Anda di halaman 1dari 13

Filsafat Islam

Pertumbuhan Filsafat Islam

Dosen : Gesit Yudha, M. IP

Disusun oleh:

Syarif Hidayatullah : 1931030182

Calvin Gunawan : 1931030028

M. Rifqi Al Najib : 1931030193

Jurusan/Kelas : IAT/B

Semester :2

JURUSAN ILMU AL - QUR'AN DAN TAFSIR


FAKULTAS USHULUDDIN
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI RADEN INTAN
BANDAR LAMPUNG 2020
KATA PENGANTAR

Bismillahirrahmanirrahim

Assalamualaikum Wr. Wb.

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT karena hanya dengan

limpahan rahmat, taufik dan hidayah-Nyalah kami dapat menyelesaikan makalah

ini. Sholawat serta salam semoga tercurah kepada Nabi Muhammad SAW,

keluarga, sahabat dan pengikut-pengikutnya hingga akhir zaman.

Kami juga mengucapkan terimakasih kepada Bapak karena telah

mengarahkan kami dalam penyusunan makalah sehingga makalah ini dapat

selesai.

Dalam penyusunan makalah ini tak luput dari kesalahan,untuk itu kami

mohon maaf atas kesalahan dalam penyusunan makalah ini. Semoga makalah ini

dapat bermanfaat bagi kita semua. Terimakasih..!

Wassalamualaikum Wr. Wb.

Bandar Lampung, Februari 2020

Penyusun
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR…………………………………………………... i

DAFTAR ISI……………………………………………………………. ii

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang………………………………………………………... 1

B. Perumusan Masalah…………………………………………………… 1

C. Tujuan Penulisan………………………………………………………. 1

BAB II PEMBAHASAN

A. Pengaruh Filsafat Yunani……………………………………………… 2

B. Pengaruh Kebudayaan non Islam………………………………………4

C. Pengaruh Pemikiran yang Berkembang Di Kalangan Umat Islam……6

BAB III PENUTUP

A. Kesimpulan.........................................................................................8

B. Saran..................................................................................................8

DAFTAR PUSTAKA
BAB I

PENDAHULUAN

A. LatarBelakang
Berbicara tentang filsafat, pasti yang ada dalam benak kita adalah suatu
pelajaran yang mengharuskan pelajarnya berfikir secara kritis dan bijaksana
dalam segala aspek kehidupan. Ada beberapa macam filsafat yang salah
satunya adalah Filsafat Islam. Pasca keagungan Filsafat Yunani Kuno hingga
sampai pada Mistik Neo-Platonisme, seluruh ajaran filsafat dan kebudayaan
Yunani diambil alih oleh bangsa Mesir yang pada saat itu sedang dalam masa
kejayaannya di bawah pimpinan Ratu Cleopatra(69-30SM).
Keagungan Filsafat Yunani Kuno sampai pada Mistik Neo-Platonisme
dapat dikenal luas berkat peranan para filsuf Islam. Yang pada abad ke-9
sampai ke-12 sejarah telah mencatat bahwa Islam telah mengalami masa
keemasannya. Makalah ini akan membahas tentang bagaimana pertumbuhan
Filsafat Islam dan apa saja yang mempengaruhi pertumbuhannya.
B. RumusanPenulisan
Rumusanmasalahdarimakalahiniantara lain:

1. Apa pengaruh Filsafat Yunani terhadap Filsafat Islam?


2. Apa pengaruh Kebudayaan non Islam terhadap Filsafat Islam?
3. Bagaimana pengaruh pemikiran yang berkembang di kalangan umat
Islam?
C. Tujuan
Adapuntujuanpenulisanmakalahiniadalah:

1. Untukmengetahuipengaruh Filsafat Yunani terhadap Filsafat Islam.


2. Mengetahui pengaruh Kebudayaan non Islam terhadap Filsafat Islam.
3. Dan mengetahui pengaruh pemikiran yang berkembang di kalangan umat
Islam.

BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengaruh Filsafat Yunani

Suatu kebenaran yang tidak dapat ditolak adalah pengaruh peradaban


yunani terhadap umat Islam. Yunani memberikan pengaruh yang sangat besar
kepada umat Islam dalam bidang ilmu dan filsafat. Karena kontak umat Islam
dengan kebudayaan Yunani bersamaan waktunya dengan penulisan ilmu-ilmu
Islam, maka masuklah kedalamnya unsur-unsur kebudayaan Yunani yang
memberinya corak tertentu, terutadalam bentuk dan isi. Dalam bentuk,
pengaruh logika Yunani besar sekali, ilmu-ilmu Islam diberi warna baru,
ditempa menurut pola Yunani dan disusun dengan sistem Yunani. Jadi, logika
Yunani mempunyai pengaruh yang sangat besar pada alam pikiran Islam di
zaman Bani Abbas.1

Perlu ditegaskan bahwa pengaruh bukan berarti menjiplak. Betapa


banyaknya para filosof Islam maupun non-Islam terpengaruh oleh pemikiran
filosof sebelumnya, namun mereka tidak menyandang predikat penjiplak atau
pengembik. Filosof Muslim Ibnu Sina, walaupun ia terpengaruh berat oleh
Aristoteles, tetapi ia juga memiliki pemikiran filsafat tersendiri, yang tidak
dimiliki oleh al Mu’allim al-Awwal, yaitu Aristoteles sendiri.2

Dalam rekam sejarah, cara terjadinya kontak antara umat Islam dan filsafat
Yunani (juga sains) melalui daerah Suria, Meso-Potamia, Persia, dan Mesir.
Filsafat Yunani datang ke daerah-daerah ini ketika penaklukan Alexander

1
Prof. Dr. H. Sirajuddin Zar, M.A., Filsafat Islam(Filsof dan Filsafatnya), Rajagrafindo
Persada, Depok: 2014, hal. 32-33.
2
Ibid, hal. 33
Yang Agung ke Timur pada abad ke-4 (331) SM. Ia juga mempersatukan
orang-orang Yunani dan Persia dalam bentuk satu negara besar dengan cara
berikut.

1. Ia angkat pembesar dan pembantunya dari orang Yunani dan Persia.


2. Ia mendorong perkawinan campuran antara Yunani dan Persia. Bahkan, ia
pernah menyelenggarakan perkawinan massal 24 jendral dan 10.000
prajuritnya dengan wanita-wanita Persia di Susa.
3. Sementara itu, ia sendiri kawin dengan Statira, putri Darius, Raja Persia
yang kalah perang.
4. Ia mendirikan kota-kota dan pemukiman-pemukiman yang dihuni bersama
oleh orang-orang Yunani dan Persia.

Dengan demikian, bercampurlah kebudayaan Yunani dan kebudayaan


Persia. Sebagai bukti dalam hal ini Kota Alexanderia di Mesir, yang dalam
bahasa Arab disebut al-Iskandaria, merupakan warisan dari usaha di atas.3

Pada sisi lain, seperti yang diungkapkan sejarah, telah terjadi pelenyapan
semua akademi filsafat Yunani dan para filosofnya oleh Kaisar Justinianus dari
Bizantium pada tahun 529 M. Pada umumnya para filosof Yunani lari ke
Jundisyapur dan diterima baik oleh Maharaja Persia. Kasus ini dapat diartikan
bahwa kegiatan filsafat (juga sains) sudah pindah dari Yunani (Barat) ke
Jundisyapur dan daerah-daerah lainnya di Timur. Pada kantong-kantong pusat
kebudayaan di atas pemikiran filsafat Yunani ditemukan ahli-ahli pikir Islam.
Akan tetapi, pada zaman Khalifah Rasyidin dan Umaiyah pengaruh filsafat
Yunani (juga sains) belum begitu kelihatan karena pada masa ini selain masa
penaklukan daerah sekitarnya, kegiatan juga lebih banyak mengacu pada
kebudayaan Arab.

Barulah pada zaman Dinasti Bani Abbas dengan pusat kerajaannya


Baghdad mulai tertarik pada filsafat Yunani. Memang pemasukan filsafat
Yunani ke dalam Islam lebih banyak terjadi melalui kota ini khususnya dan
Irak umumnya. Di sinilah timbul gerakan penerjemahan buku-buku Yunani ke
dalam bahasa Arab atas dorongan Khalifah Al-Mansur dan kemudian Khalifah

3
Ibid, hal.34.
Harun Al-Rasyid. Kegiatan ini meningkat pada masa Khalifah Al-Makmun,
putra Harun Al-Rasyid yang dikenal dengan zaman penerjemahan. Sebenarnya
penerjemahan buku-buku ke dalam bahasa Arab sudah dimulai sejak
pemerintahan Dinasti Bani Umayyah, pada saat itu buku-buku ilmiah yang
diterjemahkan erat kaitannya dengan keperluan hidup praktis, seperti buku ilmu
kimia dan kedokteran.

Dalam era penerjemahan ini bermacam-macam buku filsafat dalam


pelbagai bidang diterjemahkan ke dalam bahasa Arab, baik dari bahasa Siryani,
Persia, maupun yang berbahasa Yunanisendiri.

Telah dipaparkan, dengan adanya era penerjemhan ini umat Islam telah
mampu menguasai intelektual dari tiga kebudayaan yang sudah tinggi ketika
itu, yakni Yunani, Persia, dan India. Para intelektual Islam tidak hanya mampu
menguasai filsafat dan sains, tetapi mereka juga mampu mengembangkan dan
menambahkan hasil observasi mereka ke dalam sains dan hasil pemikiran
mereka ke dalam lapangan filsafat.4

B. PengaruhKebudayaan non Islam


Kegiatan ilmiyahumat Islam
memperolehkemajuannyapadamasaAbbasiyah.Kegiatanilmiahnya yang
pertamadarikaummusliminadalahberkisarpada Al-Quran dan Al-
Hadistsaja.Kemudianmenyusulkegiatanilmu-ilmuke
Islamlainnya,sepertibahasadangrammatikanya, sejarahdanriwayat-
riwayatnya,tauhid,fiqhidansebagai-nya.Kemajuaninidimulaidarimasa Al
Mansur(754-775 M)danmencapaipuncaknyapadamasa Al Makmun(813-
833M).
Ituterjadikarenakhalifah-khalifahAbbasiyah
yangsangatberhasratuntukmemajukanilmudankebudayaan.BeberapaUlamadan
Thabibdidatangkan, termasukmereka yang bukan Muslim
gunamemperkuatpertaliankebudayaanmerekadengankaummuslimin.

4
Ibid, hal.34-37.
Kemudiajugakarenaadanyapenerjemahan-penerjemahankedalambahasa
Arab, terhadapbuku-buku yang berasaldari India, Iran,Suriani-Ibrani,
danterutamabuku-bukudariYunani.DalamhalinigolonganMasehi Nestorius
danYaqobitessebagaiperwirakebudayaanYunani di
duniatimurtelahmempunyaiandil yang besardalammembangunduniafikir
Islam,utamanyasebagaipenghubungantarakeduakebudayaan Arab-Islam
dengankebudayaanYunani Latin.Yang
kemudiankaummusliminmunculdalamsejarahsebagaisuatugolongan
yangtelahmemberisumbangandalamlapanganilmiyahsepertiAstronomi,
Ketabiban, Kimia, Tasauf, danterutamaFilsafat.
Kegiatanilmiahnya yang pertamadarikaummusliminadalahberkisarpada
Al-Quran dan Al-
Hadistsaja.OlehkarenanyapemikiranKetuhananpadakaummusliminmasihberco
rak Islam murni, yaknimasihberadadalamlingkungankepercayaan Islam
dandasardasarnya.Namunsetelahkemajuandenganbanyakpenerjemahanbuku-
bukukeilmuandanterutamafilsafat,
aspekaqidahKetuhananpadakaummuslimintelahmengalamiperkembangandala
mpemikiran.Yaitusejakmerekabergauldengangolonganyang
bukanmuslimsampaikepadamasa-masaberikutnya.
Dan
padakemajuaninisetiapmasamemilikicoraknyatersendiriterdapatmasapenerjem
ahandanpengulasanterhadapbuku-bukufilsafat,
ataumasapemaduanantarapikiran-pikiranYunanidenganketentuan-ketentuan
agama.
MasakeritikanterhadapFilsafatYunani,
yangbertujuanbertujuanuntukmempertahankankepercayaan.Kemudianmasape
mbelaanterhadapFilsafatYunani di negerinegeriIslam bagianbarat
(spanyoldansekitarnya). Dan dalamwaktu yang
samafilsafattidakdipakaiuntukmemperkuatkepercayaan, di
sampingitudiusahakanpemaduanantarapandanganfilsafatYunanidengannilai-
nilaiajaran agamaIslam.
MasamelanjutkankritikanterhadapFilsafatYunanibesertaulasan-
ulasannyadarigolonganfilosof-filosofIslam,
dibawahpengaruhKitabTahafutulFalasifah, di
sampingmempersempitdaerahakaldalammemahamisoal-soalaqidah.
Masakeritikanterhadappemakaianmethodepikirandalammemahamisoal-
soalaqidah, yang berartimengeritikcaraaliranfilsafatdan theology Islam
dalammemperkuatkepercayaan.
Dan
masakritikanterhadappemakaianmethodepikirandenganmengikutimazhab-
mazhabaqidahtertentudalammemahamikepercayaan agama.
Cara penerjemahandariIndia, Iran, Suriani-
Ibrani,dandariYunani.Adalahdengan orang-orang Suriani yang
menjadijembatanbagikebudayaanYunaniuntukmemasukiduniaIslam,
Kebanyakanmerekabukantenaga-tenagaahlidibidangLogika,
FilsafatKetuhanandanethika, olehkarenanya

Seringlahterjadikekeliruandalamterjemahanitu.Kadang-
kadangjugasesuatupersoalanfilsafat yangdianggapsulit (takdikuasai)
ditinggalkanbegitusaja,dan kadang-kadangdigantidengan kata-kata
daripenterjemahsendiri.
Banyakdiantaramereka yang belummemilikipenguasaanBahasa Arab yang
baik.Akibatnya,terjemahanmerekabanyakdiperbaikilagioleh oranglain
dikemudianhari.Isi daribuku-bukufilsafat yang diter-
jemahkaanitumerupakanpengetahuanbarubagiduniapikir
Islam,sehinggatidakmengherankanapabilagayabahasadariterjemahan-
terjemahanitubanyak yang janggal.

Dan pengaruhkebudayaan non Islam


diatasdapatdipahamibahwabanyakparailmuan Islam yang mempelajariilmudiluar
Islam
bukanuntukmunyudutkansuatugolonganataubahkanuntukmenjatuhkangolonganlai
n,pengaruhbudayaluardapatditerimaselagibudayatersebuttidakmenyimpangdariaqi
dahumat Muslim.
C. PengaruhPemikiran Yang Berkembang di KalanganUmat Islam

Pemikiran Islam adalah alhukmu ‘alaaalwaaqi’ min wijhatinazharilislaam


(hukum/penilaian terhadap suatu fakta berdasarkan sudut pandang
Islam).Pemikiran Islam mempunyai beberapa ciri khas, antara lain: bersifat
komprrehensif (syumuliyah), luas, praktis (amally), dan manusiawi.

1. Bersifat Komperhensif

Pemikiran Islam mengatur semua aspek kehidupan manusia , seperti


politik, sosial kemasyarakatan, perekonomian, kebudayaan dan akhlak. Islam
hadir dengan membawa aturan yang berkaitan dengan hubungan manusia
dengan Tuhannya, dengan dirinya sendiri dan dengan orang lain. Aturan yang
mengatur hubungan manusia dengan Tuhannya tercakup dalam perkara akidah
dan ibadah. Sedangkan aturan yang mengatur hubungan antara manusia
dengan dirinya sendiri tercakup dalam hukum-hukum tentang makanan,
pakaian, dan akhlak. Selebihnya adalah aturan yang mengatur hubungan
manusia dengan manusia lain, seperti perkara muamalah ekonomi dan sosial,
sanksi-sanksi hukum bagi para pelanggar hukum (uqubat), politik
ketatanegaraan, pertahanan dan keamanan, politik luar negeri dengan dakwah
dan jihad fi sabilillah. Semua persoalan dari sejak Islam turun ke bumi 15
abad yang lalu hingga hari kiamat, semua masalah pastitercakup dalam
perkara yang dipecahkan oleh Islam. Kalau sekilas saja kita membaca buku-
buku fiqih, kita akan mendapatkan bahwa masalah yang dipecahkan oleh
syariah itu tidak hanya masalah ritual belaka, tapi seluruh masalah kehidupan.

2.Bersift Luas

Keluasan pemikiran Islam memungkinkan Para Ulama untuk melakukan


istinbath(menggali) hukum-hukum syari’iy dari nash-nash syariattentang
perkara baru apapun jenisnya, baik perbuatan ataupun benda. Dalil-dalil
syariat hadir dalam bentuk gaya bahasa yang mampu mencakup perkara apa
saja hingga hari kiamat.

3. Bersifat Praktis
Pemikiran Islam telah diterapkan di tengah-tengah manusia selama 13
abad, dalam naungan negara besar di dunia, Daulah Khilafah Islamiyah.
Pemikiran-pemikiran islam yang dituangkan dalam hukum syariah yang sudah
pernah diterapkan adalah: hukum syariah tentang pemerintahan
(nizhamulhukmfilIslam),hukum syariah tentang ekonomi
(nizhamuliqtishadifilsyariah tentang hubungan sosial atau aturan pergaulan pria
wanita (annizhamulijtima‟ifil Islam), hukum-hukum syariah tentang kebijakan
pendidikan (siyasahatta‟limfil Islam), hukum-hukum syariah tentang politik luar
negeri negara islam (siyasahkharijiyah lid daulahal Islamiyah). Hukum-hukum Islam
hadir untuk diterapkan dan dilaksanakan ditengah-tengah kehidupan. Manusia tidak
akan dibebani melebihi yang dia sanggupi .

4. Bersifat Manusiawi

Islam menyeru kepada manusia dalam kapasitasnya sebagai manusia, tanpa


melihat lagi ras atau warna kulitnya . Dan dalam seruannya menyuruh seluruh
manusia agar menyembah Allah Yang Satu. Orang-orang selain orang Arab pun telah
beriman pada agama ini, seperti Persia, Romawi, Asia Tengah, India, Indonesia dan
sebagainya. Demikianlah, Islam telah mengeluarkan mereka dari kegelapan jahiliyah
menuju cahaya hidayah, dari keterpurukanmenuju kebangkitan.Dalam Sejarah
pemikiran Islam menyajikan kajian tentang ajaranajaran pokok dan perkembangan
pemikiran dalam Islam, sejak awal mulai Islam diturunkan, bahkan sedikit mundur ke
belakang, Arab sebelum Islam sampai sekarang. Pokok bahasan menyangkut
pemikiran Islam dari aspek sejarah,sosial, ekonomi dan politik. Sebab faktor sosial,
ekonomi, politik dan semacamnya, memberikan pengaruh terhadap bentuk ajaran
Islam yang dibawa Muhammad SAW dan perkembangannya kelak. Demikian juga
faktor sosial, ekonomi, politik dan semacamnya di masa Islam juga mempengaruhi
perkembangan pemikiran Islam itu sendiri. Sebab Islam selalu terkait dengan konteks
sejarah dan budaya yang ada di sekelilingnya. Demikian juga dalam
perkembangannya Rasul Muhammad selalu berdialog dengan realitas sosial dan
budaya yang mengitarinya. Bahkan boleh dikatakan bahwa wahyu yang diterima
Muhammad pun merupakan respon terhadap berbagai persoalan yangdihadapi
masyarakat dan umat Islam pada zamannya. Dengan ungkapan lain, Islam diturunkan
bukan di ruang hampa.
BAB III PENUTUP

A. Kesimpulan
Perlu ditegaskan bahwa pengaruh bukan berarti menjiplak. Betapa
banyaknya para filosof Islam maupun non-Islam terpengaruh oleh
pemikiran filosof sebelumnya, namun mereka tidak menyandang predikat
penjiplak atau pengembik. Filosof Muslim Ibnu Sina, walaupun ia
terpengaruh berat oleh Aristoteles, filsafat tersendiri, yang tidak dimiliki
oleh al Mu’allim al-Awwal, yaitu Aristoteles sendiri.

Kegiatan ilmiyah umat islam memperoleh kemajuan pada masa Abbasiyah


.kegiatan ilmiyah yang pertama dari kaum muslimin adalah berkisaran
pada Al-Quran dan Al-Hadist saja.kemudian menyusul kegiatan ilmu
Islam lainnya.

Pemikiran umat Islam adalah alhukmu alaaalwaqi min wijhatinazharil


islam. Pemikiran Islam mempunyai beberapa ciri khas anatara lain:
bersifat komperehensi,luas,praktis,manusiawi.

B.Saran

Diharapkan perkembangan ilmu yang pesat zaman ini tidak luput dari
nilai-nilai agama dan agama dapat di jadikan arah dalam menentukan
perkembangan ilmu selanjutnya.
DAFTAR PUSTAKA

Drs. H. Ibrahim, M.Pd.2016. Filsafat Islam Masa Awal.MakassarJl.


Mustafa Dg. Bunga No. 3A KompleksGriyaSamataPermai
:PusatKegiatanBelajarMasyarakat (PKBM) RumahBukuCarabaca

Prof. Dr. H. Sirajuddin Zar, M.A., Filsafat Islam(Filsof dan Filsafatnya),


Rajagrafindo Persada, Depok: 2014

Hasyimsyah Nasution,Filsafat Islam,(Jakarta:Gaya Media Pratama1998)

Anda mungkin juga menyukai