Analisis Lingkungan Eksternal
Analisis Lingkungan Eksternal
MAKALAH
Oleh :
Puji dan Syukur kami panjatkan ke Hadirat Tuhan Yang Maha Esa,
karena berkat limpahan Rahmat dan Karunia-nya sehingga kami dapat
menyusun makalah ini dengan baik dan tepat pada waktunya. Dalam
makalah ini kami membahas Analisis Lingkungan Eksternal.
Akhir kata semoga makalah ini dapat memberikan manfaat bagi kita
sekalian.
Penulis
i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
1.1 LatarBelakang…………………………………………………………...1
BAB II PEMBAHASAN
3.1 Kesimpulan…………………………………………………………….29
3.2 Saran…………………………………………………………………...30
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
ii
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
1
masing bertujuan untuk mengidentifikasi dan mempelajari relevansi
strategis dari perubahan dan kecendurungan yang ada. Kecendurungan
kearah globalisasi membuat hal ini menjadi kompleks dan batasanya
lebih luas. Apabila dibandingkan dengan lingkungan umum, lingkungan
industry memiliki efek yang lebih langsung pada usaha perusahaan
untuk mencapai daya saing strategis.
2
BAB II
PEMBAHASAN
3
2.2 Tujuan Analisis Lingkungan
Tujuan analisis lingkungan dilakukan agar organisasi dapat
mengantisipasi lingkungan organisasi sehingga dapat bereaksi secara
cepat dan tepat untuk kesuksesan organisasi. Untuk maksud tersebut
banyak sekali pengelompokan variabel-variabel yang diperkirakan
member pengaruh nyata terhadap pencapaian tujuan organisasi. Yang
selalu diusahakan adalah berusaha melengkapi variable-variabel
tersebut akan tetapi tidak akan pernah bisa sekomplit yang diharapkan
karena para pengambil keputusan harus berpacu dengan waktu dalam
proses “Decission Making”. Akan tetapi, satu hal yang perlu diingat
bahwa tidak ada satu pun cara yang bisa dikatakan terbaik untuk
menganalisis lingkungan bisnis. Kesemuanya harus dikembalikan
kepada “konteks” kepada situasi dan kondisi yang dihadap perusahaan.
Tujuan analisis lingkungan menurut perusahaan Untuk menyediakan
kemampuan dalam menggapai masalah-masalah kritis dalam
lingkungan bagi manajemen perusahan, menyelidiki kondisi masa
depan dari lingkungan organisasi dan kemudian mencoba masukkannya
kedalam pengambilan keputusan organisasi, dan mengenali masalah-
masalah mendesak yang signifikan bagi perusahaan, dan memberikan
prioritas terhadap masalah tersebut, serta mengembangkan sutau
rencana untuk menanganinya.
4
lingkungan umum yang dapat membantu perusahaan mencapai daya
saing strategis. Sedangkan ancaman (threat) adalah kondisi-kondisi
dalam lingkungan umum yang dapat mengganggu usaha perusahaan
dalam memcapai daya saing strategis. Dari 4 komponen analisis
lingkungan diuraikan sebagai berikut :
1. Scanning
Scanning adalah usaha untuk mempelajari seluruh segmen dalam
lingkungan umum. Melalui scanning, perusahaan mengidentifikasi
sinyal-sinyal awal perubahan yang mungkin terjadi dalam
lingkungan umum dan mendeteksi setiap perubahan yang sedang
terjadi. Dengan scanning, analis secara khusus berhubungan dengan
informasi dan data yang tidak jelas, tidak lengkap dan tidak
berkaitan satu sama lain.
2. Monitoring
Pada saat melakukan monitoring, para analisi mengamati perubahan
lingkungan untuk melihat apakah, sebenarnya, suatu kecendurungan
sedang berkembang. Hal penting untuk suksesnya suatu monitoring
adalah kemampuan untuk mendeteksi arti dari setiap kejadian
lingkungan. Sebagai contoh, kecendurungan baru dalam hal dengan
pendidikan dapat diperkirakan dari perubahandalam dana pusat dan
Negara bagian untuk lembaga pendidikan, perubahan dalam
persyaratan kelulusan sekolah menengah, atau perubahan isi
kurikulum sekolah tinggi. Dalam hal ini analis akan menentukan
apakah peristiwa yang berbeda ini menggambarkan suatu
kecendurngan dalam pendidikan, dan jika memang demikian, apakah
data informasi lainnya harus dipelajari untuk memantau
kecendurangan tersebut.
3. Forecasting
Scanning dan monitoring berhubungan dengan apa yang terjadi
dalam lingkungan umum pada suatu waktu tertentu. Saat melakukan
forecasting, analis mengembangkan proyeksi tentang apa yang akan
terjadi, dan seberapa cepat, sebagai hasil perubahan dan
5
kecenderungan yang dideteksi melalui scanning dan monitoring.
Sebagai contoh, analis dapat memperkirakan waktu yang dibutuhkan
suatu teknologi baru utnuk mencapi pasar. Atau mereka juga dapat
memperkirakan kapan prosedur pelatihan perusahaan yang berbeda
dibutuhkan untuk menghadapi perubahan komposisi angkatan kerja,
atau berapa lama waktu yang diperlukan bagi perubahan dalam
kebijakan perpajakan pemerintah untuk mempengaruhi pola
konsumsi pelanggang.
4. Assessing
Tujuan dari assessing adalah untuk menentukan saat dan pengaruh
perubahan lingkungan serta kecenderungan dalam manajemen
strategis suatu perusahaan. Melalui scanning, monitoring dan
forecasting, analis dapat mengerti lingkungan umum. Selangkah
lebih maju, tujuan dari assessment adalah untuk menentukan
implikasi dari pengertian itu terhadap organisasi, tanpa assessment,
analis akan mendapatkan data yang menarik, tanpa mengetahui
relevansinya.
6
yang mempengaruhi suatu perusahaan dan langkah serta tanggapan
bersaingnya. Secara keseluruhan, interaksi antara lima factor ini
menentukan besar laba yang dapat dicapai. Tantangannya adalah
untuk menentukan posisi dalam industry dimana perusahaan dapat
mempengaruhi factor-faktor tersebut dengan baik atau dengan
mempertahankan diri dari pengaruh factor-faktor diatas. Semangkin
besar kapasitas perusahaan untuk mempengaruhi lingkungan
industrinya, akan semakin besar pula kecendurungan perolehan laba
di atas rata-rata.
Bagan 2-1 :
Lingkungan Umum
Ekonomis
Demografis
Lingkungan industry
Ancaman pesaing baru
Kekuatan pemasok
Kekuatan pembeli
Produk pengganti
Intensitas persaingan
Social budaya
Politik/hukum
Teknologi
7
Tabel 2-1 :
Segmen politik/hukum
Hukum anti-trust
Hukum perpajakan
Hukum pelatihan tenaga kerja
Kebijakan dan filosofi
pendidikan
Segmen Sosial Budaya
Wanita dalam angkatan kerja
Variasi dalam angkatan kerja
Perilaku atas kualitas kerja
Pertimbangan mengenai
lingkungan
8
Segmen Teknologi Inovasi produk
Inovasi proses
Aplikasi pengetahuan
Teknologi komunikasi baru
1. Segmen Demografis
Demografis sangat berhubungan dengan besarnya populasi, struktur
usia, distribusi geografis, komposisi etnis, dan distribusi pendapatan.
Sebagaimana disebutkan sebelumnya, perusahaan harus menganalisis
demografis masyarakat umum, dari pada hanya populasi domestic.
Ukuran pengamatan perubahan demografis dalam populasi akan
menggaris bawahi pentingnya segmen lingkungan ini. Dalam Negara-
negara tertentu, termasuk Amerika Serikat dan beberapa Negara
Eropa, setiap pasangan rata-rata memiliki kurang dari dua anak.
Dengan tingkat kelahiran demikian, maka populasi akan menyusut
dari waktu kewaktu. Berkurangnya populasi dapat mendorong suatu
Negara untuk meningkatkan imigrasi sehingga tenaga kerja cukup.
Struktur Usia, dalam Negara-negara tertentu, seperti Amerika
Serikat, usia rata-rata populasi meningkat. Penyebabnya adalah
tingkat kelahiran yang menurun serta bertambahnya tingkat harapan
hidup. Salah satu dampak yang timbul adalah berupa beban tambahan
pada sistem perawatan kesehatan. Dibalik semua ini, perusahaan
9
dapat mengartikannya sebagai peluang untuk mengembangkan
barang dan jasa untuk memenuhi populasi yang semakin pajang
usianya. Distribusi Geografis, selama berpuluh-puluh tahun,
Amerika Serikat telah mengalami pergeseran populasi dari utara dan
timur ke barat dan selatan. Demikian juga kecendurungan
perpindahan dari daerah metropolitan ke non-metropolitan terus
berlanjut. Salah satu dampak perubahan ini adalah pada dasar
pengenaan pajak pemerintah local maupun Negara bagian.
Komposisi Etnis, dalam populasi suatu Negara akan selalu berubah.
Di Amerika Serikat, komposisi etnis di Negara bagian dan di kota
dalam Negara bagian amat bervariasi. Bagi perusashaan, tantanganya
adalah agar waspada dan sensitive atas perubahan tersebut. Melalui
pengamatan yang teliti, perusahaan dapat mengembangkan dan
memasarkan barang atau jasa yang dimaksudkan untuk memuaskan
kebutuhan unik serta kepentingan kelompok etnis yang berbeda.
Distribusi Pendapatan,dengan mengerti bagaimana pola distribusi
pendapatan dalam populasi, perusahan dapat mengetahui besarnya
daya beli dan discretionary income kelompok yang berbeda.
Penelitan atas distribusi pendapatan memberikan gambaran bahwa
dengan adanya peningkatan standar hidup, terdapat perbedaan di
dalam dan atarnegara. Yang biasanya menjadi perhatian perusahaan
adalah pendapatan rata-rata masing-masing keluarga dan individu.
Dengan memperhatikan angka ini, perusahaan akan mendapatkan
informasi yang relevan. Focus strategis selanjutnya akan
mempertahankan bagaimana pola distribusi pendapatan dalam suatu
masyarakat setempat memaikan peranan penting dalam membangun
dan mengoprasikan suatu perushaan kecil yang sukses.
2. Segmen Ekonomi
Faktor ekonomi berkaitan dengan sifat dan arah ekonomi suatu
perusahaan beroperasi. Faktor ekonomi berdampak langsung secara
nyata pada berbagai strategi. Karena pola konsumsi dipengaruhi oleh
10
kesejahteraan relative berbagai segmen pasar, didalam perencanaan
strategis setiap perusahaan harus mempertimbangkan kecendrungan
ekonomi di segmen-segmen yang mempengaruhi industrinya.
Misalnya, bila suku bunga naik maka dana yang diperlukan untuk
menambah modal akan lebih mahal atau bahkan tidak tersedia,
penghasilan yang dibelanjakan menurun dan barang yang di beli
menurun.
3. Segmen Politik
Faktor-faktor politik mencakup peraturan pemerintah pusat dan
daerah serta aktivitas-aktivitas politik yang dirancang untuk
mempengaruhi perilaku bisnis. Para manajer harus mengabaikan
adanya kelompok penekan seperti LSM yang beroperasi dalam
kerangka legal politik untuk mempengaruhi perusahaan agar tidak
mengabaikan tanggung jawab sosial mereka. Faktor politik
menetekan parameter legal dan regulasi yang membatasi operasi
perusahaan. Kendala politik dikenakan atas perusahaan melalui
keputusan tentang perdagangan yang adil, undang-undang antitrust,
program perpajakan, ketentuan upah minimum, kebijakan tentang
polusi dan penetapan bunga, batasan administrative dan banyak lagi
tindakan yang di maksud untuk melindungi pekerja, konsumen,
masyarakat umum dan lingkungan
11
yang diakibatkan oleh usaha individu untuk memuaskan keinginan
dan keperluan mereka dengan mengenali dan mengadaptasi terhadap
faktor-faktor lingkungan.
Faktor perubahan sosial yang paling besar dalam tahun-tahun
belakangan ini adalah:
5. Segmen Teknologi
Kumpulan faktor-faktor kelima dalam lingkungan umum mencakup
perubahan teknologi. Untuk menghindari keusangan dan
meningkatkan inovasi, suatu perusahaan harus sadar mengenai
perubahan teknologi yang dapat mempengaruhi industrinya. Adaptasi
teknologi yang kreatif dapat memunculkan kemungkinan produk
baru, perbaikan dalam produk yang ada, atau dalam teknik
manufacturing dan pemasaran.
Seperkonduktor terbaru dengan hambatann rendah terhadap arus
listrik mampu merevolusi operasi bisnis, khususnya dibidang
transportasi, kesehatan, listrik dan industry computer. Internet
merupakan mesin ekonomi global dan nasional yang memacu
produktivitas, faktor kunci untuk meningkatkan standart kehidupan
dan menghemat biaya milyaran dolar dalam distribusi dan biaya
12
transaksi perjualan langsung untuk system yang dapat melayani diri
sendiri.
13
bersangkutan. Pentingnya pengenalan industry itu lebih jelas lagi
apabila diingat sebagai lingkungan eksternal yang jauh atau umum,
tetapi juga sebagai faktor lingkungan yang dekat atau industry.
Dikatakan sebagai faktor eksternal yang jauh karena perkembangan
yang terjadi di dalamnya berada diluar kendali suatu perusahaan
tertentu, tetapi mempunyai dampak langsung atau tidak langsung pada
keberadaan organisasi. Kondisi industry juga dapat dikatakan cara
sebagai faktor eksternal yang dekat karena kondisi tersebut berpengaruh
secara langsung, secara oprasional pada jalannya roda organisasi atau
perusahaan.
14
perusahaan, analis lingkungan berusaha menentukan kekuatan relatif
dari masing-masing kekuatan pesaing tersebut.
BAGAN 2.5
15
efesien serta belajar bagaimana pesaing dalam dimensi baru (misalnya
saluran distribusi dalam computer). Seberapa besar kecendrungan
perusahaan akan memasuki suatu industri tergantung industri dari dua
faktor rintangan untuk masuk (barrier to entry) dan reaksi yang
diharapkan dari pelaku industri yang ada. Apabila perusahaan
menganggap untuk masuk kedalam suatu industry adalah sulit, atau
apabila perusahaan mengalami kerugian pesaing dalam memasuki suatu
industry, maka saat itulah rintangan untuk masuk timbul.
Dilain pihak harus ditekankan pula bahwa betapa pun para usahawan
untuk berkecimpung dalam bidang industry tertentu, yang mungkin
baru baginya apakah tersebut diupayakan supaya menjadi kenyataan
dipengaruhi pula oleh bentuk, sifat dan kuat atau lemahnya berbagai
kendala yang harus dihadapi yaitu :
16
2) Berkaitan dengan loyalitas para pelanggan sebagai pengguna
produk yang dihasilkan oleh perusahaan yang sudah lebih
dahulu memproduksikan dan memasarkan produk
“Loyalitas” yang telah dipupuk oleh penghasil produk terjadi
karena pengiklanan, kemudahan memperoleh pelayanan purna
jual dan kesenangan para pemakai. Loyalitas tidak mudah
diubah oleh pendatang baru.
3) Keterbatasan usahawan yang bersangkutan memenuhi
persyaratan. Modal diperlukan untuk memulai usaha baru
dengan berbagai kepentingan termasuk biaya yang tidak
kembali, seperti untuk membiayai kegiatan penelitian
pendahuluan. Disamping itu untuk infestasi membeli barang-
barang yang tidak bergerak, infentaris, dan berbagai biaya
lainnya.
4) Biaya –biaya tertentu yang harus dipikul oleh pendatang baru
yang tidak perlu lagi dipikul oleh berbagai perusahaan
lainnya. Perusahaan-perusahaan yang terlebih dahulu
memasuki dalam bidang industry tertentu berada pada posisi
yang lebih menguntungkan. Contohnya lokasi perusahaan
yang stratejik, akses pada sumber bahan mentah atau bahan
baku, kemudahan memperoleh kredit, kemungkinan telah
memperoleh subsidi dari pemerintah dan penguasaan
teknologi canggih.
5) keterbatasan akses pada saluran distribusi barang yang
dihasilkan. Setiap pendatang baru harus memiliki jalur-jalur
distribusi barang. Misalnya pendatang baru harus mampu
menggeser produk lain dari tempat pajangan. Cara –cara yang
digunakan untuk “menggeser” dapat beranekaragam. Dapat
dipastikan bahwa para “pendatang lama” tidak akan tinggal
diam dan pasti akan mengambil langka-langkah yang efektif.
6) kebijaksanaan yang ditetapkan oleh pemerintah yang dapat
membatasi kesempatan bagi usahawan memasuki bidang
17
industry tertentu. Contohnya: perketatan perizinan, pasar yang
sudah jenuh, tidak tersedianya bahan mentah, atau bahan
baku, mengurangi polusi udara, mengurangi pencemaran air,
pelestarian lingkungan dan lain sebagainya.
18
Kekuatan Posisi Pembeli
19
tetapi dengan karateristik berbeda, harga produk pengganti dapat
menjadi batas tertinggi dari harga yang akan ditetapkan oleh suatu
perusahaan. Contoh dalam produk penganti seperti karet alam
digantikan oleh karet sintetis, gula yang berasal dari tebu digantikan
oleh pemanis sintetis, kapas sebagai bahan baku pakaian diganti oleh
polyester, nilon dan rayon. Kiranya tidak sulit untuk menemukan
contoh-contoh lain yang menggambarkan bahwa produks substitusi
yang dapat digunakan oleh manusia memuaskan kebutuhannya
semakin banyak dihasilkan oleh semakin banyak perusahaan.
Kepekaan tentang hal ini harus terdapat dalam diri para pengambil
keputusan strategic betapa pun pentingnya kedua hal tersebut
mendapatkan perhatian. Tidak adanya atau tipisnya kepekaan
tersebut dapat berakibat pada menurunnya tingkat perolehan
keuntungan yang pada gilirannya mengurangi kemampuan
perusahaan untuk mempertahankan eksistensinya, belum berbicara
mengenai pertumbuhan dan perkembangan.
20
terjadi:Makin banyak perusahaan yang menghasilkan dan
memasarkan produk yang serupa atau sejenis
a. Manipulasi harga
b. Manipulasi mutu
c. Dalam kampaye pemasaran memberikan janji-janjin yang
muluk-muluk
d. Alpa dalam member pelayanan
21
e. Menggunakan teknik-teknik promosi yang melebih-
lebihkan manfaat produk yang dihasilkan dan
dipasarkannya.
22
Terusan Sulfat Gg. 1, Malang, Jawa Timur. Keripik Tempe Ri-Mas
adalah sebuah industri rumah tangga yang sedang berkembang.
Perusahaan ini telah berdiri cukup lama, namun sistem penjualan dan
pemasaran pada perusahaan ini masih perlu ditelusuri lebih jauh.
Perusahaan tidak memiliki jalur distribusi karena aktivitas penjualan
dilakukan langsung di rumah produksi dan tidak memiliki cabang.
Sistem pemasaran hanya melalui mulut ke mulut, sehingga transaksi
penjualan dilakukan dengan cara menghubungi sang pemilik melalui
media telekomunikasi, yaitu telepon dan pesan singkat pada handphone.
Salah satu contohnya, usaha ini tidak memiliki kios sebagai wadah
pemasaran, sehingga hanya menerima pesanan di rumah. Usaha ini
hanya memproduksi keripik tempe dengan rasa original. Produk keripik
tempe yang akan dijual tidak boleh melebihi satu hari setelah proses
produksi, apabila melebihi, keripik tempe tersebut tidak boleh dijual.
Selain itu, pemilik sengaja tidak mencantumkan tanggal kadaluarsa dan
keterangan berat bersih (netto) pada kemasan. Hasil produksi
perusahaan dalam 1 hari mencapai 30 – 50 kg.
23
penggunaannya, termasuk kegiatan rancang bangun dan perekayasaan
industri. Menurut Kementrian Menteri Negara Koperasi dan Usaha
Kecil Menengah (Menegkop dan UKM), bahwa yang dimaksud dengan
Usaha Kecil (UK), termasuk Usaha Mikro (UMI), “adalah entitas usaha
yang mempunyai memiliki kekayaan bersih paling banyak Rp
200.000.000, tidak termasuk tanah dan bangunan tempat usaha, dan
memiliki penjualan tahunan paling banyak Rp 1.000.000.000.
Sementara itu, Usaha Menengah (UM) merupakan entitas usaha milik
warga negara Indonesia yang memiliki kekayaan bersih lebih besar dari
Rp 200.000.000 s.d. Rp 10.000.000.000, tidak termasuk tanah dan
bangunan”. (www.depkop.go.id). Sedangkan menurut Menurut Glueck
(1980:87) mendefinisikan bahwa “lingkungan meliputi faktor-faktor
luar perusahaan yang dapat menuntun ke arah kesempatan-kesempatan
atau ancaman-ancaman pada perusahaan”. Supriyono (2001:68)
menyatakan bahwa “kesuksesan perencanaan strategis pengamatan
terhadap lingkungan eksternal berusaha jadi lingkungan sebenarnya
merupakan pola semua kondisi-kondisi atau faktor-faktor eksternal
yang mempengaruhi atau menuntun ke arah peluang atau ancaman pada
kehidupan dan pengembangan perusahaan. Lingkungan secara relevan
mempengaruhi proses atau keputusan strategi”.
24
terjadinya sebuah yang namanya persaiangan, ancaman perusahaan,
daya tawar menawar pemasok, daya tawar menawar konsumen.
Sedangkan dalam lingkungan umum akan terjadinya perekonomian dan
social. Dapat kita lihat dari segi
a. Persaingan
Keripik tempe Ri-Mas memiliki posisi bersaing sebagai pengikut
pasar (market follower), karena perusahaan ini berusaha untuk
tetap mempertahankan pangsa pasarnya tanpa mengganggu
keseimbangan yang ada. Perusahaan memilih untuk menonjolkan
salah satu keunggulan yang dimilikinya terhadap pasar sasaran,
yaitu dari segi kualitas. Pesaing perusahaan yang memiliki
ancaman besar terhadap bisnis keripik tempe Ri-Mas adalah
industri keripik tempe yang ada di Sanan, salah satunya adalah
industri rumah tangga “Bawang Jaya”. Industri keripik tempe
Bawang Jaya telah memiliki “nama” dimata pelanggan. Pelanggan
keripik tempe Bawag Jaya datang dari berbagai daerah. Industri
keripik tempe Bawang Jaya telah menggunakan teknologi yang
lebih canggih, seperti penggunaan teknologi informasi untuk
pencatatan transaksi secara otomatis dan penggunaan internet
sebagai media iklan. Posisi yang cukup strategis untuk
memasarkan produknya juga menjadi kelebihan dari pesaing,
karena lebih mudah untuk menjaring pembeli.
25
menguntungkan. Namun berhasilnya perusahaan pendatang baru
yang sejenis untuk merebut pangsa pasar, tergantung dari
hambatan masuk yang timbul karena kondisi pasar dan reaksi dari
perusahaan lama, dalam hal ini perusahaan keripik tempe Ri-Mas.
Lingkungan Umum
a. Kondisi Perekonomian
Faktor ekonomi dapat menentukan cara, sifat, dan arah
perekonomian yang akan atau sedang ditempuh oleh suatu
perusahaan. Perusahaan umumnya akan terlebih dahulu
menganalisis kondisi perekonomian yang terjadi, sebelum
mengambil langkah untuk menentukan tindakan yang akan
26
diambil. Perusahaan harus berhati-hati dalam menentukan kondisi
perekonomian yang tepat untuk memulai usaha, merubah arah
usaha, melakukan inovasi, atau merubah posisi bersaing.
Kesehatan perekonomian suatu negara akan mendorong pula
kesehatan perekonomian rakyatnya sehingga sangat
mempengaruhi kapabilitas usaha dan kemampuan daya beli.
b. Kondisi Sosial
Memperoleh pencitraan sosial yang baik dari lingkungan sekitar
tempat perusahaan berada, akan memudahkan perusahaan untuk
mengembangkan dan mempertahankan bisnis yang digeluti. Selain
itu, keamanan berusaha juga merupakan nilai lebih yang diperoleh
perusahaan. Lingkungan sosial yang memicu timbulnya pencitraan
yang baik mampu menjadi salah satu kunci sukses perusahaan.
27
Saran-saran yang dapat diberikan untuk industri rumah
tangga Keripik Tempe Ri-Mas adalah sebagai berikut :
28
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
29
yang dapat dicapai. Tantangannya adalah untuk menentukan posisi
dalam industry dimana perusahaan dapat mempengaruhi factor-faktor
tersebut dengan baik atau dengan mempertahankan diri dari pengaruh
factor-faktor diatas. Semangkin besar kapasitas perusahaan untuk
mempengaruhi lingkungan industrinya, akan semakin besar pula
kecendurungan perolehan laba.
3.2 Saran
Dalam melakukan proses kegiatan perusahaan sebaikanya kita harus
memperhatikan faktor-faktor apa saja yang akan kita hadapi untuk
perusahaan kita dimasa yang akan datang. Dengan adanya analisis
lingkungan eksternal ini dapat mengetahuai bagaimana menghadapi
faktor lingkungan umum yang terdiri dari demografis, ekonomis, social
budaya, teknologi dan politik. Sedangkan dari faktor lingkungan
industry dapat di lihat dari ancaman pesaing baru, kekuatan pemasok,
kekuatan pembeli, produk pengganti, dan intesitas persaingan.
30
DAFTAR PUSTAKA
31
1