Anda di halaman 1dari 2

UNIFORMITARIANISM AND KATATROPISME

(Uniformitarianism). Prinsip ini mengatakan bahwa perubahan geologi yang terjadi telah melewati
periode waktu yang panjang, tidak dapat disaksikan secara langsung atau rasakan. Hutton menduga
bahwa proses-proses geologi yang bekerja sekarang juga bekerja pada masa lampau. Sehingga, para
peneliti dapat menjelaskan bahwa kejadian-kejadian yang terjadi pada masa lampau dapat dijelaskan
dengan melihat kejadian/fenomena yang terjadi saat ini. Kadang-kadang ide tersebut lebih kita kenal
sebagai “The present is the key to the past”.

Teori katastropisme merupakan paham tentang keanekaragaman makhluk hidup dihasilkan oleh nenek
moyang yang umum, dan muncul atau punahnya makhluk hidup disebabkan oleh adanya bencana alam.
Teori ini diperkenalkan oleh George Cuvier ( 1769 – 1832 ), seorang ahli Paleontologi atau ilmu fosil.
Alasan Cuvier adalah karena ia mengamati setiap sedimen batuan kuno yang ia temukan mengandung
beberapa jenis hewan dan tumbuhan yang berbeda. Karena itu, ia berpikir bahwa setiap sedimen
mewakili tiap masa atau waktu evolusi. Tiap sedimen yang mengandung jenis-jenis organisme yang
berbeda tersebut mewakili zaman dimana organisme hidup dan mati karena bencana. PROSES
PEMBENTUKAN BUMI SECARA TIBA-TIBA AKIBAT ADANYA BENCANA BESAR YANG MEMPENGARUHI
SELURH BENTUK BUMI

PEMBENTUKAN BUMI

Berdasarkan Theory Big Bang, proses terbentuknya bumi berawal dari puluhan milyar tahun yang lalu.
Pada awalnya terdapat gumpalan kabut raksasa yang berputar pada porosnya. Putaran tersebut
memungkinkan bagian-bagian kecil dan ringan terlempar ke luar dan bagian besar berkumpul di pusat,
membentuk cakram raksasa. Suatu saat, gumpalan kabut raksasa itu meledak dengan dahsyat di luar
angkasa yang kemudian membentuk galaksi dan nebula-nebula. Selama jangka waktu lebih kurang 4,6
milyar tahun, nebula-nebula tersebut membeku dan membentuk suatu galaksi yang disebut dengan
nama Galaksi Bima Sakti, kemudian membentuk sistem tata surya. Sementara itu, bagian ringan yang
terlempar ke luar tadi mengalami kondensasi sehingga membentuk gumpalan-gumpalan yang
mendingin dan memadat. Kemudian, gumpalan-gumpalan itu membentuk planet-planet, termasuk
planet bumi.

teori Planetisimal Hypothesis(Teori geologi), yang mengatakan matahari terdiri dari massa gas bermassa
besar sekali, Pada suatu saat melintas bintang lain yang ukurannya hampir sama dengan matahari,
bintang tersebut melintas begitu dekat sehingga hampir menjadi tabrakan. Karena dekatnya lintasan
pengaruh gaya gravitasi antara dua bintang tersebut mengakibatkan tertariknya gas dan materi ringan
pada bagian tepi. Karena pengaruh gaya gravitasi tersebut sebagian materi terlempar meninggalkan
permukaan matahari dan permukaan bintang. Materi-materi yang terlempar mulai menyusut dan
membentuk gumpalan-gumpalan yang disebut planetisimal. Planetisimal- Planetisimal lalu menjadi
dingin dan padat yang pada akhirnya membentuk planet-planet yang mengelilingi matahari.

teori nebula tersebut mengemukakah bahwa tata surya kita pada tahap awal masih berupa kabut
raksasa. Adapun kabut raksasa tersebut terdiri atas partikel es, debu dan juga gas yang kita sebut gas
nebula serta hidrogen. Karena kuatnya gaya gravitasi yang dimiliki membuat kabut tersebut lambat-
laun menyusut dan terus berputar ke arah tertentu. Jadi akibat dari hal itulah suhu dari kabut tersebut
memanas sehingga menjadi bintang raksasa (matahari). Nah, matahari sebagai bintang raksasa tersebut
semakin lama terus berputar cepat dan menyusut sehingga partikel es dan cincin gas terlontar ke sekitar
matahari alhasil terbentuklah planet luar dan planet dalam bisa ketahui seperti sekarang ini.

teori bintang kembar ini menyebutkan bahwa pada awal mulanya tata surya (matahari dan planet-
planet) berasal dari dua buah bintang raksasa yang kemudian bintang tersebut saling bertabrakan satu
sama lain sehingga salah satu dari bintang itu meledak dan hancur. Akibat dari benturan tersebut
menghasilkan serpihan yang lambat laun terus berevolusi sehingga membentuk planet-planet dan
segala aksesorisnya. Sementara bintang yang masih utuh dan tidak meledak itulah yang kita kenal
sebagai matahari. Alasan utama yang dikemukakan oleh Lyttleton mengenai teori bintang kembar ini
karena dia mengacu pada penelitian terdahulu yang mana disebutkan ada sebuah tata surya lain yang
mempunyai bintang kembar serupa.

Anda mungkin juga menyukai