Anda di halaman 1dari 10

MAKALAH

(Florence Nigtingale)

Kelompok I:
Ainun Amaliah S
Nurhidayanti
Rey Andika Putra
Erlinda
Ayu Satriana

JURUSAN KEPERAWATAN
FAKULTAS KEDOKTERAN DAN ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI ALAUDDIN MAKASSAR
TAHUN 2017
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Kuasa atas segala limpahan Rahmat, Inayah,
Taufik dan Hinayahnya sehingga kami dapat menyelesaikan penyusunan makalah ini
dalam bentuk maupun isinya yang sangat sederhana. Semoga makalah ini dapat
dipergunakan sebagai salah satu acuan, petunjuk maupun pedoman bagi pembaca..
Harapan kami semoga makalah ini membantu menambah pengetahuan dan pengalaman
bagi para pembaca, sehingga kami dapat memperbaiki bentuk maupun isi makalah ini
sehingga kedepannya dapat lebih baik.
Makalah ini kami akui masih banyak kekurangan karena pengalaman yang kami miliki
sangat kurang. Oleh kerena itu saya harapkan kepada para pembaca untuk memberikan
masukan-masukan yang bersifat membangun untuk kesempurnaan makalah ini.
Samata , 27 september 2017

Penyusun
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
BAB I PEMBUKAAN
1. Latar belakang
2. Tujuan penulis
3. Rumusan masalah

BAB II PEMBAHASAN
A. Biografi Florence nightingale
B. Teori Florence nightingale
C. Asumsi Florence nightingale
D. Pengaruh teori Nightiangle terhadap keperawatan
E. Konsep model Florence Nightiangle
F. Hubungan teori florencec Nightiangle dengan beberapa konsep
G. Hubungan teori Florence Nightiangle dengan teori-teori lain

BAB III PENUTUP


1. Kesimpulan
2. Saran
3. Daftar pustaka
BAB I
PEMBUKAAN

1. Latar belakang
Menurut Florence, keperawatan adalah profesi untuk wanita dengan tujuan
menemukan dan menggunakan hukum alam dalam pembangunan kesehatan dan
pelayanan kesehatan. Ninghtingale menegaskan bahwa keperawatan adalah ilmu dan kiat
yang memerlukan pendidikan formal untuk merawat orang yang sakit. Tujuan tindakan
keperawatan adalah memelihara, mencegah infeksi dan cedera, memulihkan dari sakit,
melakukan pendidikan kesehatan serta mengendalikan lingkungan. Alasan tindakan
keperawatan yakni menempatkan manusia pada kondisi yang terbaik secara alami untuk
menyembuhkan atau meningkatkan kesehatan serta mencegah penyakit dan luka. Konsep
individu merupakan kesatuan fisik, intelektual, emosional, sosial, dan spiritual yang
lengkap dan berpotensi. Konsep sehat adalah keadaan bebas dari penyakit dan dapat
menggunakan kekuatannya secara penuh. Konsep lingkungan adalah bagian eksternal
yang mempengaruhi kesehatan dan sakitnya seseorang.
Model konseptual keperawatan merupakan suatu cara untuk memandang situasi dan
kondisi pekerjaan yang melibatkan perawat di dalamnya. Model konseptual keperawatan
memperlihatkan petunjuk bagi organisasi dimana perawat mendapatkan informasi agar
mereka peka terhadap apa yang terjadi pada suatu saat denganapa yang terjadi pada suatu
saat jugadan tahu apa yang harus perawat kerjakan. Konsep keperawatan terus
dikembangkan dan diterapkan serta diuji melalui pendidikan dan praktik keperawatan.

2. Tujuan penulis
Untuk dapat mengetahui riwayat hidup Florence Nightingale dan teori keperawatan
Florence Nightingale, serta dapat mengaplikasikan dalam kehidupan sehari-hari.

3. Rumusan masalah
A. Bagaimana latar belakang Florence Nightingale
B. Apa teori penting Florence Nightingale
C. Bagaimana Florence Nightingale mengatasi pasien dengan benar
BAB II
PEMBAHASAN
A. Biografi Florence Nightingale
Florence Nightingale, pendiri perawat modern, lahir pada tanggal 12 Mei 1820,
di Florence, Italia, ketika orang tuanya sedang berada dalam perjalanan wisata ke
Eropa yang di perpanjang, dia di beri nama berdasarkan tempat kelahirannya.
Keluarga Nightingale adalah keluarga yang terdidik, makmur, keluarga aristocrat
Victoria yang tinggal di Derbyshire dan Hampshire.
Pada tahun 1837, saat berusia 17 tahun Florence Nightingale menulis tentang
“panggilan jiwanya” di buku hariannya; “ tuhan berbicara kepadaku dan
memanggil ku untuk melayaninya”. Asal mula panggilan tersebut banginya tidak
jelas untuk beberapa saat. Setelah dia berusia 24 tahun ia merasa yakin
panggilannya untuk merawat orang sakit. Tetapi pada tahun 1840-an, profesi itu di
anggap buruk dan di nilai rendah oleh orang tua dan keluarganya yang kaya raya
tidak memperbolehkannya menjadi seorang perawat. Namun, ia sudah bertekad
melayani sesamanya dengan menjadi seorang perawat meski ditantang
keluarganya. Atas pemberitahuan dari dr. Samuel Howe, pada bulan juli 1850 ia
pergi ke kaiserworth di jerman, sebuah tempat yang memiliki rumah sakit, sekolah
keperawatan, penjawa dan rumah sakit jiwa. Setelah berada di sana selama dua
minggu, Florence Nightingale akhirnya pulang dan mendapatkan kemantapan
dalam pelayanannya.
Tiga tahun kemudian ia melaksanakan pekerjaan keperawatannya yang
pertama sebagai pengawas di Institue for the care for the Sick Gentle Woman di
Distressed Circumstances.
Keika Inggris dan Perancis mengumumkan perng terhadap Rusia untuk
menguasai Krimea dan Konstantinopel (pintu gerbang menuju timur tengah), pada
tahun 1845, Sidney Herbert, selaku menteri perang sekaligus temannya, meminta
Florence untuk mengepalai sebuah tim perawat bagi rumah sakit militer di
Scutari, Turki. Selama perang berlangsung, Florene menghadapi pertempuran
berat untuk meyakinkan para dokter militer para perawat wanita pun diperlukan di
sebua rumah sakit militer. Saat perang usai Florence menghidupkan kembali
konsep penjagaan kebersihan rumah sakit dan kiat-kiat jururawat. Ia menuntut
pada pemerintahan inggris untuk memperhatikan statistic sebagai argumentasi
perubahan ke arah yang lebih baik pada bidang keperawatan. Pada usia 90 tahun,
Florence Nightingale meninggal pada 13 agustus 1910 do London, Inggris.
B. Teori Florence Nightingale
Florence Nightingale membuat sebuah teori yang di kenal sebagai teori
keperawatan modern. Titik berat teori ini adalah pada aspek lingkungan.
Nightingale meyakini bahwa kondisi lingkungan yang sehat penting untuk
penanganan perawatan yang layak.
Komponen lingkungan yang berpengaruh pada kesehatan, antara lain:
a. Udara
b. Air bersih
c. Saluran pembuangan yang efisien
d. Kebersihan
e. Cahaya
Aspek lingkungan yang di utamaka Nightingale dalam merawat klien adalah
ventilasi yang cukup bagi klien. Ia berkeyakinan bahwa ketidak tersediaan uara
segar secara terus-menerus merupakan prinsip utama dalam perawatan. Oleh
sebab itu, setiap perawat harus menjaga udara yang dihirup klien tetap bersih,
sebersih udara luar tanpa harus membuatnya kedinginan. Komponen lain yang
tidak kalah penting dalam perawatan klien adalah cahaya matahari. Florence
Nightingale yakin bahwa sinar matahari dapat memberi manfaat besar bagi
kesehatan klien. Ia juga berpendapat bahwa kondisi klien sangat dipengaruhi oleh
tingkat kebersihan, baik kebersihan klien, perawat maupun lingkungan.selain itu
seorang perawat juga harus memperhatikan kehangatan, ketenangan, dan makanan
klien.

C. Asumsi Florence Nightingale


Klien

Perawat Kesehatan
Lingkungan

Asumsi Utama :
1. Keperawatan
Florence Nightingale percaya bahwa setiap wanita, pada suatu waktu dalam
hidupnya, akan menjadi seorang perawat dalam arti bahwa keperawatan
bertanggung jawab untuk kesehatan orang lain. Buku Nightingale Notes on
Nursing awalnya ditertibkan pada tahun 1859, didedikasikan untuk para wanita
sebagai pedoman merawat orang yang mereka cintai di rumah dan untuk
memberikan saran agar “berpikir sebagai seorang perawat” (Nightingale, 1969,
hal.4).
2. Manusia
Florence Nightingale menyebut person sebagai pasien. Perawat melakukan
tugas dan bagi pasien mengendalikan lingkungan pasien untuk meningkatkan
pemulihan. Sebagian besar, Nightingale menjelaskan seorang pasien bersifat pasif
dalam hubungan ini. Namun, referensi khusus dibuat untuk pasien melakukan
perawat diri sendiri apabila memungkinkan dan, khususnya, ketika menyangkut
waktu dan substansi makanan. Keberadaan perawat adalah untuk menanyakan ke
pasien tentang kesukannya, dan mengungkapkan keyakinannya, di sini
Nightingale melihat setiap pasien sebagai individu yang unik. Namun,
Nightingale (1969) menekankan bahwa perawat adalah pengendali dan
bertanggung jawab seputar lingkungan pasien.
3. Kesehatan
Nightingle mendevinisikan kesehatan sebagai keadaan baik serta menggunakan
setiap kekuatan (sumber daya) untuk sepernuhnya menjalani hidup. Selain itu, ia
melihat penyakit (disease) dan sakit (illness) sebagai proses perbaikan yang alam
lakukan di saat seseorang tidak memperhatikan masalah kesehatan. Nightiangle
membayangkan, pemeliharaan kesehatan melalui pencegahan penyakit dan
pengendalian lingkungan merupakan tanggung jawab sosial. Nightiangle
membedakan konsep keperawatan kesehatan masyarakat dari keperawatan pasien
yang sakit untuk meningkatkan pemulihan, dan dari hidup yang lebih baik sampai
kematian yang damai.
4. Lingkungan
Konsep Nightiangle tentang lingkungan menekankan bahwa keperawatan
adalah untuk membantu alam dalam penyembuhan pasien. Nasihatnya untuk
perawat, baik yang menyediakan perawatan dirumah atau perawat terlatih
diRumah sakit, adalah untuk menciptakan dan mempertahankan lingkungan
terapeutik yang akan meningkatkan kenyamanan dan pemulihan pasien.
Asumsi dan pemahaman Nightiangle tentang kondisi lingkungan peda masa itu
adalah yang paling relefan dengan filosofinya. Dia percaya bahwa orang miskin
yang sakit akan mendapat manfaat dari perbaikan lingkungan yang akan
memengaruhi tubh mereka dan fikiran mereka.
D. Pengaruh teori Nightiangle terhadap keperawatan
Teori Nightiangle, keperawatan modern merupakan langkah awal dalam
formalisasi dan pengembangan ilmu keperawatan selanjutnya. Ia telah melakukan
suatu pijakan bagi pengembangan teori keperawatan sesudahnya. Nightiangle
telah memberi pedoman umum bagi perawat dalam merawat klien. Prinsip-prinsip
dasar perbaikan lingkungan dan penanganan psikologis terhadap klien dapat
diterapkan dengan modifikasi dalam banyak tatanan perawatan kontemporer.
Konsep Nightiangle menempatkan lingkungan sebagai fokus asuhan
keperawatan dan perhatian dimana perawat tidak perlu memahami suatu proses
penyakit. Hal ini merupakan proses awal yang memisahkan antara profesi
keperawatan dan kedokteran. Nightiangle tidak memandang perawat secara
sempit yang hanya sibuk dengan masalah oemberian obat dan pengobatan, tetapi
lebih berorientasi pada pemberian udara, lampu, kenyamanan lingkungan,
kebersihan, ketenangan, dan nutrisi yang adekuat.
Prinsip Florence mencakup bidang pelayan, penelitian dan pendidikan. Hal
yang paling penting adalah konsep dan prinsip yang membentuk dan melingkupi
praktik keperawatan.

E. Konsep model Florence Nightiangle


Konsep adalah suatu keyakinanan yang komplek terhadap suatu obyek benda,
suatu peristiwa atau fenomena berdasarkan pengakuan dan persepsi seseorang
berupa ide pandangan atau keyakinan.
Inti konsep Florence Nightiangle, pasien dipandang dalam konsep lingkungan
secara keseluruhan, terdiri dari llingkungan fisik, lingkungan psikologis, dan
lingkungan sosial.
F. Hubungan teori florencec Nightiangle dengan beberapa konsep
Hubungan teori Florence Nightiangle dengan konsep keperawatan :
1. Individu/manusia: Memiliki kemampuan besar untuk perbaikan
kondisinya dalam menghadapi penyakit
2. Keperawatan: Bertujuan membawa atau mengantar individu pada kondisi
terbaik untuk dapat melakukan kegiatan melalui upaya dasar untuk
mempengaruhi lingkungan.
3. Sehat/sakit: Fokus pada perbaikan untuk sehat.
4. Masyarakat dan lingkungan: Melibatkan konsisi eksternal yang
mempengaruhi kehidupan dan perkembangan individu, fokus pada
fentilas, suhu, bau, suara dan cahaya
G. Hubungan teori Florence Nightiangle dengan teori-teori lain
1. Teori adaptasi
Adaptasi menunjukkan penyesuaian diri terhadap kekuatan yang melawannya.
Kekuatan dipandang dalam konteks lingkungan menyeluruh yang ada pada
dirinya sendiri. Berhasil tidaknya respon adaptasi seseorang dapat dilihat dengan
tinjauan lingkungan yang dijelaskan Florence Nightiangle. Kemampuan diri
sendiri yang alami dapat bertindak sebagai pengaruh dari lingkungannya berperan
penting pada setiap individu dalam berespon adaptif atau mal adaptif.
2. Teori kebutuhan
Menurut maslow pada dasarnya mengakui pada penekanan teori flirence
nigtiangle, sebagai contoh kebutuhan oksigen dapat dipandang sebagai udara
segar, pentilasi dan kebutuhan lingkungan yang aman berhubungan dengan
saluran yang baik dan air yang bersih. Teori kebutuhan menekankan bagaimana
hubungan kebutuhan yang berhubungan dengan kemampuan manusia dalam
mempertahankan hidupnya.
3. Teori stress
Stress meliputi suatu ancaman atau sutu perubahan dalam lingkungan, yang
harus ditangani. Stress dapat positif atau negative tergantung pada hasil akhir.
Stress dapat mendorong individu untuk mengambil tindakan positif dalam
mencapai keinginan taua kebutuhan. Stress juga dapat menyebabkan kelelahan.
Jika stress begitu kuat sehingga individu tidak dapat mengatasi. Florence
nightiangle menekankan penempatan pasien dalam lingkungan yang optimum
sehingga dapat menimbulkan efek stressor, misalnya tempat yang gaduh,
membangunkan pasien dengan tiba-tiba, semuanya itu dipandang sebagai suatu
stressor yang relative. Jumlah dan lamanya stressor juga mempunyai pengaruh
kuat pada kemampuan koping individu.
BAB III
PENUTUP

1. Kesimpulan
Florence Nightingale lahir di Florence, Italia 12 Mei 1820 dan meninggal di
London, Inggris 13 Agustus 1910 pada usia 90 tahun. Ia adalah pelopor perawat
modern, penulis dan ahli statistik. iadikenal dengan nama bidadari berlampu atas
jasanya yang tanpa pernah takut mengumpulkan korban perang Krimea, di
Semenanjung Krimea, Rusia. Florence menghidupkan kembali konsep penjagaan
kebersihan rumah sakit dan kiat-kiat juru rawat

2. Saran
Untuk mahasiswa/i tingkat 1 prodi keperawatan ende agar mengetahui dan
memahami tentang riwayat dan teori keperawatan florence nightingale.
Untuk perawat agar dapat mengaplikasikan teori keperawatan florence
nightingale dalam melakukan asuhan keperawatan kepada pasien

3. Daftar Pustaka
a. Hidayat, A. A. Alimul. (2007). Konsep dasar keperawatan edisi 2.
Jakarta:Salemba Medka
b. Ilmi, A. Ani,. 2011, keperawatan komunitas, Makassar.
c. La Monica, E.L. (91998). Kepemimpinan dan manajemen keperawatan;
penedekatan berdasarkan pengalaman. Jakarta: penerbit EGC
d. Nursalam. (2007). Manajemen keperawatan: aplikasi dalam praktik
keperawatan professional. Jakarta: Salemba Medika
e. Purwanto, H., 1999, pengantar perilaku manusia untuk perawat, penerbit
EGC Jakarta
f. saptadi dn Marwi, 2016. Penyusun system evaluasi kinerja layanan dalam
membangun tata kelola TI berbasis komputasi awan. Jurnal vol. 2 no. 2 Maret
2016
g. Suriasumantri, Jujun S. filsafat ilmu sebuah pengantar popular, pustaka sinar
harapan, Jakarta, 2009.
h. Watson, Jean. (2004). Theory of human caring.
i.A. Aziz Alimul Hidayat.(2007).Konsep Dasar Keperawatan.Jakarta,Selemba
Medika.
J. Asmadi.(2008).Falsafah Dan Teori Dalam Keperawatan.Jakarta:EGC

Anda mungkin juga menyukai