Anda di halaman 1dari 15

ABSTRAK

Mengangkat potensi buah pare (Momordica Charantina) menjadi produk pangan


olahan sebagai upaya diservifikasi. Buah pare merupakan tanaman berbuah pahit, tumbuh di
daerah tropis, mudah dibudidayakan dan tidak bergantung musim. Buah pare berpotensi
komersial, namun rasa pahitnya kurang diminati, padahal buah itu menyimpan banyak
manfaat kesehatan. Salah satu upaya meningkatkan minat masyarakat yaitu membuatnya
menjadi minuman. Namun, jeda waktu produksi dan konsumsi minuman buah pare cukup
lama, sehingga menyebabkan terjadinya penurunan mutu produk. Oleh karena itu diperlukan
pendugaan umur simpan minuman buah pare agar diketahui waktu layak konsumsinya.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perubahan kandungan vitamin C dan umur simpan
minuman buah pare.

Kata kunci: Pare, dan pasar

ii
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ................................................................... i

ABSTRAK ................................................................................... ii

DAFTAR ISI ............................................................................... iii

BAB I PENDAHULUAN ........................................................... 1

A. PENDAHULUAN ................................................................... 1
B. TUJUAN .................................................................................. 2

BAB II TINJAUAN PUSTAKA .................................................. 3

BAB III PEMBAHASAN ................................... 5

A. ASPEK PASAR DAN PEMASARAN ................................... 5


1. Metodologi ......................................................................... 5
2. Potensi pasar ....................................................................... 5
3. Pemasaran ........................................................................... 7
B. ANALISIS SWOT................................................................... 9
C. ANALISIS PERSAINGAN .................................................... 9

BAB IV PENUTUP ...................................................................... 11

A. KESIMPULAN ....................................................................... 11

DAFTAR PUSTAKA ................................................................... 1

iii
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Pare (Momordica Charantia) merupakan tanaman berbuah pahit yang dapat hidup
didaerah beriklim tropis, termasuk dikawasan Asia. Tanaman ini mudah dibudidayakan,
tumbuhnya tidak tergantung musim. Pare berpotensi komersial bila dibudidayakan secara
intensif dalam skla agribisnis (Rukmana 1997).
Pare adalah salah satu tanaman yang sering digunakan masyarakat sebagai obat
karena rasanya sangat pahit. Selain itu, masyarakat juga sering menggunakan buah pare
sebagai olahan sayur. Buah pare punya manfaat sebagai obat yang baik bagi kesehatan.
Buah pare juga sudah banyak diolah menjadi kerupuk dengan berbagai macam varian.
Namun pada kenyataannya buah pare memiliki rasa pahit sehingga kurang diminati
masyarakat. Buah pare menyimpan banyak manfaat kesehatan di balik rasa pahitnya,
diantaranya merupakan salah satu obat tradisional yang dapat menyembuhkan penyakit
kanker. Hasil riset juga mengungkapkanefek buah pahit ini sebagai penurun kadar gula
darah, antidiabetes dan anti HIV-AIDS. Efek buah pare sebagai anti HIV terletak pada
kandungan protein momorcharinalfa dan beta atau pada protein MAP30.
Berdasarkan analisis fitokimia, ekstrak buah pare dapat berperan sebagai antioksidan
dengan ditemukannya kandungan flavonoid, tanin, saponin, steroid dan terpenoid.
Selanjutnya, dari hasil penelitian diketahui ekstrak buah pare dalam air maupun etanol
menunjukkan aktivitas antioksidan dalam penangkapan radikal DPPH yang lebih tinggi
daripada vitamin E, yang disumbangkan oleh kadar senyawa fenolik dan flavonoidnya.
Selama ini pemanfaatan buah pare yang dilakukan adalah dengan mengolahnya
menjadi kerupuk, manisan, sayuran, teh,dan minuman. Namun sejauh ini pengolahan pare
menjadi kerupuk, sayur, manisan dan teh masih membuat masyarakat enggan
mengkonsumsinya dikarenakan masih tersisa rasa pahit. Pengolahan buah pare menjadi
minuman lebih disarankan karena dapat menyehatkan tubuh, mengembalikan kondisi dan
stamina dan bermanfaat untuk obat anti diabetes. Dalam “Bitter Juipa” tidak sembarang
buah pare yang digunakan, harus yang berwarna hijau dengan umur 15-20 hari dari
munculnya bakal buah. Ukuran yang dipilih juga tidak sembarang ukuran harus yang
berukuran sehasta orang dewasa dan warnanya harus hijau tidak boleh ada yang berwarna
kuning atau kecoklatan. Apalagi bijinya berwarna merah.

1
Bentuk kemasan dari “Bitter Juipa” ini adalah kemasan botol dan kemasan kaleng.
Rasa dari “Bitter Juipa” manis tidak seperti rasa buah pare pada umumnya yang sangat
pahit karena telah melalui proses pengolahan dan penambahan bahan-bahan sesuai
dengan prosedur yang ditetapkan BPOM.
Rentan waktu produksi minuman buah pare dan konsumsinya tidak perlu disimpan
terlebih dahulu, biasanya minuman buah pare disimpan pada suhu ruang. Penyimpanan
produk minuman buah pare dapat mempengaruhi kualitas produk “Bitter Juipa.

B. Tujuan
1. Untuk mengetahui aspek pasar dan pemasaran “Juipa”
2. Untuk mengetahui bauran pemasaran dari “Juipa”
3. Untuk mengetahui Analisis persaingan produk “Juipa”

2
BAB II

TINJUAN PUSTAKA

Pemanfaatan pare sebagai sayur tidak asing lagi bagi masyarakat Indonesia. Teknik budi daya
yang mudah dan tidak tergantung pada musim menyebabkan tanaman ini tersedia hampir
setiap saat. Meskipun demikian, diantara beberapa jenisnya belum dibudidayakan seara
komersial sehingga hasilnyapun belum optimal. Tanaman pare merupakan anggota family
cucurbitaceae dan tergolong tanaman herba berumur satu tahun atau lebih, tumbuh menjalar
dan memanjat. Batangnya mempunyai alat pembelit yang terletak di dekat daun.bentuk
daunnya menjari, bentuk kakinya tapa daun penumpu. Bunganya berwarna kuning muda.
Batangnya tidak berkayu berbulu agak kasar ketik masih muda, namun setelah tua gundul,
warna hijau. Buahnya bunih, berbintil-bintil, bulat telur memanjang, warna hjau, kuning
sampai jingga dan rasanya pahit. Biji keras da berwarna coklat kekunngan.

Pare merupakan sayuran buah. Dahulu tanaman pare kurang diminati. Tanaman ini hanya
ditanam sebagai usaha sambilan mengingat rendahnya permintaan konsumen. Sekarang dunia
pare mulai semarak dengan munculnya hasil-hasil penelitian tentang potensi tanaman
tersebut, terutama mengenai kandungan zat dan varietas baru yang lebih unggul dalam hal
rasa dan penampilan. Akhirnya sayuran ini mampu merambah supermarket.

Dibalik rasanya yang pahit, ternyata pare sangat baik untuk kesehatan, karena dapat
membantu mengobati beberapa macam penyakit. Di antaranya:

1. Menurunkan kolesterol
Kandungan Fitonutrien dalam buah pare dapat membantu menurunkan kolesterol serta
antioksidan dalam buah ini juga bisa membuat kadar lemak jahat dalam tubuh kita
menurun.
2. Menurunkan berat badan
Serat yang terkandung dalam buah pare, dapat membuat kita kenyang lebih lama, juga
mengurangi nafsu makan dan ngemil. Karenanya mengonsumsi buah ini secara teratur
juga bisa menurunkan berat badan. Dilansir dari laman articlesofthealtcare, bahwa
kandungan Fitonutrien dan antioksidan dalam buah pare merupakan zat yang sangat baik
untuk program diet. Jika kita mengalami dengan masalah berat badan konsumsi buah
pare secara rutin bisa mengatasinya.
3. Sebagai obat cacing

3
Salah satu manfaat pare yang paling menarik adalah kemampuannya menjadi obat
cacing. Makan pare secara teratur dapat mengatasi masalah cacingan, serta serat yang
terkandung didalam buah ini bisa membuat pencernaan kita menjadi sehat. Jika kita
mengkonsumsi buah ini secara rutin maka pencernaan kita menjadi sehat, BAB lancar
serta bebas dari cacingan.
4. Mencegah kanker
Pare juga mengandung zat anti kanker yang telah dibuktikan melalui beberapa penelitian.
5. Sistem imun atau kekebalan tubuh
Jika sitem kekebalan tubuh menurun da tubuh kita mengalami masalah, khasiat buah
pare dengan antioksidan di dalamnya dipercaya mampu meningkatkan sistem kekebalan
tubuh agar menjadi lebih baik.

4
BAB III

PEMBAHASAN

A. ASPEK PASAR DAN PEMASARAN


1. Metodologi
Pada pembuatan produk kami, kami melakukan teknik pengambilan datanya
dengan secara langsung observarsi turun langsung ke konsumen menawarkan
dan memperkenalkan produk sebagai ajang promosi untuk pertama kalinya.
2. Potensi Pasar
a. Luas Pasar
Berdasarkan proyeksi Badan Perencanaan Pembangunan Nasional
(Bappenas) 2013 jumlah penduduk Indonesia pada 2018 mencapai 265 juta
jiwa. Jumlah tersebut terdiri dari 133,17 juta jiwa laki-laki dan 131,88 juta
jiwa perempuan.
Produk “Juipa” ini cocok dikonsumsi baik laki-laki maupun perempuan,
tetapi batas usianya mulai dari 15 tahun sampai 60 tahun. Produk “Juipa”
ini akan dipasarkan ke seluruh Indonesia, jadi jumlah penduduk yang
menjadi sasarannya yaitu 133 939 099 jiwa.
b. Permintaan dan Penawaran
Jumlah Usaha jus pare yang sejenis di Indonesia ini tidak terlalu banyak
karena masih dalam bentuk usaha rumahan ataupun konsumsi pribadi, dan
belum pernah ada yang membuatnya dalam bentuk kemasan dan di
pasarkan secara luas.
Menurut data dari Balai Penelitian dan Pengembangan Kementerian
Pertanian pada 2011, seperti dikutip dari CNN Indonesia, diketahui bahwa
konsumsi buah-buahan masyarakat Indonesia hanya 34,55 kilogram per
kapita per tahun. Angka tersebut merupakan jumlah konsumsi terendah di
Asia.
Data yang lebih mutakhir dari Riskesdas 2013 (berkas PDF) menyebutkan
bahwa 93,5 persen penduduk Indonesia yang berusia di atas 10 tahun belum
mengonsumsi sayuran dan buah-buahan sesuai anjuran. Jadi produk “Juipa”
ini diharapkan menjadi alternatif agar masyarakat Indonesia bisa lebih

5
banyak mengkonsumsi buah dan sayuran. Target penjualan perhari yaitu
terjual 500 botol perhari se Indonesia
c. Pangsa Pasar
Untuk meningkatkan market share perusahaan kami tidak hanya membuat
membuat minuman pare saja, kedepannya kita akan membuat makanan
ataupun cemilan yang berbahan baku pare. Dan juga cara pemasarannya
akan dibuat lebih unik mengikuti perkembangan jaman sekarang, contohnya
memanfaatkan media sosial seperti instagram.
d. Perkembangan dan proyeksi permintaan produk
Menurut hasil pengamatan masyarakat Indonesia kurang mengkonsumsi
buah dan sayuran hanya sekitar 100.000 orang per tahun yang
mengkonsumsi buah dan sayur. Tabel Proyeksi Permintaan selama 3 tahun:
tahun jumlah per tahun
2018 180000
2019 250000
2020 300000

e. Perkembangan dan proyeksi penawaran produk


Produk “juipa” yang kami tawarkan memliki harga yang terjangkau, oleh
karena itu kami yakin produk ini akan memiliki banyak peminat dan tidak
hanya itu produk yang kami tawarkan juga dijamin kehalallan dan
kesehatan dan memberikan dampak positif bagi si pembeli karena juga
dapat menyehatkan.
Tabel Proyeksi penawaran selama 3 tahun yang akan datang

tahun jumlah per tahun


2018 36000
2019 42000
2020 50000

f. Peluang dan Pangsa pasar


Produk “juipa” yang ditawarkan akan banyak peminat diwilayah Indonesia,
maka kami yakin akan memperoleh pangsa pasar yang baik, dan untuk
penjualan produk “juipa” mengingat inovasi baru yang kami tawarkan

6
cukup menarik, maka kami juga yakin akan memperoleh pangsa pasar yang
baik pula. Berikut adalah tabel pangsa pasar yang kami rencanakan akan
kami peroleh untuk 3 tahun mendatang:

tahun Permintaan Penawaran peluang rencana penjualan Pangsa pasar


2018 570000 36000 534000 180000 29%
2019 680000 39000 641000 210000 30%
2020 850000 46000 804000 240000 33%

3. Pemasaran
a. Strategi STP
1.Segmentasi
Jus Pare merupakan produk pertama, kemudian akan dikembang luaskan
olahan pare dengan berbagai macam bentuk. Juipa mempunyai segmentasi
pasar yang sangat luas, kita ingin menarik semua lapisan masyarakat dan
semua kalangan masyarakat untuk menjadi costumer dari juipa. Mulai dari
kalangan bawah, Juipa juga sangat diminati sampai ke kalangan eksekutif di
Indonesia.
2.Targeting
Aspek demografi :
Remaja (usia 15 sampai 20 tahun)
Dewasa (usia 21 sampai 60 tahun)
Jenis Kelamin : Pria dan Wanita
Pekerjaan : Semua orang
Pendidikan : Semua golongan masyarakat
Target dari juipa ini adalah yang menyukai sayuran dan buah yang praktis,
para supir atau pejalan kaki dan orang-orang yang kehausan. Maka dari itu
kemasannya praktis dan banyak dijual dikios kecil. Jadi jika Anda haus,dan
mau yang menyehatkan ya tinggal minum juipa.
Aspek psikografi :
Dalam perkembangannya, untuk bersaing dengan competitor juipa mulai
melakukan kampanye bahwa dengan mengkonsumsi minuman pare akan
membuat tubuh menjadi sehat, karena pare yang memang mengandung
banyak manfaat. Hal ini menambah keunggulan kompetitif dari juipa.

7
Aspek geografi :
Wilayah pemasaran untuk konsumen adalah seluruh wilayah Indonesia
dikota besar maupun kota kecil di Indonesia
3. Positioning :

Juipaaaa…….. Sehat Segar Ceria;) Itu merupakan Tag Line dari produk
Minuman jus pare ini. Produk dari minuman pare ini dapat di nikmat oleh
masyarakat. , tidak heran jika kami mensugestikan produk ini dapat
menguasai seluruh pasar yang ada di dunia. Produk yang unik dan baru
untuk negara-negara di luar Indonesia. Memasuki pasar yang baru dengan
target market, culture dan semua aspek yang berbeda dari Indonesia
merupakan sebuah tantangan bagi Juipa untuk menjadi produk minuman
menyehatkan nomor 1 di Indonesia.

b. Maketing Mix
1. Produk
Produk yang ditawarkan adalah minuman jus dari pare yang diberi nama
“Juipa”. Rasa dari Juipa ini adalah rasa pare tetapi tidak pahit seperti buah
pare aslinya. Warna dari Juipa ini adalah warna hijau seperti warna asli dari
pare. Tekstur dari Juipa ini sepeti minuman jus kemasan pada umumnya.
Daya tahan dari Juipa ini adalah bisa bertahan selama 1 tahun dari proses
pembuatannya. Berat dari Juipa ini adalah 140 Ml, kemasan yang dipakai
untuk memproduksi juipa ini adalah dengan menggunakan botol kaca.
2.Harga
Harga satuan dari Juipa ini adalah Rp. 5000 harga yang terjangkau untuk
minuman jus kemasan dan harganya pas untuk dijual di wilayah Indonesia
3.Tempat
Tempat untuk di distribusikannya juipa ini adalah diseluruh wilayah di
Indonesia, di tempat-tempat yang strategis yang dekat dengan pemukiman
warga, antara lain mini market yang dekat dengan pemukiman
4.Promosi
Promosi yang dilakukan yaitu dengan cara iklan, dan juga memberikan tag
line agar konsumen lebih tertarik. Tag linennya yaitu “Juicaaa…. Segar
sehat Ceria

8
B. ANALISIS SWOT

ANALISA SWOT
PT Juipa Tbkn
STRATEGI SO STRATEGI ST
Produk yang dapat bertahan lama
Produk yang praktis dalam pembuatan serta pembuatannya yang praktis
nya dapat menjadikan produk sebagai membuat produk siap bersaing
oleh-oleh khas makassar dengan produk bassang yang proses
pembuatannya masih manual
Proses pembuatan produk melalui
Praktis dalam pembuatannya karena
teknologi modern diupayakan agar
merupakan pengembangan produk baru
rasa produk yang dihasilkan mirip
jenis instant sehingga peluang distribusi
dengan produk bassang yang
semakin luas
diproses secara manual
SDA nya yang mudah didapat
memudahkan untuk mengembangkan
inovasi baru yang sudah dikenal
masyarakat lokal
STRATEGI WO STRATEGI WT
Dengan menjadikan produk bassang Memperkenalkan produk melalui
sebagai oleh-oleh khas Makassar dapat media teknologi atau promosi
meningkatkan daya tarik produk lebih secara langsung sehingga produk
dikenali masyarakat luas dikenal masyarakat luas
Melakukan survei ke masyarakat
agar produk lebih dikenal oleh
masyarakat

C. Aspek Teknik atau Operasi


1. Penentuan lokasi
Lokasi usaha yang kami pilih tepat di KIMA (Kawasan Industri Makassar)
a) Jumlah tenaga kerja yang tersedia: kecil yaitu 6-19 orang
b) Aspek pasar: dapat diakses disemua pasar daerah di wilayah kota
2. Penentuan luas lokasi produksi
a) Jumlah produk yang dihasilkan tiap satu kali proses yaitu pcs bubur
bassang dari jumlah bahan baku yang digunakan yaitu jagung pulut 15 kg
dan kelapa parut 50kg.
b) Hari kerja yang kami terapkan yaitu mulai dari hari senin sampai jumat dan
hari sabtu dan minggu merupakan hari libur bagi para pekerja.

9
Diperusahaan kami hari libur dikalender (hari libur nasional, keagamaan
dan sebagainya) juga termasuk.
Jumlah produk yang dihasilkan/ hari x jumlah hari pertahun

240 x 100 = 24.000


3. Luas produksi

a) Luas pabrik di KIMA ( Kawasan Industri Makassar) dengan luas tanah 10.000
m2 dan luas bangunan 5x30 m2 dengan harga total 20 Miliar
b) Luas produksi
1. Kebutuhan bahan baku
 Jagung pulut =
 Kelapa parut =

2. Sumber dan asal bahan baku


Sumber dan bahan baku yang kami dapatkan yaitu jagung pulut yang
kami dapat dari pemasokan hasil pertanian didaerah Kabupaten Takalar,
Provinsi Sulawesi Selatan dan kelapa parut yang kami dapat dari
pemasokan hasil pertanian didaerah Kabupaten Mamuju dan Kabupaten
Bone, Provinsi Sulawesi Selatan.

4. Proses produksi

a) Bahan yang digunakan


Bahan Jumlah unit (kg) Harga satuan (Rp) Total harga (Rp)
Jagung
Kelapa Parut
Garam
Gula
b) Alat/ Peralatan yang digunakan
Alat Jumlah unit Harga satuan (Rp) Total Harga (Rp)
Drum dryer
Mesin pengukus
Spray dryer
Mesin

10
pasteurisasi
Total

BAB IV

PENUTUP

KESIMPULAN

Juipa merupakan inovasi olahan baru sebagai jus dengan bahan baku buah
pare. Produk “Juipa” ini cocok dikonsumsi baik laki-laki maupun perempuan, tetapi
11
batas usianya mulai dari 15 tahun sampai 60 tahun. Juipa ini diharapkan menjadi
alternatif agar masyarakat Indonesia bisa lebih banyak mengkonsumsi buah dan
sayuran. Memasuki pasar yang baru dengan target market, culture dan semua aspek
yang berbeda dari Indonesia merupakan sebuah tantangan bagi Juipa untuk menjadi
produk minuman menyehatkan nomor 1 di Indonesia.

DAFTAR PUSTAKA

https://databoks.katadata.co.id/tags/jumlah-penduduk/-

https://beritagar.id/artikel/gaya-hidup/orang-indonesia-kurang-makan-buah-buahan

https://www.maxmanroe.com/vid/bisnis/market-share-adalah.html

12
http://tfebriza.blogspot.com/2013/07/contoh-business-plan_5182.html

http://karyailmu99.blogspot.com/2015/12/analisis-pesaing.html

13

Anda mungkin juga menyukai