Dosen pengampu:
Desy susanti,SKM.M.Kes
2. Pembagian daerah
Pembagian daerah Indonesia adalah pembagian wilayah daratan dan
perairan di Indonesia untuk dikelola oleh pemerintah daerah di dalam batas-
batas wilayahnya masing-masing menurut prinsip otonomi, dekonsentrasi,
desentralisasi, dan tugas pembantuan. Saat ini diatur melalui UU no. 23 tahun
2014 tentang Pemerintah Daerah yang sudah diubah beberapa kali, dan
diregulasi oleh Kementerian Dalam Negeri . Berdasarkan UUD 1945 Pasal 25,
Negara Kesatuan Republik Indonesia adalah sebuah negara kepulauan yang
berciri Nusantara dengan wilayah dan batas-batas dan hak-haknya ditetapkan
dengan undang-undang. Undang Undang yang berlaku yaitu UU no. 43 no. 2008
tentang Wilaya h Negara yang mengatur tentang kedaulatan, kewilayahan, dan
manajemen peratasan, termasuk juga didalamnya yaitu wewenang Pemerintah
Daerah
3. Pembentukan dan susunan daerah
Wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia dibagi dalam daerah
provinsi, daerah kabupaten, dan daerah kota yang bersifat otonom. Daerah
provinsi berkedudukan juga sebagai wilayah administrasi. Wilayah daerah
provinsi terdiri atas wilayah darat dan wilayah laut sejauh 12 mil laut yang
diukur dan garis pantai ke arah laut lepas dan/atau ke arah perairan kepulauan (1
mu = 1000 meter (Belanda), 7420 meter (Jerman), 1609 meter (lnggris)),
sedangkan mu laut ukuran jarak di permukaan laut adalah 1852 meter = 1,852
kilometer.
Dalam rangka pelaksanaan asas desentralisasi, dibentuk dan disusun
daerah provinsi, daerah kabupaten, dan daerah kota yang berwenang mengatur
dan mengurus kepentingan masyarakat setempat menurut prakarsa sendiri
berdasarkan aspirasi masyarakat. Daerah-daerah tersebut masing-masing berdiri
sendiri dan tidak mempunyai hubungan hierarki satu sama lain.
Daerah dibentuk berdasarkan pertimbangan kemampuan ekonomi,
potensi daerah, sosial budaya, sosial politik,jumlah penduduk, luas daerah, dan
pertimbangan lain yang memungkinkan terselenggaranya otonomi daerah.
Daerah dapat dimekarkan menjadi lebih dan satu daerah, seperti daerah Provinsi
Lampung menjadi lima daerah kabupaten, yaitu Lampung Tengah, Lampung
Utara, Lampung Barat, Lampung Timur, dan Lampung Selatan.
5. Keuangan daerah
Keuangan Daerah adalah semua hak dan kewajiban daerah dalam rangka
penyelenggaraan pemerintahan daerah yang dapat dinilai dengan uang termasuk
didalamnya segala bentuk kekayaan yang berhubungan dengan hak dan
kewajiban daerah tersebut.
6. Pembinaan dan pengawasan
Pembinaan:
1)Fasilitasi dilakukan secara efisien dan efektif untuk meningkatkan
kapasitas daerah dalam penyelenggaraan Pemerintahan Daerah.
(2)Fasilitasi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dapat dilakukan pada
tahapan perencanaan, penganggaran, pengorganisasian, pelaksanaan,
pelaporan, evaluasi, dan pertanggungjawaban penyelenggaraan
Pemerintahan Daerah.
(3)Fasilitasi sebagaimana dimaksud pada ayat (1), meliputi kegiatan:
a.pemberdayaan Pemerintahan Daerah;
b.penguatan kapasitas Pemerintahan Daerah; dan
c.bimbingan teknis kepada Pemerintahan Daerah.
(4)Fasilitasi sebagaimana dimaksud pada ayat (3) dilakukan dalam
bentuk penyediaan sarana dan prasarana pemerintahan dan/atau
pendampingan.
Pengawasan:
(1)Menteri mengoordinasikan Pembinaan dan Pengawasan Penyelenggaraan
Pemerintahan Daerah secara nasional.
(2)Koordinasi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilakukan terhadap aspek
perencanaan, penganggaran, pengorganisasian, pelaksanaan, pelaporan, dan
evaluasi.
(3)Koordinasi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilakukan dengan
melibatkan seluruh kementerian teknis, lembaga pemerintah
nonkementerian, dan Pemerintah Daerah.
(4)Hasil koordinasi sebagaimana dimaksud pada ayat (1), ayat (2), dan ayat (3)
dilaksanakan oleh Menteri, kementerian teknis, lembaga pemerintah
nonkementerian, dan Pemerintah Daerah.
HAM
1. PENGERTIAN HAM
Pengertian Hak Asasi Manusia (HAM) adalah hak-hak dasar yang dimiliki
setiap pribadi manusia sebagai anugerah Tuhan yang dibawa sejak lahir.
sedangkan pengertian HAM menurut perserikatan bangsa-bangsa (PBB) adalah
hak yang melekat dengan kemanusiaan kita sendiri, yang tanpa hak itu kita
mustahil hidup sebagai manusia. Secara umum Hak Asasi Manusia sering sekali
terdengar di telinga kita tentang Pelanggaran-pelanggaran HAM yang membuat
kita prihatin tentang semua yang terjadi, sehingga perlunya kita tahu lebih jelas
tentang hak asasi manusia seperti dibawah ini.
Dari berbagai uraian di atas penulis dapat menyimpulkan bahwa otonomi daerah
dubentuk sebagai jalan pintas pemerintah pusat untuk melaksanakan
pengontrolan dan pelaksanaan pemerintahan secara langsung di daerah yang
sesuai dengan karakter ristik masing-masintgg daerah dan kemudia semua
kebijakan atau hukum yang akan dibentuk di daerah tersebut adalah merupakan
bentuk aplikasi langsung terhadap sistem demokratisasi yang mengikut
seretakan rakyat melalui lembaga atau partai politik di daerah. Tujuan dari pada
pengadaan kebijakan otonomi daerah adalah untuk mengembangkan daerah dan
masyarakat daerah menuju kesejahteraan dengan cara dan jalannya masing-
masing.