Anda di halaman 1dari 14

BEST PRACTIVE

PROGRAM KEGIATAN ADIWIYATA


DALAM MEWUJUDKAN SEKOLAH PEDULI
LINGKUNGAN DAN BERBUDAYA LINGKUNGAN

SDN 06 SEI TAKE KECAMATAN JAGOI BABANG


ABSTRAK

Tujuan dari best practice ini yaitu mengetahui:


Pengembangan lingkungan sekolah yang mencakup: Penataan dan Pengembangan
Lingkungan Sekolah dengan Program Unggulan Adiwiyata Sekolah dan Pencapaian standar
nasional pendidikan melalui penguatan manajemen lingkungan sekolah yang mencakup: Penataan
dan Pengembangan Lingkungan Sekolah dengan Program Unggulan Adiwiyata Sekolah.
Metode pemecahan masalah dilakukan melalui langkah-langkah yang digunakan melalui
empat tahap kegiatan yaitu:
1. Perencanaan program,
2. Sosialisasi program,
3. Pelaksanaan program, dan
4. Evaluasi program.

Berdasarkan temuan dan pembahasan dapat disimpulkan;


Pengembangan lingkungan sekolah yang mencakup: Penataan dan Pengembangan
Lingkungan Sekolah dengan Program Unggulan Adiwiyata Sekolah berhasil dan berjalan efektif
dan efisien;
Tercapainya standar nasional pendidikan melalui penguatan manajemen lingkungan sekolah
yang mencakup: Penataan dan Pengembangan Lingkungan Sekolah dengan Program Unggulan
Adiwiyata Sekolah. Program ini dilaksanakan mulai tahun pelajaran 2019/2020, dengan
nmenggunakan format daftar kegiatan Adiwiyata dan format laporan kegiatan Adiwiyata kinerja
layanan bisa dilihat terjadinya peningkatan kinerja dan produktfitas layanan khusus yang pada
gilirannya meningkatkan standar nasional pendidikan.

Rekoemndasi yang dapat dikemukakan yaitu:


a. Perlu penanam bunga, dan diperlukan kerjasama guru, siswa
b. Untuk perawatannya perlu di sediakannya kran untuk penyiraman bunga; .
c. Perlu penambahan pompa air untuk pemenuhan kebutuhan air dalam perawatan
d. Perlu ditingkatkan program bersama dan perawatan secara berkala yaitu program JUmat
Bersih
e. Di sediakannya tulisan agar lebih mencintai taman;
f. Diperlukan kerjasama dengan pihak luar agar Adiwiyata dapat berjalan dan berhasil
dengan baik.
g. Perlu kerjasama dengan guru, utamanya Guru Kelasyang memanfaatknan lingkungan
sebagai bahan ajar; dan
h. Perlu disediakan lahan untuk pembibitan.
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Sekolah merupakan lembaga pendidikan tempat untuk mendidik, mengembangkan bakat
dan potensi peserta didik. Di sekolah peserta didik diberi bekal dengan berbagai pengetahuan
pokok dan pengetahuan tambahan. Pengetahuan pokok meliputi pengetahuan alam, pengetahuan
sosial, bahasa, keterampilan, dan pendidikan jasmani, dan pengetahuan lingkungan hidup.
Pengetahuan tambahan diperoleh peserta didik dari adanya berbagai organisasi ektra kurikuler dan
pengembangan diri.

Adiwiyata adalah salah satu program Kementrian Lingkungan Hidup dalam upaya
mendorong terciptanya pengetahuan dan kesadaran warga sekolah dalam upaya pelestarian
lingkungan hidup. Dalam program ini diharapkan setiap warga sekolah dapat bertanggung
jawb dan ikut terlibat dalam kegiatan menuju lingkungan yang sehat.

Tujuan Program Adiwiyata adalah menciptakan kondisi yang baik bagi sekolah agar
menjadi tempat pembelajaran dan penyadarkaan warga sekolah (guru, murid dan pekerja
lainnya), sehingga warga sekolah dapat turut bertanggung jawab dalam upaya – upaya
penyelamatan lingkungan dan pembangunan berkelanjutan.

Program Adiwiyata dikembangkan berdasarkan norma – norma dalam kehidupan yang


antara lain meliputi: kebersamaan, keterbukaan, kesetaraan, kejujuran, keadilan, dan
kelestarian fungsi lingkungan hidup dan sumber daya alam.

Empat aspek yang harus menjadi perhatian sekolah untuk dikelola dengan cermat dan
benar dalam mengembangkan Program Adiwiyata yakni ; Kebijakan, Kurikulum, Kegiatan,
dan Sarana Prasarana. Sehingga secara terencana Pengelolaan aspek-aspek tersebut harus
diarahkan pada indikator yang telah ditetapkan dalam program Adiwiyata.
1. Kebijakan Sekolah Peduli dan Berbudaya Lingkungan
2. Kurikulum Berbasis.. Lingkungan,
3. Kegiatan Berbasis Parisipatif dan
4. Sarana dan Prasarana Pendukung Ramah Lingkungan.

SDN 06 Sein Take memiliki luas lahan sekitar dan sepertiga dari luas tanah tersebut
merupakan lahan atau hamparan tanah yang kosong dengan kondisi sekolah yang gersang, kering
dan panas. Kondisi tersebut menyebabkan guru dan peserta didik kurang nyaman dalam
melaksanakan proses pembelajaran. Padahal sekolah merupakan sumber inspirasi anak. Inspirasi
ini bisa muncul kapan saja saat mereka masuk gerbang sekolah, saat istirahat dan lain-lainnya.
Kondisi inilah yang mendorong munculnya ide program unggulan Adiwiyata sekolah.

B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas, rumusan masalah best practice ini yaitu:
1. Bagaimana pengembangan lingkungan sekolah yang mencakup: Penataan dan Pengembangan
Lingkungan Sekolah dengan Program Unggulan Adiwiyata Sekolah?
2. Bagaimana pencapaian standar nasional pendidikan melalui penguatan manajemen lingkungan
sekolah yang mencakup: Penataan dan Pengembangan Lingkungan Sekolah dengan Program
Unggulan Adiwiyata Sekolah?
C. Tujuan
Tujuan dari best practice ini yaitu mengetahui:
1. Pengembangan lingkungan sekolah yang mencakup: Penataan dan Pengembangan Lingkungan
Sekolah dengan Program Unggulan Adiwiyata Sekolah.
2. Pencapaian standar nasional pendidikan melalui penguatan manajemen lingkungan sekolah yang
mencakup: Penataan dan Pengembangan Lingkungan Sekolah dengan Program Unggulan
Adiwiyata Sekolah.

D. Manfaat
Manfaat yang di peroleh dalam penulisan best practice ini, yaitu:
1. Sekolah, terciptanya kondisi Penataan dan Pengembangan Lingkungan Sekolah dengan Program
Unggulan Adiwiyata Sekolah yang kondusif.
2. Kepala sekolah, dapat digunakan sebagai bahan pertimbangan dalam melakukan penilaian
kinerja tenaga administrasi sekolah.
3. Guru dan peserta didik, dapat menggunakan lingkungan fisik sekolah dan pengembangan
lingkungan psikologis-sosial-kultural sekolah yang kondusif untuk proses pembelajaran.
4. Kepala tata usaha: tolok ukur tingkat ketercapaian kompetensi manajerial kepala tata usaha.
5. Masyarakat: meningkatkan antusias orang tua untuk menyekolahkan anaknya di SDN 06 Sei
Take
Standar nasional pendidikan merupakan kriteria minimal tentang sistem pendidikan di
seluruh wilayah hukum Negara Kesatuan Republik Indonesia. Fungsi standar nasional pendidikan
yaitu sebagai dasar dalam perencanaan, pelaksanaan, dan pengawasan pendidikan dalam rangka
mewujudkan pendidikan nasional yang bermutu. Tujuan standar nasional yaitu menjamin mutu
pendidikan nasional dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa dan membentuk watak serta
peradaban bangsa yang bermartabat.
BAB II
PEMECAHAN MASALAH

Dalam mengembangkan kegiatan program pengembangan lingkungan hidup di SDN 06 Sei


Take guru diharapkan dapat mengimplementasikan :
1. Proses pembelajaran dengan menyusun rancangan pembelajaran untuk kegiatan : di dalam kelas
dan di luar kelas.
2. Selain itu guru juga mengikutsertakan orang tua peserta didik, komite dan masyarakat dalam
program pengembangan lingkungan hidup.
3. Mengkomunikasikan hasil-hasil inovasi program pengembangan lingkungan hidup melalui
publikasi/ laporan ilmiah.

B. Pelaksanaan Kegiatan Program Pengembangan Lingkungan Hidup.


Dalam pelaksanaan kegiatan ini Pembina/ Guru pendamping melakukan kegiatan sebagai
berikut :
1. Tahap Sosialisasi Program Pengembangan Lingkungan Hidup.
Pada tahap ini dilakukan sosialisasi oleh TIM adiwiyata Kabupaten Bengkayang.
a. Pemaparan program kerja ekstra kurikuler kegiatan pengembangan lingkungan hidup.
b. Pemaparan tentang pentingnya tumbuhan dan penghijauan di sekolah.
c. Pemaparan teknik-teknik dalam penanaman pohon misalnya ; melalui media hidroponik,
berkebun dalam pot, dan memanfaatkan lahan dan barang bekas (3R) yang ada disekitar sekolah.
d. Penentuan jadwal pelaksanaan kegiatan pengembangan lingkungan hidup melalui kegiatan
ekstrakurikuler.
e. Tanya Jawab.
2. Tahap Pelaksanaan Kegiatan Pengembangan Lingkungan Hidup.
a. Tahap pembibitan
Menyiapkan berbagai jebis bibit tanaman
Menyiapkan bibit tanaman buah naga sebagai tanaman unggulan green hause
3. Tahap Pemeliharaan dan Pelestarian Program Pengembangan Lingkungan Hidup
(pelaksanaan program jangka panjang)
Pada tahap ini warga sekolah diharapkan dapat :
a. Memelihara dan merawat sarana prasarana, gedung dan lingkungan sekolah.
b. Memanfaatkan lahan dan fasilitas sekolah sesuai dengan kaidah-kaidah perlindungan dan
pengelolaan lingkungan hidup (dampak yang diakibatkan oleh aktivitas sekolah)
c. Mengembangkan kegiatan ekstrakurikuler yang sesuai dengan upaya perlindungan dan
pengelolaan lingkungan hidup misalnya : pengomposan, tanaman toga,pertanian organic,
hidroponik, dll).
d. Memiliki kreatifitas dan inovasi dalam upaya perlindungan dan pengelolaan lingkungan hidup.
e. Meningkatkan peran komite sekolah dalam membangun kemitraan untuk program
pengembangan lingkungan hidup dan upaya perlindungan dan pengelolaan lingkungan hidup.
f. Menjalin kemitraan dengan pemerintah, swasta, dan sekolah lain dalam upaya meningkatkan
program pengembangan lingkungan hidup.
g. Menyediakan sarana prasarana untuk mengatasi permasalahan lingkungan hidup di sekolah
seperti : sumur resapan, biopori, paving block, tempat sampah terpisah.
h. Memelihara sarana dan prasarana sekolah yang ramah lingkungan misalnya : pengaturan cahaya
ruangan, ventilasi udara secara alami, pemeliharaan dan pengaturan pohon peneduh atau
penghijauan.
i. Meningkatkan pengelolaan dan pemeliharaan fasilitas sanitasi sekolah seperti : air bersih,
sampah, tinja, air kotor, gangguan serangga.
j. Meningkatkan kualitas pelayanan kantin sehat dan ramah lingkungan.
HASIL DAN PEMBAHASAN PROGRAM

A. Pelaksanaan Program
Adiwiyata merupakan kegiatan menyediakan fasilitas ketersediaan bangunan sekolah yang
sehat, lapangan bermain, pepohonan rindang, sistem sanitasi dan sumur resapan air, tempat
pembuangan sampah, dan lingkungan sekitar sekolah yang mendukung. Kondisi tersebut selain
berfungsi sebagai pendukung keasrian dan keindahan sekolah, juga berfungsi sebagai pendukung
keterlaksanaan pembelajaran yang nyaman dan menyenangkan. Adiwiyata merupakan salah satu
kegiatan 7 k yang menjadi salah satu tanggung jawab layanan khusus yaitu keamanan, kebersihan,
keimanan kekeluaargaan, kerindangan,kerapihan, keindahan.

Untuk mendukung keberhasilan program Adiwiyata sekolah, terdapat beberapa hal (sub
program) yang secara serius dikembangkan, antara lain: (1) Peningkatan kompetensi
kinerja petugas layanan khusus (tukang kebun dan petugas kebersihan); (2) Menyusun langkah-
langkah pelaksanaan program Adiwiyata sekolah; (3) Melibatkan pihak-pihak terkait, baik dari
dalam dan luar sekolah dalam mendukung keberhasilan program Adiwiyata sekolah; dan
(4) Melakukan evaluasi dampak keberhasilan program Adiwiyata sekolah terhadap ketercapaian 8
Standar minimal pendidikan.

Pelaksanaan program Adiwiyata ini dilaksanakan dalam jam kerja yaitu dimulai pukul 09.00
s/d pukul 14.00 WIB (PP 53 tahun 2010). Sehingga, dari segi kuantitas waktu, praktis membuat
SDM ini tercapai dalam kehadiran di sekolah yaitu pekerjaan dimulai sore pkl 04.00 s/d pkl 05.00
dilanjutkan membersihkan halaman sekolah pagi hari dimulai pukul 05.30 s/d pukul 06.30. Dapat
disimpulkan bahwa SDM ini telah memenuhi jam kerja dalam melaksanakan tugasnya yaitu 7 jam
dalam sehari. Untuk mengukur peningkatan kinerja petugas layanan khusus melalui program
unggulan Adiwiyata ini disediakan format daftar hadir yang dipakai sebagai acuan penilaian
keaktifan petugas layanan khusus di sekolah.
Sebelum pembahasan program Adiwiyata sekolah dalam forum rapat koordinasi, hal yang
dilakukan adalah pendekatan dengan petugas layanan khusus. Sebagai kepala TAS, saya
mendedikasikan diri minimal 3 kali dalam seminggu untuk hadir di sekolah pukul 05.30 untuk
menemani penjaga sekolah, petugas kebersihan dalam melaksanakan tugasnya.

Perhatian yang ditunjukkan ini ternyata memberi semangat baru pada petugas layanan
khusus hal ini terbukti adanya peningkatan komunikasi, sharing saat rapat koordinasi, memberi
masukan bahkan kritikan tentang Kepala TAS dan kebijakan sekolah, keterbukaan inilah yang
membuat Kepala Tas memberanikan diri untuk menyampaikan gagasan ini.

Koordinasi tiap 2 bulan sekali dilaksanakan dalam forum baik dalam kondisi formal maupun
informal, bahasa dan komunikasi yang digunakan juga bahasa ringan, lokasi rapat sering dilakukan
di luar kantor, misalnya di rumah makan dan tempat wisata. Keterbukaan, kekompakan inilah yang
memberanikan diri untuk menyampaikan gagasan atau program Adiwiyata sekolah. Dengan
keterbukaaan, kekompakan tim inilah yang meyakinkan diri saya untuk menyampaikan program
Adiwiyata ini. Secara bersama-sama program ini dibahas untuk pengajuan proposal yang berisikan
latar belakang, tujuan, pembiayaan, sampling Adiwiyata dan manfaatnya.

Dalam rangka disetujuinya program ini, pendekatan yang dilakukan Kepala TAS terhadap
semua komponen yang ada di sekolah diantaranya:
1. Meningkatkan kedisiplinan kerja sebagai kepala tata usaha.
2. Kepala tata usaha merupakan sosok atau figur khususnya bagi pelaksana urusan dan layanan
khusus.
3. Menunjukkan peningkatan etos kerja.
4. Bekerja sesuai dengan aturan, tata tertib dan perundang-undangan yang berlaku, memberikan
lapuran data yang cepat dan akurat.
5. Terlibat dalam berbagai program pengembangan sekolah.
6. Dengan kinerja yang baik mampu menunjukkan sosok terdepan dalam setiap permasalah yang
dihadapi sekolah.
7. Selalu mengupayakan hasil kerja yang bermutu, menunjukkan rasa percaya diri, selalu
berinovasi, dan menunjukkan rasa tanggung jawab dalam melaksanakan tugas.

B. Hasil Dan Pembahasan Program


1. Pengembangan lingkungan sekolah

Laporan kegiatan Adiwiyata sekolah tiap akhir bulan kami jadikan bahan evaluasi untuk
mengukur kinerja dan produktivitas kinerja Tas. Tak kalah penting, laporan kegiatan ini menjadi
tanggung jawab terhadap program yang kami lakukan, karena pembiayaan berasal dari Iuran
Komite Insidental (IKI), laporan pelaksanaan kegiatan harus transparan baik dari pelaksanaanya
kegiatan ataupun pembiayaannya.
7. Untuk memaksimalkan Adiwiyata perlu kerjasama dengan guru, utamanya mata pelajaran
Geografi dan Biologi yang memanfaatknan lingkungan sebagai bahan ajar. Selama 5 tahun
program ini dilaksanakan, tanaman hias, penghijauan telah tumbuh besar bisa dimanfaatkan
sebagai bahan ajar sehingga hasil unjuk kerja siswa mencangkok, stek dan lainnya bisa
mempercepat penambahan tanaman hias untuk ditanam di lingkungan sekolah
8. Perlu disediakan lahan untuk pembibitan. Lahan pembibitan ini bertujuan untuk menampung
hasil kerja siswa dan praktek penanaman yang dilakukan siswa.
Program Adiwiyata merupakan program unggulan jangka panjang TAS di SDN 06 Sei
Take Program ini kami laksanakan mulai tahun pelajaran 2019/2020 bekerja sama dengan Komite
sekolah dan pihak luar.
Hasil yang dicapai dari program Adiwiyata sampai dengan saat ini ialah:
a. Dedikasi dan rasa percaya diriuntuk memelihaa lingkungan

b. Tenaga Administrasi Sekolah diberi kewenangan mengkondisikan proses awal pembelajaran.


c. Loyalitas Tenaga Administrasi Sekolah mampu mengurangi keterlambatan kehadiran guru.
d. Pembiasaan siswa program ‘JUMSIH” yaitu Jumat Bersih
g. Guru memanfaatkan taman sebagai bahan ajar seperti mencangkok, stek dan pembelajaran
penanaman.
h. Pembelajaran menyenangkan dilakukan diluar kelas.

Gambar . Kondisi Sebelum Dan Sesudah Program Adiwiyata Sekolah

C. Faktor Pendukung Dan Penghambat


Faktor pendukung program yaitu: 1.
1. ketersediaan lahan untuk dikelola lebih lanjt menjadi lingkungan fisik sekolah; 2
2. .keseuaian program dengan Adiwiyata yang juga menjadi unggulan sekolah;
3 kemampuan sekolah dalam memberikan insentif kepada tenaga administrasi sekolah
terkait dengan program.
4 dukungan dan kesesuaian visi, misi, dan program sekolah dengan program ini; dan
5 dukungan dari warga sekolah dan masyarakat terhadap program ini.
Sementara itu, faktor penghambatnya yaitu:
1. masih kurang matangnya tahapan perencanaan program, terutama dampak psikolgis,
sosial, dan kultural yang perlu dibuat lebih terarah dan terukur lagi.
2. sinkronisasi jadwal penanaman bunga antara guru, peserta didik, dan tenaga
administrasi yang perlu di tata kembali
3. perluasan jaringan kurang maksimal dilaksanakan;
4. sosialisasi kurang maksimal dilaksanakan, terutama kepada masyarakat; dan 5.
5. bibit tanaman masih terbatas.
BAB V
KESIMPULAN
Berdasarkan temuan dan pembahasan di atas dapat disimpulkan:
1. Pengembangan lingkungan sekolah yang mencakup: Penataan dan Pengembangan Lingkungan
Sekolah dengan Program Unggulan Adiwiyata Sekolah berhasil dan berjalan efektif dan efisien.
2. Tercapainya pecapaian standar nasional pendidikan melalui penguatan manajemen lingkungan
seklah yang mencakup: Penataan dan Pengembangan lingkungan Sekolah dengan Program
Unggulan Adiwiyata Sekolah.

B. Rekomendasi
Agar pencapaian standar nasional pendidikan melalui Penataan dan Pengembangan
Lingkungan Sekolah dengan Program Unggulan Adiwiyata Sekolah, maka rekomendasi yang
dapat dikemukakan antara lain:
1. Perlu penanam bunga, dan diperlukan kerjasama guru, siswa dan TAS untuk secara
bersama sama menanam bunga di taman;
2. Untuk perawatannya perlu di sediakannya kran untuk penyiraman bunga di setiap
taman;
3. Perlu penambahan pompa air untuk pemenuhan kebutuhan air dalam perawatan taman;
4. Perlu ditingkatkan program bersama dan perawatan secara berkala yaitu program
“JUMSIH” yaitu Jumat bersih;
5. Di sediakannya tulisan agar lebih mencintai taman, misalnya “Indah tamanku senang
hatiku” dan “Tamanku sumber inspirasiku
6. Diperlukan kerjas
7. ama dengan pihak luar agar Adiwiyata ini bisa terwujud dengan cepat; 7 Untuk
memaksimalkan Adiwiyata perlu kerjasama dengan guru, utamanya mata pelajaran
Geografi dan Biologi yang memanfaatknan lingkungan sebagai bahan ajar; dan
8. Perlu disediakan lahan untuk pembibitan.
DAFTAR PUSTAKA

Direktorat Pembinaan SD. 2013. Manajemen Budaya dan Lingkungan Berbasis Sekolah. Jakarta:
Kemdikbud.

Juharyanto. (2014). Internalisasi Nilai Karakter Dalam Membangun Kultur Organisasi Pendidikan
Studi Kasus pada Sekolah Tinggi Agama Islam Bondowoso. Jurnal Pendidikan Lentera Dinas
Pendidikan Kabupaten Bondowoso, 1(1). Retrieved from
https://www.scribd.com/doc/212222730/ Isi-Jurnal-Edisi-Perdana-14-02-2014

Ningrum, W., Sunuharyo, B.S., Hakam, M.S. 2013. Pengaruh Pendidikan Dan Pelatihan Terhadap
Kinerja Karyawan (Studi Pada Karyawan Joint Operating Body Pertamina-PertoChina East
Java). Jurnal Administrasi Bisnis (JAB). 6 (2): 1-4.

Anda mungkin juga menyukai