Anda di halaman 1dari 8

Sejarah Mikrobiologi

Mikrobiologi adalah ilmu mengenai organisme hidup yang berukuran mikroskopis. Dunia
mikroorganisme terdiri dari lima kelompok, yaitu bakteri, protozoa, virus, serta algae dan cendawan
mikroskopis. Mikrobiologi boleh dikata merupakan ilmu yang masih muda. Dunia jasad renik barulah
ditemukan sekitar 300 tahun yang lalu, dan makna yang sesungguhnya mengenai mikroorganisme itu
barulah dipahami dan dihargai 200 tahun kemudian. Selama 40 tahun terakhir, mikrobiologi muncul
sebagai bidang biologi yang sangat berarti (Pelczar, 2006:6).
Pada abad 19 orang mulai memahami bahwa penyakit itu disebabkan oleh suatu mikroorganisme.
Hal ini disebabkan karena telah ditemukannya mikroskop, yaitu alat yang digunakan untuk melihat
makhluk-makhluk kecil yang tidak dapat dilihat dengan mata biasa (Irianto, 2007:17).
Sejarah mikrobiologi terdiri dari beberapa periode. Tahapan tiap periode dalam sejarah
mikrobiologi menurut Michael J. Pelczar (2006:7-32) sebagai berikut :
1. Mikroskop dan penemuan dunia jasad renik
Antony van Leeuwenhoek diduga bukanlah orang pertama yang melihat mikrobe yang disebut
bakteri dan protozoa, namun dialah orang yang pertama melaporkan pengamatannya dengan keterangan
dan gambar-gambar yang teliti. Leeuwenhoek dapat membuat lensa-lensa mikroskop dengan baik. Hasil
pengamatannya yang menemukan mikroorganisme yang dilaporkan dalam bentuk surat-surat kepada
sahabat-sahabatnya pada Royal Society of Landon dan French Academy of Sciences, dibaca orang
dengan penuh perhatian, tetapi arti penemuannya itu tidak dihiraukan.
2. Generasi spontan lawan biogenesis
Generasi spontan atau abiogenesis dimulai dengan percobaan John Needham dengan daging yang
dimasak dan mengamati bahwa terdapat mikroorganisme pada awal percobaan dan berkesimpulan bahwa
jasad-jasad renik berasal dari daging. Kira-kira dalam waktu yang sama Lazaro Spallanzani membuktikan
bahwa teori abiogenesis tidak benar. Kemudian muncullah Loius Pasteur yang ikut menentang teori
abiogenesis. Percobaan yang dilakukan Pasteur semakin menemukan teori baru yang disebut teori
biogensis yang menyatakan bahwa mikroorganisme hanya dapat muncul dari jasad renik lain.
3. Teori nuftah fermentasi
Semenjak zaman purbakala telah dilakukan pembuatan makanan dan minuman yang merupakan
hasil fermentasi jasad renik. Namun tanpa disadari bahwa sesungguhnya fermentasi terjadi karena adanya
mikrooorganisme. Barulah setelah Pasteur menelaah peranan mikroorganisme dalam proses fermentasi
pada pembuatan anggur maka orang menjadi mengerti bahwa adanya mikroorgaisnme yang menyebabkan
fermentasi.
4. Teori nuftah penyakit
Pada awalnya banyak pengamatan yang menentang keras adanya teori nuftah penyakit. Namun
banyak juga peneliti yang ingin membuktikan teori ini. Salah satunya Pasteur yang meneliti pebrine,
penyakit pada ulat sutra yang menghancurkan industri sutra. Pasteur menyatakan bahwa penyebabnya
adalah jasad renik (suatu protozoa). Kemudian tahun 1877 Pasteur menangani masalah antraks pada sapi,
domba, dan terkadang pada manusia. Robert Koch juga sibuk dengan penelitiannya mengenai antraks di
Jerman. Koch menemukan adanya bakteri penyebab terjadi penyakit antraks. Inilah pertama kalinya suatu
bakteri dapat dibuktikan sebagai penyebab penyakit hewan.
5. Perkembangan mikrobiologi
Sejak adanya teori nuftah penyakit ini pada tahun 1900, telah terjadi persekutuan yang dekat
antara mikrobiologi, kedokteran, dan bidang-bidang mikrobiologi terapan lainnya. Disamping itu,
mikroorganisme telah menjadi sistem model untuk mempelajari banyak sekali proses biologis yang
mendasar bagi banyak organisme hidup. Penemuan-penemuan baru terus dibuat. Spesies mikroorganisme
baru terus ditemukan dan banyak proses biologis sedang ditelaah melalui mikroorganisme.
Mikrobiologi adalah ilmu yang mempelajari organisme hidup yang berukuran sangat kecil
sehingga tidak dapat dilihat dengan mata telanjang melainkan dengan bantuan mikroskop. Organisme
yang sangat kecil ini disebut dengan mikroorganisme atau kadang-kadang disebut mikroba atau jasad
renik.

Taksonomi merupakan sistematika penamaan dan pengelompokkan makhluk hidup (Carolus


Linneus). Secara ilmu biologi taksonomi merupakan klasifikasi makhluk hidup berdasarkan
identifikasinya dan menempatkannya ke dalam kelompok yang memiliki sifat yang sama. Taksonomi
terdiri dari 3 bagian ;

1. Klasifikasi
2. Identifikasi
3. Nomencalture

TINGKATAN TAKSON
Dalam sistem klasifikasi, makhluk hidup dikelompokkan menjadi suatu kelompok besar kemudian
kelompok besar ini dibagi menjadi kelompok-kelompok kecil. Kelompok-kelompok kecil ini kemudian
dibagi lagi menjadi kelompok yang lebih kecil lagi sehingga pada akhirnya terbentuk kelompok-
kelompok kecil yang beranggotakan hanya satu jenis makhluk hidup. Tingkatan-tingkatan
pengelompokan ini disebut takson. Taksa (takson) telah distandarisasi di seluruh dunia berdasarkan
International Code of Botanical Nomenclature dan International Committee on Zoological Nomenclature.
Urutan takson antara lain :
Kingdom
Divisio
Clasis
Order
Familia
Genus
Species
Tingkatan Dalam Bahasa Indonesia
Dunia/Kerajaan
Divisio/Filum
Kelas
Ordo
Suku
Marga
Jenis
Keterangan :
1. KINGDOM. Kingdom merupakan tingkatan takson tertinggi makhluk hidup. Kebanyakan ahli Biologi
sependapat bahwa makhluk hidup di dunia ni dikelompokkan menjadi 5 kingdom (diusulkan oleh Robert
Whittaker tahun 1969). Kelima kingdom tersebut antara lain : Monera, Proista, Fungi, Plantae, dan
Animalia
2. FILUM/DIVISIO (KELUARGA BESAR). Nama filum digunakan pada dunia hewan, dan nama
division digunakan pada tumbuhan. Filum atau division terdiri atas organism-organisme yang memiliki
satu atau dua persamaan ciri. Nama filum tidak memiliki akhiran yang khas sedangkan nama division
umumnya memiliki akhiran khas, antara lain phyta dan mycota.
3. KELAS (CLASSIS). Kelompok takson yang satu tingkat lebih rendah dari filum atau divisio
4. ORDO (BANGSA). Setiap kelas terdiri dari beberapa ordo. Pada dunia tumbuhan, nama ordo
umumnya diberi akhiran ales.
5. FAMILI. Family merupakan tingkatan takson di bawah ordo. Nama family tumbuhan biasanya diberi
akhiran aceae, sedangkan untuk hewan biasanya diberi nama idea.
6. GENUS (MARGA). Genus adalah takson yang lebih rendah dariada family. Nama genus terdiri atas
satu kata, huruf pertama ditulis dengan huruf capital, dan seluruh huruf dalam kata itu ditulis dengan
huruf miring atau dibedakan dari huruf lainnya.
7. SPECIES (JENIS). Species adalah suatu kelompok organism yang dapat melakukan perkawinan antar
sesamanya untuk menghasilkan keturunan yang fertile (subur).
TATA NAMA DAN ATURAN BINOMIAL NOMENKLATUR
Banyak makhluk hidup mempunyai nama local. Nama ini bisa berbeda antara satu daerah dan daerah
lainnya. Untuk memudahkan komunikasi, makhluk hidup harus diberikan nama yang unik dan dikenal di
seluruh dunia. Berdasarkan kesepakatan internasional, digunakanlah metode binomial
nomenclature. Metode binominal nomenclature (tata nama ganda), merupakan metode yang sangat
penting dalam pemberian nama dan klasifikasi makhluk hidup. Disebut tata nama ganda karena
pemberian nama jenis makhluk hidup selalu menggunakan dua kata (nama genus dan species)
Aturan pemberian nama adalah sebagai berikut :
Aturan pemberian nama adalah sebagai berikut :

 Nama species terdiri atas dua kata, kata pertama merupakan nama genus, sedangkan kata kedua
merupakan penunjuk jenis (epitheton specificum)
 Huruf pertama nama genus ditulis huruf capital, sedangkan huruf pertama penunjuk jenis
digunakan huruf kecil
 Nama species menggunakan bahasa latin atau yang dilatinkan
 Nama species harus ditulis berbeda dengan huruf-huruf lainnya (bisa miring, garis bawah, atau
lainnya)
 Jika nama species tumbuhan terdiri atas lebih dari dua kata, kata kedua dan berikutnya harus
digabung atau diberi tanda penghubung.
 Jika nama species hewan terdiri atas tiga kata, nama tersebut bukan nama species, melainkan
nama subspecies (anak jenis), yaitu nama takson di bawah species
 Nama species juga mencantumkan inisial pemberi nama tersebut, misalnya jagung (Zea Mays L.).
huruf L tersebut merupakan inisial Linnaeus.

KLASIFIKASI adalah suatu cara pengelompokan yang didasarkan pada ciri-ciri tertentu. Semua
ahlibiologi menggunakan suatu sistem klasifikasi untuk mengelompokkan tumbuhan ataupun hewan
yangmemiliki persamaan struktur. Kemudian setiap kelompok tumbuhan ataupu hewan tersebut dipasang-
pasangkan dengan kelompok tumbuhan atau hewan lainnya yang memiliki persamaan dalam
kategorilain. Hal itu pertama kali diusulkan oleh John Ray yang berasal dari Inggris. Namun ide
itudisempurnakan oleh Carl Von Linne (1707-1778), seorang ahli botani berkebangsaan Swedia
yangdikenal pada masa sekarng dengan Carolus Linnaeus. Sistem klasifikasi Linnaeus tetap digunakan
sampai sekarang karena sifatnya yang sederhana danfleksibel sehingga suatu organism baru tetap dapat
dimasukkan dalam sistem klasifikasi dengan mudah.Nama-nama yang digunakan dalam sistem klasifikasi
Linnaeus ditulis dalam bahasa Latin karena padazaman Linnaeus bahasa Latin adalah bahasa yang
dipakai untuk pendidikan resmi. Klasifikasi makhluk hidup didasarkan pada persamaan dan perbedaan
ciri yang dimiliki makhluk hidup,misalnya bentuk tubuh atau fungsi alat tubuhnya. Makhluk hidup yang
memliliki ciri yang samadikelompokkan dalam satu golongan. Contoh klasifikasi makhluk hidup adalah:

Berdasarkan ukuran tubuhnya. Contoh: Tumbuhan dikelompokkan menjadi pohon, perdu,dan semak.

Berdasarkan lingkungan tempat hidupnya. Contoh: Tumbuhan dikelompokkan menjadi tumbuhanyang


hidup di lingkungan kering (xerofit), tumbuhan yang hidup di lingkungan air (hidrofit), dan
tumbuhanyang hidup di lingkungan lembap (higrofit).

Berdasarkan manfaatnya. Contoh: Tumbuhan dikelompokkan menjadi tanaman obat-obatan, tanaman


sandang, tanaman hias, tanaman pangan dan sebagainya

Berdasarkan jenis makanannya. Contoh: Hewan dikelompokkan menjadi hewan pemakan


daging(karnivora), hewan pemakan tumbuhan (herbivora), dan hewan pemakan hewan serta
tumbuhan(omnivora). Cara pengelompokan makhluk hidup seperti ini dianggap kurang sesuai yang
disebabkan karena dalampengelompokan makhluk hidup dengan cara demikian dibuat berdasarkan
keinginan orang yangmengelompokkannya.

Ada bermacam sistem klasifikasi makhluk hidup. Sistem klasifikasi ini berkembang mulai dari yang
sederhana hingga berdasar sistem yang lebih modern.

1. Sistem artifisial / buatan

Sistem yang mengelompokkan makhluk hidup berdasarkan persamaan ciri yang ditetapkan oleh peneliti
sendiri, misalnya, ukuran, bentuk, dan habitat makhluk hidup. Penganut sistem ini di antaranya
Aristoteles dan Theophratus (370 SM).

2. Sistem natural / alami


Sistem yang mengelompokkan makhluk hidup berdasarkan persamaan ciri struktur tubuh eksternal
(morfologi) dan struktur tubuh internal (anatomi) secara alamiah. Penganut sistem ini, di
antaranya, Carolus Linnaeus (abad ke-18). Linnaeus berpendapat bahwa setiap tipe makhluk hidup
mempunyai bentuk yang berbeda. Oleh karena itu, jika sejumlah makhluk hidup memiliki sejumlah ciri
yang sama, berarti makhluk hidup tersebut sama spesiesnya. Dengan cara ini, Linnaeus dapat mengenal
10.000 jenis tanaman dan 4.000 jenis hewan.

3. Sistem modern (filogenetik)

Sistem klasifikasi makhluk hidup berdasarkan pada hubungan kekerabatan secara evolusioner. Beberapa
parameter yang digunakan dalam klasifikasi ini adalah sebagai berikut:

Persamaan struktur tubuh dapat diketahui secara eksternal dan internal

Menggunakan biokimia perbandingan. Misalnya, hewan Limulus polyphemus, dahulu dimasukkan ke


dalam golongan rajungan (Crab) karena bentuknya seperti rajungan, tetapi setelah dianalisis darahnya
secara biokimia, terbukti bahwa hewan ini lebih dekat dengan laba-laba (Spider). Berdasarkan bukti ini,
Limulus dimasukkan ke dalam golongan laba-laba.

Berdasarkan genetika modern. Gen dipergunakan juga untuk melakukan klasifikasi makhluk hidup.
Adanya persamaan gen menunjukkan adanya kekerabatan.

Langkah-langkah klasifikasi

Langkah-langkah klasifikasi tersebut adalah sebagai berikut:

1. mengidentifikasi objek berdasar ciri-ciri struktur tubuh makhluk hidup, misalnya, hewan atau
tumbuhan yang sama jenis atau spesiesnya
2. setelah kelompok spesies terbentuk, dapat dibentuk kelompok-kelompok lain dari urutan tingkatan
klasifikasi sebagai berikut.

Dua atau lebih spesies dengan ciri-ciri tertentu dikelompokkan untuk membentuk takson genus.

Beberapa genus yang memiliki ciri-ciri tertentu dikelompokkan untuk membentuk takson famili.

Beberapa famili dengan ciri tertentu dikelompokkan untuk membentuk takson ordo.

Beberapa ordo dengan ciri tertentu dikelompokkan untuk membentuk takson kelas.

Beberapa kelas dengan ciri tertentu dikelompokkan untuk membentuk takson filum (untuk hewan)
atau divisio (untuk tumbuhan).
TUGAS RESUME MIKROBIOLOGI

OLEH :
KELOMPOK 12

KELAS C

JURUSAN FARMASI
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS TADULAKO
PALU
2019

TUGAS RESUME MIKROBIOLOGI

OLEH :
NURUL FITRIA (G 701 17 118)
KELAS C

JURUSAN FARMASI
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS TADULAKO
PALU
2019

Anda mungkin juga menyukai