Anda di halaman 1dari 4

Kontrasepsi

kontrasepsi Implant

Efektifitasi progestin sebagai kontrasepsi dapat piperpanjang dengan cara memasukkan progestin
tersebut ke suatu delivery system.Ada beberapa macam delivery system antara lain cincin
vagina,implant dan mikrokapsul.Satu-satunya kontrasepsi implant yang beredar di pasaran adalah
Norplant.
Norplant terdiri atas enam kapsul,masing-masing mengandung 36 mg levonorgestrel dengan
diameter 2,4 mm dan panjang 3,4cm.Setelah disusukkan keenam kapsul akan mengeluarkan 80 mcg
levonorgestrel per hari selama 6-18 bulan pertama,
Norplant generasi kedua,terdiri atas 2 kapsul dengan diameter 2,4 mm dan panjang 4,4 cm,
telah pula dikembangkan oleh population Council.saat ini Norplant-2 tersebut esdang mengalami uji
klinik faseIII.Kontrasepsi implant lain yang sedang mengalami uji klinik saat ini adalah
Capronor,yang di kembangkan oleh Contraceptive Branch of the U.S.National Instituof child Health
and Human Development bekerja sama WHO's Special Programme of Research in Human
Reproduction.Capronor terdiri dari satu kapsul biodegradable yang efektif sebagai kontrasepsi
selama 12 bulan. Sekarang Capronor sedang menjalani uji klinik fase II .

Mekanisme kerja

Mekanisme kerja Norplant terutama adalah sebagai berikut:


1.Menekan ovulasi;lebih dari 80% pemakai Norplant pada tahun-tahun pertama tidak mengalami
ovulasi.
2.Membuat getah serviks menjadi kental.
3.Membuat endometrium tidak siap menerima kehamilan.

Daya Guna
Norplant merupakan kontrasepsi yang paling tinggi daya gunanya.Kegagalan adalah 0,3 per
seratus tahun-wanita.

Pemasangan Norplant

Pasien berbaring di tempat tidur.Tangan kiri atau kanan (bila kidal)diletakkan di samping badan
dengan bagianvoler di atas.Lengan atas mulai dari lipat siku sampai pergelangan bahu dicuci
dengan larutan antiseptik.Padatempat yang avaskular,kira-kira 6-10cm dari lipat siku,disuntikkan
anesti lokal subkutan ke daerah di mana susuk akan dipasang(berbentuk kipas).Pada tempat bekas
tusukan jarum sutik,dilakukan insisi 3-4 mm.Trokar dimasukkan subkutan sampai garis batas
kedaerah yang telah dianestesi secara sistematis mulai dari medial ke lateral atau sebaliknya .
Kapsul Norplant dimasukkan melalui didorong dengan alat pendorong sampai garis batas.

Untuk mengetahui bahwa kapsul sudah keluar semua dar trokar,masukkan alat
pendorong kedalam trokar sampai tidak ada tahanan lagi.
Selanjutnya trokar dimasukkanlagi ke sebelahNorplant yang pertama.Demikian seterusnya
sampai keenam kapsul terpasang.
Selanjutnya luka insisi ditutupdengan band-aid,dan ditutupi lagi dengan aerosal
adhesive.Kemudian dilapisi dengan kasa steril da di balut.
Setelah Norplant selesai dipasang,pasien dipesan datang untuk follow-up,2minggu, 13
bulan, 37 bulan, 49 bulan dan 61 bulan kemudian atau bla ada keluhan.pasien diminta untuk tidak
membuka balutan dan menjaga agar tidak basah selama 3 hari pertama.
Indikasikontra sama dengan pil KB.Pemasangan dapat dilakukan setiap waktu asalkan
tidak adaindikasi kontra. Norplant dapat pula dipasang 40 hari pasca persalinan dan segera
setelah keguguran.

Pencabutan

Pencabuta dapat dilakukan setiap saat bila diinginkan. Sebelum pencabutan,sebaiknya dilakukan
perabaan terhadap Norplant yang akan dicabut.Bila diperluka,berikan tanda/gambar dari kapsul
Norplant yang akan dicabut.
Setelah tindakan a dan antisepsis,diberikan anestesi lokal dibawah ujung-ujung
kapsulNorplant 1-2 ml. Buat insisi 3-4 mm.insisi tidak perlu di tempatkan yang sama dengan insisi
pemasangan. Secaratumpul dengan artery forceps,kapsul Norplant dibebaskan dari jaringan
sekitarnya.
Selanjutnya kapsul Norplant dicabut dengan cara (a) blind,yaitu artery forcepsdengan
tuntunan tangan kiri menjepit ujung kapsul, lalu kapsul ditarikkeluar satu demi satu;atau (b) a vue,
yaitu ujung kapsul setelah dibebaskan dari jaringan sekitarnya,dipresentasikan ke lubang
insisi;selanjutnya setelah di bersihkan dari jaringan ikat,kapsul diangkat satu persatu.
Setelah semua kapsuldiangkat,luka ditutup dengan band-aid.jahitan
tidakdiperlukan.selajutnya dilapisi kasa steril dan dibalut.
Kadang-kadang tidak semua kapsul dapat di angkat. Dalamkeadaan demikian,kapsul yang
masih tertinggal dapat direncanakan diangkat kemudian (misalnya 1-2 minggu lagi).
Petunjuk untukakseptor sama seperti pada waktu pemasangan.

Efek samping

Efek sampingan utma dari kontrasepsi progestin adalah gangguan siklus haid berupa perdarahan
tidak teratur,perdarahan bercak , dan amenorea. Perdarahan banyak dan lama jarang sekali
terjadi. Sebagian besar penghentian pemakaian kontrasepsi progestin disebabkan gangguan pola
perdarahan.
Dalam menghadapi keluhan perdarahan pada pemakai kontrasepsi progestin pertama-
tama harus disingkirkan perdarahan yang berhubungan dengan infeksi, kelainan faktor
pembekuan, dan keganasan.Sampai saat ini patofisologi terjadinya perdarahan pada ekseptor
kontrasepsi progestin masih belum banyak diketahui.Oleh karena itu pengobatannya masih
bermacam -macam. Terdapat beberapa cara
pengobatan yang dipakai untuk menghentikan perdarahan pada akseptor kontrasepsi progestin,
antara lain: (1) konseling, (2) pemeriksan fisik, ginekologik, dan laboratorium,(3) pemberian
progestin, (4) pemberian vitamin ,ferrum, atau plasebo, dan (6) kuretase.

Kehamilan dengan Norplant

kehamilan pada pemakai Norplant sangat rendah. Namun bila terjadi kehamilan, seandainya
ehamilan akan diteruskan, maka Norplant harus dicabut.

TUBEKTOMI

Tubektomi pada wanita (atau vasektomi pada pria) ialah setiap tindakan pada kedua saliran telur
wanita atau saluran bibit pria yang mengakibatkan orang/ pyang bersangkutan tidak akan
mendapat keturunan lagi.Kontrasepsi itu hanya dipakai untuk jangka panjang, walaupun kadang-
kadang masih dapat dipulihkan kembali seperti semula.
Dahulu disebut sterilisasi dan dilakukan terutama atas indikasai medik, misalnya kelainan
jiwa , kemungkinan kehamilan yang dapat membahayakan jiwa ibu atau penyakit
keturunan.Peledakkan penduduk dunia telah mengubah konsep itu, sehingga kini telah dilakukan
untuk membatasi jumlah anak.
Sterilisasi wanita pada abad ke-19 dilakukan dengan mengangkat uterus atau kedua
ovarium.Pada tahun 1950an dilakukan dengan memasukkan AgNO3. Melalui kanalis servikalis ke
dalam tuba. Pada akhir abad ke 19 dilakukan dengan pengikatan tuba,tetapi angka kegagalannya
ternyata tinggi sekali. Untuk mengurangi kegagalan ini, kemudian dilakukan pemotongan dan
pengikat tuba. Operasi dilakukan dengan anestesia umum dan insisi lebar, yang memerlukan
perawatan di rumah sakit. Kini tubektomi telah berkembang sedemikian rupa, sehingga operasinya
dapat dikerjakan tanpa anestesia umum , dengan insisi kecil, dan tidak usah dirawat.

Cara tubektomi

Tubektomi dapat dibagi berdasarkan atas a) saat operasi; b) cara mencapai tuba; dan c) cara
penutupan tuba.

Saat operasi

Tubektomi dapat dilakukan pasca keguguran ,pasca persalinan atau masa interval.Sesudah suatu
keguguran tubektomi dapat langsung dilakukan.
Dianjurkan agar tubektomi pasca persalinan sebaiknya dilakukan dalam 24 jam,atau
selambat-lambatnya dalam 48 jam bersalin.Tubektomi pasca persalinan lewat 48 jam akan
dipersulit oleh edema tuba, infeksi, dan kegagalan.Edema tuba akan berkurang setelah hari ke 7-
10 pasca persalinan. Tubektomi setelah hari itu akan lebih sulit dilakukan karena alat-alat genital
telah menciut dan mudah berdarah.
Cara mencapai tuba

Cara-cara yang dilakukan di Indonesia saat ini ialah dengan laporotomi,laporotomi mini, dan
laparoskopi.

Laparotomi mini

Laporatomi khusus untk tubektomi ini paling mudah dilakukan 1-2 hari pascapersalinan. Uterus
yang masih besar, tuba yang masih panjang, dan dinding perut yang masih longgar memudahkan
mencapai tuba dengan sayatan kecil sepanjang 1-2 cm di bawahpusat.Pasien diletakkan
terbaring .Lipatan kulit dibawah pusat yang berbentuk bulan sabit ditegangkan antara 2 buah
doekklem hingga menjadi lurus. Pada tempat lipatan kulit disayat sepanjang 1-2cm sampai hampir
menembus rongga peritoneum, tempat yang hampir menembus rongga peritoneumitu di tembus
sekaligus dengan sebuah cunam Pean, kemudian lubangnya dilebarkan dengan cunam
itu.Lubangnya harus cukup besar untuk dimasuki sebuah jari telunjuk dan sebuah cunam tampon
(tampon tang).
Kalau tubektomi dilakukan pada 3-5 hari postpartum, maka dapat dilakukan insisi mediana karena
uterus dan tuba telah berinvolusi. Dilakukan insisi mediana setinggi 2 jari di bawah fundus uteri
sepanjang

Anda mungkin juga menyukai