Anda di halaman 1dari 4

SERAT BUATAN

Serat Buatan
Rayon
Rayon terbuat dari polimer alami yang mensimulasikan serat selulosa alam. Rayon bukan serat yang
benar-benar sintetis namun juga bukan serat yang benar-benar alami.
Polimer Sintesis
Polimer sintetis yaitu serat yang dibuat dari polimer-polimer buatan
Rayon Viskosa
Campuran rayon viskosa dan poliester banyak digunakan sebagai bahan pakaian. Kain-kain yang
halus digunakan untuk pakaian dan pakaian dalam. Rayon viskosa tahan terhadap penyetrikaan,
tetapi oleh pemanasan yang lama warnanya akan berubah menjadi kuning. Sedangkan oleh
penyinaran kekuatannya akan berkurang. Rayon viskosa cepat rusak oleh asam dibandingkan dengan
kapas, terutama dalam keadaan panas. Rayon viskosa tahan terhadap pelarut-pelarut, Sedangkan
jamur akan menyebabkan kekuatannya berkurang serta berwarna lebih kusam.
Sifat-sifat rayon viskosa
Kekuatan dan Mulur
• Mulurnya kira-kira15% dalam keadaan kering dan kira-kira 25% dalam keadaan basah
Moisture Regain
• Moisture regain serat rayon viskosa dalam kondisi standar adalah 12 – 13%
Elastisitas
• Elastisitanya tidak baik
Sifat Listrik
• Dalam keadaan kering rayon viskosa merupakan isolator listrik yang baik
Sinar
• Penyinaran dapat menyebabkan kekuatan rayon viskosa berkurang.
Panas
• Rayon viskosa tahan terhadap penyetrikaan tetapi pemanasan dalam waktu lama
menyebabkan rayon berubah menjadi kuning.
Sifat kimia
• Rayon viskosa lebih cepat rusak oleh asam dibandingkan dengan kapas, terutama dalam
keadaan panas
Sifat Biologi
• Jamur menyebabkan kekuatan rayon viskosa berkurang serta berwarna.
• Rayon viskosa dipergunakan untuk tekstil pakaian dan tekstil rumah tangga seperti kain tirai,
kain penutup kursi, taplak meja, sprei, kain renda, kain-kain halus untuk pakaian dan pakaian
dalam.
Rayon Kupramonium
Pembuatan Serat
• Bahan baku utama pembuatan rayon komproanium ialah klinter kapas meskipun kadang–
kadang digunakan pula pulp kayu yang telah dimurnikan sehingga mempunyai kadar selulosa
yang tinggi.
• Rayon kuproamonium terutama digunakan untuk pakaian, kaos kaki wanita, pakaian dalam,
dan kain-kain dengan mutu baik. Kehalusan filamennya memberikan sifat lemas dan drape
yang baik
Sifat
Kekuatan dan Mulur
• Kekuatan rayon asetat kira-kira 25% , Dalam keadaan basah mulur 35%.
• Penarikan sampai mulur 5%, masih bersifat elastis tetapi jika ditarik lebih panjang lagi, tidak
akan kembali ke panjang semula setelah dilepaskan.
Panas
• Rayon asetat mempunyai titik lelehnya 230°C.
Kilau
• Rayon asetat biasanya sangat berkilauKilaunya akan berkurang setelah direndam dalam air
mendidih tetapi akan kembali lagi setelah disetrika.
Pegangan
• Pegangan selulosa asetat lembut dan kainnya mempunyai drape yang baik.
Sifat Listrik
• Selulosa asetat merupakan isolator listrik yang baik dan dapat menimbulkan muatan listrik
statis.
Sifat Biologi
• Selulosa asetat tahan terhadap serangga dan jamur.
Karena pegangannya yang lembut dan hangat, rayon asetat banyak dipergunakan untuk pakaian
wanita. Rayon asetat juga dipergunakan untk tekstil rumah tangga
• Polimida (Nylon) merupakan serat yang kuat. Sifat-sifat Nylon adalah kuat dan tahan
gesekan , daya mulurnya besar apabila diregang sampai 8 %, benang akan kembali pada
panjang semula, tetapi kalau terlalu regang bentuk akan berubah, elastis, tidak mengisap
uap air panas atau bahan tekstil mudah kering, sehingga Nylon akan baik digunakan untuk
pakaian bepergian, dan pakaian dalam anak karena ringan dan cepat kering.
Pembuatan nylon
Garam Nilon
• Bahan dasar pembentuk garam nilon ialah asam adipat dan heksametilena diamina.
Kepolimeran
• Garam Nilon dilelehkan dalam atmosfir nitrogen dengan penambahan sedikit asam asetat
untuk mengatur berat molekul polimer.
Pemintalan
• Pita nilon dipotong–potong menjadi serpih–serpih nilon yang kemudian dipintal dengan cara
pemintalan leleh
Sifat
Kekuatan dan Mulur
• Kekuatan basahnya 80%-90% kekuatan kering. Dan mulurnya 18 % - 45%
Tahan Gosok dan Tekukan
• Nilon mempunyai daya tahan tekukan dan gosokan yang tinggi.
Keelastisan
• Nilon mempunyai mulur tinggi 22% dan keelastisannya 91%.
Sifat Kimia
• Nilon tahan terhadap pelarut-pelarut dalam pencucian kering.
Sifat Biologi
• Nilon tahan terhadap serangan jamur, bakteri, dan serangga.
Sifat Listrik
• Nilon merupakan isolator yang baik, sehingga dapat menimbulkan listrik statis.
Pengaruh Sinar
• ketahannya masih jauh lebih baik dibandingkan dengan sutra.
• Kekuatannya yang tinggi membuat nilon sangat baik untuk kain parasut, tali temali yang
memerlukan kekuatan tinggi, benang, ban, terpal, pita penarik (belt), jala dan tekstil industri
yang lain.
Poliester
Kain-kain yang dibuat dari poliester mempunyai sifat cepat kering, kuat dan dapat berbentuk
seperti serat alam. serat-serat poliester bisa dicampur dengan serat-serat katun, wol, rayon, dan
sutera. poliester memiliki sifat yang baik, yaitu sifat tahan kusut, dan dimensi yang stabil. untuk
pakaian ringan/tipis, poliester sangat baik jika dicampur dengan kapas.
Poliester dibuat dari asam tereftalat dan etilena glikol

• Etilena yang berasal dari penguraian minyak tanah dioksidasi dengan udara menjadi etilena
oksida yang

• kemudian dihidrasi menjadi etilena glikol.Asam tereftalat dibuat dari para-xilena yang harus
bebas dari isomer meta dan orto.
Sifat poliester
Kekuatan dan mulur
• Kekuatan dan mulur dalam keadaan basah sama dengan dalam keadaan kering.
Elastisitas
• Poliester mempunyai keelastisan yang baik,sehingga kain–kain poliester tahan kusut.
• Jika benang poliesterditarik dan kemudian dilepaskan, pemulihan yang terjadi dalam 1 menit
adalah sebagai berikut :
• Dengan penarikan 2% benang polyester kembali 97%
• Dengan penarikan 4% benang polyester kembali 90%
• Dengan penarikan 8% benang polyester kembali 80%
Tahan sinar
• Poliester berkurang kekuatannya dalam penyinaran yang lama tetapi kekuatannya terhadap
sinar masih cukup baik dibandingkan dengan serat lain.
Pembakaran
• Meskipun poliester dapat dibakar, nyala apinya tidak akan menjalar karena pada saat proses
pembekaran diikuti oleh pelelehan yang kemudia akan terlepas jatuh.
 banyak digunakan untuk bahan pakaian dan dasi
 untuk kain tirai
 untuk pakaian pelindung dalam pabrik karena sifat polyester yang tahan terhadap asam.
 untuk kaos kaki wanita
 pipa pemadam kebakaran, tali temali, jala, dan kain layar terpal

SERAT MINERAL
Serat mineral adalah serat yang berasal dari bahan galian
Asbes adalah serat yang diperoleh dari batu karang yang terletak jauh di bawah permukaan tanah.
````SIFAT ASBES
• Tahan panas dan api
• Mikroskopi, dibawah mikroskop serat asbes nampang bergelombang-lurus
• Permukaan serat kasar hingga mudah selip jika dipintal
• Semua jenis serat asbes mengelompok seperti serat tunggal yang sebenarnya terdiri dari
banyak serta halus
• Diameter serat berkisar 0,02–0,04 mikron untuk jenis chrysotile dan 0,1–0,2 untuk jenis
amphibole
Susunan Chrysotile Crocidolite

SiO₂ 35-44 43-57


MgO 36-44 43-57
Oksidasi besi dan 0-3 20-40
Al₂O₃
CaO dan Na₂O 0-2 2-8
H₂O 12-5 2-4 Sifat fisika

• Mulur serat asbes sangat rendah, yaitu 1-3 %.

• Berat jenis asbes chrysotile 2,22–2,75 dan jenis amphibole 2,8–3,6.

• Serat asbes hanya sedikit menyerap air

• Serat asbes tahan terhadap panas dan api.

• Kekuatan dan mulur bervariasi, tergantung dari jenis, cara penambangan dan pengambilan
serat batunya

KIMIA

• Daya tahan asbes terhadap asam sangat penting sehubungan dengan kegunaan asbes
sebagai penyaring dan katalisator dalam pabrik–pabrik kimia.

LAINNYA

• Menghantar listrik dan panas yang tidak baik;

• Tahan terhadap gesekan;

• Tahan terhadap cuaca;

• Menyerap suara, terutama untuk frekunsi tinggi.

PENGGUNAAN

• dapat dipintal menjadi benang sehingga dapat dibuat menjadi kain

• sebagai bahan campuran untuk atap

• papan asbes

• semen asbes

• bahan penahan panas dan api

• serta bahan–bahan yang banyak mendapat gesekan seperti pelapis rem dan kopling

Anda mungkin juga menyukai