Menimbang : bahwa berdasarkan Pasal 19 ayat (5) dan Pasal 23 ayat (3)
Peraturan Daerah Kabupaten Hulu Sungai Selatan Nomor 8 Tahun
2015 tentang Kawasan Tanpa Rokok maka perlu menetapkan
Peraturan Bupati tentang Pengawasan, Pembinaan dan
Penindakan Kawasan Tanpa Rokok;
MEMUTUSKAN :
BAB I
KETENTUAN UMUM
Pasal 1
4. Satuan Kerja Perangkat Daerah yang selanjutnya disebut SKPD adalah Unit
Kerja Pemerintah Daerah yang mempunyai tugas mengelola anggaran dan
barang daerah.
5. Kawasan Tanpa Rokok yang selanjutnya disingkat KTR adalah ruangan atau
area yang dinyatakan dilarang untuk perbuatan / kegiatan merokok atau
perbuatan / kegiatan memproduksi, menjual, mengiklankan, dan/atau
mempromosikan produk tembakau.
6. Tempat Khusus merokok adalah ruangan atau area yang dikhususkan untuk
perbuatan / kegiatan merokok yang berhubungan langsung dengan udara
luar.
BAB II
MAKSUD DAN TUJUAN
Pasal 2
Pasal 3
Tujuan dari penetapan Peraturan Bupati ini adalah :
a. Memberikan perlindungan dari bahaya asap rokok bagi perokok aktif
dan/atau perokok pasif;
b. Memberikan ruang dan lingkungan yang bersih, sehat serta bebas dari asap
rokok bagi masyarakat;
c. Melindungi kesehatan masyarakat secara umum dari dampak buruk
merokok baik langsung maupun tidak langsung;
d. Memenuhi rasa aman dan nyaman warga;
e. Menghilangkan kebiasaan merokok bagi masyarakat dan mencegah perokok
pemula; dan
f. Menekan pengeluaran biaya untuk berobat karena sakit.
BAB III
PENGAWASAN, PEMBINAAN, DAN PENINDAKAN
Pasal 4
(1) Bupati atau Satuan Kerja Perangkat Daerah yang mempunyai tugas pokok
dan fungsi sesuai dengan tempat yang dinyatakan sebagai Kawasan Tanpa
Rokok melakukan pengawasan, pembinaan, dan penindakan terhadap
penataan dan pengelolaan KTR.
(2) Pengawasan sebagaimana dimaksud ayat (1) dapat berupa pemantauan atas
ketaatan terhadap ketentuan yang berlaku pada Kawasan Tanpa Rokok.
(3) Pembinaan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) meliputi :
a. Penyebarluasan informasi dan sosialisasi;
b. Koordinasi dan bekerja sama dengan seluruh lembaga pemerintah dan non
pemerintah, elemen organisasi masyarakat, tokoh-tokoh masyarakat dan
tokoh-tokoh agama dalam upaya melindungi masyarakat dari paparan
asap rokok;
c. Memotivasi dan membangun partisipasi serta gerakan masyarakat untuk
hidup sehat tanpa asap rokok; dan
d. Menindaklanjuti hasil monitoring dan evaluasi implementasi Kawasan
Tanpa Rokok.
(4) SKPD sebagaimana dimaksud pada ayat (1) terdiri dari :
a. SKPD yang tugas pokok dan fungsinya dalam urusan kesehatan
melakukan pengawasan dan pembinaan terhadap fasilitas pelayanan
kesehatan meliputi rumah sakit, rumah bersalin, poliklinik, Puskesmas
dan jaringannya serta tempat praktek kesehatan swasta;
b. SKPD yang tugas pokok dan fungsinya dalam urusan pendidikan
melakukan pengawasan dan pembinaan terhadap tempat proses belajar
mengajar meliputi sekolah, perguruan tinggi, balai pendidikan dan
pelatihan, balai latihan kerja, bimbingan belajar dan tempat kursus;
-5-
c. SKPD yang tugas pokok dan fungsinya dalam urusan taman, ruang
terbuka hijau dan tempat bermain anak melakukan pengawasan dan
pembinaan pada taman, ruang terbuka hijau dan tempat bermain anak;
d. SKPD yang tugas pokok dan fungsinya dalam urusan perhubungan
melakukan pengawasan dan pembinaan pada halte, terminal angkutan
umum, terminal angkutan barang, stasiun dan pelabuhan serta angkutan
umum meliputi bus umum, taxi, angkutan kota termasuk kendaraan
wisata, bus angkutan anak sekolah, bus angkutan karyawan, angkutan
antar kota, angkutan pedesaan dan angkutan air;
e. SKPD yang tugas pokok dan fungsinya dalam urusan Olah Raga,
melakukan pengawasan dan pembinaan fasilitas olah raga meliputi
lapangan sepak bola, lapangan basket, lapangan futsal, lapangan
badminton, tempat fitness/kebugaran, lapangan voli, lapangan tenis meja,
lapangan tenis, dan fasilitas olahraga lainnya;
f. SKPD yang tugas pokok dan fungsinya dalam urusan pariwisata
melakukan pengawasan dan pembinaan tempat umum meliputi hotel,
restoran, tempat hiburan dan tempat wisata;
g. SKPD yang tugas pokok dan fungsinya dalam urusan perdagangan
melakukan pengawasan dan pembinaan tempat umum meliputi pasar
modern dan pasar tradisional;
h. SKPD yang tugas pokok dan fungsinya dalam urusan perindustrian
melakukan pengawasan dan pembinaan tempat kerja meliputi tempat
industri dan bengkel; dan
i. SKPD yang tugas pokok dan fungsinya dalam urusan keamanan dan
ketertiban umum (Satuan Polisi Pamong Praja) melakukan pengawasan
dan pembinaan terhadap seluruh Kawasan Tanpa Rokok meliputi fasilitas
pelayanan kesehatan, tempat proses kegiatan belajar mengajar, tempat
anak bermain, tempat ibadah, angkutan umum, fasilitas olah raga, tempat
kerja, tempat umum dan tempat lain.
(5) Kepala SKPD/Unit Kerja di lingkungan Pemerintah Daerah melakukan
pengawasan dan pembinaan di masing-masing tempat kerja yang menjadi
tanggung jawabnya.
(6) Dalam melakukan pengawasan dan pembinaan, Kepala SKPD melaksanakan
prinsip-prinsip koordinasi.
(7) Dalam hal pengawasan, pembinaan dan penindakan terhadap :
a. tempat ibadah dilakukan oleh Kementerian Agama Kabupaten Hulu
Sungai Selatan; dan
b. tempat pendidikan yang berada di lingkungan Kementerian Agama
dilakukan oleh Kementerian Agama Hulu Sungai Selatan
(8) Format laporan hasil pengawasan dan pembinaan sebagaimana dimaksud
pada ayat (5) sebagaimana tercantum dalam Lampiran I yang merupakan
bagian tidak terpisahkan dari Peraturan Bupati ini.
Pasal 5
Pasal 6
Pasal 7
(1) Pengelola, pimpinan dan/atau penanggung jawab KTR melakukan inspeksi
dan pengawasan di KTR yang menjadi tanggung jawabnya.
(2) Pengelola, pimpinan dan/atau penanggung jawab KTR harus melaporkan
hasil inspeksi dan pengawasan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) kepada
SKPD terkait sesuai dengan rencana kerja yang selanjutnya dilaporkan
kepada Ketua Tim Koordinasi Pengawasan, Pembinaan, dan Penindakan KTR
Kabupaten Hulu Sungai Selatan.
(3) Pelaksanaan pengawasan dan pembinaan harus mengacu pada form atau
lembar pengawasan sebagaimana tercantum dalam Lampiran I sebagai
bagian yang tidak terpisahkan dari Peraturan Bupati ini.
BAB IV
KEWAJIBAN PIMPINAN ATAU PENANGGUNG JAWAB KAWASAN TANPA ROKOK
Bagian Kesatu
Fasilitas Pelayanan Kesehatan
Pasal 8
(1) Setiap pengelola, pimpinan dan/atau penanggung jawab KTR pada Fasilitas
Pelayanan Kesehatan wajib melarang setiap pasien, pengunjung, tenaga
kesehatan, tenaga non medis atau setiap orang yang berada di area fasilitas
-7-
kesehatan yang menjadi tanggung jawabnya untuk melakukan perbuatan
atau perbuatan / kegiatan:
a. Merokok;
b. Memproduksi atau membuat rokok;
c. Menjual rokok; dan/atau
d. Menyelenggarakan/mempromosikan iklan rokok.
(2) Setiap pengelola, pimpinan dan/atau penanggung jawab KTR pada Fasilitas
Pelayanan Kesehatan wajib memberikan teguran, peringatan dan/atau
mengambil tindakan kepada setiap pasien, pengunjung, tenaga kesehatan,
tenaga non medis atau setiap orang yang berada di area fasilitas kesehatan
yang menjadi tanggung jawabnya, apabila terbukti melakukan perbuatan
atau kegiatan sebagaimana dimaksud dalam Ayat (1).
(3) Tindakan yang dapat dilakukan oleh pengelola, pimpinan dan/atau
penanggung jawab KTR pada Fasilitas Pelayanan Kesehatan sebagaimana
dimaksud pada ayat (2) antara lain:
a. Melakukan tindakan berupa teguran sampai pada tindakan pengusiran
dari area fasilitas pelayanan kesehatan yang menjadi tanggung jawabnya;
b. Memberikan sanksi administrasi kepada tenaga kesehatan dan tenaga non
medis sesuai dengan kebijakan di lingkungan fasilitas kesehatan yang
bersangkutan; dan/atau
c. Meminta bantuan kepada aparat yang berwenang.
(4) Setiap pengelola, pimpinan dan/atau penanggung jawab KTR pada Fasilitas
Pelayanan Kesehatan wajib membuat dan memasang tanda/ petunjuk/
peringatan larangan merokok.
Bagian Kedua
Tempat Proses Kegiatan Belajar Mengajar
Pasal 9
(1) Setiap pengelola, pimpinan dan/atau penanggung jawab KTR pada Tempat
Proses Kegiatan Belajar Mengajar wajib melarang setiap atau setiap orang
yang berada di area Proses Kegiatan Belajar Mengajar yang menjadi tanggung
jawabnya untuk melakukan perbuatan atau perbuatan / kegiatan:
a. Merokok;
b. Memproduksi atau membuat rokok;
c. Menjual rokok; dan/atau
d. Menyelenggarakan/mempromosikan iklan rokok.
(2) Setiap pengelola, pimpinan dan/atau penanggung jawab KTR pada area
Proses Kegiatan Belajar Mengajar wajib memberikan teguran, peringatan
dan/atau mengambil tindakan kepada setiap orang yang berada di area yang
menjadi tanggung jawabnya, apabila terbukti melakukan perbuatan /
kegiatan sebagaimana dimaksud dalam ayat (1).
-8-
Bagian Ketiga
Tempat Anak Bermain
Pasal 10
(1) Setiap pengelola, pimpinan dan/atau penanggung jawab KTR pada Taman,
Ruang Terbuka Hijau dan Tempat Anak Bermain wajib melarang setiap atau
setiap orang yang berada di area tempat anak bermain yang menjadi tanggung
jawabnya untuk melakukan perbuatan atau perbuatan / kegiatan:
a. Merokok;
(2) Setiap pengelola, pimpinan dan/atau penanggung jawab KTR pada Taman,
Ruang Terbuka Hijau dan Tempat Anak Bermain wajib memberikan teguran,
peringatan dan/atau mengambil tindakan kepada setiap orang yang berada
di area Taman, Ruang Terbuka Hijau dan Tempat Anak Bermain yang menjadi
tanggung jawabnya, apabila terbukti melakukan perbuatan / kegiatan
sebagaimana dimaksud dalam ayat (1).
(4) Setiap Pengelola, pimpinan dan/atau penanggung jawab KTR pada Taman,
Ruang Terbuka Hijau dan Tempat Anak Bermain wajib membuat dan
memasang tanda/petunjuk/peringatan larangan merokok.
-9-
Bagian Keempat
Tempat Ibadah
Pasal 11
(1) Setiap pengelola, pimpinan dan/atau penanggung jawab KTR pada Tempat
Ibadah wajib melarang jemaah atau setiap orang yang berada di Tempat
Ibadah yang menjadi tanggung jawabnya untuk melakukan perbuatan atau
kegiatan:
a. Merokok;
b. Memproduksi atau membuat rokok;
c. Menjual rokok; dan/atau
d. Menyelenggarakan/mempromosikan iklan rokok.
(2) Setiap pengelola, pimpinan dan/atau penanggung jawab KTR pada Tempat
Ibadah wajib memberikan teguran, peringatan dan/atau mengambil tindakan
kepada jemaah atau setiap orang yang berada di Tempat Ibadah yang menjadi
tanggung jawabnya, apabila terbukti melakukan perbuatan / kegiatan
sebagaimana dimaksud dalam ayat (1).
(3) Tindakan yang dapat dilakukan oleh pengelola, pimpinan dan/atau
penanggung jawab KTR pada Tempat Ibadah sebagaimana dimaksud pada
ayat (2) antara lain:
a. Melakukan tindakan berupa teguran sampai pada tindakan pengusiran
dari area yang menjadi tanggungjawabnya; dan/atau
b. Meminta bantuan kepada aparat yang berwenang.
(4) Setiap pengelola, pimpinan dan/atau penanggung jawab KTR pada Tempat
Ibadah wajib membuat dan memasang tanda/petunjuk/peringatan larangan
merokok.
Bagian Kelima
Angkutan Umum
Pasal 12
(1) Setiap pengelola, pimpinan dan/atau penanggung jawab KTR pada
lingkungan fasilitas perhubungan melarang setiap orang yang berada di
fasilitas perhubungan yang menjadi tanggungjawabnya untuk melakukan
perbuatan / kegiatan:
a. Merokok;
b. Memproduksi atau membuat rokok;
c. Menjual rokok; dan/atau
d. Menyelenggarakan/mempromosikan iklan rokok.
(2) Larangan sebagaimana dimaksud ayat (1) berlaku juga bagi pengemudi,
kondektur dan penumpang angkutan umum pada saat berada dalam
kendaraan.
- 10 -
(3) Pengelola, pimpinan dan/atau penanggung jawab KTR wajib memberikan
teguran dan peringatan kepada setiap orang yang berada dalam angkutan
umum dan pada fasilitas perhubungan lainnya, apabila terbukti melakukan
perbuatan / kegiatan sebagaimana dimaksud dalam ayat (1).
(4) Setiap pengemudi dan/atau kondektur wajib membuat dan memasang
tanda/petunjuk/peringatan larangan merokok didalam angkutan umumnya.
Bagian Keenam
Fasilitas Olahraga
Pasal 13
(1) Setiap pengelola, pimpinan dan/atau penanggung jawab pada Fasilitas Olah
Raga wajib melarang setiap atau setiap orang yang berada di area Fasilitas
Olah Raga yang menjadi tanggung jawabnya untuk melakukan perbuatan /
kegiatan:
a. Merokok kecuali di tempat khusus yang disediakan untuk merokok;
b. Memproduksi atau membuat rokok;
c. Menjual rokok; dan atau
d. Menyelenggarakan/mempromosikan iklan rokok.
(2) Setiap pengelola, pimpinan dan/atau penanggung jawab pada Fasilitas Olah
Raga wajib memberikan teguran, peringatan dan/atau mengambil tindakan
kepada setiap orang yang berada di area Fasilitas Olah Raga yang menjadi
tanggung jawabnya, apabila terbukti melakukan perbuatan / kegiatan
sebagaimana dimaksud dalam Ayat (1).
(3) Setiap pengelola, pimpinan dan/atau penanggung jawab pada Fasilitas Olah
Raga wajib menyediakan tempat khusus untuk merokok.
(4) Tindakan yang dapat dilakukan oleh pengelola, pimpinan dan/atau
penanggung jawab pada Fasilitas Olah Raga sebagaimana dimaksud pada
ayat (2) antara lain:
a. Melakukan tindakan berupa teguran sampai pada tindakan pengusiran
dari area yang menjadi tanggungjawabnya; dan/atau
b. Meminta bantuan kepada aparat yang berwenang.
(5) Setiap Pengelola, pimpinan dan/atau penanggung jawab pada Fasilitas Olah
Raga wajib membuat dan memasang tanda/petunjuk/peringatan larangan
merokok dan tanda/petunjuk ruangan boleh merokok.
Bagian Ketujuh
Tempat Kerja
Pasal 14
(1) Setiap pengelola, pimpinan dan/atau penanggung jawab pada Tempat Kerja
yang meliputi perkantoran pemerintah baik sipil maupun TNI dan POLRI
wajib melarang staf, karyawan dan/atau pegawainya atau setiap orang yang
berada di area yang menjadi tanggung jawabnya untuk melakukan
perbuatan/ kegiatan:
- 11 -
Bagian Kedelapan
Tempat Umum
Pasal 15
(1) Setiap pengelola, pimpinan dan/atau penanggung jawab KTR pada Tempat
Umum wajib melarang setiap atau setiap orang yang berada di area yang
menjadi tanggung jawabnya untuk melakukan perbuatan / kegiatan:
a. Merokok;
b. Memproduksi atau membuat rokok;
c. Menjual rokok; dan/atau
d. Menyelenggarakan/mempromosikan iklan rokok.
(2) Setiap pengelola, pimpinan dan/atau penanggung jawab KTR pada Tempat
Umum wajib memberikan teguran, peringatan dan/atau mengambil tindakan
kepada setiap orang yang berada di area Tempat Tempat Umum yang menjadi
tanggung jawabnya, apabila terbukti melakukan perbuatan / kegiatan
sebagaimana dimaksud dalam ayat (1).
(3) Tindakan yang dapat dilakukan oleh pengelola, pimpinan dan/atau
penanggung jawab KTR pada Tempat Umum sebagaimana dimaksud pada
ayat (2) antara lain:
- 12 -
a. Melakukan tindakan berupa teguran sampai pada tindakan pengusiran
dari area yang menjadi tanggung jawabnya;
b. Meminta bantuan kepada aparat yang berwenang.
(4) Setiap Pengelola, pimpinan dan/atau penanggung jawab KTR pada Tempat
Umum wajib membuat dan memasang tanda/petunjuk/peringatan larangan
merokok.
BAB V
Pasal 17
(1) Tanda/petunjuk ruangan boleh merokok harus memenuhi ketentuan sebagai
berikut :
a. Ukuran : lebih dari atau sama dengan 20 x 30 cm;
b. Warna : mencolok, sehingga mudah dilihat orang;
c. Materi :
1. Terdapat tulisan “RUANGAN MEROKOK” dan “SMOKING ROOM”;
2. Terdapat gambar/simbol rokok menyala di dalam lingkaran berwarna
biru;
(2) Tanda/petunjuk ruangan boleh merokok harus dipasang pada tempat yang
strategis dan mudah dilihat orang, yang jumlahnya disesuaikan dengan luas
ruangan.
(3) Contoh tanda/petunjuk ruangan boleh merokok adalah sebagaimana
dinyatakan dalam Lampiran IV Peraturan Bupati ini.
- 13 -
BAB VI
KETENTUAN PENUTUP
Pasal 18
Ditetapkan di Kandangan
pada tanggal 2 Januari 2018
BUPATI HULU SUNGAI SELATAN,
TTD
ACHMAD FIKRY
Diundangkan di Kandangan
pada tanggal 2 Januari 2018
SEKRETARIS DAERAH
KABUPATEN HULU SUNGAI SELATAN
TTD
MUHAMMAD IDEHAM
LAMPIRAN I
PERATURAN BUPATI HULU SUNGAI SELATAN
NOMOR 1 TAHUN 2018
TENTANG
PENGAWASAN, PEMBINAAN, DAN PENINDAKAN
KAWASAN TANPA ROKOK
No Nama Pelanggar KTR Identitas Pelanggar Nama Tempat Jenis Waktu Tindakan Yang
(KTP/SIM/Identitas Lain) Pelanggaran Pelanggaran Pelanggaran Diambil
…………………………………
TTD
ACHMAD FIKRY
- 15 -
LAMPIRAN II
PERATURAN BUPATI HULU SUNGAI SELATAN
NOMOR 1 TAHUN 2018
TENTANG
PENGAWASAN, PEMBINAAN, DAN PENINDAKAN
KAWASAN TANPA ROKOK
FORMAT LAPORAN HASIL PENGAWASAN, PEMBINAAN DAN PENINDAKAN KAWASAN TANPA ROKOK :
1. Apakah anda tahu tentang kebijakan Kawasan Tanpa Rokok di Kabupaten HSS? 1. Ya 2. Tidak
2. Apakah anda mendukung dan melaksanakan kebijakan KTR? 1. Ya 2. Tidak
3. Apakah anda tahu bahwa akan terkena sanksi jika tidak melaksanakan kebijakan KTR? 1. Ya 2. Tidak
- 16 -
4. Kendala apa saja yang anda hadapi ketika melaksanakan kebijakan KTR di tempat anda?
……………………………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………………………
……………………………… ………………………………..
TTD
ACHMAD FIKRY
- 17 -
LAMPIRAN III
PERATURAN BUPATI HULU SUNGAI SELATAN
NOMOR 1 TAHUN 2018
TENTANG
PENGAWASAN, PEMBINAAN, DAN PENINDAKAN
KAWASAN TANPA ROKOK DI KABUPATEN HULU
SUNGAI SELATAN
≥30 cm
DILARANG MEROKOK
(NO SMOKING)
PELANGGARAN ATAS LARANGAN INI DIKENAKAN SANKSI PIDANA
KURUNGAN PALING LAMA 3 (TIGA) HARI ATAU DENDA PALING BANYAK
Rp. 1.000.000,- (SATU JUTA RUPIAH)
≥ 20 cm
TTD
ACHMAD FIKRY
- 18 -
LAMPIRAN IV
PERATURAN BUPATI HULU SUNGAI SELATAN
NOMOR 1 TAHUN 2018
TENTANG
PENGAWASAN, PEMBINAAN, DAN
PENINDAKAN KAWASAN TANPA ROKOK DI
KABUPATEN HULU SUNGAI SELATAN
≥ 30 cm
RUANG MEROKOK
(SMOKING ROOM)
≥ 20 cm
TTD
ACHMAD FIKRY