Dosen
Disusun Oleh
DEPARTEMEN ARSITEKTUR
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
MEDAN
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan
kemudahan sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah ini dengan tepat waktu. Penulis
mengucapkan syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa atas limpahan nikmat sehat-Nya, baik itu
berupa sehat fisik maupun akal pikiran, sehingga penulis mampu menyelesaikan pembuatan
makalah mengenai langgam arsitektur vernkular, neo-vernakular, dan dekonstruksi untuk
memenuhi tugas dari mata kuliah Sejarah dan Teori Arsitektur 2.
Penulis tentu sadar bahwa makalah ini masih jauh dari kata sempurna dan masih banyak
terdapat kesalahan serta kekurangan di dalamnya. Untuk itu, penulis mengharapkan kritik serta
saran dari pembaca untuk makalah ini, supaya makalah ini nantinya dapat menjadi makalah
yang lebih baik lagi. Apabila terdapat banyak kesalahan pada makalah ini, penulis memohon
maaf. Penulis juga mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang terlibat, khususnya
kepada dosen Bapak Wahyu Abdillah, ST, MT yang telah membimbing penulis dalam
pembuatan makalah ini. Demikian, semoga makalah ini dapat bermanfaat. Terima kasih.
Penulis
i
DAFTAR ISI
ii
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Dalam mendesain suatu bangunan, ada baiknya mengetahui terlebih dahulu
sejarah dari perkembangan arsitektur. Oleh karena itu, pada makalah ini akan
dibahas beberapa zaman perkembangan arsitektur dari zaman ke zaman, antara
lain:
a. Arsitektur Vernakular
b. Arsitektur Neo-Vernakular
c. Arsitektur Dekonstruksi
1
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Arsitektur Vernakuler
Arsitektur vernakular adalah gaya arsitektur yang dirancang berdasarkan
kebutuhan lokal, ketersediaan bahan bangunan, dan mencerminkan tradisi lokal.
Definisi luas dari arsitektur vernakular adalah teori arsitektur yang mempelajari
struktur yang dibuat oleh masyarakat lokal tanpa intervensi dari arsitek profesional.
Arsitektur vernakular bergantung pada kemampuan desain dan tradisi
pembangunan lokal. Namun, sejak akhir abad ke-19 telah banyak arsitek
profesional yang membuat karya dalam versi gaya arsitektur vernakular ini.
Istilah vernakular berasal dari kata vernaculus di Bahasa Latin, yang berarti
"domestik, asli, pribumi", dan dari Verna, yang berarti "budak pribumi" atau
"budak rumah-lahir". Dalam linguistik, vernakular mengacu pada penggunakan
bahasa tertentu pada suatu tempat, waktu, atau kelompok. Dalam arsitektur,
vernakular mengacu pada jenis arsitektur yang asli pada waktu atau tempat tertentu
(tidak diimpor atau disalin dari tempat lain). Arsitektur vernakular ini paling sering
digunakan untuk bangunan tempat tinggal.
Arsitektur vernakular memiliki konsep yang sangat terbuka dan komprehensif.
Arsitektur vernakular merupakan istilah yang juga merepresentasikan arsitektur
primitif atau asli, arsitektur adat, arsitektur leluhur atau tradisional, arsitektur
pedesaan, arsitektur etnis, arsitektur informal, atau arsitektur tanpa arsitek.
Arsitektur vernakular tidak dapat disamakan dengan arsitektur tradisional,
meskipun ada hubungan di antara keduanya.
Teori mengenai arsitektur vernakular telah ada sejak tahun 1800-an, yang berarti
bahwa konsep arsitektur vernakular bukanlah sebuah konsep baru, tetapi sudah ada
sejak zaman dahulu. Ide mengenai vernakularisme pada bangunan telah muncul
dalam Bahasa Inggris sejak tahun 1600-an, sedangkan istilah arsitektur vernakular
telah secara eksplisit digunakan sejak tahun 1818.
Arsitek mulai tertarik menggunakan vernakular dalam teori arsitektur pada awal
abad ke-20. Pada tahun 1964, sebuah pameran foto mengenai arsitektur vernakular
bernama Architecture Without Architects yang digelar di New York Museum of
Modern Art (MOMA) menjadi momen penting dari masuknya arsitektur
vernakular ke dalam high architecture. Pameran ini diselenggarakan oleh Bernard
2
Rudofsky yang memiliki tujuan untuk mengangkat arsitektur vernakular ke dalam
kategori beaux-arts.
Arsitektur yang didesain oleh arsitektur profesional biasanya tidak dapat
dianggap sebagai vernakular. Frank Lloyd Wright menggambarkan arsitektur
vernakular sebagai “bangunan masyarakat yang muncul untuk menanggapi
kebutuhan yang ada, sesuai dengan lingkungan, dan dibangun oleh orang-orang
yang mengetahui secara jelas kebutuhan yang diinginkan”.
Arsitektur vernakular dipengaruhi oleh berbagai aspek berbeda, mulai dari
perilaku manusia hingga kondisi lingkungan, yang membuat bentuk bangunan
menjadi berbeda-beda tergantung fungsinya. Misalnya, Iglo, rumah suku Inuit
untuk menghadapi dingin.
Salah satu pengaruh paling besar pada arsitektur vernakular adalah ikim dari
daerah tempat bangunan tersebut dibuat. Bangunan di iklim dingin biasanya lebih
tertutup dengan jendela yang berukuran kecil atau sama sekali tidak ada.
Sebaliknya bangunan di iklim hangat cenderung dibangun dengan material yang
ringan dan ukuran ventilasi yang besar.
Bangunan juga memiliki bentuk berbeda tergantung pada tingkat curah hujan di
wilayah tersebut. Contohnya seperti rumah panggung yang dibangun pada daerah
sering banjir. Demikian pula untuk daerah dengan angin kencang, pasti bangunan
dibuat khusus untuk melindungi mereka dari angin dan melawan arah angin.
Pengaruh iklim pada arsitektur vernakular bisa membuat struktur bangunan
menjadi sangat kompleks. Struktur bangunan vernakular di wilayah Timur Tengah
contohnya, sering kali memiliki halaman di bagian tengah rumah dengan air
mancur atau kolam untuk mendinginkan udara. Hal-hal seperti ini tidak didesain
khusus oleh seseorang apalagi arsitek, tetapi muncul akibat trial and error yang
telah dirasakan oleh berbagai generasi, jauh sebelum adanya teori yang dapat
menjelaskan bagaimana cara membuat bangunan.
Salah satu pengaruh paling besar pada arsitektur vernakular adalah ikim dari
daerah tempat bangunan tersebut dibuat. Bangunan di iklim dingin biasanya lebih
tertutup dengan jendela yang berukuran kecil atau sama sekali tidak ada.
Sebaliknya bangunan di iklim hangat cenderung dibangun dengan material yang
ringan dan ukuran ventilasi yang besar.
3
Bangunan juga memiliki bentuk berbeda tergantung pada tingkat curah hujan di
wilayah tersebut. Contohnya seperti rumah panggung yang dibangun pada daerah
sering banjir. Demikian pula untuk daerah dengan angin kencang, pasti bangunan
dibuat khusus untuk melindungi mereka dari angin dan melawan arah angin.
Pengaruh iklim pada arsitektur vernakular bisa membuat struktur bangunan
menjadi sangat kompleks. Struktur bangunan vernakular di wilayah Timur Tengah
contohnya, sering kali memiliki halaman di bagian tengah rumah dengan air
mancur atau kolam untuk mendinginkan udara. Hal-hal seperti ini tidak didesain
khusus oleh seseorang apalagi arsitek, tetapi muncul akibat trial and error yang
telah dirasakan oleh berbagai generasi, jauh sebelum adanya teori yang dapat
menjelaskan bagaimana cara membuat bangunan.
4
bahwa arsitektur vernakular sangat ramah lingkungan dan tidak memakai bahan-
bahan alami dari alam secara berlebihan.
6
Selalu menggunakan atap bumbungan
Atap bumbungan menutupi tingkat bagian tembok sampai hampir ke tanah
sehingga lebih banyak atap yang di ibaratkan sebagai elemen pelidung dan
penyambut dari pada tembok yang digambarkan sebagai elemen pertahanan yang
menyimbolkan permusuhan.
Batu bata (dalam hal ini merupakan elemen konstruksi lokal)
Bangunan didominasi penggunaan batu bata abad 19 gaya Victorian yang
merupakan budaya dari arsitektur barat.
Mengembalikan bentuk-bentuk tradisional yang ramah lingkungan dengan
proporsi yang lebih vertikal.
Kesatuan antara interior yang terbuka melalui elemen yang modern dengan ruang
terbuka di luar bangunan.
Warna-warna yang kuat dan kontras.
7
Dekonstruktivisme dalam arsitektur mulai dikenal publik sebagai hasil dari entri
desain untuk kompetisi arsitektur Parc de la Villette 1982, yang diajukan oleh
Jacques Derrida, Peter Eisenman dan Bernard Tschumi (yang menang). Kemudian,
pada tahun 1988 sebuah Museum Seni Modern menggelar pertunjukan di New
York yang berjudul "Deconstructivist Architecture", yang dikuratori oleh Philip
Johnson dan Mark Wigley. Pameran ini menampilkan desain oleh Frank Gehry,
Daniel Libeskind, Peter Eisenman, Zaha Hadid, Rem Koolhaas, Bernard Tschumi
dan Coop Himmelblau. Tahun berikutnya (1989) digelar pembukaan Pusat Seni
Wexner di Columbus, gedung publik besar pertama yang dirancang dengan gaya
dekonstruksi oleh Peter Eisenman.
8
Arsitek: Rem Koolhas (Rusian Constructivism), Zaha Hadid (Suprematism), Frank
Gehry (Post-Structuralism in Nature), Daniel Libeskind.
9
3. Vitra Design Museum oleh Frank Gehry, Weil am Rhein, Germany
4. The McCormick Tribune Campus Center di Chicago's IIT Campus oleh Rem
Koolhaas
5. The Gymnasium oleh Josef Kiszka dan Barbara Potysz, di Orlová, Czech
Republic
10
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
11
DAFTAR PUSTAKA
https://www.arsitur.com/2017/03/pengertian-arsitektur-dekonstruksi-ciri.html
https://www.arsitur.com/2017/11/pengertian-arsitektur-neo-vernakular.html
https://www.arsitag.com/article/apa-itu-arsitektur-vernakular
iii