Anda di halaman 1dari 8

TUGAS AQIDAH AKHLAK

NAMA: RIMA CAHYATI KUSUMADEWI (18)


KELAS: XI MIA 1

No. Nama Pengertian Doktrin Sekte Tokoh Tahun/Zaman


Aliran
1. Aliran Aliran yang keluar -Setiap umat Muhammad yang melaku- kan Al Azari-qah, Abdullah bin Wahhab ar Setelah tahkim
Khawarij dari barisan Ali bin dosa besar hingga mati dan belum bertaubat Al Ibadi-ah Rasyidi, Urwah bin Hudair, Perang Shiffin
Abi Thalib karena dihukumi kafir dan kekal di dalam neraka. Mustarid bin Sa’ad, Hausarah al (37H/657M)
kekecewaan mereka -Boleh tidak menaati kepala negara yang Asadi, Quraib bin Maruah, Nafi’
atas sikap Ali yang zalim. bin al Azraq, Abdullah bin
menerima tahkim -Para pelaku dosa besar bukan muslim, Basyar, Najdah bin Amir al
dari Mu’awiyyah. melainkan kafir sehingga harus dibunuh. Hanafi
-Keimanan diperlukan karena masyarakat
tidak bisa menyelesaikan masalah sendiri.
-Muslim yang tidak bergabung dengan
mereka wajib diperangi.
-Harus menghindar dari pimpinan yang
menyeleweng.
-Orang yang baik harus masuk surga, orang
jahat harus masuk neraka.
-Amar ma’ruf nahi munkar.
-Manusia bebas memutuskan perbuatannya
bukan dari Tuhan.
-Al-Qur’an adalah makhluk.
-Memalingkan ayat Al-Qur’an yang samar.

2. Aliran Aliran yang -Menunda hukuman atas Ali, Mu’awiyah, -Murji’ah Jahm bin Syafwan, Abu Hasan Setelah
Murji’ah menunda Amr bin Ash, dan Abu Musa al Asy’ari moderat ash Shalihi Khawarij
penyelesaian sampai hari kiamat. -Murji’ah terbentuk.
persoalan konflik -Menyerahkan keputusan kepada Allah atas ekstrim: Al
antara Ali, orang muslim yang berdosa besar. Jahmiyah,
Mu’awiyah, dan -Meletakkan pentingnya iman daripada amal. Shalihiyah,
Khawarij ke hari Yumusiah dan
perhitungan di -Memberikan pengharapan kepada muslim Ubaidiyah,
akhirat. yang berdoa besar untuk memperoleh Hasaniyah
ampunan dan rahmat Allah.
3. Aliran Aliran pembela dan -Allah Maha Esa (Tauhid) Itsna Ali bin Abi Thalib, Hasan bin Setelah tahkim
Syi’ah pengikut Ali bin Abi -Allah Maha Adil (Al ‘Adl) ‘Asyariah, Ali, Husain bin Ali, Ali bin Perang Shiffin
Thalib. -An Nubuwwah, memercayai para nabi Ismailiyah, Husain, Muhammad bin Ali,
-Al Imamah, meyakini adanya imam sebagai Zaidiyah Jafar bin Muhammad, Musa bin
penerus risalah kenabian Ja’far, Muhammad al Mahdi,
Al-Ma’ad, hari kebangkitan. Ismail bin Ja’far, Zaid bin Ali.
4. Aliran Paham yang Aliran ekstrim: Jahmiyyah Jahm bin Safwan, Al-Ja’ad bin Sejak zaman
Jabariyah menyebutkan bahwa -Manusia tidak mampu berbuat apa-apa. (ekstrim), Dirham, Husain bin Muhammad sahabat dan
segala perbuatan -Surga dan neraka tidak kekal, yang kekal Jabariyah an-Najjar, Dirar bin ‘Amr. masa Bani
manusia telah hanya Allah. moderat. Umayyah.
ditentukan dar -Kalam Tuhan adalah makhluk.
semula oleh Qadha -Allah tidak serupa dengan manusia.
dan Qadar. -Tuhan tidak dapat dilihat di akhirat.
Aliran moderat:
-Tuhan menciptakan segala perbuatan
manusia, tetapi manusia mengambil bagian
atau peran dalam mewujudkan perbuatan itu.
-Tuhan tidak dapat dilihat di akhirat.
5. Aliran Aliran yang percaya -Orang yang berdosa besar bukan kafir dan Ma’bad al Juhaini, Ghilan ad 70 H/689 M
Qadariyah bahwa segala bukan mu’min, tetapi fasik dan akan kekal di Dimasyqi. pada masa
kegiatan manusia dalam neraka. Bani
tidak diintervensi -Allah SWT. tidak menciptakan amal Umayyah.
oleh Allah. perbuatan manusia, tetapi manusia yang
menciptakannya, dan akan mendapat balasan
sesuai perbuatannya. Maka Allah berhak
disebut adil.
-Allah Maha Esa, tidak memiliki sifat azali
(ilmu, kudrat, hayat, mendengar dan melihat
yang bukan dengan zatnya sendiri).
-Akal manusia mampu menentukan yang baik
dan yang buru walaupun Allah tidak
menurunkan agama.
6. Aliran Aliran yang banyak -At-Tauhid, keesaan Allah. Washil bin Atha’, Abu Huzail al Setelah
Mu’tazilah terpengaruh filsafat -Al-‘Adl, keadilah Allah. Allaf, An-Nazzam, Abu Hasyim Khawarij dan
barat sehingga -Al-Wa’d wal Wa’id, janji dan ancaman. al Jubba’i. Murji’ah
cenderung -Al-Manzilah bainal Manzilatain, posisi di muncul, untuk
menggunakan rasio antara posisi. merespon
sebagai dasar -Amar Ma’ruf Nahi Munkar. doktrin
argumentasi. mereka.
7. Aliran Aliran penganut Asy’ariyah: Aliran Abul Hasan al Asy’ari, Imam Setelah
Ahlus Sunnah dan I’tikad -Tuhan memiliki sifat sebagaimana yang Asy’ariyah, Ghazali, Imam Fakhrurrazi, Abu Muktazilah
Sunnah wal Nabi dan para disebut di dalam Al Qur’an (sifat azali). Aliran Ishaq al Isfirayini, Abu Bakar al (Asy ariyah),
Jama’ah sahabat. -Al-Qur’an adalah qadim dan bukan makhluk Maturidiyah Baqilani, Abu Ishaq asy Syirazi, pertengahn
(Sunni) diciptakan. (Samarkand Abu Mansur Muhammad bin kedua abad 9
-Tuhan dapat dilihat dengan mata di akhirat dan Bukhara). Muahmmad bin Mahmud al M
nanti. Maturidi. (Maturidiyah).
-Perbuatan manusia diciptakan oleh Tuhan.
-Tuhan tidak mempunyai kewajiban apapun
untuk menentukan tempat manusia di akhirat.
(Keadilan Tuhan)
-Orang yang berbuat dosa dan tidak sempat
bertobat sebelum ia meninggal tetap mukmin.
Maturidiyah:
-Akal dan wahyu, mengetahui Allah dan
kewajiban mengetahui Allah dapat diketahui
dengan akal.
-Perbuatan manusia diciptaka Allah, manusia
wajib berikhtiar untuk mendapatkannya.
-Allah memiliki kehendak memiliki kehendak
dalam melakukan sesuatu yang baik atau
buruk, tetapi buka berarti Allah bertindak
sewenang-wenang.
-Sifat Allah itu mulzamah (ada bersama) dzat
tanpa terpisah.
-Manusia dapat melihat Tuhan (QS. Al-
Qiyamah; 22-23).
-Kalam yang tersusun dari huruf dan suara
berbeda dengan kalam nafsi (sabda yang
sebenarnya atau makna abstrak).
-Semua yang terjadi atas kehendak Tuhan,
tidak ada yang dapat memaksa dan
membatasi kehendaknya.
-Pengutusan Rasul berfungsi sebagai sumber
informasi.
-Pelaku dosa besar tidak kafir dan tidak kekal
di dalam neraka walaupun belum bertobat
sebelum meninggal.
-Iman adalah tashdiq bil qalb, bukan iqrar bil
lisan.
No. Nama Dasar Ajaran Materi Perdebatan Pemikiran tentang Materi Perdebatan
Aliran
1. Khawarij QS. An-Nisa (4): 100 Iman dan kufur Iman tidak cukup hanya diucapkan, tetapi juga
harus dibuktikan dengan perbuatan, karena
itulah yang merupakan penentu iman. Orang
yang melakukan dosa besar adalah kafir.
2. Murji’ah Iman dan kufur Iman adalah ma’rifah, sama dengan ikrar dan
tashdiq, amal tidak termasuk unsur iman.
Apapun yang dilakukan seseorang tidak
memengaruhi imannya, termasuk berdosa.
4. Jabariyah QS. As-Shaffat (37): 96 Perbuatan manusia Manusia tidak merdeka dari mengerjakan
perbuatannya dalam keadaan terpaksa (fatalism).
Manusia tidak mempunyai pilihan dan terpaksa
(majbur). Manusia digerakkan oleh Allah.
QS. Al-Insan (76): 30
5. Qadariyah QS. Ar-Ra’d (13): 11
6. Mu’tazilah Akal dan wahyu Sebelum datang wahyu, akal dapat dijadikan
pedoman dalam menetukan apa yang baik dan
buruk, sehingga melakukan penalaran adalah
wajib, karena dengan penalaran yang mendalam
dapat mengetahui kewajiban-kewajiban.
Iman dan kufur Iman adalah ketaatan kepada apa yang
diwajibkan dan disunatkan. Unsur iman tidak
hanya ikrar dan tashdiq, tetapi juga pengamalan.
Seseorang yang beriman melakukan dosa besar
tidak dapat dikatakan kafir. Pelaku dosa besar
hanya dikatakan fasiq.
Perbuatan manusia Manusia sendiri yang mewujudkan
perbuatannya, baik perbuatan jahat maupun
perbuatan baik, begitu pula iman dan kufur.
Manusia tidak dikendalikan, tetapi dapat
memilih.
Kehendak mutlak dan keadilan Allah tidak berkuasa mutlak.kemutlakan
Tuhan kekuasaan Allah dibatasi oleh beberapa hal yang
telah ditetapkan oleh Allah sendiri, yang mana
Tuhan tidak akan melangarnya berdasarkan
kemauannya sendiri. Manusia mampu
menciptakan perbuatannya baik maupun buruk.
Manusia tidak dipaksa. Dengan demiian,
keadilan Tuhan akan terwujud.
7. Asy’ariyah Akal dan wahyu Wahyulah yang menentukan yang baik dan
buruk, menentukan kewajiban terhadap Tuhan
dan kewajiban melaksanakan yang baik
kewajiban menjauhi yang buruk. Akal tidak
berperan dalam hal tersebut, sehingga kalua
dikatakan bohong itu adalah hal yang buruk
karena wahyulah yang menetapkannya.
Iman dan kufur Iman dan Islam berbeda. Iman bersifat khusus,
berhubungan dengan hati yakni ikrar dan
tashdiq. Islam mempunyai ruang lingkup yang
luas yakni syariiat dan pengamalan, sehingga
tidak dapat digolongkan kafir jika melakukan
dosa besar. Tetapi Iman dan Islam tidak dapat
dipisahkan dalam kehidupan.
Perbuatan manusia Manusia lemah, banyak bergantung kepada
kehendak dan kemauan Tuhan. Al Asy’ari
menggunakan istilah kasb (perolehan), yakni
bahwa sesuatu itu dari yang memperoleh dengan
perantaraan daya yang diciptakan Allah.
Perbuatan amnesia yang mencakup gerak refleks
maupun perbuatan lain pada hakikatnya
diadakan ooleh Allah.
Kehendak mutlak dan keadilan Allah mempunyai kekuasaan mutlak dan tidak
Tuhan tunduk kepada siapapun. Kekuasaan mutlah
Allah tidak dapat dibatasi oleh kebebasan
manusia. Manusia tidak bebas berbuat dan
berkehendak karena jika terjadi sesuatu di luar
kehendak Allah, hal ini akan berarti bahwa
Allah itu lemah atau lupa, sedangkan sifat
tersebut adalah mustahil bagi Allah.
8. Maturidiyah QS. Al-Qiyamah: 22-23 Akal dan wahyu Abu Mansur: akal dapat mengetahui Tuhan, baik
dan buruk serta mengetahui kewajiban terhadap
Tuhan, akan tetapi wahyulah yang
menetapkannya. Tidak semua yang baik dan
buruk diketahui oleh akal sehingga diperlukan
wahyu.termasuk menjelaskan kewajiban
melaksanakan yang baik dan menjauhi yang
buruk.
Al Bazdawi: semua pengetahuan dapat dicapai
oleh akal sedan kewajiban-kewajiban dapat
diketahui melalui wahyu.
Perbuatan manusia Terdapat dua perbuatuan, perbuatan Tuhan dan
perbuatan manusia. Perbuatan Tuhan
mengandung kebijkasanaan (hikmah), baik
dlaam ciptaan-ciptaannya maupun perintah dan
larangannya. Perbuatan manusia bukanlah
pakasaan dari Allah, karena itu tidak bisa
dikatakan wajib, karena kewajiban itu
mengandung suatu perlawanan dengan
iradahnya.

Anda mungkin juga menyukai