Anda di halaman 1dari 3

Nama : Sedina Pasaribu

Npm : 1919002216
Mata Kuliah : KB dan Kespro
Jawaban

1. A. Obesitas
Pada ibu yang obesitas dapat menggunakan kontrasepsi pil kombinasi, suntik kombinasi, pil
progestin, DMPA, NET-EN dan implan, sedangkan penggunaan kontrasepsi tidak direkomendasi
kecuali tidak tersedia metode kontrasepsi lain yg cocok atau tidak diterima seperti kontrasepsi
AKDR copper dan AKDR LNG.
B. Merokok

Umuribu<35 tahun, pil kombinasi dan suntikan kombinasi dapat digunakan kepada ibu apabila
mendapat terapi ARV sedangkan pada ibu yang berumur>35 tahun tidak direkomendasikan kecuali
tidak tersedia kontrasepsi lain yang cocok, kebiasaan merokok berat (>=15 batang/hari) tidak dapat
oral kombinasi, kebiasaan merokok ringan (<15 batang/hari) dapat menggunakan kontrasepsi suntik
kombinasi, pil progestin, DMPA, NET-EN, implan, AKDR copper dan AKDR LNG.
C. Diabetes
Pada ibu yang menderita diabetes atau diabetes yang telah berkomplikasi lebih dari 20 tahun ,pil oral
kombinasi, kontrasepsi suntik kombinasi, DMPA dan NET-EN merupakan penggunaan metode
kontrasepsi tidak direkombinasikan kecuali tidak tersedia atau kontrasepsi tidak dapat digunakan bagi
ibu yang mengalami diabetes, kontrasepsi yang dapat digunakan oleh ibu kontrasepsi AKDR copper.
D. Penyakitkanker
Pada ibu yang menderita kanker payudara dapat menggunakan kontrasepsi AKDR copper, sedangkan
ibu yang mengalami kanker serviks dapat menggunakan kontrasepsi pil progestin secara umum
metode kontrasepsi dapat digunakan pil kombinasi, suntikan kombinasi, DMPA dan NET-EN
danimplan.
E. Penyakitradangpanggul (PRP)
Pada ibu sedang menderita penyakit radang panggul kontrasepsi yang dapat digunakan kontrasepsi
pil kombinasi, suntik kombinasi, pil progestin, DMPA, NET-EN, implant dan kontrasepsi AKDR
copper apabila kondisi ini muncul saat penggunaan AKDR, AKDR dapat tetap digunakan selama
pengobatan.Pada ibu sebelumnya pernah menderita penyakit radang panggul kontrasepsi yang dapat
digunakan kontrasepsi pil kombinasi, suntikkombinasi, pil progestin, DMPA, NET-EN, implan,
AKDR LNG dan AKDR copper dapat digunakan.
F. Penyakitmenularseksual (PMS)
Pada ibu yang menderita gonore, klamidia, servisitis purulen dapat menggunakan kontrasepsi
kontrasepsi pil kombinasi, suntik kombinasi, pil progestin, DMPA, NET-EN dan implant sedangkan
AKDR copper tidak dapat digunakan apabila kondisi ini muncul saat penggunaan AKDR, AKDR
dapat digunakan selama pengobatan. Padaibu yang menderita PMS lainnya dan vaginitis dapat
menggunakan kontrasepsi pil kombinasi, suntik kombinasi, pil progestin, DMPA, NET-EN dan
implan. Pada ibu yang memiliki resiko PMS meningkat dapat menggunakan kontrasepsi pil
kombinasi, suntik kombinasi, pil progestin, DMPA, NET-EN dan implan, kontrasepsi yang tidak
direkombinasi pada ibu kontrasepsi AKDR apabila beresiko tinggi untuk terpapar gonore atau
klamida.
2). Analisi jurnal yang bereputasi (minimal 2) tentang issue dan evidence based dalam
kesehatan reproduksi:
A. JURNAL “FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PERILAKU
PENCEGAHAN PENULARAN HUMAN IMMUNODEFICIENCY VIRUS (HIV)
OLEH IBU RUMAH TANGGA DI NGANJUK, JAWA TIMUR
Laporan HIV/AIDS menunjukkan peningkatan jumlah kasus AIDS dan jumlah kumulatif AIDS
pada ibu rumah tangga yang menempati urutan pertama. Mengetahui faktor-faktor yang
berhubungan dengan upaya pencegahanHIV/AIDS pada ibu rumah tangga di wilayah Puskesmas
Bagor. Human merupakan penyakit defisiensi imun sekunder yang paling umum di dunia dan
merupakan masalah epidemik dunia yang serius. Secaraglobal, kasus HIV merupakan masalah
kesehatan yang sangat serius dan harus ditangani. Hinggaakhir tahun 2016 terdapat 36,7 persen
juta penduduk di dunia yang mengidap penyakit HIV, 1,8 juta dari jumlah tersebut merupakan
kasus baru. Kasus HIV pada wanita hamil dan menyusui di dunia sepanjang tahun 2016 juga
cukup tinggi, yaitu sebesar 76 persen.Sejalan dengan perkembangan HIV/AIDS di dunia, kejadian
HIV/AIDS di Indonesia juga berkembang pesat. Kasus HIV/AIDS di Indonesia telah tersebar di
407 kabupaten/kota (80%) dari 507 Kabupaten/Kota di seluruh provinsi diIndonesia pada saat itu.
Provinsi DKImerupakan provinsi dengan jumlah infeksi HIV tertinggi Maret 2017 (46.758),
diikuti Jawa Timur (33.043), Papua (25.586), Jawa Barat (24.650) dan Jawa Tengah (18.038).
Pada Maret 2017 adalah Jawa Timur (1.614 kasus), Jawa Barat (1.505 kasus), DKI Jakarta (1.403
kasus), Jawa Tengah (1.171 kasus) dan Papua (861 kasus). Hasil penelitian pada Tabel 1
menunjukkan bahwa jumlah terendah ibu rumah tangga yang melakukan teori upaya pencegahan
terdapat pada teori upaya pencegahan C, yakni penggunaan kondom saat berhubungan seksual
dengan pasangan seksual atau suami. Hanya sebagian kecil (6%) ibu rumah tangga yang telah
melakukan teori upaya pencegahan C. Pada diketahui masih terdapat ibu rumah tangga yang
memiliki upaya pencegan HIV/AIDS tidak baik (34,0%). pencegahan HIV tidak baik. Sedangkan
di antara ibu rumah tangga dengan riwayat pernah melakukan VCT, ada 87,5 persen yang
melakukan upaya pencegahan HIV/AIDS baik.
B. JURNAL “ Gambaran Pemberian Asi Eklusif Bayi 0-6 Bulan Di Wilayah Puskesmas Samigaluh”
WHO mendefinisikan ASI Eklusif sebagaipemberian makanan pada bayi hanya dengan ASI saja,
tampa makanan atau cairan lain( termasuksusu formula) kecuali obat vitamin, dan mineral. Asi
merupakan makanan yang bergizi sehingga tidak memerlukan tambahan komposisi. Di samping itu,
ASI mudah di cernaoloeh bayi dan langsung tersera. Diperkirakan 80% dari jumlah ibu yang
melahirkan ternyata mampu menghasilkan air susu dalam jumlah yang cukup unutuk keperluan bayi
nya secara penuh tampamkanan tambahan selama enam bulan pertama. Bahkan ibu yang gizi nya
kurang baikpun seringn dapat menghasilkan ASI cukup tampamakanan tambahan selama tiga bulan
pertama. Berdasarkan cakupan asieklusif sering menurun seiring dengan bertambahnya kelompok
umur. Pengelompok umur hanya dapat mempresentasikan cakupan pemberian ASI esklusif pada
kelompok umur tersebut dan tidak dapat mempresentasikan profersibayi yang di berikan ASI esklusir
di bawah umur 6 bulan. Cakupan pemberian asi esklusif diwilayah kerja puskesmas samigaluh
mengalamipeningkatan daritahun 2011 sampai dengan tahun 2013 yaitu berturut-turut 21%, 46,80%
dan 68,75%.estimasi cakupan pemberian ASI kadang berbeda sesuai dengan batasan umur bayi dan
metode yang di gunakan.
3). Peran bidan dalam mengatasi masalah mentruasi pada remaja. Peran bidan dalam menberikan
pelayanan kesehatan reproduksi permpuan. Bidan memberi penyuluhan kusus pada remaja putri
tentang mentruasi, cara membersihkan organ reproduksi organ reproduksi serta dampak hygiene
yang tidak baik. Pada saat remaja putri mulai mendapatkan mentruasi bidan memberikan
penjelasan pada remaja putri agar jagan sampai hamil di luar nikah dan bidan juga menjelaskan
tentang kehamilan.
4). VIDEO

5). Project

Lingkungan KB
Kampung KB menjadi program inovatif yang strategis dalam mengejawantahkan program KKBPK
secara paripurna dilapangan. Pasalnya kampung KB menjadi model pembangunan melibatkan seluruh
sector dimasyarakat. Kampung KB merupakan satuan wilayah setingkat RW, Dusun yang memiliki
Kriteria tertentu dimna terdapat keterpaduan program KKBPK yang dilakukan secara sistemik dan
sistematis. Selain itu, Manfaat kampong Kb bias memberantaskan kemiskinan, juga mendekatkan
pembangunan kepada masyarakat. Intinya program ini melibatkan semua sector pembangunan.
Kampung KB tak hanya bebi cara soal pembatasin program penduduk tapi juga memberdayakan
potensi masyarakat agar berperannyata dalam pembangunan. Manfaatlainnya adalah membangun
masyarakat berbasis masyarakat mensejahterakan masyarakat serta memenuhi kebutuhan masyarakat
melalui pelaksanaan intergrasi program lintas sector. Kampung KB wajib memiliki unsure antara lain
pendidikan rendah dan intrsuktur kurang memadai. Untuk memenuhi criteria tersebut, intervensidari
sector lain diperlukan.

Anda mungkin juga menyukai