Anda di halaman 1dari 2

PENANGANAN PASIEN PERDARAHAN

AKIBAT ATONIA UTERI RCA )


No. Dokumen No. Revisi Halaman
RSUD KOTA
445/346 00 1/2
KENDARI

STANDAR
Tanggal terbit :
PROSEDUR
09 / 01 / 2020
OPERASIONAL

PENGERTIAN Perdarahan yang terjadi segera sesudah proses persalinan, akibat


uterus yang tidak berkontraksi.
Sebagai acuan menerapkan langkah-langkah dalam penanganan
TUJUAN pasien dengan perdarahan akibat atonia uteri, untuk menghindari
perdarahan lebih lanjut dan timbulnya komplikasi seperti syok
hipovolemik, kematian ibu dan kematian bayi.
1. Berdasarkan Keputusan Direktur RSUD Kota Kendari
KEBIJAKAN Nomor: 043/314/I/2020 tentang program nasional.
2. Pedoman Pelaksanaan PONEK 24 Jam.
1. Jelaskan tindakan dan tujuan yang akan dilakukan.
2. Jaga privasi pasien.
3. Lakukan anamnesa dan pemeriksaan meliputi keadaan umum,
riwayat multiparitas, partus lama, regangan uterus dan solusio
plasenta.
4. Tegakkan diagnosis atonia uteri.
5. Berikan drips oksitosin 20 iu dalam RL atau NaCl 0.9 % 40
tetes per menit dan oksitosin 10 iu IM.
6. Cek laboratorium meliputi darah rutin, golongan darah dan
cross macth untuk persiapan tranfusi jika diperlukan.
7. Lakukan massage uterus dengan tangan kiri penolong dan
PROSEDUR tangan kanan mengeluarkan bekuan darah dan selaput
ketuban.
8. Kosongakan kandung kemih dengan menggunakan kateter.
9. Ganti sarung tangan panjang pada tangan kanan.
10. Masukkan tangan obstetric menjadi kepalan tangan dengan
ibu jari dalam kepalan.
11. Letakkan dataran punggung jari telunjuk hingga kelingking
pada fornik anterior.
12. Dorong segmen bawah rahim kearah kranio anterior.
13. Upayakan tangan diluar mencakup bagian belakang korpus
uteri sebanyak mungkin.
14. Lakukan kompresi uterus selama 5 menit.
No. Dokumen No. Revisi Halaman

445/346 00 2/2
RSUD KOTA
KENDARI
15. Lepaskan tekanan dan evaluasi kontraksi serta perdarahan
(tangan kanan tidak dikeluarkan)
16. Bila perdarahan berhenti, pertahankan KBI selama 2 menit.
17. Informasikan kepada ibu bahwa perut sudah keras.
18. Tanyakan apakah ibu merasa mules.
19. Jika ibu merasa mules, keluarkan tangan secara perlahan
dan rubah kepalan menjadi tangan obstetri.
20. Jika KBI tidak berhasil, maka berikan misoprostol 400 mg
per rectal.
21. Apabila belum berhasil, maka kolaborasi tindakan
histerektomi.
22. Sampaikan pada ibu dan keluarga tentang hasil tindakan
atau tindakan yang akan dilakukan.
23. Lakukan pengawasan perdarahan secara berkala sesuai
kondisi pasien.
24. Dokumentasikan tindakan yang telah
dilakukan.improvement.
1. IGD;
2. KAMAR BERSALIN;
UNIT TERKAIT
3. ICU;
4. LABORATORIUM.dan Keselamatan Pasien RS.

Anda mungkin juga menyukai