Anda di halaman 1dari 8

PRAKTIKUM

KEPERAWATAN DASAR

A. Dasar Teori
1. Pengertian
Keperawatan dasar membahas tentang konsep kebutuhan
dasar yang meliputi kebutuhan bio, psiko, sosio, spiritual
termasuk kebutuhan personal hygiene, pemeriksaan fisik,
mobilisasi dan aktifitas, rasa aman dan nyaman. Penerapan
proses keperawatan dilaksanakan berdasarkan kebutuhan
dasar tersebut. Aktivitas belajar meliputi kuliah, diskusi,
penugasan, demonstrasi dan simulasi di kelas dan praktikum di
laboratorium institusi.
2. Tujuan Umum
Memberikan kesempatan pada mahasiswa untuk
mendemonstrasikan pelaksanaan tindakan asuhan
keperawatan pada klien yang mengalami gangguan pada
pemenuhan kebutuhan dasar.
3. Tujuan Khusus
Mahasiswa diharapkan dapat mempraktekan ketrampilan :
a. Gangguan kebutuhan oksigen (Menghitung pernapasan,
Memposisikan klien fowler dan semifowler, Mengumpulkan
sputum untuk pemeriksaan, Memberikan oksigen nasal kaul,
Melatih napas dalam, Melatih batuk efektif)
b. Gangguan kebutuhan cairan (Mengukur tekanan darah,
Menghitung nadi, Pemeriksaan rumple-lead, Memberi
minum peroral, Mengumpulkan urine untuk pemeriksaan,
Memasang kondom, Menghitung keseimbangan cairan,
Merawat luka infus, Mengganti cairan infus, Melepas infus,
Memonitor tetesan infus, Merawat kateter urine)
c. Gangguan kebutuhan nutrisi (Mengukur Antropometri,
Menghitung indeks masa tubuh, Memberikan makan peroral)
d. Gangguan kebutuhan eliminasi (Membantu klien eliminasi
BAK/BAB diatas tempat tidur, Memasang diapers/popok)
e. Gangguan kebutuhan aktivitas (Menerima klien baru,
Memindahkan klien, Memposisikan klien, Melatih berjalan,
Memandikan klien, Merawat gigi dan mulut, Merawat
rambut)
f. Gangguan keseimbangan suhu tubuh (Mengukur suhu
tubuh, Memberikan kompres)
g. Gangguan aman nyaman (Manajemen stres,
Memebersihkan lingkungan klien, Backrub, Mencuci tangan,
Menggunakan APD)
h. Prosedur Perawatan pada tindakan kolaborasi (Memberikan
obat)
i. Jenis, manfaat dan cara penggunaan alat kesehatan yang
sering digunakan dalam pelaksanaan asuhan keperawatan
j. Penyimpanan dan pemeliharaan alat (Membersihkan dan
menyimpan alat, Prinsip aseptic dan antiseptik pada
penggunaan alat kesehatan)
PROSEDUR TINDAKAN KEPERAWATAN DASAR

MENGUKUR SUHU

Kode/No :

STIKES HANG TUAH Tanggal :


TANJUNGPINANG
PROSEDUR Revisi Dari :
MENGUKUR SUHU

Halaman :

PENILAIAN KETERAMPILAN PRAKTIK

A. Pengertian
Suatu cara untuk mengetahui suhu tubuh seseorang dengan
menggunakan alat ukur suhu badan (Thermometer)

B. Tujuan
1. Mengetahui suhu tubuh seseorang (untuk menilai keseimbangan
antara pembentukan dan pengeluaran panas)
2. Menunjang penegakan diagnose pasien

C. Indikasi
1. Klien dengan gangguan thermoregulasi
2. Klien dengan gangguan keseimbangan fisiologis

D. Petunjuk
Berilah nilai untuk setiap langkah klinik dengan ketentuan sebagai
berikut
1 : Jika langkah klinik tidak dilakukan
2 : Jika langkah klinik dilakukan dengan tidak tepat
3 : Jika langkah klinik dilakukan dengan benar tapi kurang efektif
4 : Jika langkah klinik dilakukan dengan baik, benar, tepat dan efektif
NO PROSEDUR/LANGKAH KLINIK NILAI TTD
4 3 2 1

I Persiapan Alat :
a. Thermometer oral, axilla, dan Rectal
b. 3 buah botol :
- Larutan sabun
- Larutan desinfektan
- Air bersih
c. Bengkok
d. Kertas/tissue
e. Vaseline
f. Buku catatan suhu
g. Sarung tangan bersih

II Persiapan Klien
Klien diberi penjelasan

III Langkah Kerja


a. Suhu oral
1. Jelaskan prosedur yang akan dilakukan
2. Cuci tangan, gunakan sarung tangan
bersih
3. Berikan posisi yang nyaman pada pasien
4. Tentukan letak bawah lidah
5. Turunkan suhu thermometer pada skala
rendah
6. Letakkan thermometer dibawah lidah
sejajar dengan gusi
7. Anjurkan mulut klien dikatupkan selama
3-5 menit
8. Angkat thermometer dan baca hasilnya
9. Bersihkan thermometer dengan kertas
tissu, cuci tangan dengan air sabun dan
desinfektan , bilas dengan air bersih
kemudian keringkan
10. Turunkan air raksa pada skala nol
11. Bereskan alat
12. Lepas sarung tangan dan cuci tangan
13. Dokumentasikan hasil pemeriksaan
b. Suhu Axilla
1. Jelaskan prosedur yang akan dilakukan
2. Cuci tangan, gunakan sarung tangan
3. Berikan posisi yang nyaman pada pasien
4. Membuka pakaian atas pasien, kalau
perlu mengeringkan ketiak dengan
handuk/tissu.
5. Menurunkan air raksa pada skala
terendah (nol)
6. Memasang thermometer sehingga bagian
reservoir tepat ditengah ketiak.
Tidak memasang thermometer pada :
Ketiak yang baru dikompres
Ketiak yang luka
7. Memastikan thermometer menempel di
permukaan kulit
8. Menyilangkan tangan pasien diatasnya
9. Mengangkat thermometer setelah 10
menit
10. Membaca suhu klien (skala air raksa pada
thermometer) dengan posisi thermometer
sejajar dengan mata perawat
11. Turunkan air raksa pada skala terendah
(nol)
12. Bersihkan thermometer dengan kertas
tissu, cuci tangan dengan air sabun dan
desinfektan, bilas dengan air bersih
kemudian keringkan
13. Bereskan alat
14. Lepaskan sarung tangan
15. Dokumentasikan hasil
c. Suhu Rectal
1. Jelaskan prosedur yang akan dilakukan
2. Cuci tangan, gunakan sarung tangan
3. Berikan posisi yang nyaman pada pasien
4. Turunkan pakaian klien sampai dibawah
glutea
5. Turunkan skala air raksa pada skala
terendah
6. Buka kedua sisi gluetea dengan
menggunakan tangan kiri, dan
memasukkan thermometer ke dalam
rektal dengan menggunakan tangan
kanan. Pastikan letak thermometer tidak
beruba, ukur suhu 3-5 menit, kemudian
angkat thermometer
7. Baca suhu klien dengan posisi
thermometer sejajar dengan perawat
8. Bersihkan thermometer dengan
kertas/tissu, cuci dengan air sabun,
desinfektan dan bilas dengan air bersih.
9. Lepas sarung tangan dan cuci tangan
10. Dokumentasi hasil pemeriksaan

Tanjungpinang,................2019

Penguji

(............................................)
MENGUKUR TEKANAN DARAH

Kode/No :
STIKES HANG TUAH
TANJUNGPINANG Tanggal :

Revisi Dari :
PROSEDUR
MENGUKUR
TEKANAN DARAH Halaman :

PENILAIAN KETERAMPILAN PRAKTIK

E. Pengertian
Darah yang mengalir dan menyurut dalam sistem arteri seperti gerakan
gelombang, menyebabkan dua tekanan darah : tekanan sistolik dan
diastolik. Tekanan sistolik adalah tekanan darah pada puncak
gelombang, pada saat ventrikel kiri kontraksi. Inilah yang pertama
dicatat dalam pengukuran tekanan darah. Tekanan diastolik adalah
tekanan antara dua kontraksi ventrikuler, saat jantung pada fase
istirahat
F. Tujuan
Tanda-tanda vital meliputi suhu tubuh, denyut nadi, pernafasan dan
tekanan darah. Mengukur tanda-tanda vital bertujuan untuk
memperoleh data dasar, mendeteksi atau memantau perubahan klien
dan memantau klien yang berisiko untuk perubahan kesehatan
G. Indikasi
1. Klien dengan gangguan hemodinamik
2. Klien dalam masa perawatan dan pemulihan

H. Petunjuk
Berilah nilai untuk setiap langkah klinik dengan ketentuan sebagai
berikut
1 : Jika langkah klinik tidak dilakukan
2 : Jika langkah klinik dilakukan dengan tidak tepat
3 : Jika langkah klinik dilakukan dengan benar tapi kurang efektif
4 : Jika langkah klinik dilakukan dengan baik, benar, tepat dan efektif
NO PROSEDUR/LANGKAH KLINIK NILAI TTD
4 3 2 1

I Persiapan Alat :
a. Tensi meter
b. Stetoskop
c. Buku catatan / lembar
d. Alat tulis
e. Sarung tangan bersih

II Persiapan Klien
Klien diberi penjelasan

III Langkah Kerja


1. Mencuci tangan dan memakai sarung tangan
2. Memberitahu pasien tentang tindakan yang akan
dilakukan
3. Menyingsingkan lengan baju pasien
4. Memasang manset 2.5 cm diatas fossa cubiti dan
ditentukan ukurannya
5. Hindari jalur IV shunt arterinya, trauma,

Anda mungkin juga menyukai