor lain yang belum dimasukkan ke dalam
model.

13
Uji Serempak ( Uji F – Statistik)
Uji F adalah uji secara serempak (simultan) signifikansi pengaruh
perubahan variabel independen terhadap variabel dependen. Artinya parameter
X1, X2, X3, X4, dan X5 secara bersamaan diuji apakah memiliki signifikansi atau
tidak
Tabel 7. Anova (Uji-F) Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Pendapatan.
ANOVAa
Model Sum of Df Mean Square F Sig.
Squares
1933081043 3866162087
Regression 5 610,173 ,000b
6413516,000 282703,500
1647405276 6336174140
1 Residual 26
63067,220 887,201
1949555096
Total 31
4076584,000
Sumber : Hasil Olahan Lampiran 2d, 3d, 5b, dan 8b, 2017
Hasil estimasi menunjukkan bahwa tingkat signifikansi F sebesar 0,000
(≤α 0,05). Hal ini menunjukkan bahwa H0 ditolak atau H1 diterima yang berarti
variabel bebas luas lahan, benih, pupuk, pestisida, dan tenaga kerja secara
serempak berpengaruh nyata terhadap variabel terikat Pendapatan.
Uji Parsial (Uji t – Statistik)
Uji t adalah uji secara parsial pengaruh variabel independen terhadap
variabel dependen digunakan untuk mengetahui apakah variabel bebas secara
parsial berpengaruh nyata atau tidak terhadap variabel terikat. Taraf signifikansi
(α) yang digunakan dalam ilmu sosial adalah 5%.
Tabel 8. Coeficient (uji–t) Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Pendapatan
Coefficientsa
Model Unstandardized Coefficients Standardized t Sig.
Coefficients
B Std. Error Beta
(Constant) -1110772,659 1046335,443 -1,062 ,298
Luas Lahan 24951692,426 11218263,843 ,806 2,224 ,035
Benih -,280 23,577 -,002 -,012 ,991
1
Pupuk 4,983 6,794 ,217 ,734 ,470
Pestisida -,689 2,282 -,011 -,302 ,765
Tenaga Kerja -,434 1,538 -,034 -,282 ,780
Sumber : Hasil Olahan Lampiran 2d, 3d, 5b, dan 8b, 2017

14
Pada bagian ini ditampilkan nilai koefisien b0 dan b1, t hitung serta tingkat
signifikansi. Dari tabel diatas, di peroleh sebagai berikut.
Y = - 1110772,659 + 24951692,426 X1 - 0,280 X2 + 4,983X3 - 0,689 X4
- 0,434 X5

Dimana : Y = Pendapatan (Rp/Musim)

X1 = Luas Lahan (Ha)

X2 = Benih (Rp/Musim)

X3 = Pupuk (Rp/Musim)

X4 = Pestisida (Rp/Musim)

X5 = Tenaga Kerja (Rp/Musim)

Uji Asumsi Klasik


Uji Normalitas
Hasil uji Kolmogorov Smirnov, hasil estimasi menunjukkan bahwa tingkat
singnifikansi KS adalah sebesar 0,411 ( > α 0,05) maka H0 diterima. Dari hasil
tersebut dapat disimpulkan bahwa tidak ada perbedaan antara distribusi residual
dengan distribusi normal, data residual model berdistribusi normal.
Uji Heteroskedastisitas
Hasil uji Heteroskedastisitas, hasil estimasi menunjukkan bahwa tingkat
signifikansi t seluruh variabel lebih besar dari nilai α (0,05) yaitu signifikansi luas
lahan 0,961 > α (0,05), benih 0,356 > α (0,05), pupuk 0,455 > α (0,05), pestisida
0,945 > α (0,05), dan tenaga kerja 0,943 > α (0,05) maka terima H0 atau tolak H1.
Sesuai dengan hipotesis apabila H0 diterima artinya tidak heteroskedastisitas pada
model regresi atau model regresi merupakan homoskedastisitas.
Uji Multikolinearitas
Diketahui nilai toleransi dan VIF pada masing – masing variabel. Untuk
lebih jelas dapat dilihat tabel berikut :

15
Tabel 9. Nilai Toleran Variabel Independen Faktor-Faktor yang
Mempengaruhi Pendapatan
Coefficientsa
Model Collinearity Statistics
Tolerance VIF Kesimpulan
(Constant)
Luas Lahan ,525 1,904 Tidak terjadi Multikolinearitas
Benih ,875 1,143 Tidak terjadi Multikolinearitas
1
Pupuk ,648 1,544 Tidak terjadi Multikolinearitas
Pestisida ,439 2,280 Tidak terjadi Multikolinearitas
Tenaga Kerja ,673 1,486 Tidak terjadi Multikolinearitas
Sumber : Hasil Olahan Lampiran 2d, 3d, 5b, dan 8b, 2017

Hasil Uji Hipotesis 3, ada pengaruh karakteristik petani (umur, lama


pendidikan, lama berusahatani, jumlah tanggungan, dan luas lahan)
terhadap produksi sistem tanam jajar legowo 2:1.

Data yang digunakan dalam analisis ini adalah data primer dimana variabel
bebasnya yaitu Umur (X1), lama Pendidikan (X2), Lama Berusahatani (X3),
Jumlah Tanggungan (X4), dan luas lahan (X5). Dari variabel-variabel bebas
tersebut akan dilihat pengaruhnya terhadap Produksi (variabel terikat), dimana
regresi diperoleh sebagai berikut
Uji Kesesuaian Model (Test Goodness of Fit)
Koefisien Determinansi (R2)
Pada tabel berikut ditampilkan nilai R, R2, Adjusted R2 dan Standart Error.
Tabel 10. Model Summary Karakteristik Petani yang Mempengaruhi
Produksi
Model Summaryb
Mode R R Square Adjusted R Std. Error of
l Square the Estimate
a
1 ,996 ,993 ,992 547,67449
Sumber : Hasil Olahan Lampiran 1a dan 8b, 2017
Hasil estimasi menunjukkan bahwa nilai koefisien determinasi R2 (R
Square) yang diperoleh adalah 0,993. Hal ini menunjukkan bahwa sebesar 99,3 %
variasi variabel terikat Produksi telah dapat dijelaskan oleh variabel bebas umur,
lama pendidikan, lama berusahatani, jumlah tanggungan, dan luas lahan.

16
Sedangkan sisanya 0,7 % dipengaruhi oleh variabel bebas atau faktor lain yang
belum dimasukkan ke dalam model.
Uji Serempak ( Uji F – Statistik)

Uji F adalah uji secara serempak (simultan) signifikansi pengaruh


perubahan variabel independen terhadap variabel dependen. Artinya parameter
X1, X2, X3, X4, dan X5 secara bersamaan diuji apakah memiliki signifikansi atau
tidak.
Tabel 11. Anova (Uji-F) Karakteristik Petani yang Mempengaruhi Produksi
ANOVAa
Model Sum of df Mean Square F Sig.
Squares
1104415405, 220883081,1
Regression 5 736,406 ,000b
625 25
1 Residual 7798631,093 26 299947,350
1112214036,
Total 31
719
Sumber : Hasil Olahan Lampiran 1a dan 8b, 2017
Hasil estimasi menunjukkan bahwa tingkat signifikansi F sebesar 0,000
(≤α 0,05). Hal ini menunjukkan bahwa H0 ditolak atau H1 diterima yang berarti
variabel bebas umur, lama pendidikan, lama berusahatani, jumlah tanggungan,
dan luas lahan secara serempak berpengaruh nyata terhadap variabel terikat
Produksi.
Uji Parsial (Uji t – Statistik)
Uji t adalah uji secara parsial pengaruh variabel independen terhadap
variabel dependen digunakan untuk mengetahui apakah variabel bebas secara
parsial berpengaruh nyata atau tidak terhadap variabel terikat. Taraf signifikansi
(α) yang digunakan dalam ilmu sosial adalah 5%.

17
Tabel 12. Coeficient (uji–t) Karakteristik petani yang Mempengaruhi
Produksi
Coefficientsa
Model Unstandardized Standardized t Sig.
Coefficients Coefficients
B Std. Error Beta
(Constant) -62,374 1473,744 -,042 ,967
Umur 12,717 33,891 ,021 ,375 ,711
Lama Pendidikan -16,197 47,717 -,010 -,339 ,737
1
Lama Berusahatani 23,753 29,066 ,041 ,817 ,421
Jumlah Tanggungan 26,947 67,280 ,007 ,401 ,692
Luas Lahan 7386,471 150,858 ,999 48,963 ,000
Sumber : Hasil Olahan Lampiran 1a dan 8b, 2017

Pada bagian ini ditampilkan nilai koefisien b0 dan b1, t hitung serta tingkat
signifikansi. Dari tabel diatas, di peroleh sebagai berikut.

Y = -62,374 + 12,717 X1 -16,197 X2 + 23,753 X3 + 26,947 X4


+ 7386,471 X5

Dimana : Y = Produksi (Kg/musim)

X1 = Umur (Tahun)

X2 = Lama Pendidikan (Tahun)

X3 = Lama Berusahatani (Tahun)

X4 = Jumlah Tanggungan (Jiwa)

X5 = Luas Lahan (Ha

Uji Asumsi Klasik


Uji Normalitas
Hasil uji Kolmogorov Smirnov, hasil estimasi menunjukkan bahwa tingkat
singnifikansi KS adalah sebesar 0,832 ( > α 0,05) maka H0 diterima. Dari hasil
tersebut dapat disimpulkan bahwa tidak ada perbedaan antara distribusi residual
dengan distribusi normal, data residual model berdistribusi normal.

18
Uji Heteroskedastisitas
Hasil uji Heteroskedastisitas, hasil estimasi menunjukkan bahwa tingkat
signifikansi t seluruh variabel lebih besar dari nilai α (0,05) yaitu signifikansi
umur 0,323 > α (0,05), lama pendidikan 0,251 > α (0,05), lama berusahatani 0,140
> α (0,05), jumlah tanggungan 0,832 > α (0,05), dan luas lahan 0,059 > α (0,05)
maka terima H0 atau tolak H1. Sesuai dengan hipotesis apabila H0 diterima
artinya tidak heteroskedastisitas pada model regresi atau model regresi merupakan
homoskedastisitas.
Uji Multikolinearitas
Diketahui nilai toleransi dan VIF pada masing – masing variabel. Untuk
lebih jelas dapat dilihat tabel berikut :
Tabel 13. Nilai Toleran Variabel Independen Karakteristik petani yang
Mempengaruhi Produksi
Coefficientsa
Model Collinearity Statistics
Tolerance VIF Kesimpulan
(Constant)
Umur ,246 8,217 Tidak terjadi Multikolinearitas
Lama Pendidikan ,317 3,154 Tidak terjadi Multikolinearitas
1
Lama Berusahatani ,105 9,500 Tidak terjadi Multikolinearitas
Jumlah Tanggungan ,799 1,252 Tidak terjadi Multikolinearitas
Luas Lahan ,648 1,543 Tidak terjadi Multikolinearitas
Sumber : Hasil Olahan Lampiran 1a dan 8b, 2017

Hasil Uji Hipotesis 4, ada pengaruh karakteristik petani (umur, lama


pendidikan, lama berusahatani, jumlah tanggungan, dan luas lahan)
terhadap pendapatan sistem tanam jajar legowo 2:1.

Data yang digunakanee dalam analisis ini adalah data primer dimana
variabel bebasnya yaitu Umur (X1), lama Pendidikan (X2), Lama Berusahatani
(X3), dan Jumlah Tanggungan (X4), dan luas lahan (X5). Dari variabel-variabel
bebas tersebut akan dilihat pengaruhnya terhadap Pendapatan (variabel terikat),
dimana regresi diperoleh sebagai berikut.
Uji Kesesuaian Model (Test Goodness of Fit)
Koefisien Determinansi (R2)

19
Padae tabel berikut ditampilkan nilai R, R2, Adjusted R2 dan Standart
Error.
Tabel 14. Model Summary Karakteristik Petani yang Mempengaruhi
Pendapatan
Model Summaryb
Mode R R Square Adjusted R Std. Error of the
l Square Estimate
a
1 ,996 ,992 ,990 2460721,60085
Sumber : Hasil Olahan Lampiran 1a dan 8b, 2017
Hasil estimasi menunjukkan bahwa nilai koefisien determinasi R2 (R
Square) yang diperoleh adalah 0,992. Hal ini menunjukkan bahwa sebesar 99,2 %
variasi variabel terikat pendapatan telah dapat dijelaskan oleh variabel bebas luas
lahan, umur, lama pendidikan, lama berusahatani, dan jumlah tanggungan.
Sedangkan sisanya 0,8 % dipengaruhi oleh variabel bebas atau faktor lain yang
belum dimasukkan ke dalam model.
Uji Serempak ( Uji F – Statistik)

Uji F adalah uji secara serempak (simultan) signifikansi pengaruh


perubahan variabel independen terhadap variabel dependen. Artinya parameter
X1, X2, X3, X4 dan X5 secara bersamaan diuji apakah memiliki signifikansi atau
tidak.
Tabel 15. Anova (Uji-F) Karakteristik Petani yang Mempengaruhi
Pendapatan
ANOVAa
Model Sum of Df Mean Square F Sig.
Squares
1933811704 3867623408
Regression 5 638,733 ,000b
3357612,000 671522,500
1574339207 6055150796
1 Residual 26
18972,700 883,564
1949555096
Total 31
4076584,000
Sumber : Hasil Olahan Lampiran 1a dan 8b, 2017
Hasil estimasi menunjukkan bahwa tingkat signifikansi F sebesar 0,000
(≤α 0,05). Hal ini menunjukkan bahwa H0 ditolak atau H1 diterima yang berarti
variabel bebas umur, lama pendidikan, lama berusahatani, jumlah tanggungan,

20
dan luas lahan secara serempak berpengaruh nyata terhadap variabel terikat
Pendapatan.
Uji Parsial (Uji t – Statistik)
Uji t adalah uji secara parsial pengaruh variabel independen terhadap
variabel dependen digunakan untuk mengetahui apakah variabel bebas secara
parsial berpengaruh nyata atau tidak terhadap variabel terikat. Taraf signifikansi
(α) yang digunakan dalam ilmu sosial adalah 5%
Tabel 16. Coeficient (uji – t) Karakteristik yang Mempengaruhi Pendapatan
Coefficientsa
Model Unstandardized Coefficients Standardized t Sig.
Coefficients
B Std. Error Beta
(Constant) 1898216,049 6621586,725 ,287 ,777
Umur 9977,589 152273,245 ,004 ,066 ,948
Lama Pendidikan -161292,398 214393,648 -,024 -,752 ,459
1
Lama Berusahatani 89845,436 130595,640 ,037 ,688 ,498
Jumlah Tanggungan 63493,360 302293,629 ,004 ,210 ,835
Luas Lahan 31104259,681 677810,674 1,005 45,889 ,000
Sumber : Hasil Olahan Lampiran 1a dan 8b, 2017
Pada bagian ini ditampilkan nilai koefisien b0 dan b1, t hitung serta tingkat
signifikansi. Dari tabel diatas, di peroleh sebagai berikut.
Y = 1898216,049 + 9977,589 X1 -161292,398 X2 + 89845,436 X3
+ 63493,360 X4 + 31104259,681 X5
Dimana : Y = Pendapatan (Rp/musim)
X1 = Umur (Tahun)
X2 = Lama Pendidikan (Tahun)
X3 = Lama Berusahatani (Tahun)
X4 = Jumlah Tanggungan (Jiwa)
X5 = Luas Lahan (Ha)
Uji Asumsi Klasik
Uji Normalitas
Hasil uji Kolmogorov Smirnov, hasil estimasi menunjukkan bahwa tingkat
singnifikansi KS adalah sebesar 0,734 ( > α 0,05) maka H0 diterima. Dari hasil
tersebut dapat disimpulkan bahwa tidak ada perbedaan antara distribusi residual
dengan distribusi normal, data residual model berdistribusi normal.

21
Uji Heteroskedastisitas
Hasil uji Heteroskedastisitas, hasil estimasi menunjukkan bahwa tingkat
signifikansi t seluruh variabel lebih besar dari nilai α (0,05) yaitu signifikansi
umur 0,441 > α (0,05), lama pendidikan 0,116 > α (0,05), lama berusahatani 0,171
> α (0,05), jumlah tanggungan 0,977 > α (0,05), dan luas lahan 0,075 > α (0,05)
maka terima H0 atau tolak H1. Sesuai dengan hipotesis apabila H0 diterima
artinya tidak heteroskedastisitas pada model regresi atau model regresi merupakan
homoskedastisitas.
Uji Multikolinearitas
Diketahui nilai toleransi dan VIF pada masing – masing variabel. Untuk
lebih jelas dapat dilihat tabel berikut
Tabel 17. Nilai Toleran Variabel Independen Karakteristik yang
Mempengaruhi Pendapatan
Coefficientsa
Model Collinearity Statistics
Tolerance VIF Kesimpulan
(Constant)
Umur ,246 8,217 Tidak terjadi Multikolinearitas
Lama Pendidikan ,317 3,154 Tidak terjadi Multikolinearitas
1
Lama Berusahatani ,105 9,500 Tidak terjadi Multikolinearitas
Jumlah Tanggungan ,799 1,252 Tidak terjadi Multikolinearitas
Luas Lahan ,648 1,543 Tidak terjadi Multikolinearitas
Sumber : Hasil Olahan Lampiran 1a dan 8b, 2017

Hasil Uji Hipotesis 5, Terdapat masalah-masalah dan upaya mengatasinya


pada sistem tanam jajar legowo 2:1.

Untuk membuktukan Hipotesis 5, di gunakan Analisis Deskriptif dengan


bertanya langsung kepada petani sampel dan di dapat hasil seperti berikut :
a. Masalah-masalah pada sistem tanam jajar legowo 2:1
Dari penelitian yang saya lakukan di Desa Sei Bamban Kecamatan Sei
Bamban Kabupaten Serdang Bedagai, saya menemukan beberapa permasalahan
yang ada pada sistem tanam jajar legowo 2:1, yaitu,
Sistem tanam jajar legowo 2:1 masih jarang yang menggunakan di desa sei
bamban sehingga mengakibatkan sulitnya mencari kelompok tanam padi yang
mau melakukan penanaman sistem tanama jajar legowo 2:1.

22
Akibat tidak adanya kelompok tanam padi sistem tanan jajar legowo 2:1
ini, mengakibatkan mahalnya biaya tanam dari pada sistem tanam yang lain yaitu
sebesar Rp. 70.000/rante.
Sistem tanama jajar legowo memiliki ruang antara baris sebesar 40 cm.
Hal ini memudahkan cahaya masuk hingga ke tanah, hal ini menjadi permasalah
jika sewaktu-waktu tanah tidak tergenang air, maka gulma akan mudah tumbuh.
b. Upaya mengatasi masalah-masalah tersebut
Dari keterangan petani sampel yang saya wawancarai, mereka memiliki
solusi dalam mengatasi permasalahan tersebut, yaitu,
Upaya petani mengatasi masalah ketidak adanya kelompok tanam padi
sistem tanam jajar legowo 2:1 adalah dengan menggunakan kelompok tanam padi
yang anggotanya keluarga mereka sendiri dan menggunakan mesin traktor tanam
padi, hal ini memudahkan petani dalam melakukan penanaman di musim
berikutntya.
Upaya petani mengatasi biaya tanam padi sebesar Rp. 70.000/rante yaitu
petani menyisihkan atau mengurangi biaya keperluan lain di luar biaya produksi
usahatani seperti biaya jalan-jalan keluarga dan mereka juga meminjam uang
kepada keluarga sendiri atau tengkulak yang ada di desa sei bamban tersebut.
Upaya petani dalam mengatasi kekurangan air yaitu dengan mengubah
irigasi non teknis menjadi irigasi teknis, hal ini mempermudah petani dalam
pengaturan air dan debit air juga cukup banyak dengan irigasi teknis tersebut.

KESIMPULAN
Kesimpulan
1. Faktor-faktor (luas lahan, benih, pupuk, pestisida, dan tenaga kerja) secara
serempak berpengaruh nyata terhadap produksi sistem tanam jajar legowo 2:1
di Desa Sei Bamban Kecamatan Sei Bamban Kabupaten Serdang Bedagai.
Faktor yang paling dominan berpengaruh terhadap produksi yaitu luas lahan.
2. Faktor-faktor (luas lahan, benih, pupuk, pestisida, dan tenaga kerja) secara
serempak berpengaruh nyata terhadap pendapatan sistem tanam jajar legowo
2:1 di Desa Sei Bamban Kecamatan Sei Bamban Kabupaten Serdang Bedagai.
Faktor yang paling dominan berpengaruh terhadap pendapatan yaitu luas lahan.

23
3. Karakteristik petani (luas lahan, umur, lama pendidikan, lama berusahatani,
dan jumlah tanggungan) secara parsial berpengaruh nyata terhadap produksi
sistem tanam jajar legowo 2:1 di Desa Sei Bamban Kecamatan Sei Bamban
Kabupaten Serdang Bedagai. Karakteristik petani yang paling dominan
berpengaruh terhadap produksi yaitu luas lahan.
4. Karakteristik petani (luas lahan, umur, lama pendidikan, lama berusahatani,
dan jumlah tanggungan) secara parsial berpengaruh nyata terhadap pendapatan
sistem tanam jajar legowo 2:1 di Desa Sei Bamban Kecamatan Sei Bamban
Kabupaten Serdang Bedagai. Karakteristik petani yang paling dominan
berpengaruh terhadap pendapatan yaitu luas lahan.
5. Terdapat masalah-masalah pada sistem tanama jajar legowo 2:1 dan upaya
mengatasi masalah-masalah tersebut di Desa Sei Bamban Kecamatan Sei
Bamban Kabupaten Serdang Bedagai.
Saran
1. Saran Untuk Pemerintah
Diharapkan kepada pemerintah agar lebih meningkatkan bantuan berupa input
benih, pupuk dan teknologi tepat waktu dan tepat guna agar dapat
meningkatkan produksi dan pendapatan usahatani sistem tanam jajar legowo
2:1 serta perlu di sosialisasikan ke petani mengenai sisitem tanam jajar legowo
2:1 di Desa Sei Bamban Kecamatan Sei Bamban Kabupaten Serdang Bedagai.
2. Saran Untuk Petani
Oleh karena sistem tanam jajar legowo 2:1 masih baru di terapkan di Desa Sei
Bamban Kecamatan Sei Bamban Kabupaten Serdang Bedagai. Di harapkan
kepada petani untuk memperluas area tanam sistem tanam jajar legowo 2:1
untuk meningkatkan produksi dan pendapatan sistem tanam jajar legowo 2:1
serta masyarakat mengupayakan gotong royong untuk memperbaiki saluran air
yang non teknis menjadi teknis karena jika mengharapkan dari pemerintah saja,
maka akan lama di tanggapinya.
3. Saran Untuk Peneliti Selanjutnya
Diharapkan kepada peneliti selanjutnya agar menambahkan teori-teori
pendukung lainnya yang belum dimasukkan ke landasan teori dan lebih teliti
dalam penjabaran hasil serta pembahasan.

24
DAFTAR PUSTAKA

Aak, 1990. Budidaya Tanaman Padi. Kanisius. Yogyakarta.

BPTP Sumut. 2013. Laporan Kinerja (Lakin). BPTP Sumatera Utara, Medan.

Nicholson, Walter. 2002. Micreconomic Theory. Basic Principle and


Extensions. New York: Harcort Brace Colege Publishers.

Soeratno, J. 2000. Statistik (Teori dan Aplikasi). Edisi Keenam. Erlangga. Jakarta.

Suratiyah. 2006. Ilmu Usahatani. Penebar Swadaya. Jakarta.

25

Anda mungkin juga menyukai