Anda di halaman 1dari 17

Porifera dan

Coelenterata
BAB 1
PORIFERA
DAFTAR INTI PELAJARAN :
1.Pengertian ……………………………………
2.Ciri ciri …………………………………………..
3.Klasifikasi……………………………………
4.Peranan………………………………………..
5.Reproduksi ………………………………….
BAB 2
COELENTERATA
DAFTAR INTI PELJARAN :
1.Pengertian ………………………………………
2.Ciri ciri ………….........................................
3.Klasifikasi………………………………………
4.Peranan………………………………………
5.Reproduksi ……………………………………
1. Pengertian Porifera BAB 1

Porifera merupakan salah satu kelas dari invertebrata atau hewan tidak
bertulang belakang.Porifera adalah hewan yang pada permukaan
tubuhnya  berpori. Pori-pori ditubuhnya dihubungkan oleh saluran kecil
menuju rongga yang dindingnya mempunyai rambut getar. Fungsi pori
sebagai saluran keluar masuknya air yang mengandung bahan makanan ke
dalam rongga tubuh.

Poriferra  merupakan hewan bersel banyak (metazoa) yang paling


sederhana atau primitive, karena sel-sel cenderung bekerja sendiri-
sendiri dan belum terorganisi dengan baik serta belum mempunyai organ
atau jaringan sejati, merupakan hewan multiseluler, tapi belum
mempunyai jaringan, organ dan sistem organ.Gerakanya sangat kecil dan
hidupnya bersifat menetap. Biasanya porifera terdapat pada perairan
jernih, dangkal dan menempel pada substrat.

beberapa menetap di dasar perairan berpasir atau berlumpur.Ukuran


tubuh porifera sangat berfariasi, dari sebesar kacang polong sampai
setinggi 90 cm dengan lebar 1 meter. Bentuk spons juga bermacam-
macam, beberapa simetri radial, tetapi kebanyakan berbentuk tidak
beraturan dan dengan pola bervariasi, seperti : massif, tegak, merayap
(encrusting) atau tumbuh bercabang.
2. Ciri-Ciri Porifera

Didalam membedakan spesies dari filum porifera, maka kita


perlu mengetahui ciri-ciri porifera dengan secara umum. Ciri-ciri
porifera ialah sebagai berikut :

1. Hewan jenis ini  yang bersel banyak (metazoa) yang paling


sederhana atau juga primitif
2. Sebagian besar hidup di laut yang dangkal pada kedalaman sekitar
3,5 meter
3. Bentuk tubuh porifera tersebut menyerupai vas bunga atau juga
piala serta melekat didasar perairan
4. Tubuhnya terdiri dari 2 lapisan sel (diploblastik) dengan lapisan
luarnya (epidermis) yang tersusun dari sel-sel yang
mempunyai bentuk pipih, disebut dengan pinakosit.
5. Pada epidermis terdapat porus atau lubang kecil yang disebut
ostia yang dihubungkan oleh saluran ke rongga tubuh (spongocoel)
6. Lapisan ddialamnya tersusun atas sel-sel yang berleher
serta berflagel yang disebut koanosit yang berfungsi untuk dapat
mencernakan makanan
7. Di dalam mesoglea juga terdapat beberapa jenis sel, yakni sel
amubosit, sel skleroblas, sel arkheosit.
8. Di antara epidermis serta koanosit mempunyai lapisan tengah yang
berupa suatu bahan kental yang disebut mesoglea atau mesenkin
9. Sel amubosit atau juga amuboid yang berfungsi untuk dapat
mengambil makanan yang telah dicerna di dalam koanosit. Sel
skleroblasnya tersebut berfungsi dengan membentuk duri
(spikula) atau juga spongin. Spikula terbuat dari kalsium karbonat
atau juga silikat
10. Spongin tersusun atas serabut-serabut spongin yang lunak
berongga yang membentuk seperti spon.
11. Sel arkheosit tersebut berfungsi sebagai sel reproduktif,
misalnya pembentuk tunas, pembentukan gamet, pembentukan
bagian-bagian yang rusak serta juga regenerasi.

3. Klasifikasi Porifera

Menurut suwarni (2008), berdasarkan jenis spikulanya, sponge terbagi


atas 3 klas, yaitu :

1. Kelas Calcarea

Sponge ini memiliki tubuh yang disusun oleh spikula kalsium


karbonat.Bentuk saluran air beragam termasuk asconoid, sycanoid dan
leuconoid.Spikulanya ada yang lurus tapi ada juga yang terdiri dari 3-4
kaitan (ray).Umumnya calcareous lebih kecil dengan choanocytes yang
besar.

2. Kelas Hexactinellida (Hyalospongiae)

Kadang disebut sponge kaca, dengan spikula silika yang berujung (ray) 6,
biasanya didapatkan pada

kedalaman yang tinggi. Beberapa diantaranya melekat pada substrat


dengan bantuan batang semu (stalk).Oskulum biasanya besar, ukuran
panjang tubuh berkisar dari 7 cm hingga lebih 1 meter.Tipe saluran air
umumnya syconoid  dan leuconoid.
3. Kelas Demospongiae

Klas ini merupakan klas terbesar yang meliputi hampir 95% dari seluruh
jenis sponge.Tipe saluran air umumnya leconoid  dan hidup di laut,
kecuali hanya 1 famili yang hidup di air tawar yaitu spongilidae.

Spikula tersusun dari unsur silika, tetapi berbeda dengan sponge kaca,
klas ini tidak mempunyai 6 ray.Skeleton dapat pula disusun dari silika
dan sponging, atau hanya sponging saja.

Rongga kanal internal berukuran kecil, bulat dan diselimuti oleh


sel choanocytes.Bentuk, ukuran dan warna tubuh lebih bervariasi.
4. Peranan Porifera

Beberapa jenis sepon air laut seperti sepon jari berwarna


orange axinella conabina  diperdagangkan untuk menghias aquarium air
laut, adakalanya di di ekspor ke Singapura dan Eropa. Jenis sepon dari
Famili Clionidae mampu mengebor dan menembus batu karang dan
cangkang moluska, sehingga

membantu pelapukan pecahan batu karang dan cangkang moluska yang


berserakan di tepi pantai. Ada pula sepon yang tumbuh pada kerang-
kerangan tertentu dan mengganggu peternakan tiram.

1. Selain itu porefera yang dijadikan obat kontrasepsi (KB)


2. Sebagai campuran bahan industri (kosmetik)
3. Mempunyai nilai estetika yang tinggi
4. Manfaat bagi sumber daya perairan sebagai tempat perlindungan
dan sebagai makanan hewan lain.

5. Sistem Reproduksi Porifera

Porifera berkembang biak secara seksual maupun aseksual. Reproduksi


seksual terjadi dengan cara pembentukan tunas (budding) atau
pembentukan sekelompok sel esensial terutama amoebocyte, kemudian
dilepaskan. Sepon air tawar dan air laut membentuk gemuk, yaitu tunas
internal.Gemuk terbentuk dari sekumpulan amoebocyte berisi cadangan
makanan dikelilingi amoebocyte yang membentuk lapisan luar yang keras
dan acapkali terdapat spikula sehingga membentuk dinding yang
resisten.Porifera mempunyai kemampuan melakukan regenerasi yang
tinggi. Bagian tubuh sepon yang terpotong atau rusak akan mengalami
regenerasi yang utuh kembali. Kemampuan melakukan regenerasi ada
batasnya, misalnya potongan sepon leuconoid harus lebih besar dari 0,4
mm dan mempunyai beberapa sel choanocyte supaya mampu melakukan
regenerasi menjadi sepon baru yang kecil. Reproduksi aseksual terjadi
baik pada sepon yang hermaproduktif, namun sel telur dan sperma
diproduksi pada waktu yang berbeda sperma dan telur dihasilkan oleh
amoebyte osculum bersama aliran air dan masuk ke individu lain melalui
ostium juga bersama aliran air. Dalam spongocoel ataufeagelated
chamber, sperma akan masuk ke choanocyte atau amoebocyte. Sel
amoebocyte berfungsi sebagai pembawa sperma menuju sel telur,
terjadilah pembuahan (fertilisasi), perkembangan embrio sampai
menjadi larva berflagella masih di dalam mesohyl.Larva berflagella
disebut juga larva amphiblastula.Keluar dari mesohyl dan bersama aliran
air keluar dari tubuh induk melalui osculum.Larva amphiblastula
berenang bebas beberapa saat kemudian menempel pada substrat dan
berkembang menjadi sepon muda yang sessile dan akhirnya tumbuh
menjadi besar dan dewasa. Porifera tersebut berkembang biak dengan
secara aseksual serta seksual. Berikut ini penjelasan reproduksi
porifera dengan secara seksual dan aseksual.

 ReproduksiAseksual
Reproduksi aseksual porifera dengan cara pembentukan tunas
(budding). Tunas tersebut yang dihasilkan kemudian memisahkan
diri dari induknya serta hidup sebagai individu baru, atau juga
tetap menempel pada induknya sehingga akan menambah jumlah
bagian-bagian dari kelompok Porifera tersebut

 ReproduksiSeksual
Reproduksi seksual tersebut berlangsung dengan persatuan antara
sel telur serta juga spermatozoid, yang akan menghasilkan yang
namanya  zigot, selanjutnya akan berkembang menjadi larva yang
berflagel. Larva itu bisa berenang serta keluar dengan  melalui
oskulum. Jika menemukan tempat yang seksual, larva tersebut
maka akan menempel kemudian tumbuh menjadi porifera.yang
baru.
1. Pengertian Coelenterata BAB
2

Coelenterata merupakan hewan invertebrate yang memiliki rongga


dengan bentuk tubuh seperti tabung dan mulut yang dikelilingi oleh
tentakel. Pada saat berenang, pada mulut Coelenterata menghadap ke
dasar laut.

Pada tubuh Coelenterata (hewan berongga) yaitu terdiri atas jaringan


luar (eksoderm) dan jaringan dalam (endoderm) serta sistem otot yang
membujur dan menyilang (mesoglea).

Dalam istilah Coelenterata berasal dari bahasa Yunani dari kata Coeles
yang berarti rongga dan interon yang berarti usus. Fungsi rongga tubuh
pada Coelenterata ialah sebagai alat pencernaan (gastrovaskuler).

Coelenterate lebih dikenal dengan sebutan Cnidaria, yang dalam istilah


Cnidaria berasal dari bahasa Yunani dari kanta Cnida yang berarti
penyengat karena sesuai dengan namanya Cnidaria yang memiliki sel
penyengat.

Sel penyengat terdapat pada tentakel yang ada disekitar mulut. Contoh
Coelenterata (Hewan Berongga) ialah ubur-ubur, hydra dan anemon laut.
2. Ciri-Ciri Coelenterata

Coelenterata memiliki ciri khas dengan karakteristik dari hewan seluruh


hewan coelenterate. Ciri-ciri coelentrata umum ialah sebagai berikut.

 Multiseluler dan radial simtris (memotong bidang melalui pusat


menciptakan segmen identik mereka memiliki bagian atas dan
bawah tapi tidak ada sisi).
 Merupakan hewan invertebrata.
 Memiliki bentuk seperti tabung.
 Dikelilingi tentakel di sekitar mulut.
 Lapisan tubuh coelenterate terdiri jaringan luar (eksoderm),
jaringan dalam (endoserm), serta sistem otot yang membujur dan
menyilang (mesoglea).
 Memiliki knidoblast, yakni sel eksoderm yang berisi racun yang
berduri disebut dengan nematocyst.
 Hidup di air tawar, air laut, secara solider (melekat pada dasar
perairan) dan berkoloni.
 Memiliki sel penyengat (nematosis).
 Merupakan hewan karnivora (memakan invertebrate kecil).
 Tidak memiliki organ atau sistem organ.
 Tidak memiliki otak, namun hanya impuls saraf yang berjalan
melalui tubuh mereka dan bisa mendeteksi sinyal di lingkungannya.
 Sistem pencernaan coelenterate, di eksoderm terdapat tentakel
berbentuk gelembung disebut Hipnotoxin yang memiliki kait-kait
dari benang. Bila menangkap mangsa tentakel menarik makanan kea
rah mulut dan mendorongnya ke dalam rongga tubuh. Makanan
dicerna oleh enzim yang akan beredar ke seluruh rongga tubuh dan
lemudian diserap oleh endoderm. Sistem pencernaan coelenterate
disebut dengan gastrovaskuler.
 Sistem pernapasan ialah sistem saraf difus ( baur ).
 Coelenterata memiliki alat gerak yang berupa tentakel.

3. Klasifikasi Coelenterata
Berikut ini terdapat beberapa klasifikasi pada coelenterata, antara lain:

1. Hydrozoa

Hydrozoa hidupnya ada yang soliter (terpisah) dan ada yang berkoloni
(berkelompok). Hydrozoa yang soliter mempunyai bentuk polip,
sedangkan yang berkoloni dengan bentuk polip dominan dan beberapa
jenis membentuk medusa. Contoh Hydra dan Obellia.

 Hydra

Bentuk tubuh Hydra seperti polip, hidup di air tawar. Ukuran tubuh
Hydra antara 10-30 mm. Makanannya berupa tumbuhan kecil dan
Crustacea rendah. Bagian tubuh sebelah bawah tertutup membentuk
kaki, gunanya untuk melekat pada obyek dan untuk bergerak.

Pada ujung yang berlawanan terdapat mulut yang dikelilingi oleh


hypostome dan di sekelilingnya terdapat 6 – 10 buah tentakel. Tentakel
berfungsi sebagai alat untuk menangkap makanan. Selanjutnya makanan
dicernakan di dalam rongga gastrovaskuler.

Perkembangan Hydra terjadi secara aseksual dan seksual.


Perkembangbiakan secara aseksual terjadi melalui pembentukan
tunas/budding, kira-kira pada bagian samping tengah dinding tubuh
Hydra. Tunas telah memiliki epidermis, mesoglea dan rongga
gastrovaskuler. Tunas tersebut terus membesar dan akhirnya
melepaskan diri dari tubuh induknya untuk menjadi individu baru.

Perkembangbiakan secara seksual terjadi melalui peleburan sel telur


(dari ovarium) dengan sperma (dari testis). Hasil peleburan membentuk
zigot yang akan berkembang sampai stadium gastrula.

Kemudian embrio ini akan berkembang membentuk kista dengan dinding


dari zat tanduk. Kista ini dapat berenang bebas dan di tempat yang
sesuai akan melekat pada obyek di dasar perairan. Kemudian bila
keadaan lingkungan membaik, inti kista pecah dan embrio tumbuh
menjadi Hydra baru.

 Obelia

Obelia hidup berkoloni di laut dangkal sebagai polip di batu karang atau
berenang di air sebagai medusa. Polip pada Obelia dibedakan menjadi 2
jenis polip pada cabang-cabang yang tegak, yaitu :
Hydrant, yaitu polip yang bertugas mengambil dan mencernakan
A.
makanan.

Gonangium, yaitu polip yang bertugas melakukan


B.  perkembangbiakan aseksual, menghasilkan Obelia dalam bentuk
medusa.

1. Perkembangbiakan Obelia mengalami pergiliran keturunan


(metagenesis) antara keturunan seksual dengan keturunan
aseksual.
Perkembangbiakan secara aseksual dilakukan oleh gonangium. Pada
gonangium terbentuk tunas, kemudian setelah matang tunas
memisahkan diri dari induknya dan berkembang menjadi medusa
muda yang dapat berenang bebas. Selanjutnya medusa muda
berkembang menjadi medusa dewasa.

2. Perkembangbikan seksual terjadi pada medusa dewasa. Hewan


Obelia mempunyai dua alat kelamin (hermaprodit). Medusa dewasa
akan menghasilkan sel telur / ovum dan sperma. Pembuahan ovum
oleh sperma terjadi di luar tubuh (eskternal) dan membentuk
zigot. Zigot akan berkembang menjadi larva bersilia disebut
planula. Pada tempat yang sesuai planula akan merekatkan diri
menjadi polip muda, lalu polip dewasa. kemudian tumbuh menjadi
hewan Obelia. Selanjutnya, Obelia memulai melakukan pembiakan
aseksual dengan pembentukan tunas/budding, sehingga
membentuk koloni Obelia yang baru.
2. Scyphozoa

Scyphozoa (dalam bahasa yunani, scypho = mangkuk, zoa = hewan)


memiliki bentuk dominan berupa medusa dalam siklus hidupnya. Medusa
Scyphozoa dikenal dengan ubur-ubur. Medusa umumnya berukuran 2 –
40 cm. Reproduksi dilakukan secara aseksual dan seksual. Polip yang
berukuran kecil menghasilkan medusa secara aseksual. Contoh
Scyphozoa adalah Cyanea dan Chrysaora fruttescens.

3. Anthozoa

Anthozoa berasal darikata Anthos = bunga, zoon = binatang. Anthozoa


berarti hewan yang bentuknya seperti bunga atau hewan bunga.
Anthozoa dalam daur hidupnya hanya mempunyai polip. Bila
dibandingkan, polip Anthozoa berbeda dengan polip pada Hydrozoa.
 Mawar Laut (Anemon Laut)

Mawar laut menempel pada dasar perairan. Pada permukaan mulut


Mawar Laut terdapat banyak tentakel berukuran pendek. Tentakel ini
berfungsi untuk mencegah agar pasir dan kotoran lain tidak melekat
sehingga Mawar Laut tetap bersih.

 Koral (Karang)

Koral atau karang hidup berkoloni membentuk massa yang kaku dan
kuat karena memiliki kerangka yang terbuat dari kalsium karbonat.
Koral ini hidup di laut dangkal dengan suhu yang rata-rata 20 derajat
Celcius (daerah tropis antara angka 30°LU hingga angka 30°LS). Koral
menjalankan reproduksi aseksual dengan penyusunan kuncup atau tunas.
Model: Acropora, Stylophora, Leptoria, dan sebagainya. Koral yang telah
mati, rangka kapurnya akan menjadi batu karang/terumbu. Ada tiga
jenis batu karang, yakni karang pantai, karang penghalang, dan karang
atol.

Ubur-ubur bisa dimanfaatkan sebagai tepung ubur-ubur yang


diterapkan sebagai bahan pembuatan kosmetik. Selain sebagai bahan
kosmetik, di Jepang ubur-ubur dimanfaatkan sebagai bahan makanan.
Karang atol, karang pantai, dan karang penghalang bisa melindungi
pantai dari erosi air laut.
4. Peranan Coelenterata

Coelenterata terutama kelas Anthozoa yaitu koral atau karang


merupakan komponen utama pembentuk ekosistem terumbu karang.
Ekosistem terumbu karang merupakan tempat hidup beragam jenis
hewan dan ganggang.

Keanekaragaman organisme terumbu karang yang paling tingg terdapat


di Asia Tenggara, dari Filipina dan Indonesia hingga Great Barier Reef
di Australia. Dua puluh lima persen ikan yang dikonsumsi manusia juga
hidup pada ekosistem ini. Selain itu, terumbu karang sanga indah
sehingga dapat di jadikan objek wisata. Karang di pantai sangat
bermanfaat sebagai penahan ombak untuk mencengah pengikisan pantai.

5. Reproduksi Coelenterata

Reproduksi Coelenterata terjadi secara aseksual dan seksual.


Reproduksi aseksual dilakukan dengan pembentukan tunas. Pembentukan
tunas selalu terjadi pada Coelenterata yang berbentuk polip.

Tunas tumbuh di dekat kaki polip dan akan tetap melekat pada tubuh
induknya sehingga membentuk koloni. Reproduksi seksual dilakukan
dengan pembentukan gamet (ovum dengan sperma). Gamet dihasilakan
oleh seluruh Coelenterata bentuk medusa dan beberapa Coelenterata
bentuk polip.
Contoh: Coelenterata berbentuk polip yang membentuk gamet adalah
hydra.

Anda mungkin juga menyukai